Skuad Timnas U-19 saat menjuarai AFF U-19 (Foto: SINDO)
TIMNAS U-19 -- masih menyelimuti Timnas Indonesia U-19 usai
mencatatatkan sejarah dengan tampil sebagai juara AFF Cup U-19 tahun
ini. Namun, Evan Dimas dkk tak boleh terlalu lama larut dalam euforia.
Minggu, 22 September 2013 menjadi hari yang bersejarah bagi sepakbola Indonesia. Bukan dari tim senior, tapi justru dari pemain-pemain kelompok usia di bawah 19 tahun yang sukses mengharumkan nama bangsa di kawasan Asia Tenggara.
Indonesia yang selama 22 tahun terakhir selalu mendapat cap spesialis ‘runner-up’ menyusul kegagalan Timnas Senior, Timnas U-23 dan terakhir U-16 yang kandas di final dalam berbagai kejuaraan tingkat Asia Tenggara, kini bisa berbangga hati setelah Timnas U-19 memecahkan catatan buruk tersebut.
Lewat permainan yang menawan dan cukup menghibur, Evan Dimas dkk kembali membangkitkan gairah sepakbola Indonesia dengan memberikan titel juara AFF Cup untuk kali pertama sepanjang sejarah, dengan mengalahkan Vietnam secara dramatis, via adu penalti.
Euforia pun pecah, para pemain berlarian mengelilingi Stadion Gelora Delta Sidoarjo, penonton bersorak-sorai sambil menyanyikan yel-yel kebanggaan mereka, sementara pelatih Indra Sjafri bisa mengembangkan senyumnya lantaran target yang dibebani PSSI berhasil direalisasikannya.
Prestasi ini sontak membuat para punggawa Timnas U-19 macam kiper Ravi Murdianto, Muhammad Hargianto, Paulo Oktavianus Sitanggang, Maldini Pali, Ilham Udin Armaiyn hingga sang kapten Evan Dimas dkk kini tenar bak artis.
Berbagai pihak pun berlomba-lomba memberikan apresiasi kepada mereka. Ilham Udin misalnya. Pemain asal Ternate ini mendapatkan bonus uang 100 juta dari Bupati Maluku Utara serta Ongkos Naik Haji (ONH) untuk sang ibunda, Rohani.
Kapten Tim Evan Dimas juga mendapatkan apresiasi dari kampusnya, Dr Soetomo, Surabaya. Dia mendapat beasiswa penuh selama kuliah. Sementara dari PSSI, seluruh punggawa Garuda Jaya -julukan Timnas U-19- dijanjikan mendapat beasiswa pendidikan.
Semua apresiasi ini tentunya membuat para pemain senang. Tapi, satu hal yang tidak boleh mereka lupakan ialah; Jangan Terlena!! Ini baru awal..!! Evan Dimas dkk tidak boleh berpuas diri dengan pencapaian ini. Sebab masih ada tantangan yang lebih besar di depan.
Ya, setelah diliburkan untuk kembali bertemu dengan keluarga mereka masing-masing, para pemain sudah harus kembali berkumpul pada, Jumat (27/9/2013) besok di Surabaya untuk kemudian kembali mengikuti pemusatan latihan.
Pelatih Indra Sjafri pun menegaskan tidak akan mentolerir pemain yang tidak memegang komitmen penuh. Mereka yang tidak datang ke Surabaya tepat waktu akan didepak dari skuad, tanpa terkecuali.
Indra mengaku membutuhkan anak-anak asuhnya untuk segera berkumpul, karena mereka sudah ditunggu misi yang lebih berat, Menaklukkan Asia. Skuad Indonesia U-19 diketahui akan berlaga di babak kualifikasi AFC Cup 2014 yang akan mulai bergulir pada 8 Oktober mendatang.
Meski babak kualifikasi bakal digelar di Indonesia, tepatnya di Sidoarjo dan Gresik, Timnas U-19 tergabung di grup yang relatif sulit. Indonesia tergabung di Grup G bersama Laos, Filipina serta juara bertahan, Korea Selatan.
Untuk bisa lolos ke babak utama yang akan digelar di Myanmar, Indonesia harus bisa jadi juara grup atau minimal meraih peringkat dua terbaik keenam dari total 9 tim runner-up yang akan dihitung berdasarkan catatan mereka di babak penyisihan grup.
Indonesia akan memulai petualangannya dengan menghadapi Laos, 8 Oktober mendatang, lalu menghadapi Filipina (10/10) dan terakhir kontra Korea Selatan (12/10/2013).
Berikut pembagian grup kualifikasi AFC Cup 2014:
Grup A: Uzbekistan, India, Qatar, Turkmenistan, Nepal
Grup B: Afghanistan, Uni Emirat Arab, Yaman, Maladewa, Yordania
Grup C: Irak, Kuwait, Pakistan, Bangladesh
Grup D: Iran, Saudi Arabia, Lebanon, Tajikistan
Grup E: Suriah, Oman, Bahrain, Palestina
Grup F: Australia, Vietnam, Taiwan, Hong Kong
Grup G: Korea Selatan, INDONESIA, Laos, Filipina
Grup H: Korea Utara, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam
Grup I: Jepang, China, Malaysia, Makau
Minggu, 22 September 2013 menjadi hari yang bersejarah bagi sepakbola Indonesia. Bukan dari tim senior, tapi justru dari pemain-pemain kelompok usia di bawah 19 tahun yang sukses mengharumkan nama bangsa di kawasan Asia Tenggara.
