Getty Images/Alex Livesey
LIGA INGGRIS - Old Trafford akan mengetengahkan duel paling sengit di Liga Primer Inggris pekan ini, ketika juara bertahan Manchester United kedatangan salah satu kandidat juara, Chelsea.
Laga ini akan menjadi laga kandang pertama buat manajer baru MU, David Moyes, sekaligus menghadirkan tantangan besar buat pengganti Sir Alex Ferguson tersebut.
Setelah mengawali musim dengan kemenangan 4-1 atas Swansea City, 'Setan Merah' kini harus membuktikan diri lawan Chelsea yang sedari musim panas ini kembali ditangani Jose Mourinho.
Untuk MU ada beberapa alasan mereka mesti meraih hasil oke. Yang pertama tentu saja karena itu merupakan partai kandang pertama musim ini, buat klub maupun Moyes. Kedua, hasil bagus atas klub rival di liga bisa menentukan bagaimana pandangan publik terhadap MU-nya Moyes mengingat saat ini ia masih diragukan mampu menggantikan Ferguson.
Ditilik dari jadwalnya di awal musim, hasil bagus di laga nanti tentu juga bisa berguna buat 'The Red Devils' sebagai modal momentum untuk menghadapi Liverpool pada 1 September dan kemudian derby Manchester pada 22 September mendatang.
Namun demikian, MU dipastikan bakal mendapat perlawanan sengit karena Mourinho akan membawa Chelsea ke Old Trafford, Senin (26/8/2013), bukan cuma untuk mencuri angka tetapi juga membuktikan potensinya musim ini.
Chelsea, yang sudah menjalani dua laga liga karena pekan depan mesti tampil di Piala Super Eropa, sejauh ini mampu meraih poin maksimal untuk memuncaki klasemen. Tetapi ujian sebenarnya akan hadir di laga lawan MU, di mana 'Si Biru' juga berpeluang untuk unjuk kemampuan sebagai salah satu kandidat serius peraih gelar juara musim ini.
Old Trafford sendiri tak asing-asing amat untuk Mourinho, khususnya karena ia pernah menangani Chelsea pada 2004-2007 dan menjadi rival berat MU. Namun, ia menilai laga tandang kali ini akan berbeda karena tak ada Ferguson di 'Theatre of Dreams'.
"Akan sulit buatku, dan aku pikir semua manajer lainnya, untuk pergi ke Old Trafford dan menghadapi Manchester United tanpa sosok mitos itu menunggu kami," katanya baru-baru ini kepada Sky Sports.
Sebagai penambah bumbu di laga ini juga ada sosok Wayne Rooney. Masa depannya di MU sedang dispekulasikan dengan Chelsea terus-menerus memperlihatkan minat terhadapnya.
Di laga lain akhir pekan ini, Arsenal akan berusaha bangkit dari kekalahan di laga pertama lalu ketika melawat ke Craven Cottage yang menjadi markas Fulham, Sabtu (24/8).
Menyusul kekalahan 1-3 dari Aston Villa di laga pembuka, Arsenal niscaya ingin menunjukkan bahwa mereka cuma sekadar "terpeleset" dan kini sudah bangkit untuk langsung kembali dalam persaingan berebut gelar. Respons bagus setidaknya telah diperlihatkan 'Gudang Peluru' saat menang 3-0 atas Fenerbahce di playoff Liga Champions, Kamis (22/8) dinihari WIB. Ini bisa jadi modal untuk diteruskan pada akhir pekan.
Pada hari yang sama juga ada laga Villa kontra Liverpool di Villa Park. 'Si Merah', yang bertekad finis setinggi mungkin agar bisa kembali ke Liga Champions, memulai musim dengan kemenangan 1-0 atas Stoke City di Anfield. Tetapi Villa tampaknya akan memberikan tantangan di level berbeda.
Hal itu setidaknya terindikasi dari start impresif Villa ketika mengalahkan Arsenal. Di laga kedua ketika bertamu ke markas Chelsea, 'The Villans' pun mampu memberikan perlawanan sengit walaupun akhirnya kalah dengan skor tipis 1-2.
Satu hari berselang, Minggu (25/8), Manchester City yang merupakan runner-up musim lalu akan menyambangi markas tim promosi Cardiff City. Di atas kertas, City diprediksi akan mampu meraih poin maksimal di laga tersebut.
Pada hari yang sama ada laga yang berpotensi menghadirkan pertarungan alot ketika Tottenham Hotspur menjamu Swansea City di White Hart Lane. Di sini Spurs akan berusaha momentum usai meraih kemenangan 1-0 atas Crystal Palace sedangkan Swansea, yang gaya permainannya acapkali menuai puja-puji, bakal berupaya bangkit usai kalah dari MU di pekan pertama lalu.
Menariknya, sebelum duel tersebut baik Spurs maupun Swansea sama-sama harus terlibat dahulu dalam partai playoff Liga Europa, Jumat (23/8) dinihari WIB, sehingga membuat faktor kelelahan bisa saja menghantui akhir pekan nanti.
