Klaas Jan Huntelaar mengubur mimpi Meksiko di Fortaleza yang panas |
PIALA DUNIA - Brasil tak henti memberikan kisah dramatis, kali ini Meksiko harus jadi korban dari Belanda. Setelah sempat unggul hingga menit ke-88 lewat gol Gio Dos Santos, Belanda balik memukul dan akhirnya keluar sebagai pemenang.
Kerja keras hingga menit akhir untuk menaklukkan Fortaleza yang panas (38 derajat celcius) berbuah hasil untuk skuat asuhan Louis van Gaal. Sebaliknya, Meksiko yang begitu heroik harus tersungkur dalam waktu enam menit saja. Guillermo Ochoa yang gemilang pun harus mengubur mimpi.
Babak Pertama
Meksiko mengawali pertandingan tanpa keraguan dengan mengambil inisiatif untuk langsung menekan Belanda. Hasilnya, dalam waktu lima menit skuat asuhan Miguel Herrera mampu mengancam lewat Miguel Layun di menit kelima, tapi tembakan Layun masih melenceng. Louis van Gaal melakukan pergantian prematur, baru berjalan sembilan menit Nigel de Jong sudah ditarik keluar untuk digantikan Bruno Martins Indi. Martins Indi sebelumnya dinyatakan Van Gaal tak bisa tampil lama karena masalah cedera, namun nyatanya bek Feyenoord itu harus berjuang lebih dari estimasi sang pelatih.
Seperti di laga-laga sebelumnya, kali ini Oranje pun memperagakan skema serangan balik kepada lawan. Tapi Meksiko tak selugu itu, berulang kali upaya dari Arjen Robben dan kolega kandas karena tim lawan teratur dalam melakukan transisi.
Menit ke-17 Hector Herrera mengancam keselamatan gawang dari Jasper Cillessen hasil umpan Oribe Peralta. Tapi upaya dari Herrera kandas tak menghasilkan gol karena melenceng saja. Belanda langsung merespons dua menit kemudian, umpan silang berhasil dikirim masuk ke kotak penalti Meksiko. Robin van Persie yang berada di sana malah sedikit nakal dengan menarik baju Rafa Marquez sehingga wasit bertindak dan menilai hal itu pelanggaran.
Kans emas akhirnya didapat Van Persie pada menit ke-27 dari sisi kanan gawang usai menerima umpan Stefan de Vrij. Tapi pemain depan yang membela Manchester United itu gagal memaksimalkan peluang emas yang sejauh ini sulit didapat oleh Belanda sebenarnya. Tendangannya masih melambung.
Cooling break dilakukan pada menit ke-30, Fortalenza memang tengah dalam cuaca yang panas sehingga wasit Pedro Proenca asal Portugal memberi rehat kepada kedua tim untuk minum. Momen tersebut pun dimanfaatkan kedua pelatih untuk memberi arahan lebih, di mana dari setengah jam laga berjalan Meksiko lebih efektif.
Gio Dos Santos jadi momok yang merepotkan Ron Vlaar cs di lini belakang Belanda, ia licin, kecil namun tak kerdil dan juga tak ragu untuk melepaskan tembakkan jarak jauh. Menit ke-42 pun Cillessen dibuat jatuh bangun oleh eks Barcelona dan Tottenham Hotspur itu, ia melepaskan sepakkan dari luar kotak penalti yang beruntung masih bisa dihalau Cillessen.
Martins Indi sempat berbuat tak baik kepada Dos Santos. Dos Santos yang sudah terjatuh mendapat 'sedikit colekan' dari Martins Indi, sontak keadaan sedikit panas di menit 43' karena Dos Santos tak terima. Wasit pun menenangkan suasana dan tak ada kartu kuning yang dikeluarkan untuk keduanya.
Tiga menit waktu tambahan diberikan, Belanda sempat mendapat peluang untuk menusuk lewat penetrasi duo RvP-Robben. Tapi Meksiko masih mampu mengatasinya meski harus menelan korban. Ya, Hector Moreno harus ditandu keluar setelah mengadang laju dari Robben. Babak pertama pun imbang tanpa gol, raut wajah kapten Marquez tampak puas tanpa hilang fokus ketika menuju keluar lapangan.
