Jose Mourinho tak kuasa menanggung beban sebagai pelatih Real Madrid/Ist
BERITA BOLA– Jose Mourinho menyebut Real Madrid sebagai klub yang sarat dengan intrik politik. Pemilihan presiden klub yang terjadi di 2013 ini disebut The Special One membuat perhatian petinggi El Real lebih banyak tersedot ke sisi non-sepakbola.
Seperti diketahui, pada Juni 2013 lalu, Florentino Perez kembali terpilih sebagai presiden Madrid untuk keempat kalinya. Gara-gara pemilihan presiden ini, hierarki kepemimpinan dan fokus di Madrid terganggu hingga Mourinho sempat terlibat konflik internal dengan Iker Casillas.
“Madrid adalah klub spesial. Madrid sarat politik. Madrid bukan hanya tentang sepakbola. Madrid bukan hanya mengenai olahraga. Banyak hal lain di sekelilingnya,” kata Mourinho seperti dikutip AS.
“Di tahun kedua, kami menjuarai La Liga. Kami merupakan tim terbaik sepanjang sejarah Spanyol. Kami meraih 100 poin. Kami mencetak 121 gol,” sebut Mourinho.
“Lalu di tahun ketiga, tibalah masa pemilihan presiden. Pemilihan di klub tersebut bermakna amat banyak. Akibatnya, kami berada di tengah-tengah situasi yang tidak normal. Hanya orang-orang di dalam klub yang bisa mengerti hal ini,” cetus Mourinho.
Pelatih 50 tahun ini akhirnya ditendang keluar dari kursi kepelatihan Santiago Bernabeu setelah di musim terakhirnya bersama Madrid gagal mempersembahkan satu pun trofi. Namun, Mourinho enggan menyebutnya sebagai kegagalan.
“Musim tersebut kami sebenarnya tidak terlalu buruk. Kami lolos ke final Copa del Rey. Memang kami kalah di final tapi kami berhasil lolos ke laga puncak. Kami juga sukses ke semifinal Liga Champions di mana kami hanya tinggal berjarak satu gol saja dari partai pamungkas,” terang Mourinho.
“Jadi, musim itu tidaklah buruk-buruk amat. Namun, finis tanpa trofi, hanya satu dari Piala Super Spanyol di mana kami kala itu mengalahkan Barcelona ternyata tidak cukup untukku,” pungkas Mourinho
.