Laga ini akan menjadi laga kandang pertama buat manajer baru MU, David Moyes, sekaligus menghadirkan tantangan besar buat pengganti Sir Alex Ferguson tersebut.
Setelah mengawali musim dengan kemenangan 4-1 atas Swansea City, 'Setan Merah' kini harus membuktikan diri lawan Chelsea yang sedari musim panas ini kembali ditangani Jose Mourinho.
Untuk MU ada beberapa alasan mereka mesti meraih hasil oke. Yang pertama tentu saja karena itu merupakan partai kandang pertama musim ini, buat klub maupun Moyes. Kedua, hasil bagus atas klub rival di liga bisa menentukan bagaimana pandangan publik terhadap MU-nya Moyes mengingat saat ini ia masih diragukan mampu menggantikan Ferguson.
Ditilik dari jadwalnya di awal musim, hasil bagus di laga nanti tentu juga bisa berguna buat 'The Red Devils' sebagai modal momentum untuk menghadapi Liverpool pada 1 September dan kemudian derby Manchester pada 22 September mendatang.
Namun demikian, MU dipastikan bakal mendapat perlawanan sengit karena Mourinho akan membawa Chelsea ke Old Trafford, Senin (26/8/2013), bukan cuma untuk mencuri angka tetapi juga membuktikan potensinya musim ini.
Chelsea, yang sudah menjalani dua laga liga karena pekan depan mesti tampil di Piala Super Eropa, sejauh ini mampu meraih poin maksimal untuk memuncaki klasemen. Tetapi ujian sebenarnya akan hadir di laga lawan MU, di mana 'Si Biru' juga berpeluang untuk unjuk kemampuan sebagai salah satu kandidat serius peraih gelar juara musim ini.
Old Trafford sendiri tak asing-asing amat untuk Mourinho, khususnya karena ia pernah menangani Chelsea pada 2004-2007 dan menjadi rival berat MU. Namun, ia menilai laga tandang kali ini akan berbeda karena tak ada Ferguson di 'Theatre of Dreams'.
"Akan sulit buatku, dan aku pikir semua manajer lainnya, untuk pergi ke Old Trafford dan menghadapi Manchester United tanpa sosok mitos itu menunggu kami," katanya baru-baru ini kepada Sky Sports.
Sebagai penambah bumbu di laga ini juga ada sosok Wayne Rooney. Masa depannya di MU sedang dispekulasikan dengan Chelsea terus-menerus memperlihatkan minat terhadapnya.
Di laga lain akhir pekan ini, Arsenal akan berusaha bangkit dari kekalahan di laga pertama lalu ketika melawat ke Craven Cottage yang menjadi markas Fulham, Sabtu (24/8).
Menyusul kekalahan 1-3 dari Aston Villa di laga pembuka, Arsenal niscaya ingin menunjukkan bahwa mereka cuma sekadar "terpeleset" dan kini sudah bangkit untuk langsung kembali dalam persaingan berebut gelar. Respons bagus setidaknya telah diperlihatkan 'Gudang Peluru' saat menang 3-0 atas Fenerbahce di playoff Liga Champions, Kamis (22/8) dinihari WIB. Ini bisa jadi modal untuk diteruskan pada akhir pekan.
Pada hari yang sama juga ada laga Villa kontra Liverpool di Villa Park. 'Si Merah', yang bertekad finis setinggi mungkin agar bisa kembali ke Liga Champions, memulai musim dengan kemenangan 1-0 atas Stoke City di Anfield. Tetapi Villa tampaknya akan memberikan tantangan di level berbeda.
Hal itu setidaknya terindikasi dari start impresif Villa ketika mengalahkan Arsenal. Di laga kedua ketika bertamu ke markas Chelsea, 'The Villans' pun mampu memberikan perlawanan sengit walaupun akhirnya kalah dengan skor tipis 1-2.
Satu hari berselang, Minggu (25/8), Manchester City yang merupakan runner-up musim lalu akan menyambangi markas tim promosi Cardiff City. Di atas kertas, City diprediksi akan mampu meraih poin maksimal di laga tersebut.
Pada hari yang sama ada laga yang berpotensi menghadirkan pertarungan alot ketika Tottenham Hotspur menjamu Swansea City di White Hart Lane. Di sini Spurs akan berusaha momentum usai meraih kemenangan 1-0 atas Crystal Palace sedangkan Swansea, yang gaya permainannya acapkali menuai puja-puji, bakal berupaya bangkit usai kalah dari MU di pekan pertama lalu.
Menariknya, sebelum duel tersebut baik Spurs maupun Swansea sama-sama harus terlibat dahulu dalam partai playoff Liga Europa, Jumat (23/8) dinihari WIB, sehingga membuat faktor kelelahan bisa saja menghantui akhir pekan nanti.
