PIALA DUNIA - Perkembangan pembangunan stadion Arena da Baixada di Kota Curitiba Negara Bagian Prana, membuat Sekretaris Jenderal Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) Jerome Valcke kecut. Bukan hanya terlambat, tapi fakta di lapangan menunjukan, progres pembangunan jauh dari rencana.
Valcke sejak awal pekan ini keliling Brasil untuk meninjau kesiapan kota-kota yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014, termasuk melihat pembangunan stadion. Kunjungan tersebut merupakan agenda inspeksi pertama FIFA di tahun ini.
Seperti dilaporkan, pembangunan stadion-stadion untuk penyelenggaraan Piala Dunia mengalami keterlambatan, atau tidak sesuai target FIFA. Pembangunan juga diwarnai insiden crane rubuh di stadion di Kota Sao Paulo, November tahun lalu. Peristiwa yang menewaskan dua pekerja itu membuat pembangunan stadion tersendat.
“Jujur saja, kami tidak suka dengan kondisi stadion saat ini. Ini bukan hanya terlambat, ini tertinggal di belakang skedul,” kata Valcke, seperti dikutip BBC.
Stadion Curitiba sebenarnya bukan milik publik. Stadion tersebut milik klub Atletico Paranaense. Namun, untuk persiapan Piala Dunia 2014, FIFA dan pemerintah Parana berjanji menginjeksikan dana sebesar USD17 juta untuk mempercepat pembangunan.
Problem keterlambatan pembangunan di Curitiba, bisa membuat ambisi kota tersebut untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia 2014 terancam bubar. FIFA hingga saat ini belum mengetuk palu untuk memastikan apakah Curitiba bakal menjadi salah satu tuan rumah.
Rencananya, empat pertandingan akan digelar di stadion berkapasitas 42 ribu tempat duduk itu yaitu, Spanyol-Australia, Honduras-Ekuador, Iran-Nigeria dan Aljazair-Rusia.