Foto: Ist
Info PD U-17 – Timnas Swedia U-17 berhasil merebut status juara tiga Piala Dunia U-17 di Uni Emirat Arab. Hasil itu diraih usai skuad muda Swedia menaklukkan salah satu tim kuat, Argentina.
Swedia dan Argentina harus bertarung pada perebutan juara ketiga, usai menelan kekalahan pada laga semifinal. Swedia dikalahkan Nigeria, sementara Argentina ditekuk Meksiko yang menyandang predikat juara bertahan.
Meski hanya perebutan medali perunggu, namun duel Swedia dan Argentina di Mohammed Bin Zayed Stadium, Jumat (8/11/2013), berlangsung cukup sengit. Kedua tim tetap tampil ngotot.
Swedia yang tidak difavoritkan di laga ini mampu memberikan kejutan ketika laga baru berjalan tujuh menit. Mendapat sodoran bola dari Carlos Strandberg di kotak penalti, Valmir Berisha melepaskan sepakan keras kaki kanan yang tak kuasa dibendung kiper Argentina, Werner.
Tertinggal 0-1, Argentina coba meningkatkan tempo permainan. Mereka lebih bermain menyerang. Namun, bukannya mencetak gol penyeimbang, gawang Argentina justru kembali bobol pada menit ke-20.
Kali ini giliran Strandberg yang mencatatkan namanya di papan skor usai tendangan setengah volinya menyambut umpan terobosan Engvall tidak mampu ditahan Werner. Swedia kini unggul 2-0.
Belum sempat bangkit, Argentina harus kembali membayar mahal kelemahan barisan pertahanan mereka. Engvall sukses mengecoh salah satu bek Argentina untuk kemudian menusuk ke kotak penalti dan melepaskan tendangan keras, namun masih membentur tiang. Apes bagi Argentina, bola justru memantul ke arah Berisha yang dengan mudah mendorong bola ke gawang kosong. Swedia kian di atas angin dengan keunggulan 3-0.
Argentina yang tak ingin kehilangan muka, coba melakukan serangan sporadis. Berbagai variasi serangan mereka lancarkan, mulai dari serangan dari sayap hingga penetrasi langsung dari tengah.
Upaya Argentina akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-44. Setelah beberapa kali upaya gagal, Lucio Compagnucci menanduk bola di depan gawang dan tak mampu dibendung Mohlin, kiper Swedia. Skor 3-1 untuk keunggulan Swedia bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Argentina yang unggul penguasaan bola hingga 63 persen di babak pertama, kembali mengambil alih dominasi permainan. Namun, sejumlah serangan yang mereka bangun belum mampu membongkar rapatnya pertahanan rapat Swedia.
Justru, Swedia yang mampu menambah pundi-pundi golnya pada menit ke-57. Berisha benar-benar menjadi bintang Swedia di pertandingan ini, lantaran mencetak hattrick dengan tandukannya yang membawa Swedia unggul 4-1.
Usai gol tersebut, Berisha harus ditarik keluar karena mengalami cedera. Meski tanpa Berisha, Swedia tetap mampu mengancam gawang Argentina lewat kaki Strandberg. Sementara Argentina terus melancarkan serangan sporadis. Alhasil, hingga wasit meniup peluit panjang, skor 4-1 untuk Swedia tetap bertahan,
Kemenangan ini praktis membawa Swedia mencetak sejarah baru di mana mereka langsung merebut juara ketiga dalam keikutsertaan pertamanya di ajang Piala Dunia U-17.
Swedia dan Argentina harus bertarung pada perebutan juara ketiga, usai menelan kekalahan pada laga semifinal. Swedia dikalahkan Nigeria, sementara Argentina ditekuk Meksiko yang menyandang predikat juara bertahan.
Meski hanya perebutan medali perunggu, namun duel Swedia dan Argentina di Mohammed Bin Zayed Stadium, Jumat (8/11/2013), berlangsung cukup sengit. Kedua tim tetap tampil ngotot.
Swedia yang tidak difavoritkan di laga ini mampu memberikan kejutan ketika laga baru berjalan tujuh menit. Mendapat sodoran bola dari Carlos Strandberg di kotak penalti, Valmir Berisha melepaskan sepakan keras kaki kanan yang tak kuasa dibendung kiper Argentina, Werner.
Tertinggal 0-1, Argentina coba meningkatkan tempo permainan. Mereka lebih bermain menyerang. Namun, bukannya mencetak gol penyeimbang, gawang Argentina justru kembali bobol pada menit ke-20.
Kali ini giliran Strandberg yang mencatatkan namanya di papan skor usai tendangan setengah volinya menyambut umpan terobosan Engvall tidak mampu ditahan Werner. Swedia kini unggul 2-0.
Belum sempat bangkit, Argentina harus kembali membayar mahal kelemahan barisan pertahanan mereka. Engvall sukses mengecoh salah satu bek Argentina untuk kemudian menusuk ke kotak penalti dan melepaskan tendangan keras, namun masih membentur tiang. Apes bagi Argentina, bola justru memantul ke arah Berisha yang dengan mudah mendorong bola ke gawang kosong. Swedia kian di atas angin dengan keunggulan 3-0.
Argentina yang tak ingin kehilangan muka, coba melakukan serangan sporadis. Berbagai variasi serangan mereka lancarkan, mulai dari serangan dari sayap hingga penetrasi langsung dari tengah.
Upaya Argentina akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-44. Setelah beberapa kali upaya gagal, Lucio Compagnucci menanduk bola di depan gawang dan tak mampu dibendung Mohlin, kiper Swedia. Skor 3-1 untuk keunggulan Swedia bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Argentina yang unggul penguasaan bola hingga 63 persen di babak pertama, kembali mengambil alih dominasi permainan. Namun, sejumlah serangan yang mereka bangun belum mampu membongkar rapatnya pertahanan rapat Swedia.
Justru, Swedia yang mampu menambah pundi-pundi golnya pada menit ke-57. Berisha benar-benar menjadi bintang Swedia di pertandingan ini, lantaran mencetak hattrick dengan tandukannya yang membawa Swedia unggul 4-1.
Usai gol tersebut, Berisha harus ditarik keluar karena mengalami cedera. Meski tanpa Berisha, Swedia tetap mampu mengancam gawang Argentina lewat kaki Strandberg. Sementara Argentina terus melancarkan serangan sporadis. Alhasil, hingga wasit meniup peluit panjang, skor 4-1 untuk Swedia tetap bertahan,
Kemenangan ini praktis membawa Swedia mencetak sejarah baru di mana mereka langsung merebut juara ketiga dalam keikutsertaan pertamanya di ajang Piala Dunia U-17.