Kurnia Meiga/Arema |
Tidak ingin kehilangan salah satu aset terpentingnya, Arema bersiap menawarkan kontrak jangka panjanga kepada Kurnia Meiga. Pemain yang akrab disapa Entong itu memang masih terikat kontrak dua musim bersama Singo Edan. Tapi manajemen Arema ingin kembali memperpanjang masa kerjanya.
General Manager Arema Cronous Ruddy Widodo mengungkap, pihaknya bakal secepatnya membicarakan kontrak baru kepada Kurnia Meiga. Menurutnya kontrak itu sebagai penghargaan atas kerja keras dan konsistensi kiper utama tim nasional (timnas) senior tersebut.
“Saya tidak heran jika banyak klub yang mengincarnya karena memang kemampuan Kurnia Meiga luar biasa. Apalagi setelah mendapat pengalaman berhadapan dengan striker kelas dunia seperti Robin van Persie dan Arjen Robben. Dia membuktikan tidak grogi sama sekali,” ungkap Ruddy.
Karena itulah, “Kami tidak ragu memperpanjang kontraknya. Kalau bisa seumur hidup Kurnia Meiga ada di Arema,” lanjut Ruddy. Di Indonesia, perpanjangan kontrak menjadi langkah paling aman untuk mengamankan seorang pemain. Itu karena daya beli atau kemampuan klub membayar tranfer pemain sangat lemah.
Jarang sekali ditemui seorang pemain bergabung sebuah klub dengan melibatkan transfer fee. Hampir semua pemain berpindah klub setelah kontraknya kedaluwarsa atau setelah berstatus bebas transfer. Kecuali jika pemain tersebut meminta dirinya dilepas, seperti striker Arema Safee Sali.
Soal loyalitas, tampaknya Singo Edan sudah tidak meragukan kiper yang mengantarkan Arema juara Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 ini. Pemilik nama lengkap Kurnia Meiga Hermansyah tersebut telah lima musim di Stadion Kanjuruhan dan tak pernah berhasrat meninggalkan Arema.
Baik ketika Arema berjaya dengan merebut gelar ISL dan runner up maupun saat Arema dihancurkan perpecahan klub, dia tetap bertahan di Malang. “Sangat jelas Kurnia Meiga tipe pemain loyal, sangat mencintai Arema dan tetap ingin di Malang. Saya yakin dia akan terus bertahan untuk jangka waktu yang lama,” tandas Ruddy.
Perkembangan terakhir, klub-klub Thailand mulai mengarahkan pendangan pada kiper bertinggi badan 184 cm. Namun kiper yang baru mengakhiri masa lajangnya ini tidak mau larut dalam rumor dan konsentrasi penuh pada performanya bersama Arema. “Tugas saya saat ini hanya untuk Arema,” cetusnya.
Entong rupanya tidak melupakan jasa Arema yang telah membesarkan namanya sebagai pemain profesional. Berangkat dari kiper dengan status 'nyaris tak terdengar', dia menjelma menjadi kiper nomor satu di Indonesia hanya dalam waktu yang relatif singkat. Di usia 23 dia malah sudah menjadi kiper nomor satu timnas.