Meski kalah di leg kedua, Thailand tetap menjadi juara untuk keempat kalinya di ajang ini lantaran unggul agregat gol atas Malaysia. |
Piala AFF - Timnas Thailand akhirnya menahbiskan diri menjadi juara Piala AFF 2014. Itu setelah, mereka unggul agregat gol 4-3 atas Malaysia dalam dua laga final. Pada leg kedua final di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Sabtu (20/12) malam, memang mereka menelan kekalahan 3-2 dari Malaysia. Namun, itu masih belum cukup bagi Malaysia untuk meraih juara lantaran di leg pertama mereka takluk dua gol tanpa balas.
Dengan demikian, Thailand menyamai gelar Singapura di ajang ini dengan empat kali juara. Menariknya, gelar keempat ini mereka raih di bawah pelatih yang membawa Thailand tiga kali juara ketika masih menjadi pemain (1996, 2000, 2002), yakni Kiatisuk Senamuang.
Babak pertama
Bertindak sebagai tuan rumah, Malaysia langsung tampil menekan. Maklum, mereka defisit dua gol berdasarkan hasil leg pertama, 17 Desember lalu. Ketika itu, Malaysia takluk 2-0 di kandang Thailand.
Pertandingan baru berjalan enam menit, Malaysia langsung unggul 1-0, lewat sepakan penalti Safiq Rahim. Proses diberikannya penalti tersebut pun sempat menuai protes dari para pemain Thailand, yang merasa tidak melakukan pelanggaran terhadap Norshahrul Idlan Talaha di kotak terlarang. Namun, wasit tetap pada pendiriannya dan Safiq menuntaskan tugasnya dengan baik.
Tak ayal, gol tersebut menambah semangat tim Harimau Malaya. Serangan demi serangan terus dilancarkan skuat asuhan Dollah Salleh itu. Tim tamu pun tak tinggal diam, Charyl Chappuis dan kawan-kawan juga memberikan tekanan ke lini pertahanan Malaysia. Namun, masih belum membuahkan hasil.
Menjelang akhir pertandingan, tim tamu terus dipaksa bertahan, dan hanya sesekali melancarkan serangan balik cepat. Beberapa kali pergerakan para penyerang Malaysia seperti Norshahrul, Indra Putra Mahyuddin, Safee Sali, dan Amri Yahyah mampu merepotkan lini pertahanan The War Elephants.
Hingga akhirnya pada masa injury time, umpan silang Norshahrul Idlan berhasil ditanduk dengan baik oleh Indra Putra Mahyuddin, untuk mengubah skor menjadi 2-0. Agregat pun berubah menjadi 2-2. Skor tersebut bertahan hingga babak pertama usai.
Babak kedua
Memasuki babak kedua, Thailand yang tertinggal dua gol di babak pertama mencoba mengambil inisiatif serangan lebih dulu. Peluang emas didapatkan Kroekrit Thaweekarn. Sayang, sepakan kaki kirinya di dalam kotak penalti Malaysia masih melebar di sisi kanan gawang tim tuan rumah. Begitu pula, sepakan dari luar kotak penalti Sarach Yooyen masih melambung di atas gawang Malaysia.
Namun, di tengah gencarnya mereka melakukan serangan skuat asuhan Kiatisuk Senamuang itu justru kembali kecolongan. Tendangan bebas Safiq dari luar kotak penalti berhasil menggetarkan kembali gawang Thailand yang dikawal Kawin Thammasatchanan. Skor pun berubah menjadi 3-0.
Tak pelak, gol tersebut semakin membuat Thailand semakin tertekan. Namun, beberapa kali para penggawa Thailand juga mampu mengancam gawang Malaysia. Tapi, lagi-lagi upaya tersebut masih belum berbuah gol.
Hingga akhirnya, Chappuis berhasil memecah kebuntuan Thailand pada menit ke-82, usai memanfaatkan bola muntah hasil tendangan bebas Yooyen. Skor berubah menjadi 3-1. Gol tersebut melecut semangat para penggawa Thailand.
Chanathip Songkrasin kembali memperkecil kedudukan menjadi 3-2, lewat sepakan keras kaki kirinya di menit ke-85. Gol itu semakin membuat Thailand di atas angin. Usaha Malaysia untuk kembali menambah gol, masih bisa dipatahkan lini pertahanan Thailand. Hingga pertandingan usai, skor tetap 3-2. Meski kalah, Thailand pun berpesta lantaran unggul agregat gol 4-3.