TEHEIVARII Ludivion |
Hanya satu dari 23 pemain Tahiti yang berstatus profesional. Bertemu pemain kelas dunia seperti mimpi jadi kenyataan bagi mereka.
TEHEIVARII Ludivion mengacungkan jempol kanannya kepada barisan fotografer dan kamera televisi meski tengah melakukan jogging bersama tim. “Ketika rombongan joggingnya kembali melintas di depan awak media itu, Ludivion berteriak-teriak seakan meminta untuk difoto atau disorot. Bek tengah Tahiti tersebut seakan tak mau melewatkan popularitas sesaat yang diterimanya di Piala Konfederasi.
TEHEIVARII Ludivion mengacungkan jempol kanannya kepada barisan fotografer dan kamera televisi meski tengah melakukan jogging bersama tim. “Ketika rombongan joggingnya kembali melintas di depan awak media itu, Ludivion berteriak-teriak seakan meminta untuk difoto atau disorot. Bek tengah Tahiti tersebut seakan tak mau melewatkan popularitas sesaat yang diterimanya di Piala Konfederasi.
“Ludivion mendadak dikenal seiring penuturan pelatih Tahiti Eddy Etaeta seusai kekalahan 1-6 dari Nigeria (17/6). Etaeta mengatakan, hanya sembilan dari skuad Tahiti yang dibawanya ke Brasil murni berprofesi sebagai pesepak bola. Itu pun hanya satu yang berstatus profesional, yakni Marama Vahirua yang bermain untuk klub Ligue 2 AS Nancy tapi dipinjamkan ke klub Superleague Yunani, Panthrakikos, musim lalu.
“Sedangkan mayoritas pemain lainnya merangkap kerja selain sebagai pesepak bola. Salah satunya Ludivion yang seorang pemanjat kelapa. Sehari-harinya dan pagi-pagi sekali, pemain 23 tahun itu harus pergi naik gunung untuk memanjat kelapa. Setelah itu, tanpa istirahat, Ludivion berlatih sepak bola di klub lokal yang dibelanya, AS Tefana.
“Ketika Ayah (panggilan pemain Tahiti untuk Etaeta, red) mengajak saya berangkat ke Brasil, saya hanya bisa bilang “wow”,” kata Ludivion melalui team media officer, Mathieu Mercier.
Bagi Ludivion maupun rekan setimnya, melawan tim terbaik dunia seperti Spanyol adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Dulu, pemain Tahiti hanya bisa menyaksikan penampilan Iker Casillas dkk dari televisi. Kini, mereka berkesempatan untuk berhadapan secara langsung di lapangan, bahkan menjegalnya
“Yang para pemain bicarakan hanya tentang bagaimana kami bisa mendapatkan jersey pemain Spanyol setelah pertandingan. Saya berharap bisa (bertukar jersey) dengan Casillas,” jelas Ludivion yang memiliki 16 caps tersebut.
“Pencetak gol semata wayang Tahiti ke gawang Nigeria (17/6), Jonathan Tehau juga tak memiliki harapan muluk-muluk. Tehau hanya berharap bakal menyerap ilmu dari para pemain penuh skilldi Spanyol seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Cesc Fabregas di lapangan saat bersua di lapangan dini hari nanti WIB.
“Pemain Spanyol adalah superstar, sedangkan kami hanya fans mereka,” ucap pemain yang tercatat sebagai pencetak gol bunuh diri pertama di Piala Konfederasi 2013 itu.