LIGA INDONESIA IPL- Bak petir di siang bolong, pelatih Persis Solo versi LPIS Widyantoro memilih mundur sebagai allenatore tim Laskar Sambernyawa.
Keputusan pelatih berlisensi A nasional ini mengagetkan banyak pihak, termasuk jajaran manajemen Persis LPIS. “Ya, saya memang mundur dari pelatih Persis,” katanya saat dihubungi, Sabtu (7/9/2013).
Dia mengakui, sebenarnya keinginan mundur saat sebelum melakoni laga big match melawan PSS Sleman yang berakhir rusuh itu. “Namun, itu saya tunda karena saya ingin memberi kemenangan yang berkesan kepada publik Kota Solo, khususnya Pasoepati,” ujarnya.
Akhirnya, Wiwid, panggilan akrabnya, membulatkan tekadnya mundur dari kursi kepelatihan. “Saya ingin lebih dekat keluarga di Magelang. Itu alasannya,” imbuhnya.
Dia enggan menyebutkan mundurnya sebagai pelatih tim kebanggaan publik Kota Bengawan ini karena persoalan gaji yang sering tertunggak. “Gimana ya, ya mungkin faktor itu juga. Saya sungkan mengatakannya, tapi kira-kira seperti itulah (gaji yang sering tertunggak),” ungkapnya.
Yang pasti, kata dia, mundurnya sebagai pelatih bukan karena hasil yang dicapai tim Laskar Sambernyawa melakoni kompetisi. “Saya mundur bukan karena capaian tim terpuruk. Saat ini, Persis berada di peringkat pertama. Dan saya yakin, tanpa saya Persis masih bisa di papan atas, lagipula tinggal tiga pertandingan lagi,” jelasnya.
Manajer Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengakui sudah menerima kabar mundurnya sang pelatih. “Ya, saya memang sudah mendengar kabar itu. Tapi belum menyampaikan secara resmi ke manajemen,” katanya.
Joni mengaku sedih dengan mundurnya Wiwid. Sebenarnya dia berharap, Wiwid bersedia membimbing Ferry Anto dkk sampai kompetisi berakhir. “Saya berharap Wiwid mau melatih sampai kompetisi selesai. Tapi kalau itu sudah keputusannya, ya gimana lagi,” ungkapnya.
Pengusaha jasa transportasi ini mengakui, Wiwid termasuk pelatih yang sukses membawa Persis LPIS meraih hasil positif selama mengarungi kompetisi Divisi Utama LPIS ini. “Kami menganggap, Persis di tangan dia sangat sukses. Saya berharap suatu saat dia kembali lagi melatih Persis, entah musim kapan,” pintanya.
Di bawah besutan Wiwid, Persis LPIS berubah menjadi tim yang tangguh. Dengan materi pemain seadanya, mampu duduk sebagai pemuncak klasemen Grup II. Bersama Wiwid, Persis LPIS tidak sekali pun menelan kekalahan di kandang. Delapan laga kandang dimenangi semua. (Ridwan Anshori/Koran
Keputusan pelatih berlisensi A nasional ini mengagetkan banyak pihak, termasuk jajaran manajemen Persis LPIS. “Ya, saya memang mundur dari pelatih Persis,” katanya saat dihubungi, Sabtu (7/9/2013).
Dia mengakui, sebenarnya keinginan mundur saat sebelum melakoni laga big match melawan PSS Sleman yang berakhir rusuh itu. “Namun, itu saya tunda karena saya ingin memberi kemenangan yang berkesan kepada publik Kota Solo, khususnya Pasoepati,” ujarnya.
Akhirnya, Wiwid, panggilan akrabnya, membulatkan tekadnya mundur dari kursi kepelatihan. “Saya ingin lebih dekat keluarga di Magelang. Itu alasannya,” imbuhnya.
Dia enggan menyebutkan mundurnya sebagai pelatih tim kebanggaan publik Kota Bengawan ini karena persoalan gaji yang sering tertunggak. “Gimana ya, ya mungkin faktor itu juga. Saya sungkan mengatakannya, tapi kira-kira seperti itulah (gaji yang sering tertunggak),” ungkapnya.
Yang pasti, kata dia, mundurnya sebagai pelatih bukan karena hasil yang dicapai tim Laskar Sambernyawa melakoni kompetisi. “Saya mundur bukan karena capaian tim terpuruk. Saat ini, Persis berada di peringkat pertama. Dan saya yakin, tanpa saya Persis masih bisa di papan atas, lagipula tinggal tiga pertandingan lagi,” jelasnya.
Manajer Persis LPIS Joni Sofyan Erwandi mengakui sudah menerima kabar mundurnya sang pelatih. “Ya, saya memang sudah mendengar kabar itu. Tapi belum menyampaikan secara resmi ke manajemen,” katanya.
Joni mengaku sedih dengan mundurnya Wiwid. Sebenarnya dia berharap, Wiwid bersedia membimbing Ferry Anto dkk sampai kompetisi berakhir. “Saya berharap Wiwid mau melatih sampai kompetisi selesai. Tapi kalau itu sudah keputusannya, ya gimana lagi,” ungkapnya.
Pengusaha jasa transportasi ini mengakui, Wiwid termasuk pelatih yang sukses membawa Persis LPIS meraih hasil positif selama mengarungi kompetisi Divisi Utama LPIS ini. “Kami menganggap, Persis di tangan dia sangat sukses. Saya berharap suatu saat dia kembali lagi melatih Persis, entah musim kapan,” pintanya.
Di bawah besutan Wiwid, Persis LPIS berubah menjadi tim yang tangguh. Dengan materi pemain seadanya, mampu duduk sebagai pemuncak klasemen Grup II. Bersama Wiwid, Persis LPIS tidak sekali pun menelan kekalahan di kandang. Delapan laga kandang dimenangi semua. (Ridwan Anshori/Koran