Duel pemanasan bakal dilakoni Juventus di Atleti Azzurri d'Italia markas Atalanta, jelang sepasang duel big match di Liga Champions dan Serie A Italia. |
Liga Italia - Atalanta bakal jadi ujian lanjutan kesempurnaan Juventus di Italia, pada giornata 5 Serie A Italia 2014/15, Minggu (28/9) dini hari WIB.
Seperti diketahui, dengan pelatih anyarnya, Massimiliano Allegri, tak banyak perubahan berarti yang terjadi pada Juve.
Penegasan atas status tim terbaik di Italia selama tiga musim beruntun terpapar jelas di musim ini. Dari empat giornata yang sudah dilakoni, Si Hitam-Putih sukses melahapnya dengan kemenangan, lewat keunggulan tujuh gol tanpa pernah kebobolan.
Namun partai melawan Atalanta akan berarti riskan, mengingat Si Nyonya Tua bakal melakoni dua laga big match setelahnya. Ya, Atletico Madrid sudah menunggu di Liga Champions tengah pekan nanti, dan AS Roma siap menantang kedigdayaan J Stadium di pekan depan.
Kecerdikan rotasi taktik dan pemain kembali harus dilakukan Allegri, layaknya partai melawan Cesena. Hal itu terasa wajib, jika ia tak ingin kehilangan sepasang partai krusial di depan. Kebijakan untuk memberikan kesempatan bermain sejak awal pada Simone Padoin, Kingsley Coman, hingga Roberto Pereyra dirasa perlu untuk tetap menjaga iklim kompetitif. Belum lagi prediksi hadirnya Andrea Pirlo yang kembali pasca cedera.
Selain itu apresiasi perlu diberikan pada Sebastian Giovinco dengan kembali memainkanya sejak awal laga, mengingat performa heroiknya kontra Cesena tengah pekan lalu. Carlos Tevez yang sejatinya jadi pilihan utama di pos Giovinco, bisa kembali diistirahatkan dan baru mencicipi laga di babak kedua, agar kondisi fisiknya makin optimal dalam bentrok dengan Atletico dan Roma.
Sementara Atalanta kini sedang dalam performa yang inkonsisten. Dalam empat giornata yang sudah dihelat, Luca Cigarini cs mengemas masing-masing satu kemenangan dan satu hasil imbang, dengan sisanya menelan kekalahan.
Pasukan Stefano Colantuono memang bisa menunjukkan karakter sejatinya jika dengan lawan yang setara, namun nyali mereka langsung ciut ketika dihadapkan dengan musuh yang levelnya berada di atas. Fiorentina dan FC Internazionale sudah membuktikannya. Dan hal itu pun disesali sang pelatih.
"Menghadapi tim yang terlihat lebih besar dari kami, permainan kami jadi tak efektif. Kami tetap berbahaya di depan, tapi nyali kami tidak. Peluang yang ada jadi terbuang. Kami seharusnya lebih ganas!" ungkap Colantuono pasca laga hadapi Inter.
Karenanya, tak ada garansi bagi La Dea untuk bisa menyulitkan I Bianconeri di Atleti Azzurri d'Ita