Jose Mourinho |
Bersama Real Madrid, Mou beberapa kali dihadapkan dengan masalah seperti mencolok mata Tito Vilanova, tak disenangi media Spanyol, hingga terlibat percekcokan dengan pemainnya sendiri. Iniesta pun kemudian mengatakan kalau kehadiran Mou lebih banyak membawa kerugian ketimbang keuntungan bagi sepakbola Spanyol.
“Saya merusak sepakbola Spanyol dengan menjadi pelatih yang mengakhiri dominasi Barcelona. Real Madrid menang di Barcelona, Real Madrid memenangi Copa del Rey, Real Madrid memenangi liga -dengan mengoleksi 100 poin dan 121 gol. Saya melukai mereka,” ujar Mourinho, seperti dilansirGoal, Selasa (11/6/2013).
“Itu adalah saat-saat fantastis. (Juga karena) mencapai apa yang saya inginkan yaitu menggondol tiga gelar domestik. (Namun), kami gagal meraih Liga Champions, yang merupakan ambisi kami. Anda tak pernah tahu apa yang akan ada lakukan,” sambung pelatih yang pernah memberi treble bagi Inter Milan pada musim 2009/10 tersebut.
Mou juga mengatakan kalau ia tak merasa gagal selama membesut Los Blancos. Meski jumlah trofi yang diraihnya tak banyak, pelatih asal Portugal tersebut bangga telah membawa klub melewati beberapa rekor baik di kancah domestik maupun Eropa.
“Sebelum saya tiba, mereka tak mencapai perempatfinal dalam enam tahun terakhir, dan kami melaju ke semifinal (selama tiga tahun). Saya bisa mengatakan dengan rasa bangga bahwa saya telah me-manage klub besar seperti Madrid,” pungkas pelatih yang memberi tiga gelar bagi Los Merenguesitu.