 |
| Persipura hempaskan perlawanan Yangon United |
Melakoni babak 16 besar yang mengusung sistem gugur, Persipura yang berstatus juara grup di babak penyisihan, mendapat keuntungan memainkan laga di kandang. Yangon, sebagai runner-up di babak penyisihan grup, harus menerima kenyataan bermain tandang.
Bertempat di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa 13 Mei 2014 petang WIT, Persipura langsung tampil ofensif. Pelatih Jacksen F Tiago menurunkan format terbaiknya dengan menempatkan Ian Louis Kabes, Boakay Edi Foday, dan kapten tim Boaz Solossa di lini depan.
Tekanan yang dilancarkan Persipura pun langsung membuahkan hasil ketika laga baru menginjak menit ketiga. Boakay langsung membuka keunggulan dengan tendangannya.
Gol cepat itu sontak membakar semangat anak-anak Mutiara Hitam untuk terus melanjutkan tekanannya. Di menit ke-10, Persipura sukses menggandakan keunggulan lewat Yustinus Pae yang sebelumnya bekerja sama apik dengan Boaz.
Unggul dua gol, Persipura nampak sangat percaya diri dalam melakukan penyerangan. Namun, imbasnya konsentrasi di lini pertahanan sedikit kendur. Berawal dari kesalahan pemain Persipura dalam mengantisipasi umpan silang, Yangon berhasil memperkecil ketertinggalan lewat gol Cezar Augusto pada menit ke-17. 2-1 Persipura masih memimpin.
Laga memasuki menit ke-19, Jacksen melakukan pergantian pertamanya. Boaz terpaksa ditarik keluar karena mengalami cedera, posisinya digantikan Titus Bonai.
Masuk menit ke-21, Yangon di luar dugaan berhasil menyamakan kedudukan. Tendangan keras Kyaw Ko Ko berhasil mengecoh kiper Persipura, Yoo Jae hoon, karena bola berubah arah lantaran terdefleksi.
Namun skor sama kuat 2-2, tidak bertahan lama. Pasalnya, Persipura berhasil kembali unggul tiga menit berselang. Adalah Boakay yang mencetak gol keduanya untuk membawa Persipura kembali ungul, 3-2.
Empat menit kemudian, petaka menghampiri kubu Yangon. Mereka harus bermain dengan 10 pemain menyusul kartu merah yang diterima salah satu pemainnya, karena dengan sengaja menahan bola dengan tangan.
Hukuman penalti pun diberikan wasit, dan Ian Louis Kabes yang maju sebagai eksekutor sukses membawa Persipura unggul 4-2 pada menit ke-28.
Unggul dua gol, Persipura belum puas. Di penghujung babak pertama, Mutiara Hitam menambah dua gol lagi lewat kaki Boakay untuk menggenapi torehan golnya menjadi empat. Quattrick Boakay penyerang asal Liberia ini menutup paruh pertama laga dengan keunggulan 6-2 untuk Persipura.
Masuk interval kedua, Persipura kembali mengambil inisiatif serangan. Keuntungan jumlah pemain dimanfaatkan dengan baik oleh Tibo dkk. Tekanan yang bertubi-tubi akhirnya memaksa kiper Yangon memungut bola dari gawangnya untuk kali ketujuh. Menit ke-53, tendangan melengkung Ian Kabes dari tepi kotak penalti meluncur deras ke gawang.
Sudah mencetak tujuh gol, Persipura belum juga puas. Tekanan terus dialamatkan ke jantung pertahanan klub asal Myanmar ini. Di menit ke-57, giliran Titus Bonai yang menggetarkan jala gawang Yangon untuk membawa Persipura unggul 8-2.
Yangon benar-benar jadi bulan-bulanan Persipura di laga ini. Situasi seperti ini sempat dialami klub Indonesia, Persibo Bojonegoro pada AFC Cup musim lalu. Kala itu, Persibo juga babak belur lantaran kalah 7-0 lawan New Radiant dan 8-0 kontra Sun Hei SC. Itu menjadi rekor kekalahan terbesar yang pernah dialami klub Indonesia di AFC.
Kembali ke pertandingan, Yangon sepertinya benar-benar mati kutu untuk membongkar rapatnya pertahanan Persipura. Sejauh ini mereka hanya mengandalkan umpan-umpan silang ke muka gawang untuk menciptakan peluang.
Sementara itu, Persipura kian menggila dengan terus melancarkan serangan. Di menit-menit akhir laga atau tepatnya menit ke-87, Boakay menambah derita Yangon dengan gol kelimanya di laga ini. Kerja sama apiknya dengan Tibo memastikan Persipura menang telak 9-2 dan memastikan diri lolos ke babak perempatfinal.