Babak Kedua
Pertunjukan berakhir untuk Hector Moreno sebagaimana ia ditarik keluar karena cedera, Diego Reyes masuk begitu babak kedua dimulai. Meksiko tak beda dengan paruh pertama, coba menekan lawan sejak peluit dibunyikan jadi tuntunan El Tri. Menit ke-48 upaya keras dari Meksiko pun membuahkan angka, Gio dos Santos mencatatkan namanya di papan skor untuk membawa tim unggul. Dos Santos melepas tendangan jarak jauh yang tak bisa diblok oleh Daley Blind dan Ron Vlaar yang berada dihadapannya, Cillessen di bawah mistar pun takluk dan Belanda tertinggal 1-0 dari Meksiko.
Tertinggal membuat Van Gaal memutar otak lebih keras, pergantian kedua dilakukan olehnya dan sosok Memphis Depay kembali diharapkan menjadi kartu truf, Paul Verhaegh keluar di menit 56'. Belanda lebih gencar, tak ada kata menunggu demi mengejar defisit gol. Stefan de Vrij nyaris menyamakan kedudukan di menit ke-57 menyambut umpan corner dari Robben. Tapi idola baru dunia Guillermo Ochoa kembali melakukan penyelamatan heroik dengan memuntahkan bola yang akhirnya sempat membentur mistar. Meksiko masih aman.
Meksiko melakukan penyegaran dengan menarik keluar sang pencetak gol Dos Santos, sosok mungil lain Javier Aquino yang memiliki tinggi 165 cm masuk gantikan Dos Santos pada menit ke-61. Miguel Herrera tak memilih untuk bertahan sebagaimana Aquino juga sosok ofensif yang biasa beroperasi sebagai winger kanan. Baru lima menit sejak Aquino masuk ia sudah mampu mengirim umpan mematikan yang disambut Peralta, tapi hakim garis rupanya menganggap Peralta berada dalam posisi offside.
Tusukan demi tusukan dilakukan para penggawa Belanda, lini belakang Meksiko tegas tanpa celah. Beberapa kali pemain Belanda dibuat jatuh di kotak terlarang dan tekel yang dilakukan pemain Meksiko pun bersih. Sneijder sempat berharap penalti ketika Robben dijatuhkan oleh Reyes dan wasit tak mengabulkan hal tersebut. Belanda terlihat begitu terkuras harus tampil di cuaca yang panas dengan suhu sekitar 38 derajat celcius, di lain pihak Meksiko lebih mampu beradaptasi.
Robben tak kenal lelah, menit ke-73 dengan determinasinya menyisir sisi kanan dan masuk ke kotak penalti lawan ia melewati Marquez tanpa kesulitan berarti. Tapi Ochoa mengadang dengan sigap dan usaha Robben kandas. Kedua tim melakukan pergantian pada menit ke-75, Javier Hernandez masuk mengisi tempat Peralta, dari Belanda, Van Persie yang nampak tak mampu mengatasi panasnya Fortaleza digantikan Huntelaar. Cooling break juga kembali dilakukan menit ke-75.
Begitu laga kembali dimulai pemain veteran Meksiko Carlos Salcido menebar ancaman dengan tembakkan jarak jauh di menit 78'. Upaya dari eks Fulham itu tak menghasilkan apa-apa karena hanya melayang tinggi di atas gawang Cillessen.
Ketika memasuki menit 84' Ochoa kembali melakukan penyelamatan yang brilian, kali ini upaya Huntelaar yang digagalkan kiper setinggi 183 cm tersebut. Hakim garis pun ternyata telah mengangkat bendera offside, namun tetap aksi Ochoa mengesankan karena unggul duel satu lawan satu dengan The Hunters dari jarak yang sangat dekat!
Tapi tak ada kecerdikan Ochoa tak tampak di menit ke-88! Wesley Sneijder memecah kebuntuan Belanda dengan tendangan keras yang tak disangka oleh Ochoa. Menerima umpan sundulan Hunteelar, Sneijder tanpa ampun menyepak bola untuk menggetarkan gawang Meksiko 1-1! Laga berlanjut!
Nasib sial menghampiri Meksiko, di menit-menit akhir Robben yang melakukan penetrasi dijegal oleh Marquez di kotak terlarang. Winger lincah itu terjatuh dan wasit menunjuk titik putih! Pemain Meksiko protes, Marquez diganjar kartu kuning pun juga dengan Guardado. Nahas. Hunteelar yang jadi eksekutor pun melancarkan tugas dengan sempurna dari titik putih. Losstime berdarah bagi Meksiko, Belanda unggul 2-1 di menit 90+4! Dan kedudukan tersebut bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. 2-1, Belanda lolos ke babak berikutnya dengan dramatis.