Bukan Akhir yang Menyenangkan buat Marquez: Adios, Capitan |
TIMNAS MEKSIKO - Usia 35 membuat Rafael Marquez mustahil bermain di Piala Dunia lagi. Sayangnya bek sekaligus kapten Meksiko itu harus berpamitan dengan cara yang menyakitkan.
Hari Minggu (29/6) malam, Marquez memimpin rekan-rekan mudanya di babak 16 besar Piala Dunia 2014 melawan Belanda. Itu adalah pertandingan internasionalnya yang ke-124, semenjak ia pertama kali berseragam El Tri di tahun 1997.
Sampai tiga menit sebelum akhir babak kedua, Marquez sempat dalam posisi akan mengantarkan Meksiko ke babak perempatfinal -- untuk pertama kalinya sejak 1986. Namun, sebuah gol dari tendangan setengah voli Wesley Sneijder, di depan kotak penalti, membuyarkan skenario itu.
Lebih celaka buat Meksiko, Belanda malah berbalik unggul secara dramatis lewat tendangan penalti Klaas Jan Huntelaar di menit keempat injury time. Segala yang sudah dilakukan Meksiko, seketika kandas dalam waktu lima menit.
Sial buat Marquez, dialah "penyebab" Belanda mendapatkan hadiah penalti dari wasit. Adalah tekel dari dia yang mengakibatkan Arjen Robben terpelanting di kotak penalti, dan menurut wasit Marquez melakukan pelanggaran.
Marquez seakan tak percaya. Ia dan juga rekan-rekannya memprotes keputusan sang wasit. Yang didapat bukanlah perusahan keputusan, malahan ia diganjar kartu kuning.
"Aku merasa menghentak rumput, tapi aku tidak menyentuh dia. Mungkin dia yang menyentuh kakiku," tutur Marquez seusai pertandingan dikutip Reuters.
Seusai pertandingan, Robben juga bilang kepadanya di area ruang ganti pemain bahwa kejadian tersebut tak seharusnya berujung penalti.
"Itu bukan penalti, meskipun salah satu dari (tekel) sebelumnya adalah penalti," ujar Marquez yang menirukan ucapan Robben.
"Kalau Anda sangat mengenal Robben, dari 10 kali pelanggaran yang ia dapatkan, lima di antaranya adalah hasil dia menjatuhkan diri sendiri," tambah Marquez tentang Robben, yang belakangan mengakui diving, tapi bukan untuk insiden penalti tersebut.
Apapun, pertandingan telah selesai dan hasilnya takkan berubah. Meksiko secara dramatis dihentikan oleh Belanda. Marquez secara berpisah dengan Piala Dunia dengan dua hal tak mengenakkan: kartu kuning dan tekel yang membuat timnya dihukum penalti.
Apapun, dua hal itu takkan mengubah kelegendaan Marquez. Dia adalah pahlawan Meksiko. 14 tahun berada di timnas, pernah 10 tahun bermain untuk klub raksasa Eropa, Barcelona, adalah sebuah reputasi yang sangat hebat. Ia juga telah menyumbang tiga trofi untuk negaranya itu: Piala Konfederasi (1999) dan Piala Emas CONCACAF (2003, 2011)
Dia adalah orang Meksiko pertama yang menjadi kapten timnasnya di empat Piala Dunia berturut-turut: 2002, 2006, 2010, dan 2014. Saat mencetak gol ke gawang Kroasia di fase grup, Marquez menjadi pemain Meksiko kedua yang membuat gol di tiga Piala Dunia berbeda setelah Cuachtemoc Blanco. Bedanya, Marquez menorehkan rekor itu secara berturut-turut (2006, 2010, 2014).