MALANG— Arema Cronous belum menentukan masa depan pelatih Rahmad Darmawan yang mendapat peringatan dari PSSI untuk memilih klub atau Timnas U-23. Arema bersikap kalem dan pilih menunggu kontrak pelatih asal Lampung itu tuntas pada Desember mendatang.
Kendati belum ada perkembangan baru, supporter Aremania sudah berimajinasi soal pelatih musim depan. Sejumlah nama pun tersebar untuk menjadi pelatih klub berjuluk Singo Edan musim depan. Paling tidak kini sudah ada kandidat yang memikat hati supporter.
Tiga sosok tersebut adalah Robert Rene Albert, Joko Susilo dan Gomes de Oliviera. Nama pertama tentu sudah tidak asing bagi Arema karena menjadi sosok bersejarah yang memberikan trofi Indonesia Super League (ISL) pada musim 2009-2010 silam.
Aremania tidak bisa melupakan jasa Robert begitu saja walau hanya semusim di Stadion Kanjuruhan. Mereka berasumsi kemampuan serta mental juara pelatih asal Belanda itu masih bisa berguna bagi Arema untuk menggamit trofi ISL untuk kedua kalinya.
Sedangkan Joko Susilo adalah asisten pelatih yang sukses mencatat hasil sempurna di lima pertandingan Arema terakhir. Membawa Singo Edan juara Menpora Cup September silam, Joko juga mencatat kemenangan saat Arema menghadapi tim Jerman Eintracht Frankfurt II di Stadion Kanjuruhan.
Sedangkan Gomes de Oliviera adalah nama baru yang meramaikan rumor transfer pelatih. Mantan arsitek tim Persiram Raja Ampat, Persela Lamongan dan Persiwa Wamena tersebut juga disebut-sebut sebagai salah satu kandidat pelatih Arema musim depan.
“Saya rasa Robert (Albert) dan Joko (Susilo) terlihat menjanjikan. Saya senang dengan Robert karena prestasinya sudah terbukti. Sedangkan Joko masih minim pengalaman. Kalau Gomes masih fifty-fifty karena belum teruji benar di klub besar,” ujar Risky Afriansyah, Aremania asal Singosari.
Menurutnya penunjukan pelatih yang belum jelas prestasinya akan menjadi perjudian bagi Arema yang berambisi mengejar tahta juara. Itu akan menjadi tekanan besar, karena faktanya Aremania sudah gelisah ketika timnya hanya menjadi runner up di ISL 2012-2013.
Gomes de Oliviera misalnya, sempat gagal ketika meracik tim Persela Lamongan di awal musim 2012-2013 dan harus dipecat di pertengahan putaran pertama. Prestasi tertinggi Gomes adalah ketika melatih Persiwa Wamena dan menduduki peringkat tiga ISL edisi 2011-2012.
Sementara, manajemen menanggapi dengan tenang berbagai rumor soal pelatih. Media Officer Arema Sudarmaji menanggapi, “Kami masih menghormati kontrak Rahmad Darmawan yang baru habis Desember nanti. Jadi belum ada kepastian apa pun soal posisi pelatih.