Real Madrid Juara Copa del Rey 2014 |
Copa del Rey – Real Madrid sukses merebut trofi pertamanya di musim ini. Gelar Copa del Rey sukses diraih berkat kemenangan dramatis atas rival abadinya Barcelona.
Partai puncak di Mestalla, Kamis dini hari tadi berlangsung cukup menegangkan. Disaksikan 50.000 pasang mata yang memadati stadion, kedua tim menampilkan performa kelas wahid.
Madrid yang berambisi menyabet treble winners musim ini, langsung menggebrak dengan unggul lebih dulu pada menit ke-11. Lewat skema serangan balik cepat, Karim Benzema mengirimkan umpan brilan ke Angel Di Maria yang lolos dari jebakan offside.
Menggiring bola ke kotak penalti dengan kawalan ketat dari Jordi Alba, winger internasional Argentina yang menggantikan posisi Cristiano Ronaldo (cedera), berhasil melepaskan tendangan yang bersarang di pojok gawang Jose Pinto.
Keunggulan 1-0 Madrid membuat jalannya laga semakin menarik. Tensi meninggi. Dan seperti biasa, selalu ada ‘bumbu’ pertikaian di El Clasico. Kali ini Neymar, Fabio Coentrao dan Pepe yang terekam kamera sempat bertikai. Untungnya, insiden tersebut bisa dikendalikan oleh wasit Antonio Mateu yang tampil cukup tegas pada laga ini.
Laga berlanjut, tempo permainan kian tinggi. Namun sejauh ini Tiki Taka Barca selalu mentah di barisan pertahanan Madrid yang bermaiin lugas. Skor 1-0 untuk El Real pun bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, tempo permainan kian meninggi. Barca berupaya keras membongkar rapatnya pertahanan Madrid yang digalang Sergio Ramos dan Pepe. Peluang emas sempat didapat Barca lewat tendangan jarak jauh Marc Bartra, tapi mampu ditepis Iker Casillas.
Sementara itu, Madrid juga tak kalah mengerikan saat melakukan tekanan. Benzema dan Bale beberapa kali memaksa Pinto berjibaku menyelamatkan gawangnya.
Memasuki 30 menit laga tersisa, Barca yang unggul dalam penguasaan bola masih cukup kesulitan menemukan celah di pertahanan Madrid. Messi cs. Terlihat mulai frustrasi. Sampai pada akhirnya Bartra sukses memecah kebuntuan Barca lewat tandukannya.
Berawal dari sepak pojok, bek muda Barca ini berhasil memanfaatkan kelengahan Pepe dalam mengantisipasi datangnya bola. Kegagalan Pepe menjangkau bola, memudahkan Bartra mengarahkan bola ke pojok gawang yang tak mampu dijangkau Casillas. Suatu hal yang sangat jarang kita lihat, Barca mencetak gol lewat skema sepak pojok.
Skor 1-1, mental Barca kembali naik. Barcelonista yang hadir di Stadion juga kembali bersemangat setelah sebelumnya cukup frustrasi. Barca mulai mengurung pertahanan Madrid. Neymar, Iniesta, Xavi dan sang megabintang Lionel Messi mulai membuat lini belakang Madrid panik dengan aksi-aksinya.
Sampai pada menit ke-86, angin kembali berbalik untuk kubu Madrid. Serangan Barca yang berhasil dipatahkan, langsung diubah jadi serangan balik mematikan oleh Madrid. Coentrao yang memimpin serangan balik, memberikan umpan ke Bale di sisi lapangan.
Dihadang Bartra, winger asal Wales ini mendorong bola jauh ke depan, lalu beradu sprint dengan Bartra. Sempat terhadang body charge Bartra hingga membuatnya keluar garis lapangan, Bale tak cengeng dan terus berlari mengejar bola.
Dengan modal sprint yang di atas rata-rata, Bale dengan mudah mendahului Bartra, lalu masuk ke kotak penalti dan dengan jeli menempatkan bola diantara kedua kaki Pito yang coba menutup ruang tembaknya. Sebuah pertunjukkan yang luar biasa dari pemain yang dihargai sangat mahal oleh Madrid.
Gol dari Bale membuat Barca kian panas. Pelatih Gerardo Tata Martino langsung merespon dengan menambah juru gedor. Alexis Sanchez masuk menggantikan Bartra. Dengan demikian, Barca bermain dengan empat striker sekaligus, yakni Messi, Neymar, Pedro Rodriguez dan Alexis.
Sementara Ancelotti menangkal strategi Martino dengan menambah amunisi di lini belakang. Raphael Varane masuk menggantikan Benzema. Di lini tengah, untuk memberikan keseimbangan, Don Carletto juga memasukkan Casemiro dan Asier Illaramendi, dengan menarik keluar Isco dan Di Maria.
Barca mulai mengurung Madrid di masa injury time. Sebuah peluang emas untuk membuat pertandingan memasuki babak perpanjangan waktu dimiliki Barca. Neymar yang lolos dari jebakan offside, hanya tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Casillas. Namun sial bagi Barca, tendangan placing bintang muda Brasil ini hanya membentur tiang gawang.
Madrid pun akhirnya berhasil mengamankan keunggulan 2-1 dan merebut gelar Copa del Rey ke-19. Hasil ini merupakan ulangan final tiga musim lalu atau 2011 di mana El Real juga jadi juara Copa del Rey usai menaklukkan Barca di tempat yang sama. Ketika itu, Madrid yang dilatih Jose Mourinho menang 1-0 lewat babak perpanjangan waktu.
Untuk menyaksikan ketegangan di laga final Copa del Rey, dini hari tadi, silahkan klik di sini.
Gelar Copa del Rey, membuka peluang Madrid merealisasikan ambisi merebut treble winners di musim ini. Pasalnya, pasukan Ibu Kota juga masih punya peluang besar juara di La Liga dan Liga Champions.
Sementara buat Barca, kegagalan ini membuat mereka terancam mengakhiri musim dengan tangan hampa. Sebab, pasukan Catalan sudah kehilangan dua kompetisi, yakni Copa del Rey dan Liga Champions. Sementara di La Liga, Blaugrana masih tercecer di posisi tiga, terpaut empat poin dari Atletico Madrid di puncak klasemen