Liga Indonesia - Setelah melakukan penyelidikan terkait dugaan pengaturan skors oleh Persibo Bojonegoro di Piala AFC, Komisi Disiplin PSSI memutuskan menghukum lima pemain karena terbukti berpura-pura cedera.
Dugaan adanya pengaturan pertandingan muncul menyusul kekalahan memalukan Persibo saat melawat ke Sunray Cave JC Sun Hei dalam laga di Piala AFC. Laga tersebut berkesudahan dengan skor 8-0 untuk tuan rumah.
Ketika itu Persibo cuma membawa 12 pemain, yang artinya mereka hanya punya satu pemain cadangan. Kondisi Persibo makin terpuruk setelah satu per satu pemainnya bertumbangan karena cedera. Karena akhirnya tinggal menyisakan enam pemain di lapangan, wasit memutuskan menyudahi laga di menit 65.
"Setelah melakukan berbagai penyelidikan dalam waktu yang panjang, Komdis akhirnya menemukan bahwa adanya kesengajaan kepada lima pemain Persibo yang terbukti melakukan cedera," ujar ketua Komdis Hinca Pandjaitan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Dalam pantauan melalui rekaman video pertandingan, lanjut Hinca, terlihat jelas bahwa kelima pemain tersebut dengan sengaja berpura-pura jatuh saat pertandingan sehingga membuat mereka harus keluar lapangan.
"Kami telah melakukan berbagai penyelidikan dari mulai memanggil pemain, mendatangi pemain ke Surabaya hingga ke Zurich. Dan kami membawa bukti bahwa ada lima pemain yang disuruh berpura-pura cedera."
Lima pemain tersebut yang terbukti berpura-pura cedera yaitu, Wahyu Teguh, Bijahil Chalwa, Tri Rahmad Priadi, Bayu Andra Cahyadi, dan Eka Angger Iswanto.
Dijelaskan Hinca, putusan tersebut terbukti setelah dirinya mencoba mendesak seluruh pemain tersebut, salah satunya pemain Bijahil Chalwa akhirnya buka suara. Dia mengakui bahwa dirinya dan empat rekannya itu diminta oleh manajemen klub untuk berpura-pura cedera pada pertandingan tersebut.
"Setelah kami desak. Akhirnya Chalwa yang pertama bicara. Dia mengakui diinstruksikan supaya cedera. Siapa yang mengintruksikan? hasil investigasi membuktikan bahwa yang berkuasa di tim itu secara bersama-sama. Pemain diminta mencari ruang yang cukup, tabrak dan keluar dari lapangan. Kapan instruksi itu dilakukan? Saat jeda babak ke dua," terang Hinca sambil menunjukan video rekaman tersebut.
Atas dakwaan tersebut, Bijahil Chalwa yang dihukum selama satu tahun, dengan lima tahun percobaan. Sementara Tri Rahmad Priadi, Bayu Andra Cahyadi, dan Eka Angger Iswanto yang masing-masing dihukum pelarangan aktif di dunia sepakbola Indonesia selama dua tahun.
Sementara itu pemain yang terbukti bungkam, di antaranya Didik Bagus Triyono, Sigit Meiko Susanto, Rendy Saputra, Panggah Wadyantara, dan Happy Kurniawan Dwi Putra dikenai hukuman selama satu tahun, dengan dua tahun percobaan.
Selain itu, sambung Hinca pihaknya pun menjatuhkan hukuman berupa pelarangan aktif di dunia sepakbola selama seumur hidup kepada beberapa manajemen Persibo Bojonegoro, yakni pelatih Gusnul Yakin, asisten pelatih, Bambang Pramuji, media officer Imam Nur Cahyo, dan manajer Nur Yahya.
"Motif sebab mereka melakukan itu. Kami belum bisa katakan. Kami akan menyerahkan dan bekerja sama dengan AFC dan FIFA," tegas Hinca.
Dugaan adanya pengaturan pertandingan muncul menyusul kekalahan memalukan Persibo saat melawat ke Sunray Cave JC Sun Hei dalam laga di Piala AFC. Laga tersebut berkesudahan dengan skor 8-0 untuk tuan rumah.
Ketika itu Persibo cuma membawa 12 pemain, yang artinya mereka hanya punya satu pemain cadangan. Kondisi Persibo makin terpuruk setelah satu per satu pemainnya bertumbangan karena cedera. Karena akhirnya tinggal menyisakan enam pemain di lapangan, wasit memutuskan menyudahi laga di menit 65.
"Setelah melakukan berbagai penyelidikan dalam waktu yang panjang, Komdis akhirnya menemukan bahwa adanya kesengajaan kepada lima pemain Persibo yang terbukti melakukan cedera," ujar ketua Komdis Hinca Pandjaitan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Dalam pantauan melalui rekaman video pertandingan, lanjut Hinca, terlihat jelas bahwa kelima pemain tersebut dengan sengaja berpura-pura jatuh saat pertandingan sehingga membuat mereka harus keluar lapangan.
"Kami telah melakukan berbagai penyelidikan dari mulai memanggil pemain, mendatangi pemain ke Surabaya hingga ke Zurich. Dan kami membawa bukti bahwa ada lima pemain yang disuruh berpura-pura cedera."
Lima pemain tersebut yang terbukti berpura-pura cedera yaitu, Wahyu Teguh, Bijahil Chalwa, Tri Rahmad Priadi, Bayu Andra Cahyadi, dan Eka Angger Iswanto.
Dijelaskan Hinca, putusan tersebut terbukti setelah dirinya mencoba mendesak seluruh pemain tersebut, salah satunya pemain Bijahil Chalwa akhirnya buka suara. Dia mengakui bahwa dirinya dan empat rekannya itu diminta oleh manajemen klub untuk berpura-pura cedera pada pertandingan tersebut.
"Setelah kami desak. Akhirnya Chalwa yang pertama bicara. Dia mengakui diinstruksikan supaya cedera. Siapa yang mengintruksikan? hasil investigasi membuktikan bahwa yang berkuasa di tim itu secara bersama-sama. Pemain diminta mencari ruang yang cukup, tabrak dan keluar dari lapangan. Kapan instruksi itu dilakukan? Saat jeda babak ke dua," terang Hinca sambil menunjukan video rekaman tersebut.
Atas dakwaan tersebut, Bijahil Chalwa yang dihukum selama satu tahun, dengan lima tahun percobaan. Sementara Tri Rahmad Priadi, Bayu Andra Cahyadi, dan Eka Angger Iswanto yang masing-masing dihukum pelarangan aktif di dunia sepakbola Indonesia selama dua tahun.
Sementara itu pemain yang terbukti bungkam, di antaranya Didik Bagus Triyono, Sigit Meiko Susanto, Rendy Saputra, Panggah Wadyantara, dan Happy Kurniawan Dwi Putra dikenai hukuman selama satu tahun, dengan dua tahun percobaan.
Selain itu, sambung Hinca pihaknya pun menjatuhkan hukuman berupa pelarangan aktif di dunia sepakbola selama seumur hidup kepada beberapa manajemen Persibo Bojonegoro, yakni pelatih Gusnul Yakin, asisten pelatih, Bambang Pramuji, media officer Imam Nur Cahyo, dan manajer Nur Yahya.
"Motif sebab mereka melakukan itu. Kami belum bisa katakan. Kami akan menyerahkan dan bekerja sama dengan AFC dan FIFA," tegas Hinca.
