IPL (Dok: Okezone)
LIGA INDONESIA IPL—Pekan ini bakal tersaji pertarungan klasik antara dua klub yang menjadi rival abadi, Arema IPL kontra Persebaya Surabaya. Pertandingan yang sarat tradisi dan dibalut dengan gengsi, kendati dalam beberapa musim terakhir rivalitas cenderung menurun karena terpecahnya kedua klub.
Baik Arema maupun Persebaya bisa dipastikan bakal memandang pertandingan ini sebagai pengecualian. Terutama bagi Arema IPL yang belakangan hanya menjadi 'sansak hidup' di kompetisi Indonesian Premier League (IPL). Walau sebagai tuan rumah, Arema diragukan bisa menuai hasil maksimal.
Kalkulasi itu berlatar pada dua pertandingan sebelumnya yang berakhir dengan kekalahan. Menjamu Persiba Bantul di Stadion Gajayana, tim arahan Abdulrahman Gurning babak belur 1-3. Selanjutnya di kandang Persijap Jepara, Arema kembali terkapar dengan skor 3-0.
Tapi Arema masih sanggup berkoar. Mereka menganggap pertandingan lawan Persebaya sebagai pengecualian dan tidak boleh kembali menelan kekalahan. “Lawan Persebaya semua harus fight. Ini bukan pertandingan biasa karena juga mempertaruhkan gengsi,” cetus Manajer Arema IPL Harrys Fambudi.
Dia mengakui kondisi timnya sedang tidak bagus dengan kekalahan beruntun di tangan Persijap dan Persiba. Apalagi Persebaya dalam situasi sebaliknya. Klub kebanggaan Bonek itu sedang bangkit dan menang di dua laga terakhir kontra PSM Makassar dan Persepak Palangkaraya.
“Saya tahu Persebaya diunggulkan karena memiliki banyak pemain bagus. Tapi hitung-hitungannya tidak sesederhana itu. Arema akan bertarung dengan harga diri dan tidak akan memberikan kesempatan untuk Persebaya mendapatkan angka di Stadion Gajayana,” tambah Harrys.
Tugas berat memang tengah diemban Pelatih Abdulrahman Gurning. Pelatih yang pernah menukangi PSPS Pekanbaru dan Persegres Gresik United tersebut mendapati timnya sedang dalam terpuruk, paling kelihatan adalah mental tim setelah kalah beruntun dengan skor besar.
Lini pertahanan menjadi perhatian utama Gurning jelang pertandingan kontra Persebaya pada Minggu (23/6) mendatang. Dia mengatakan pertahanan menjadi problem paling serius karena terlalu mudah dibolongi. Gol yang terlalu mudah menurutnya menurunkan kepercayaan diri pemain lainnya.
“Pertahanan harus mengalami peningkatan sgnifikan menghadapi tim seperti Persebaya. Lawan punya Andik Vermansyah atau Fernando Soler yang memiliki kecepatan dan naluri bagus. Saya yakin tekanan akan jauh lebih berat dibanding pertandingan sebelumnya,” ujar Gurning.
Benar kata Gurning. Legimin Raharjo dkk harus bekerja keras jika melihat potensi yang dimiliki anak-anak Kota Pahlawan. Apalagi belakangan skuat Persebaya mulai tumbuh motivasi sekaligus kepercayaan diri setelah sempat terombang-ambing oleh nasib klub yang tak jelas.
Posisi mewah di runner up klasemen sementara IPL membuktikan Persebaya secara kasat mata jauh lebih baik dibanding Arema yang mendengkur di posisi 12. “Kami tertantang membalikkan prediksi dan tidak mau diremehkan dengan perbedaan posisi di klasemen,” tandas Gurning
.
Baik Arema maupun Persebaya bisa dipastikan bakal memandang pertandingan ini sebagai pengecualian. Terutama bagi Arema IPL yang belakangan hanya menjadi 'sansak hidup' di kompetisi Indonesian Premier League (IPL). Walau sebagai tuan rumah, Arema diragukan bisa menuai hasil maksimal.
Kalkulasi itu berlatar pada dua pertandingan sebelumnya yang berakhir dengan kekalahan. Menjamu Persiba Bantul di Stadion Gajayana, tim arahan Abdulrahman Gurning babak belur 1-3. Selanjutnya di kandang Persijap Jepara, Arema kembali terkapar dengan skor 3-0.
Tapi Arema masih sanggup berkoar. Mereka menganggap pertandingan lawan Persebaya sebagai pengecualian dan tidak boleh kembali menelan kekalahan. “Lawan Persebaya semua harus fight. Ini bukan pertandingan biasa karena juga mempertaruhkan gengsi,” cetus Manajer Arema IPL Harrys Fambudi.
Dia mengakui kondisi timnya sedang tidak bagus dengan kekalahan beruntun di tangan Persijap dan Persiba. Apalagi Persebaya dalam situasi sebaliknya. Klub kebanggaan Bonek itu sedang bangkit dan menang di dua laga terakhir kontra PSM Makassar dan Persepak Palangkaraya.
“Saya tahu Persebaya diunggulkan karena memiliki banyak pemain bagus. Tapi hitung-hitungannya tidak sesederhana itu. Arema akan bertarung dengan harga diri dan tidak akan memberikan kesempatan untuk Persebaya mendapatkan angka di Stadion Gajayana,” tambah Harrys.
Tugas berat memang tengah diemban Pelatih Abdulrahman Gurning. Pelatih yang pernah menukangi PSPS Pekanbaru dan Persegres Gresik United tersebut mendapati timnya sedang dalam terpuruk, paling kelihatan adalah mental tim setelah kalah beruntun dengan skor besar.
Lini pertahanan menjadi perhatian utama Gurning jelang pertandingan kontra Persebaya pada Minggu (23/6) mendatang. Dia mengatakan pertahanan menjadi problem paling serius karena terlalu mudah dibolongi. Gol yang terlalu mudah menurutnya menurunkan kepercayaan diri pemain lainnya.
“Pertahanan harus mengalami peningkatan sgnifikan menghadapi tim seperti Persebaya. Lawan punya Andik Vermansyah atau Fernando Soler yang memiliki kecepatan dan naluri bagus. Saya yakin tekanan akan jauh lebih berat dibanding pertandingan sebelumnya,” ujar Gurning.
Benar kata Gurning. Legimin Raharjo dkk harus bekerja keras jika melihat potensi yang dimiliki anak-anak Kota Pahlawan. Apalagi belakangan skuat Persebaya mulai tumbuh motivasi sekaligus kepercayaan diri setelah sempat terombang-ambing oleh nasib klub yang tak jelas.
Posisi mewah di runner up klasemen sementara IPL membuktikan Persebaya secara kasat mata jauh lebih baik dibanding Arema yang mendengkur di posisi 12. “Kami tertantang membalikkan prediksi dan tidak mau diremehkan dengan perbedaan posisi di klasemen,” tandas Gurning
.