Liga Europa – Sevilla menghadirkan getir buat Valencia yang sempat comeback luar biasa. Namun tiga gol awal Los Che gagal membawa mereka hinggap ke laga puncak Europa League, menyusul sebutir gol tandang Sevilla di penghujung pertandingan.
Valencia sempat menghidupkan asa dengan berondongan tiga golnya, guna membalikkan agregat 0-2 yang tercipta di leg pertama. Namun sial, keajaiban gagal tercipta di leg kedua semifinal, setelah datang satu gol tandang di babak tambahan waktu. Meski Valencia menang 3-1, tapi Sevilla yang berhak ke final dengan agregat gol tandang 3-3.
Jalannya Pertandingan
Babak Pertama
Valencia sudah tampil “menggigit” guna comeback dari ketertinggalan agregat 0-2, sejak menit-menit awal sampai akhirnya, baru bisa menuai bukti di menit ke-14 yang mencatatkan nama Sofiane Feghouli.
Meneruskan passing pendek Eduardo Vargas di kotak penalti Sevilla, Feghouli empat lebih dulu mengelabui penjagaan Federico Fazio, sebelum menghantamkan sepakan kidal keras yang gagal dibendung Beto Pimparel. Agregat, 1-2 masih untuk keunggulan Sevilla.
Empat menit berselang, Feghouli datang lagi mengancam tim tamu. Lewat sebuah situasi kemelut, pemain berpaspor Aljazair itu melepaskan tembakan datar dari jarak dekat. Namun kali ini, Beto sigap mementahkan.
Jérémy Mathieu turut menggempur Sevilla di menit ke-21 setelah dibidani umpan dari Juan Bernat. Sayang, finishing Mathieu hanya menggetarkan sisi luar jala gawang Sevillistas.
Jonas samakan agregat 2-2! Memijak menit ke-24, Jonas Gonçalves meriuhkan seisi Estadio Mestalla via tandukannya. Menyambar crossing Bernat, sundulan Jonas sempat membentur mistar dan memantul pundak Beto sebelum melintasi garis gawang. Stand, 2-0 (agregat 2-2).
Lima menit sebelum turun minum, José Antonio Reyes nyaris membuat timnya unggul agregat lagi. Nahas, sontekannya di mulut gawang memanfaatkan umpan back-heel Carlos Bacca, masih bisa diselamatkan Diego Alves dengan fantastis. Skor 2-0 ini bertahan sampai paruh pertama bubar.
Babak Kedua
Kelelawar Mestalla tak sedikit pun menurunkan tempo pertandingan, terus menggeber tekanan demi mencari gol ketiga. Semenit menyusul kick off interval kedua, Dani Parejo melayangkan tembakan dari sepakan bebas. Tapi arah bola masih tipis mengancan sudut atas gawang Sevilla.
Dua menit berselang, Parejo lagi-lagi kedapatan peluang terbuka yang kali ini lewat situasi scrimmage. Namun gagal berbuah gol lantaran penyelesaiannya tipis menyamping ke kanan gawang Beto.
Los Che balikkan agregat! Situasi kemelut di kotak penalti hasil bola liar tendangan bebas, mendatangkan petaka buat Sevilla di menit 70. Gol ketiga Valencia lahir dari kaki Mathieu yang mendapati posisi tak terkawal di muka gawang Sevilla. Beto di bawah mistar bak tak berdaya menghalau dentuman Mathieu. Skor, 3-0 (agregat 3-2) untuk Valencia.
Seiring berjalannya waktu, Valencia yang unggul agregat 3-2 sudah mulai menurunkan tempo permainan sembari mengetuk jari, menghitung menit demi menit berharap pengadil meniup peluit panjang lebih cepat.
Namun anti-klimaks harus dirasakan Valencia. Di injury time, tepatnya di menit 90+4, Stéphane M’Bia mencuri sebiji gol tandang lewat tandukannya menyambar umpan silang Federico Fazio. Bola meluncur tanpa bisa dibendung Diego Alves. Skor, 3-1.
Tak lama, laga pun rampung. Para punggawa Sevilla seketika bereuforia dan pilar-pilar Valencia menuai tatapan kosong. Sevilla lolos dramatis ke final via agregat 3-3 dengan keunggulan gol tandang.
Di laga penentu gelar, Sevilla sudah ditunggu tim negara tetangga, SL Benfica yang menyingkirkan Juventus di laga semifinal lainnya, dengan kemenangan agregat 2-1.
Susunan Pemain
Valencia: Diego Alves, Ricardo Costa, João Pereira, Jérémy Mathieu, Seydoy Kéita, Sofiani Feghouli, Dani Parejo/Javi Fuego (79’), Juan Bernat, Jonas Gonçalves/Antonio Barragán (85’), Eduardo Vargas, Pablo Piatti/Federico Cartabia (62’).
Sevilla: Beto Pimparel, Fernando Navarro/Alberto Moreno (72’), Nicolás Pareja, Federico Fazio, Daniel Carriço, Coke Moreno, Stéphane M’Bia, Ivan Rakitic, Victor Pérez, José Antonio Reyes/Marko Marin (79’), Carlos Bacca/Kevin Gameiro (66’).
