"Atletico-Chelsea 50/50, Bayern Sanggup Balas Madrid" |
Liga Champions – Putaran pertama semifinal Liga Champions lalu, gagal menampilkan dua partai menghibur disertai banjir gol buat para penikmatnya. Duel empat tim semifinalis tergolong monoton dan malah menyajikan sepakbola negatif.
Eks-maestro sepakbola Denmark, Barcelona dan Real Madrid, Michael Laudrup mengamini bahwa duel Atlético Madrid vs Chelsea, terbilang alot dan final prematur Real Madrid vs Bayern Munich, hanya memperlihatkan bagaimana tim sekelas Los Galacticos bisa tampil defensif dan hanya mengandalkan counter-attack.
Meski begitu, Laudrup bisa mengerti bagaimana laga monoton yang tercipta, tak lain karena baik Diego Simeone dan José Mourinho ingin berhati-hati, sementara Madrid memang harus menerapkan “parkir bus” agar tak kecolongan di kandang sendiri.
“Setiap orang bisa bermain sesuai keinginan mereka, saya tak punya tanggapan soal taktik mereka. Dua laga semifinal seperti yang sempat saya prediksikan, terutama Atlético vs Chelsea. Keduanya sangat terorganisir. Atlético bermain menyerang, tapi mereka juga berpikir untuk tidak kecolongan gol, jadi kita disajikan laga yang minim peluang,” papar Laudrup.
“Sementara Bayern memulai 20 menit laga dengan hebat. Tapi Madrid yang mencetak gol lebih dulu dan punya dua peluang bersih lainnya lewat Cristiano Ronaldo dan Ángel di María. Saya pikir Madrid cukup senang dengan hasilnya (1-0) karena mereka tim terbaik dengan serangan balik dengan para pemain yang mereka miliki,” imbuhnya.
Di leg kedua pekan depan, Laudrup menilai Madrid bisa membuat masalah buat Bayern jika mampu mencetak gol tandang. Pun demikian, Madrid juga mesti waspada lantaran Die Roten, punya kualitas comeback dan membalikkan agregat.
“Mereka tahu bahwa mereka bisa mencetak gol di Munich dan jika mereka berhasil, Bayern harus membuat tiga gol. Situasinya akan berat buat tim Jerman itu. Keadaannya juga akan sengit karena Bayern juga punya kualitas untuk membalikkan hasil,” sambung Laudrup.
Untuk prediksi dua finalis, Laudrup enggan mengacungkan tunjukan lantaran keempat tim, masih punya peluang terbuka melaju ke partai puncak, terlebih Atlético dan Chelsea yang mengakhiri pertemuan pertama dengan hasil imbang tanpa gol.
“Saya tidak tahu (dua finalisnya) karena keempat tim sama-sama layak. Atlético menyingkirkan Barcelona, sementara Chelsea sempat dianggap akan tersisih, tapi tim Mourinho ternyata sangat kompetitif,” tambahnya, seperti disadur Football-Espana, Sabtu (26/4/2014).
“Saya melihat (peluang) Atlético dan Chelsea 50/50. Bayern dan Mdarid juga tampil baik, jadi saya tak bisa bilang. Tapi yang pasti, kita akan melihat dua gaya sepakbola yang berbeda di final,” tuntas Laudrup.