Dari pertama hingga kini, jersey Belanda tak pernah menanggalkan warna oranye dalam setiap edisi |
Tim nasional Belanda selama ini identik dengan sebutan Oranje, yang pada dasarnya mengacu pada warna seragam kebesaran mereka.
Menariknya, dari dulu hingga sekarang, negara yang beribukota di Amsterdam itu tak pernah menanggalkan warna oranye di tiap jersey home mereka.
Kini, menjelang laga persahabatan Indonesia vs Belanda pada Juni mendatang, GOAL.com Indonesia ingin mengulas jersey Oranje dari masa ke masa. Selamat menyimak!
Mengawali laga internasional pertama melawan Belgia pada 30 April 1905, julukan Oranje baru benar-benar melekat pada Belanda setelah mereka memamerkan jersey model rajutan tali di bagian sekitar leher pada 1930, yang bertahan hingga awal 70-an.
Baru di awal 70-an, tepatnya 1972, negara yang terkenal dengan Kincir Anginnya itu merevolusi jersey mereka. Bagi yang mengamati, di model tahun 1972, 1974 dan 1978 ini, hanya ada beberapa perbedaan kecil, terutama di sektor kecerahan warna dan lingkar leher. Baru pada 1980, Belanda menambahkan strip di bagian bahu dan mengganti model lingkaran di leher dengan motif 'V' bergaris hitam tebal.
Berganti era, selera Belanda kian membaik. Hal itu ditunjukkan dengan bantuan Adidas yang sekaligus mempercantik tampilan mereka di atas lapangan. Pada 1982, para pemain Belanda mengenakan jersey model garis vertikal ditambah strip hitam di bagian bahu hingga tangan, yang di mana digunakan pada Piala Dunia 1982 hingga meluncurkan model baru lainnya pada 1984.
Seperti terlihat di atas, pada 1984 penampilan Oranje semakin modis dengan gaya yang terkesan modern. Empat tahun berselang, para pemain Belanda yang berlaga di ajang Euro 1988 kembali tampil beda. Pola segitiga meruncing ke atas menjadi bagian dari perjalanan langkah mereka dalam menjuarai event empat tahunan terbesar Eropa yang berlangsung di Jerman.
Memasuki periode 1990, pelatih Leo Beenhakker yang membawa anak asuhnya berlaga di Piala Dunia 1990 di Italia, memakai kostum kebesaran dengan mengubah modelnya menjadi lebih sederhana. Di jersey itu pula, logo Adidas terlihat membesar, namun tetap tak melupakan aspek elegan yang ada.
Dari 1994 hingga 2000, Belanda melahirkan model-model lainnya. Pada era ‘94, pasukan Oranje berganti apparel dengan Lotto ditugaskan untuk menjadi penyuplai seragam yang dikenakan oleh Marco van Basten dkk.
Model 1996 juga terlihat sangat menarik, terlebih ada strip berwarna merah, putih dan biru di bagian siku, yang dalam hal ini merepresentasikan bendara dari Belanda itu sendiri. Pada 1998, Nike mengambil alih Lotto - sampai saat ini - untuk kemudian menjadi ‘pendamping’ jersey di Piala Dunia '98 di Prancis. Jersey model 2000 justru tidak terlihat signifikan lantaran mengombinasi ide dari tahun-tahun sebelumnya.
Absennya Belanda di Piala Dunia 2002 memang disayangkan. Dan absennya mereka di ajang terbesar sepakbola itu juga berimbas dengan jarangnya jersey mereka dibicarakan. Hingga tiba saatnya Euro 2004, Belanda menghadirkan seragam baru dengan ditambah nomor pemain di bagian dada yang dilingkari. Menyambut gelaran Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman, Nike kembali mengedepankan kesan modis, dengan logo KNVB yang diberi ‘tempat’ khusus di sisi sebelah kiri.
Belanda memasuki turnamen Euro 2008 dengan seragam baru. Di model ini, Nike memberi model ‘V’ di bagian leher yang juga terdapat warna negara mereka. Untuk Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Oranje, yang menjadi finalis turnamen tersebut, berganti model menjadi lebih tegas.
Dan untuk 2012 hingga sekarang, Nike memainkan aksen warna tradisional oranye dalam disain yang modern. Hasilnya, pojok kanan bawah dan kiri atas seragam menggunakan warna yang berbeda dari warna dasar seragam serta dibatasi bentuk yang tidak simetris; ditambah lagi dengan penggunaan kerah bundar. Penambahan warna hitam di bagian lengan, logo apparel, dan bagian bawah menjadikannya enak dilihat.