Tevez yang Kian Penting untuk Juventus |
Liga Italia - Suatu waktu, Sir Alex Ferguson pernah memuji Carlos Tevez sebagai big game player. Artinya, Tevez bisa diandalkan manakala timnya menghadapi laga penting. Kata-kata Ferguson itu kemudian mewujud nyata di Juventus.
Ferguson memang pernah melatih Tevez. Penyerang asal Argentina itu adalah salah satu bagian penting keberhasilan timnya, Manchester United, ketika menjuarai Liga Champions 2008.
Namun, kisah Tevez dan United hanya bagus di awal. Ketika United tidak buru-buru mempermanenkan statusnya, Tevez --yang ketika itu masih dimiliki oleh Media Sports Investment, sebuah agensi milik Kia Joorabchian-- akhirnya memilih bergabung dengan rival sekota United, Manchester City.
Ferguson mengakui kepada BBC bahwa seharusnya United mengikatnya lebih cepat. Namun, ketika itu, Ferguson merasa tidak yakin lantaran Tevez dan agennya meminta uang yang teramat banyak.
Di City, Tevez sukses menjuarai Piala FA 2010/2011 dan Premier League 2011/2012. Tetapi, sama seperti ceritanya di United, Tevez tidak mengakhirinya dengan baik.
Dia sempat berselisih dengan manajer City kala itu, Roberto Mancini. Lantaran tidak mau bermain sebagai pemain pengganti ketika City menghadapi Bayern Munich di Liga Champions, Tevez pun sempat "diasingkan" dari skuat utama. Meski akhirnya kembali lagi ke skuat utama, hubungan Tevez dengan Mancini sudah terlanjur buruk.
Setelah perselisihan itu, Tevez hanya bertahan satu musim lagi di City. Pada musim 2013/2014, dia akhirnya menerima pinangan Juventus dan hijrah ke Turin
Di Turin, Tevez sepertinya kerasan. Tidak seperti di Manchester, di mana dia mengaku sulit untuk ke mana-mana lantaran selalu hujan dan tidak punya restoran yang menyenangkan, Tevez menikmati hidupnya di Turin.
Performanya di lapangan pun apik. Pada musim perdananya dengan Juventus, Tevez tampil 48 kali di semua kompetisi dan mencetak 21 gol. Musim ini, catatannya lebih baik: dari 33 kali tampil di semua kompetisi, Tevez sudah mencetak 23 gol.
Terakhir, Tevez menjadi penentu lolosnya Juventus ke perempatfinal Liga Champions. Dua gol dia cetak ke gawang Borussia Dortmund, membantu Bianconeri menang 3-0 atas wakil Jerman itu.
Tidak hanya itu, Tevez juga menyumbang satu assist. Opta mencatat, ini adalah pertama kalinya Tevez terlibat dalam tiga buah gol dalam satu laga di Liga Champions.
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, puas dengan performa Tevez musim ini. Baginya, Tevez tidak hanya jadi seorang pencetak gol, tetapi juga penyuplai pemain depan lainnya. Assist-nya pada laga melawan Dortmund adalah salah satu bukti.
Di Juventus, Tevez memang sempat dimainkan di belakang penyerang tunggal. Role-nya yang satu ini membuat Alvaro Morata menyebutnya sebagai partner idaman.
Tevez sendiri tidak asing dengan peran sebagai penyokong. Ketika bermain untuk United, dia --bersama Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo-- kerap bergantian dan bertukar posisi di lini depan. Satu menjadi pendulang gol, yang lainnya menjadi penyokong.
"Tevez menjalani musim yang hebat. Dia bermain untuk tim secara keseluruhan dan mampu membaca arah pertandingan dengan baik," kata Allegri.