Jacksen Saat mendampingi latihan Timnas (foto: Heru/Okezone)
Pelatih Jacksen F. Tiago selalu memainkan tiga gelandang tengah yang terdiri dari Achmad Jufriyanto, Immanuel Wanggai, dan Raphael Maitimo. Ketiganya dua kali menjadi starter baik kala menghadapi De Oranje maupun saat menjajal The Gunners.
Formasi ini diakui Jacksen, demi meredam lawan-lawan yang level permainannya jauh di atas Indonesia. Meski banyak yang berpendapat formasi tiga gelandang ini berjalan baik saat melawan Belanda, sayangnya, tidak demikian kala berhadapan dengan Arsenal.
"Menempatkan tiga gelandang tengah adalah cara kita meredam serangan dari lawan-lawan yang lebih kuat seperti, Belanda dan Arsenal," terang Jacksen kepada Okezone.
"Bagaimana caranya agar kita tak banyak kebobolan. Ini yang menurut saya terbaik. Kalau bisa memainkan sebelas kiper agar tak kebobolan, saya akan memainkannya," seloroh mantan pelatih Persebaya Surabaya ini.
Namun, dengan menurunkan tiga gelandang tengah tanpa menempatkan seorang pemain bertipikal deep playmaker, membuat Indonesia tak bisa memainkan ritme. Ketiganya hanya fokus menahan gempuran sebelum lawan masuk ke pertahanan Indonesia.
Dengan demikian, aliran bola ke lini depan jauh berkurang. Boaz Solossa dan Ian Louis Kabes yang seharusnya memanjakan Sergio van Dijk sebagai targetman, malah kurang mendapat suplai dari tengah. Alhasil, tak sebiji gol pun bisa kita lesakkan dari dua laga tersebut.
Melawan Liverpool, bila Jacksen tetap keukeuh memakai tiga gelandang, Ahmad Bustomi patut dikedepankan. Gelandang Mitra Kukar ini merupakan pemain bertipikal deep playmaker, yang juga memiliki kemampuan mengatur ritme serta memelihara aliran bola ke lini serang.
Tapi, Jacksen sendiri menegaskan, tidak akan memakai formasi yang sama bila melawan tim-tim yang secara kekuatan sama atau di bawah Indonesia. Melawan China pada Oktober nanti, Jacksen juga mengaku bisa menerapkan strategi berbeda.
"Tapi, ketika melawan tim-tim seperti Singapura atau Malaysia yang secara kekuatan berimbang, tentu formasi yang kami gunakan akan berbeda. Kami berusaha bermain lebih menyerang," papar pelatih asal Brasil ini.
"Siapa yang kita turunkan atau bagaimana kita bermain juga tergantung siapa lawan kita. Kita belum bisa melihat sejauh mana perbaikan yang kita lakukan, karena semuanya berpatokan pada pertandingan," tandasnya.