AFP/Bay Ismoyo
PSSI - Indonesia dijatuhi hukuman tanding tanpa penonton untuk dua laga ke depan. Selain kerugian dari sisi dukungan penonton, PSSI juga mendapatkan denda ratusan juta rupiah dan kerugian mencapai miliaran rupiah.
Komite disiplin Asosiasi Sepakbola Asia (AFC) menjatuhi sanksi berupa tanding tanpa penonton pada laga kualifikasi Piala Asia menghadapi China (15/10) dan Irak (19/11), plus denda kepada PSSI sebesar 45.500 dolar AS (sekitar 500 juta rupiah). Denda itu diberikan terkait ulah suporter tim nasional Indonesia selama satu tahun terakhir.
Hasil keputusan itu dibacakan Sekjen PSSI Joko Driyono melalui surat yang ia terima dari AFC, di kantor PSSI, Senayan, Senin (30/9/2013). Dia menjelaskan, hukuman itu berawal dari ulah suporter yang menyalakan kembang api dan petasan sejak tahun lalu.
"Runtutan keputusan AFC itu merujuk dari pertandingan pada waktu, 5 Juli 2012, 7 Juli 2012, 10 Juli 2012, dan 15 Juli 2012, di Riau. Kita dihukum atas tingkah laku suporter di tahun 2012 dari 4 pertandingan yang dialkoni, antara lain, Indonesia lawan Australia, Indonesia vs Timor Leste, Makau, dan Singapura," kata Joko.
"Dari situ AFC memutuskan untuk medenda kita 45.500 USD. Atas kejadian itu kita langsung dua pertandingan tanpa penonton, tapi AFC tidak menunjuk secara spesifik di pertandingan mana yang tanpa penonton, tidak juga di luar kompetisi kelompok umur,” katanya.
"Rupanya, ada kasus yang terlewat, saat timnas U-22 melawan Jepang, Juli 2012. kita dihukum satu kali lagi. Istilahnya Indonesia sudah dihukum tiga kali tanpa penonton. Sampai lawan Arab Saudi, di situ AFC juga belum memberi tahu secara spesifik di pertandingan mana."
Hingga keputusan baru dari AFC dikeluarkan, setelah pertandingan lawan Arab Saudi. Namun, lanjut Joko, berdasarkan artikel 33, AFC menunda keputusan itu. Artinya, kasus suporter ketika timnas menghadapi Arab Saudi di kualifikasi Piala Asia hanya sekadar peringatan
"Ternyata bulan September datang lagi teguran ke PSSI, dapat larangan tanpa penonton. Akibat hal itu, AFC menghukum timnas Indonesia untuk melakukan pertandingan kandang melawan China, 15 Oktober dan Irak, 19 November tanpa adanya penonton. Selain hukuman itu, AFC juga memberikan denda kepada PSSI sebesar 45.500 USD."
Mengenai larangan tanpa penonton, PSSI mencoba melakukan penawaran kepada AFC untuk relasi-relasi PSSI menyaksikan pertandingan. "Kami bilang Indonesia baru saja selesai konfik, ingin bangkit lagi, maka diberikan kesempatan ada penonton. Tapi hanya relasi dan tamu-tamu VVIP yang diperbolehkan AFC untuk menonton pertandingan. PSSI sedang melakukan negosiasi agar ada 5 sampai 10 ribu orang yang bisa menyaksikkan laga itu. Tapi ini masih dibicarakan," ujarnya.
PSSI Rugi Rp 10 Miliar
Joko kemudian menjelaskan bahwa hukuman itu juga punya dampak lain. Tak hanya soal pertandingan yang tanpa diisi oleh dukungan supporter, melainkan ada kerugian yang cukup signifikan yang dialami oleh federasi sepakbola kepemimpinan Djohar Arifin Husin tersebut.
Ia berkaca pada pendapatan ketika menjamu Arab Saudi, 23 Maret lalu. Pada laga tersebut, PSSI mendapatkan keuntungan sekitar 5,1 miliar. "Artinya, kalau dua pertandingan bisa capai 10 miliar. Jadi betapa besarnya kerugian yang didapat,” ungkapnya.
Namun begitu, ia tak serta merta menyalahkan para pendukung. Menurutnya tetap harus ada kerja sama dari beberapa pihak, sehingga hukuman ini bisa dijadikan sebagai pembelajaran.
"Mudah-mudahan ini menjadi yang terakhir, dan dari pihak kita terus mengkampanyekan soal dukungan yang tertib dan masih dalam koridor fair play. Sementara untuk panitianya, mestinya harus mulai dengan sterilisasi,"