LIGA INDONESIA ISL-Persepam Madura United datang ke Palembang tanpa target
terlalu muluk. Melihat kekuatan Sriwijaya FC yang sulit diruntuhkan di
kandang sendiri, Persepam tidak terlalu membebani tim dengan target
berlebih walau bakal mengoptimalkan kans mendapatkan angka.
Setelah mengintip laga Sriwijaya FC saat ditahan Persela Lamongan, kubu Persepam menilai butuh permainan bagus sekaligus keberuntungan pada Senin (15/7). Artinya, Persepam juga berharap Laskar Wong Kito kembali bermain buruk seperti di pertandingan sebelumnya.
Pelatih Persepam Daniel Roekito mengakui Sriwijaya FC tidak bermain dengan kemampuan terbaiknya kala ditahan 2-2 oleh Persela Lamongan. Kerjasama serta penyelesaian akhir anak-anak Palembang jauh di bawah standar permainan tim yang kini nangkring diperingkat empat klasemen.
Kendati itu menjadi kelemahan tuan rumah dan bisa dimanfaatkan, namun Daniel tetap mengantisipasi kemungkinan membaiknya performa Ponaryo Astaman dkk. "Belum tentu Sriwijaya FC bermain seperti itu lagi. Tentunya pelatih telah melakukan evaluasi dan tak mengulanginya," sebut Daniel Roekito.
Untuk itu dirinya tetap konsentrasi pada mutu permainan Persepam yang memenangi dua laga terakhir di kandang. Khusus menghadapi permainan taktis Laskar Wong Kito, Daniel bakal menyiapkan strategi yang rapat di lapangan tengah dan perhanan demi membatasi kreatifitas lawan.
Agaknya dia bakal mengadopsi pada strategi Persela yang memakai pola 4-5-1 dan membuat frustrasi tuan rumah dalam melakukan serangan. "Memang diperlukan lebih banyak pemain di lini tengah untuk memenangkan permainan. Sriwijaya agak repot ketika kurang mendapatkan ruang," ulas dia.
Saat bertolak menuju Palembang, Sabtu (13/7), komposisi tim Sapeh Kerap relatif lengkap kecuali centre back Fachrudin Wahyudi yang terkena akumulasi kartu kuning. Hanya ini kendala yang dihadapi Persepam walau masih ada nama seperti Firly Apriansyah yang bisa dipaksakan menemani Aboubakar Sillah.
Sementara, Manajer Persepam Achsanul Qosasih meminta tim untuk benar-benar fokus pada perolehan angka walau kekuatan Sriwijaya jauh di atas kualitas timnya. Menurutnya justru Persepam bakal mampu tampil tanpa bebas karena tuan rumah tentunya sangat berambisi memenangkan pertandingan.
"Justru Sriwijaya yang dalam tekanan karena sebelumnya ditahan Persela. Mereka akan ngotot dan itu bisa membuat kami bisa bermain tanpa beban. Melihat dua pertandingan terakhir, saya tetap optimistis anak-anak bisa mendapatkan poin di Palembang," cetus Achsanul.
Apalagi, dilanjutkannya, pertandingan digelar malam hari dan tentunya mengurangi animo supporter tuan rumah untuk datang ke stadion. "Mungkin satu-satunya ujian adalah kami baru pertama main malam di bulan Ramadan. Saya berharap tak berpengaruh ke pemain," tandas manajer yang juga anggota DPR RI ini.
Setelah mengintip laga Sriwijaya FC saat ditahan Persela Lamongan, kubu Persepam menilai butuh permainan bagus sekaligus keberuntungan pada Senin (15/7). Artinya, Persepam juga berharap Laskar Wong Kito kembali bermain buruk seperti di pertandingan sebelumnya.
Pelatih Persepam Daniel Roekito mengakui Sriwijaya FC tidak bermain dengan kemampuan terbaiknya kala ditahan 2-2 oleh Persela Lamongan. Kerjasama serta penyelesaian akhir anak-anak Palembang jauh di bawah standar permainan tim yang kini nangkring diperingkat empat klasemen.
Kendati itu menjadi kelemahan tuan rumah dan bisa dimanfaatkan, namun Daniel tetap mengantisipasi kemungkinan membaiknya performa Ponaryo Astaman dkk. "Belum tentu Sriwijaya FC bermain seperti itu lagi. Tentunya pelatih telah melakukan evaluasi dan tak mengulanginya," sebut Daniel Roekito.
Untuk itu dirinya tetap konsentrasi pada mutu permainan Persepam yang memenangi dua laga terakhir di kandang. Khusus menghadapi permainan taktis Laskar Wong Kito, Daniel bakal menyiapkan strategi yang rapat di lapangan tengah dan perhanan demi membatasi kreatifitas lawan.
Agaknya dia bakal mengadopsi pada strategi Persela yang memakai pola 4-5-1 dan membuat frustrasi tuan rumah dalam melakukan serangan. "Memang diperlukan lebih banyak pemain di lini tengah untuk memenangkan permainan. Sriwijaya agak repot ketika kurang mendapatkan ruang," ulas dia.
Saat bertolak menuju Palembang, Sabtu (13/7), komposisi tim Sapeh Kerap relatif lengkap kecuali centre back Fachrudin Wahyudi yang terkena akumulasi kartu kuning. Hanya ini kendala yang dihadapi Persepam walau masih ada nama seperti Firly Apriansyah yang bisa dipaksakan menemani Aboubakar Sillah.
Sementara, Manajer Persepam Achsanul Qosasih meminta tim untuk benar-benar fokus pada perolehan angka walau kekuatan Sriwijaya jauh di atas kualitas timnya. Menurutnya justru Persepam bakal mampu tampil tanpa bebas karena tuan rumah tentunya sangat berambisi memenangkan pertandingan.
"Justru Sriwijaya yang dalam tekanan karena sebelumnya ditahan Persela. Mereka akan ngotot dan itu bisa membuat kami bisa bermain tanpa beban. Melihat dua pertandingan terakhir, saya tetap optimistis anak-anak bisa mendapatkan poin di Palembang," cetus Achsanul.
Apalagi, dilanjutkannya, pertandingan digelar malam hari dan tentunya mengurangi animo supporter tuan rumah untuk datang ke stadion. "Mungkin satu-satunya ujian adalah kami baru pertama main malam di bulan Ramadan. Saya berharap tak berpengaruh ke pemain," tandas manajer yang juga anggota DPR RI ini.