ISL Bermacam Format, Arema Tetap Anggap Berat |
Liga ISL —Rencana perubahan format semifinal dan final Indonesia Super League (ISL) disikapi kalem oleh Pelatih Arema Cronus Suharno. Kendati sebelumnya Arema sempat mengutarakan keberatan dengan diubahnya format home-away, dia mengatakan secara teknis tidak jauh berbeda.
Dari aspek kekuatan, tim yang berlaga di delapan besar adalah tim terbaik dari 22 kontestan kompetisi kasta tertinggi. Suharno menyebut tidak ada format yang lebih mudah dari bermacam pilihan yang ada. Semua tim memiliki potensi dan kans yang sama untuk mengalahkan tim lainnya.
“Mungkin dari sisi pemasukan tiket lebih menguntungkan sistem home-away. Tapi dari kalkulasi teknis, format di tempat netral dengan home-away tidak ada perbedaan berarti. Yang membedakan adalah bagaimana fokus tim dalam mempersiapkan diri untuk pertandingan itu,” sebut Suharno.
Dilanjutkannya, delapan tim yang nantinya lolos ke delapan besar tentunya memiliki kesiapan teknis dan mental yang memadai. Sehingga tidak ada pengaruh besar dari format home-away atau netral. “Jadi bukan berarti kalau home-away kami lebih berpeluang lolos. Tidak begitu hitungannya,” sebut dia.
Arema sebelumnya sudah merasa sreg dengan format home-away untuk babak semifinal, jika dilihat dari aspek pemasukan tiket. Jika dihitung rata-rata, jika Singo Edan lolos ke semifinal dan final, maka panitia pelaksana (Panpel) berpotensi mengeruk pendapatan lebih dari Rp2 miliar dari dua pertandingan saja.
Itu belum termasuk hitungan babak sebelumnya, yang dipastikan ada tiga pertandingan di Stadion Kanjuruhan. Inilah yang menjadikan Arema sangat kebelet menjalani semifinal dan final dengan sistem home-away. Kedua partai tersebut bakal menyedot animo fantastis dari suporter Aremania.
Arema dalam urutan terdepan masuk babak delapan besar dari wilayah barat. Tinggal menyisakan lima pertandingan, tim yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan meninggalkan tim di posisi runner up Semen Padang dengan perbedaan lima poin. Semen Padang juga memainkan satu laga lebih banyak.
“Yang paling penting adalah bagaimana menjaga performa agar terus stabil sampai babak delapan besar. Masih ada lima pertandingan wilayah barat dan itu yang menjadi prioritas utama. Setelah memastikan lolos, baru kami berpikir babak delapan besar. Jadi fokus tim dilakukan secara bertahap,” demikian Suharno.
Sementara, dari program yang digulirkan selama puasa, rencananya Sabtu (19/7), Arema bakal berujicoba kontra Pusamania Borneo FC di Stadion Gajayana. Arema juga masih menjalin komunikasi dengan Persela Lamongan untuk menggelar latih tanding, setelah tim asal Kota Soto tersebut batal meladeni Persegres Gresik United.
Laga ujicoba Persela lawan Persegres yang sedianya digelar Kamis (17/7) terpaksa gagal digelar karena tak ada izin dari pihak keamanan. Belum jelas kapan jadwal baru akan disusun, pihak Persela berharap ada sambutan positif dari Arema. Baik Arema maupun Persela sama-sama menginginkan ujicoba lawan tim selevel.