Presiden FIGC Giancarlo Abete menegaskan kekalahan Italia dari Spanyol di final Euro U-21 merupakan peringatan kepada klub lokal untuk memanfaatkan pemain muda. |
Sebagian pemain Italia yang menembus final turnamen dua tahunan hanya bermain di Serie B, sementara bintang La Rojita sudah berkompetisi di La Liga dan Liga Primer Inggris.
"Kami harus siap dan dengan kepala jernih mengevaluasi apa yang terjadi, karena Spanyol lebih kuat dan pantas dengan kemenangan ini," tutur Abete.
Dalam kesempatan yang sama, Abete juga ditanya apakah Devis Mangia akan tetap menduduki jabatannya, melihat kontraknya habis akhir bulan ini.
"Kami sepakat sebelum final untuk saling bertemu dalam beberapa hari ke depan untuk melihat objektifnya di masa yang akan datang. Pintu kami sangat terbuka untuknya dan akan senang melanjutkan kerja sama, karena dia bekerja sangat baik dengan pemain yang tak punya banyak kesempatan bersama klub di level internasional."
"Tentu kami tak bisa memaksa peraturan terhadap klub, tapi kami bisa menstimulasi mereka untuk memberikan kesempatan lebih kepada pemain muda ini," Abete menambahkan.
"Di level U-21 kami di bawah kedua setelah Spanyol yang tampil luar biasa. Spanyol menginvestasikan akademi lebih dari yang kami lakukan dan perbedaan ini terdapat pada kualitas individu. Mereka memiliki pemain yang sudah tampil reguler di tim senior."