 |
Lukas Podolski (10) & Lars Bender (Foto: Reuters) |
Empat gol Jerman tercipta melalui Lukas Podolski pada menit pertama dan ke-17, serta Lars Bender pada menit keempat dan ke-24. Sementara dua gol Ekuador disarangkan oleh Antonio Valencia pada menit ke-45, dan Walter Ayovi pada menit ke-84.
Jalannya pertandingan
Laga belum sampai satu menit, Jerman langsung menjebol gawang Ekuador melalui Lukas Podolski. Tendangan striker Arsenal itu tak mampu dibendung kiper Ekuador, Maximo Banguera sehingga Jerman memimpin 1-0.
Hanya berselang sekitar tiga menit, gawang Ekuador kembali bergetar. Kali lewat Lars Bender yang memanfaatkan umpan Sidney Sam, dan menjadikan skor 2-0 untuk Der Panzer. Dua gol cepat Jerman membuat para pemain Ekuador cukup terkejut.
Meski tempo laga tak terlalu cepat, tim asuhan Joachim Low sendiri masih tetap mendominasi permainan, dan enggan mengendurkan tekanan mereka. Ekuador sendiri lebih banyak bertahan, sambil mengandalkan serangan balik.
Jerman benar-benar menunjukkan kekuatan mereka ketika Podolski kembali merobek jala gawang Maximo Banguera pada menit ke-17 untuk membawa Der Panzer memimpin 3-0 atas Antonio Valencia cs. Gol Podolski sendiri memanfaatkan umpan dari Max Kruse.
Tanpa diperkuat para pemain Bayern Munich dan Borussia Dortmund, Jerman ternyata masih merupakan lawan yang tangguh bagi Ekuador. Gawang mereka pun kembali bobol untuk keempat kalinya oleh Jerman, dan gol kali ini kembali dicetak Bender pada menit ke-24, menyelesaikan operan Roman Neustaedter.
Tertinggal empat gol mau tak mau membuat Ekuador harus keluar menyerang agar tak ada lagi gol bersarang di gawang mereka. Gawang Jerman sempat terancam pada menit ke-30 lewat Jefferson Montero, sayang bola masih membentur tiang. Tiga menit berselang, Felipe Caicedo mendapat peluang. Tapi, bola hasil sepakannya masih bisa dihalau kiper Jerman, Rene Adler.
Akhirnya menit ke-45, Antonio Valencia memecah kebuntuan Ekuador dengan berhasil menjebol gawang Jerman. Gol itu juga membuat Ekuador memperkecil ketinggalan menjadi 4-1 atas Jerman. Hingga babak pertama usai, skor masi 4-1.
Babak kedua
Ekuador tampaknya benar-benar tak mau dipermalukan oleh Jerman, mereka mencoba bangkit. Pada menit ke-51, Valencia mendapat kesempatan sebelum dimentahkan oleh Adler. Serangan itu kemudian dibalas oleh Jerman melalui Julian Draxler dua menit kemudian, sayang bola masih melambung.
Adler bermain cemerlang di bawah mistar gawang Jerman, dengan beberapa kali melakukan penyelamatan penting. Dia dua kali membendung tembakan Montero dalam kurun waktu dua menit, yakni pada menit ke-58 dan 59.
Lini belakang Jerman juga bermain disiplin dalam pertandingan ini. Per Mertescaker, Benedikt Howedes, dan Heiko Westermann sulit sekali ditembus oleh lini serang Ekuador, yang banyak mengandalkan serangan dari sisi sayap.
Gol kedua Ekuador sendiri baru lahir pada menit ke-84, melalui Walter Ayovi yang akhirnya bisa memperdaya Adler. Skor pun menjadi 4-2, masih untuk keunggulan Der Panzer. Di sisa waktu pertandingan, Ekuador kembali terus menekan.
Pada masa injury time, Ekuador mendapat dua peluang lewat Pedro Quinonez, yang sepakannya masih melenceng, serta Luis Saritama yang mencoba melakukan crossing, tapi malah nyaris mengarah ke gawang Jerman. Hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga usai, skor tetap 4-2 untuk kemenangan Jerman.
Starting line up kedua tim:
Ekuador: Banguera, Achilier, Erazo, Castillo, Valencia, Noboa, Ayovi, Paredes, Montero, Benitez, Caicedo.
Jerman: Adler, Mertesacker, Westermann, Howedes, Jansen, Sam, Bender, Kruse, Neustadter, Draxler, Podolski.
