Di tengah inkonsistensi, Liverpool harus mengakui keunggulan Basel, Kamis (2/10). Mereka kalah 1-0 berkat gol tunggal Marco Steller |
Liga Champions - Liverpool harus bertekuk lutut di hadapan Basel setelah mereka tak mampu membalas gol tunggal Marco Steller , Kamis (2/10). Kemenangan 1-0 tuan rumah pun bertahan hingga bubaran, seiring Liverpool masih kesulitan menyajikan performa terbaiknya.
Kemenangan Basel membawa mereka menduduki peringkat dua klasemen Grup B , terpaut tiga poin dari Real Madrid yang baru saja meraih kemenangan atas Ludogorets.
Babak Pertama
Liverpool langsung menunjukkan keagresifannya sejak menit awal. Kecepatan kaki Raheem Sterling turut meramaikan dan terciptalah gol cepat di menit ketiga. Malang bagi Sterling, ternyata ia berada dalam posisi off-side dan golnya pun dianulir. Basel bisa sedikit bernafas lega.
Di menit 9, terjadi pergantian pemain di kubu Basel. Sang pelatih memutuskan untuk menarik Safari yang cedera dan menggantikannya dengan Derlis Gonzalez.
Selanjutnya, laga berjalan dengan dominasi Liverpool di lini tengah. The Reds mampu menguasai bola dan mendistribusikan dengan cepat di area tengah. Namun saat memasuki sepertiga akhir lapangan, mereka kembali mendapat masalah klasik: tidak adanya penyelesaian mumpuni. Balotelli, Sterling, dan Markovic tak mampu mengoyak pertahanan Basel.
Sebaliknya, di menit 35, Basel justru mengancam Liverpool dengan sangat. Geoffroy Serey Die bekerja keras dan beraksi menusuk ke dalam kotak penalti. Ia sukses memperdaya Dejan Lovren dan tinggal berhadapan dengan Simon Mignolet. Beruntung bagi Liverpool, sang kiper tampil prima dan mampu menggagalkan peluang emas Basel itu.
Liverpool tak berhenti menekan dan akhirnya mereka mendapatkan peluang lewat Sterling. Setelah bek Basel gagal menguasai bola lambung Jordan Henderson, Sterling langsung menyambar bola dan melepas sepakan keras dari luar kotak penalti. Sayang, bola mengarah tepat ke kiper yang dengan mudah menguasainya. Skor kacamatapun bertahan hingga turun minum.
Babak Kedua
The Reds mencoba bangkit di paruh kedua, namun mereka justru berkali-kali kewalahan menghadapi serangan balik Basel. Mohamed Hamoudi nyaris membobol Mignolet dengan kecepatannya menghindari hadangan pemain Liverpool. Beruntung, reflek Mignolet mampu mengimbangi kecepatan sepakan Hamoudi dan menghasilkan sepak pojok.
Ternyata ancaman Basel belum selesai. Sepak pojok mereka langsung saja membuat pertahanan Liverpool kewalahan. Bola sudut mereka coba diamankan oleh Skrtel, tapi justru mengarah ke gawang. Mignolet dengan sigap menepisnya, tapi kemelut memaksa bola jatuh ke hadapan Marco Steller. Sang penyerangpun dengan mudah menceploskan bola ke jala tim tamu.
Unggul satu angka, kini Basel lebih rajin memainkan bola-bola pendek. Mereka membuat para pemain Liverpool terus mengejar. Ketika mendapat bolapun, Liverpool masih tampak kebingungan. Beberapa operan bahkan salah sasaran dan nyaris membuahkan satu gol lagi untuk Basel.
Sesekali, Liverpool mencoba melepas serangan lewat Lazar Markovic, tapi sepakannya masih gagal menemui target. Kerjasama antara Balotelli dan Adam Lallana juga hampir saja menyamakan kedudukan seandainya Sterling mampu mengontrol bola dengan baik.
Jelang bubaran, Liverpool tampak frustrasi. Usaha mereka seringkali gagal ketika bola sampai di sepertiga akhir lapangan dan mereka juga kesulitan saat harus menghadapi serangan Basel yang cepat. Satu usaha terakhir Liverpool dilayangkan oleh sang kapten, Gerrard. Lewat tendangan bebas, gelandang Inggris itu coba menyamakan kedudukan, tapi sepakannya mampu diamankan oleh Vaclik. Hingga detik terakhir, Liverpool tak mampu menyamakan kedudukan dan kalah 1-0.