Indonesia yang selama 22 tahun terakhir selalu mendapat cap spesialis ‘runner-up’ menyusul kegagalan Timnas Senior, Timnas U-23 dan terakhir U-16 yang kandas di final dalam berbagai kejuaraan tingkat Asia Tenggara, kini bisa berbangga hati setelah Timnas U-19 memecahkan catatan buruk tersebut.
Lewat permainan yang menawan dan cukup menghibur, Evan Dimas dkk kembali membangkitkan gairah sepakbola Indonesia dengan memberikan titel juara AFF Cup untuk kali pertama sepanjang sejarah, dengan mengalahkan Vietnam secara dramatis, via adu penalti.
Euforia pun pecah, para pemain berlarian mengelilingi Stadion Gelora Delta Sidoarjo, penonton bersorak-sorai sambil menyanyikan yel-yel kebanggaan mereka, sementara pelatih Indra Sjafri bisa mengembangkan senyumnya lantaran target yang dibebani PSSI berhasil direalisasikannya.
Prestasi ini sontak membuat para punggawa Timnas U-19 macam kiper Ravi Murdianto, Muhammad Hargianto, Paulo Oktavianus Sitanggang, Maldini Pali, Ilham Udin Armaiyn hingga sang kapten Evan Dimas dkk kini tenar bak artis.
Berbagai pihak pun berlomba-lomba memberikan apresiasi kepada mereka. Ilham Udin misalnya. Pemain asal Ternate ini mendapatkan bonus uang 100 juta dari Bupati Maluku Utara serta Ongkos Naik Haji (ONH) untuk sang ibunda, Rohani.
Kapten Tim Evan Dimas juga mendapatkan apresiasi dari kampusnya, Dr Soetomo, Surabaya. Dia mendapat beasiswa penuh selama kuliah. Sementara dari PSSI, seluruh punggawa Garuda Jaya -julukan Timnas U-19- dijanjikan mendapat beasiswa pendidikan.
Semua apresiasi ini tentunya membuat para pemain senang. Tapi, satu hal yang tidak boleh mereka lupakan ialah; Jangan Terlena!! Ini baru awal..!! Evan Dimas dkk tidak boleh berpuas diri dengan pencapaian ini. Sebab masih ada tantangan yang lebih besar di depan.
Ya, setelah diliburkan untuk kembali bertemu dengan keluarga mereka masing-masing, para pemain sudah harus kembali berkumpul pada, Jumat (27/9/2013) besok di Surabaya untuk kemudian kembali mengikuti pemusatan latihan.
Pelatih Indra Sjafri pun menegaskan tidak akan mentolerir pemain yang tidak memegang komitmen penuh. Mereka yang tidak datang ke Surabaya tepat waktu akan didepak dari skuad, tanpa terkecuali.
Indra mengaku membutuhkan anak-anak asuhnya untuk segera berkumpul, karena mereka sudah ditunggu misi yang lebih berat, Menaklukkan Asia. Skuad Indonesia U-19 diketahui akan berlaga di babak kualifikasi AFC Cup 2014 yang akan mulai bergulir pada 8 Oktober mendatang.
Meski babak kualifikasi bakal digelar di Indonesia, tepatnya di Sidoarjo dan Gresik, Timnas U-19 tergabung di grup yang relatif sulit. Indonesia tergabung di Grup G bersama Laos, Filipina serta juara bertahan, Korea Selatan.
Untuk bisa lolos ke babak utama yang akan digelar di Myanmar, Indonesia harus bisa jadi juara grup atau minimal meraih peringkat dua terbaik keenam dari total 9 tim runner-up yang akan dihitung berdasarkan catatan mereka di babak penyisihan grup.
Indonesia akan memulai petualangannya dengan menghadapi Laos, 8 Oktober mendatang, lalu menghadapi Filipina (10/10) dan terakhir kontra Korea Selatan (12/10/2013).
Berikut pembagian grup kualifikasi AFC Cup 2014:
Grup A: Uzbekistan, India, Qatar, Turkmenistan, Nepal
Grup B: Afghanistan, Uni Emirat Arab, Yaman, Maladewa, Yordania
Grup C: Irak, Kuwait, Pakistan, Bangladesh
Grup D: Iran, Saudi Arabia, Lebanon, Tajikistan
Grup E: Suriah, Oman, Bahrain, Palestina
Grup F: Australia, Vietnam, Taiwan, Hong Kong
Grup G: Korea Selatan, INDONESIA, Laos, Filipina
Grup H: Korea Utara, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam
Grup I: Jepang, China, Malaysia, Makau