LIGA INDONESIA ISL - Nasib naas harus diterima Arema Indonesia setelah poin mereka di kompetisi Indonesia Super League (ISL) dikurangi tiga angka. Dengan demikian, tiga poin yang baru mereka petik di markas Persidafon Dafonsoro pekan ini, hangus begitu saja.
Kepastian itu didapat setelah PT Liga Indonesia melansir melalui laman resmi mereka bahwa Arema mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin FIFA terkait permasalahan pemain atas nama Jean Landry Poulangoye (Perancis) berupa denda sebesar CHF5 ribu serta hukuman tambahan berupa pengurangan tiga poin terhadap Arema.
Denda sebesar CHF5 ribu tersebut juga harus segera dibayar oleh pihak manajemen Arema, karena jika tidak maka sanksi lebih tegas, yaitu turun kasta ke divisi amatir, bisa menimpa klub berjuluk Singo Edan tersebut.
"Kita memang harus mengimplementasikan hal ini, karena sebagai konsekuensi apabila PSSI tidak menjalankan hal tersebut, maka FIFA akan memberikan hukuman kepada Indonesia berupa tidak dapat ikut serta dalam seluruh kompetisi FIFA," kata Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia.
Landry sendiri adalah mantan pemain Arema di paruh pertama musim 2009/10. Ia akhirnya dipecat oleh manajemen setelah performanya dianggap mengecewakan, dan sebagai gantinya, saat itu, Arema mendatangkan Esteban Guillen.
Pemecatan tersebut ternyata dilaporkan oleh Landry ke FIFA, dan baru sekarang kasus itu kembali mencuat.
Akibat pengurangan poin itu, nilai Arema kini menjadi 63 dari sebelumnya 66, posisi runner-up yang sebelumnya telah diamankan kembali terancam, terutama oleh Mitra Kukar Tenggarong yang masih menyisakan dua pertandingan di kandang sendiri.