Adam Maher memastikan diri berseragam PSV Eindhoven awal
Juli ini
|
Ambisi itu sebenarnya sudah dibangun sejak awal musim 2012/13 karena PSV merayakan hari jadi ke-100 tahun, Agustus 2013. Apa daya mesin mereka mogok di paruh kedua musim setelah melejit di puncak klasemen sebelum tahun berganti. Kendala cedera dan performa yang tidak stabil membuat PSV harus puas berada di peringkat kedua klasemen akhir di bawah Ajax Amsterdam.
Pemain legendaris mereka, Hans van Breukelen, menyerukan agar PSV melakukan semacam "revolusi" seperti halnya yang dilakukan Ajax dan Feyenoord Rotterdam. Kedua klub saingan PSV di sepakbola Belanda itu mampu membangun tim yang terdiri dari mayoritas pemain muda binaan sendiri serta dilatih figur seperti Frank de Boer dan Ronald Koeman.
Langkah itu tampaknya ingin ditiru PSV saat peralihan musim. Terinspirasi sukses De Boer dan Koeman, Philip Cocu dipromosikan dari asisten menjadi pelatih kepala. Di sektor pembenahan transfer, PSV mulai cermat dalam menerapkan kebijakan perekrutan. Berbeda dari Ajax dan Feyenoord yang kerap mempromosikan pemain dari akademinya, PSV dikenal sebagai klub yang rajin merogoh dana guna mendatangkan pemain top dari klub domestik lain.
PSV menghabiskan dana hampir €30 juta pada musim 2011/12 untuk memboyong Timothy Derijck, Jetro Willems, Przemyslaw Tyton, Kevin Strootman, Georginio Wijnaldum, Tim Matavz, dan Dries Mertens dari klub-klub saingan di Eredivisie. Jumlah itu memang berkurang jauh menjadi hanya €8 juta pada musim berikutnya, tapi persaingan memperebutkan tempat di tim utama kian sesak berkat kedatangan Mark van Bommel, Mathias "Zanka" Jorgensen, dan Luciano Narsingh.
Kesibukan aktivitas PSV pada bursa transfer musim panas ini kurang lebih sama seperti musim-musim sebelumnya. Bedanya, mulai tampak penyegaran skuat karena "revolusi" peremajaan yang hendak diusung Philip Cocu. Seiring dengan pensiunnya Van Bommel, ikatan kontrak pemain berusia 30 tahun atau lebih seperti Orlando Engelaar, Wilfried Bouma, dan Atiba Hutchinson tidak lagi diperpanjang. Kiper Boy Waterman juga tidak terlalu mengesankan sehingga Cocu mempersilakannya menuju pintu keluar.