Djajang mengakui kelelahan stamina para pemainnya membuat skema permainan yang diinstruksikannya tidak dijalankan dengan baik |
“Ini pertandingan terjelek kami. Saya sebenarnya tidak mau beralasan, namun recovery yang begitu pendek, sangat mempengaruhi penampilan kami. Meski kami juga sudah mengantisipasi hal ini, tapi mau bagaimana lagi,” ungkap Djajang seusai pertandingan.
Menurut pelatih yang akrab disapa Djanur ini, kelelahan stamina para pemainnya usai dijamu Arema, Jumat (31/5), tak bisa ditutupi. Ini yang membuat skema permainan yang diinstruksikannya, tidak dijalankan dengan baik oleh para pemain Persib di lapangan.
“Imbasnya, koordinasi antar pemain tidak jalan dengan semestinya, kontrol bola sering lepas, passing juga sering salah. Ini yang membuat strategi yang saya instruksikan, tidak jalan dengan baik di lapangan,” lanjut Djanur.
Absennya Hariono di lini tengah Persib, juga dinilai Djanur sangat berpengaruh dalam mengimbangi agretivitas para gelandang Gresik United.
Hariono dan Firman Utina tidak bisa memperkuat Persib pada laga kali ini, lantaran hukuman akumulasi kartu. Meski dalam laga kontra Gresik United, Persib masih bisa menurunkan Asri Akbar, Mbida Messi, M Ridwan, dan Tony Sucipto.
“Tidak mainnya Hariono juga sangat berpengaruh. Karena matinya lini tengah kami, juga tak lepas dari absennya Hariono. Tidak ada akurasi umpan, dan yang lebih bahaya tidak ada yang mampu menjadi penyeimbang di sektor tengah,” ulasnya.
Kekalahan ini, juga menambah buruk rekor Persib dalam melakoni lawatan ke Jawa Timur kali ini. Sebelum dikalahkan Gresik United, Maung Bandung juga kalah atas tuan rumah Arema dengan skor tipis 1-0, dalam pertandingan yang dilaksanakan di Stadion Kanjuruhan.
“Sebenarnya kami sudah antisipasi jadwal yang padat ini, tapi kenyataan berkata lain. Apalagi, kami harus bermain tanpa beberapa pemain andalan di lini tengah kali ini. Berat, pasti berat,” kata Djanur dengan nada kecewa.
Saat disinggung mengenai kepemimpinan wasit Maulana Nugroho dari Semarang, yang memimpin jalannya laga Gresik United kontra Persib, Djanur enggan berkomentar. Hal itu dikarenakan, ia tak mau dianggap mencari-cari kambing hitam atas kekalahan yang dialami anak asuhannya.
“Soal wasit? Anda kan sudah melihatnya sendiri, silahkan menilai sendiri. Saya tidak mau berkomentar, karena nanti dikira cari-cari alasan karena tim kami kalah. Tapi memang ada beberapa keputusan wasit, yang sempat merugikan tim kami,” pungkasnya.
Tanpa tambahan poin dari lawatan Jatim kali ini, membuat peluang Persib memburu kampiun musim ini semakin berat. Pasalnya, dari 22 laga Persib baru mengoleksi 41 poin, dan masih tertahan di peringkat keempat. Beruntung, di laga lain Mitra Kukar gagal mendulang poin sempurna saat ditahan imbang Persiram Raja Ampat 0-0, yang membuat mereka gagal menyalip posisi Persib dan harus puas di urutan kelima