Valencia sempat menghidupkan asa dengan berondongan tiga golnya, guna membalikkan agregat 0-2 yang tercipta di leg pertama. Namun sial, keajaiban gagal tercipta di leg kedua semifinal, setelah datang satu gol tandang di babak tambahan waktu. Meski Valencia menang 3-1, tapi Sevilla yang berhak ke final dengan agregat gol tandang 3-3.
Jalannya Pertandingan
Babak Pertama
Valencia sudah tampil “menggigit” guna comeback dari ketertinggalan agregat 0-2, sejak menit-menit awal sampai akhirnya, baru bisa menuai bukti di menit ke-14 yang mencatatkan nama Sofiane Feghouli.
Meneruskan passing pendek Eduardo Vargas di kotak penalti Sevilla, Feghouli empat lebih dulu mengelabui penjagaan Federico Fazio, sebelum menghantamkan sepakan kidal keras yang gagal dibendung Beto Pimparel. Agregat, 1-2 masih untuk keunggulan Sevilla.
Empat menit berselang, Feghouli datang lagi mengancam tim tamu. Lewat sebuah situasi kemelut, pemain berpaspor Aljazair itu melepaskan tembakan datar dari jarak dekat. Namun kali ini, Beto sigap mementahkan.
Jérémy Mathieu turut menggempur Sevilla di menit ke-21 setelah dibidani umpan dari Juan Bernat. Sayang, finishing Mathieu hanya menggetarkan sisi luar jala gawang Sevillistas.
Jonas samakan agregat 2-2! Memijak menit ke-24, Jonas Gonçalves meriuhkan seisi Estadio Mestalla via tandukannya. Menyambar crossing Bernat, sundulan Jonas sempat membentur mistar dan memantul pundak Beto sebelum melintasi garis gawang. Stand, 2-0 (agregat 2-2).
Lima menit sebelum turun minum, José Antonio Reyes nyaris membuat timnya unggul agregat lagi. Nahas, sontekannya di mulut gawang memanfaatkan umpan back-heel Carlos Bacca, masih bisa diselamatkan Diego Alves dengan fantastis. Skor 2-0 ini bertahan sampai paruh pertama bubar.
Babak Kedua
Kelelawar Mestalla tak sedikit pun menurunkan tempo pertandingan, terus menggeber tekanan demi mencari gol ketiga. Semenit menyusul kick off interval kedua, Dani Parejo melayangkan tembakan dari sepakan bebas. Tapi arah bola masih tipis mengancan sudut atas gawang Sevilla.
Dua menit berselang, Parejo lagi-lagi kedapatan peluang terbuka yang kali ini lewat situasi scrimmage. Namun gagal berbuah gol lantaran penyelesaiannya tipis menyamping ke kanan gawang Beto.
Los Che balikkan agregat! Situasi kemelut di kotak penalti hasil bola liar tendangan bebas, mendatangkan petaka buat Sevilla di menit 70. Gol ketiga Valencia lahir dari kaki Mathieu yang mendapati posisi tak terkawal di muka gawang Sevilla. Beto di bawah mistar bak tak berdaya menghalau dentuman Mathieu. Skor, 3-0 (agregat 3-2) untuk Valencia.
Seiring berjalannya waktu, Valencia yang unggul agregat 3-2 sudah mulai menurunkan tempo permainan sembari mengetuk jari, menghitung menit demi menit berharap pengadil meniup peluit panjang lebih cepat.
Namun anti-klimaks harus dirasakan Valencia. Di injury time, tepatnya di menit 90+4, Stéphane M’Bia mencuri sebiji gol tandang lewat tandukannya menyambar umpan silang Federico Fazio. Bola meluncur tanpa bisa dibendung Diego Alves. Skor, 3-1.
Tak lama, laga pun rampung. Para punggawa Sevilla seketika bereuforia dan pilar-pilar Valencia menuai tatapan kosong. Sevilla lolos dramatis ke final via agregat 3-3 dengan keunggulan gol tandang.
Di laga penentu gelar, Sevilla sudah ditunggu tim negara tetangga, SL Benfica yang menyingkirkan Juventus di laga semifinal lainnya, dengan kemenangan agregat 2-1.
Susunan Pemain
Valencia: Diego Alves, Ricardo Costa, João Pereira, Jérémy Mathieu, Seydoy Kéita, Sofiani Feghouli, Dani Parejo/Javi Fuego (79’), Juan Bernat, Jonas Gonçalves/Antonio Barragán (85’), Eduardo Vargas, Pablo Piatti/Federico Cartabia (62’).
Sevilla: Beto Pimparel, Fernando Navarro/Alberto Moreno (72’), Nicolás Pareja, Federico Fazio, Daniel Carriço, Coke Moreno, Stéphane M’Bia, Ivan Rakitic, Victor Pérez, José Antonio Reyes/Marko Marin (79’), Carlos Bacca/Kevin Gameiro (66’).