Yaya Sanogo (Foto: ArsenalFC)
LIGA INGGRIS – Problema bahasa sedianya sudah lazim dialami
banyak pemain muda negara lain ketika merantau ke Liga Inggris. Yaya
Sanogo salah satunya. Youngster anyar Arsenal itu mengaku harus terus
“menempel” dengan tiga seniornya untuk bisa beradaptasi di Arsenal.
Bomber jangkung berusia 20 tahun itu datang dari Auxerre dengan kemampuan bahasa Inggris yang amat minim. Beruntung baginya, Arsenal tak hanya punya pelatih asal Prancis, Arsene Wenger, tapi juga tiga kompatriotnya yang juga senegara – Bacary Sagna, Olivier Giroud dan Abou Diaby.
“Ya, Sagna, Giruod, Diaby. Mereka menempatkan saya di kondisi yang tepat untuk bisa belajar lebih banyak. Akan lebih baik bagi saya jika saya bergaul dengan pemain Prancis karena tak ada kendala bahasa karena pada awalnya, sangat sulit (beradaptasi),” ujar Sanogo.
Itu hanya soal penyesuaian diri dengan kehidupannya di luar lapangan. Sanogo juga mesti beradaptasi di dalam lapangan, sebut saja soal perbedaan permainan di Prancis dan Inggris. Sanogo mengaku akan terus berlatih keras dan menunggu waktu yang tepat untuk unjuk kemampuan.
“Saya mencoba beradaptasi dengan baik di Inggris. Kecepatan permainannya berbeda. Tapi Arsenal menerapkan perubahan dalam diri saya dengan cara yang tepat. Saya belajar sedikit demi sedikit,” lanjutnya, seperti dikutip SportWitness, Jumat (13/9/2013).
“Saat sesi latihan, saya hanya melihat sekumpulan pemain luar biasa. Tak heran, Anda akan berkembang pesat di sini. Saya tahu waktu saya akan segera tiba. Saya harus sabar dan belatih keras setiap hari,” tukas Sanogo.
Bomber jangkung berusia 20 tahun itu datang dari Auxerre dengan kemampuan bahasa Inggris yang amat minim. Beruntung baginya, Arsenal tak hanya punya pelatih asal Prancis, Arsene Wenger, tapi juga tiga kompatriotnya yang juga senegara – Bacary Sagna, Olivier Giroud dan Abou Diaby.
“Ya, Sagna, Giruod, Diaby. Mereka menempatkan saya di kondisi yang tepat untuk bisa belajar lebih banyak. Akan lebih baik bagi saya jika saya bergaul dengan pemain Prancis karena tak ada kendala bahasa karena pada awalnya, sangat sulit (beradaptasi),” ujar Sanogo.
Itu hanya soal penyesuaian diri dengan kehidupannya di luar lapangan. Sanogo juga mesti beradaptasi di dalam lapangan, sebut saja soal perbedaan permainan di Prancis dan Inggris. Sanogo mengaku akan terus berlatih keras dan menunggu waktu yang tepat untuk unjuk kemampuan.
“Saya mencoba beradaptasi dengan baik di Inggris. Kecepatan permainannya berbeda. Tapi Arsenal menerapkan perubahan dalam diri saya dengan cara yang tepat. Saya belajar sedikit demi sedikit,” lanjutnya, seperti dikutip SportWitness, Jumat (13/9/2013).
“Saat sesi latihan, saya hanya melihat sekumpulan pemain luar biasa. Tak heran, Anda akan berkembang pesat di sini. Saya tahu waktu saya akan segera tiba. Saya harus sabar dan belatih keras setiap hari,” tukas Sanogo.