Sanksi pengurangan tiga poin menanti FC Twente jika kondisi keuangan mereka tak membaik |
Liga Belanda - Eks juara Eredivisie Belanda musim 2009/10, FC Twente, dituntut segera membenahi persoalan finansial jika tak ingin tertimpa sanksi pengurangan tiga poin dan, lebih parah lagi, terancam kebangkrutan.
Menurut laporan yang dilansir Voetbal International, masalah finansial Twente sudah memasuki tahap serius. Twente menginvestasikan banyak dana untuk menjadi salah satu klub top Belanda tanpa memerhatikan keseimbangan neraca. Bahkan sebagian dana operasional mereka dapatkan dari donasi pihak ketiga. Jika seluruh kreditur menagih piutang mereka, otomatis Twente tak mampu membayar dan bangkrut.
KNVB telah menempatkan Twente ke "Kategori 1" dalam audit finansial yang digelar April tahun lalu. Artinya, kondisi itu tergolong serius. Namun, Twente lolos dari sanksi karena dianggap memberi presentasi meyakinkan untuk mengatasi masalah finansial.
Twente berencana melepas sejumlah pemain saat bursa transfer musim dingin lalu, seperti Luc Castaignos, Rasmus Bengtsson, dan Jerson Cabral. Tapi, tidak ada penjualan yang diwujudkan. Target mereka melunasi utang pun kian mundur. Ancaman sanksi pengurangan tiga poin membayang.
Untuk mengatasinya, Twente terpaksa harus melepas sejumlah pemain bintang saat musim panas nanti. Castaignos telah memasuki masa akhir kontraknya. Kamohelo Mokotjo sempat didekati Southampton. Kemudian ada pula Hakim Ziyech atau Jesus Corona yang dapat menarik minat pembeli.
Jika gagal mengumpulkan dana yang dibutuhkan, Twente terancam mengikuti nasib sejumlah klub profesional Belanda, seperti SC Veendam, AGOVV Apeldoorn, dan HFC Haarlem, yang hilang dari peredaran.