INFO LIGA CHAMPIONS -- Kemenangan
minimalis 1-0 atas tuan rumah FC Basel, Rabu (2/10) dinihari WIB, cukup
untuk membawa Schalke 04 menguatkan posisi di pucuk klasemen sementara
Grup E Liga Champions.
Julian Draxler muncul sebagai pencetak gol semata wayang nan menentukan buat Die Knappen, yang sekarang mengumpulkan nilai sempurna enam dari dua matchday pertama, memimpin tiga poin atas Chelsea dan Basel.
Laga ini sempat terhenti beberapa menit hanya tidak lama setelah kick-off akibat aksi protes aktivis Greenpeace yang meluncur dari atap stadion untuk membentangkan spanduk kritikan terhadap Gazprom, perusahaan minyak Rusia yang menjadi sponsor Schalke.
Ketika permainan dilanjutkan kembali, Schalke langsung menunjukkan ambisi besar untuk merebut kemenangan lewat tembakan pertama dari Kevin-Prince Boateng yang masih luput dari sasaran.
Basel tentunya tidak tinggal diam. Mereka balas menebar ancaman melalui upaya akrobatik Marco Streller yang memaksa kiper Timo Hildebrand melakukan penyelamatan.
Tuan rumah mengambil alih momentum memasuki akhir babak pertama, namun Die Konigsblauen bereaksi positif selepas jeda. Schalke terbilang kurang beruntung tak memimpin di awal paruh kedua. Tendangan kencang Max Meyer, menyusul halauan kurang sempurna bek Basel terhadap crossing Draxler, dimentahkan mistar.
Kebuntuan skor terpecahkan di menit ke-54 untuk pihak tamu. Sebuah tendangan sudut Dennis Aogo sampai ke kaki Draxler di ujung kotak penalti. Tanpa ampun bintang belia Jerman ini melayangkan sepakan setengah voli nan memikat untuk menaklukkan kiper Yann Sommer.
Schalke bermain semakin nyaman usai memimpin, namun Basel juga berupaya keras untuk bangkit dan memperoleh beberapa kans, terutama diinisiasi aksi Mohamed Salah. Sementara itu, Draxler sendiri hampir menggandakan keunggulan Schalke di akhir-akhir laga, namun tembakannya kali ini melebar. Keunggulan 1-0 Schalke akhirnya tidak berubah sampai pertandingan kelar.
Julian Draxler muncul sebagai pencetak gol semata wayang nan menentukan buat Die Knappen, yang sekarang mengumpulkan nilai sempurna enam dari dua matchday pertama, memimpin tiga poin atas Chelsea dan Basel.
Laga ini sempat terhenti beberapa menit hanya tidak lama setelah kick-off akibat aksi protes aktivis Greenpeace yang meluncur dari atap stadion untuk membentangkan spanduk kritikan terhadap Gazprom, perusahaan minyak Rusia yang menjadi sponsor Schalke.
Ketika permainan dilanjutkan kembali, Schalke langsung menunjukkan ambisi besar untuk merebut kemenangan lewat tembakan pertama dari Kevin-Prince Boateng yang masih luput dari sasaran.
Basel tentunya tidak tinggal diam. Mereka balas menebar ancaman melalui upaya akrobatik Marco Streller yang memaksa kiper Timo Hildebrand melakukan penyelamatan.
Tuan rumah mengambil alih momentum memasuki akhir babak pertama, namun Die Konigsblauen bereaksi positif selepas jeda. Schalke terbilang kurang beruntung tak memimpin di awal paruh kedua. Tendangan kencang Max Meyer, menyusul halauan kurang sempurna bek Basel terhadap crossing Draxler, dimentahkan mistar.
Kebuntuan skor terpecahkan di menit ke-54 untuk pihak tamu. Sebuah tendangan sudut Dennis Aogo sampai ke kaki Draxler di ujung kotak penalti. Tanpa ampun bintang belia Jerman ini melayangkan sepakan setengah voli nan memikat untuk menaklukkan kiper Yann Sommer.
Schalke bermain semakin nyaman usai memimpin, namun Basel juga berupaya keras untuk bangkit dan memperoleh beberapa kans, terutama diinisiasi aksi Mohamed Salah. Sementara itu, Draxler sendiri hampir menggandakan keunggulan Schalke di akhir-akhir laga, namun tembakannya kali ini melebar. Keunggulan 1-0 Schalke akhirnya tidak berubah sampai pertandingan kelar.