Liga Inggris - Tiga kekalahan beruntun dan lepasnya satu trofi menjadi gambaran Manchester United-nya David Moyes dalam sepekan terakhir. Apakah hal ini mulai menghadirkan tekanan di pundak Moyes?
Moyes belum bisa memberi satu pun kemenangan untuk MU pada tahun 2014. MU bahkan dua kali jadi pecundang di hadapan publiknya sendiri. The Red Devils kalah 1-2 dari Tottenham Hotspur di Premier League, lalu kalah dengan skor yang sama dari Swansea City di ajang Piala FA, dan terakhir kalah lagi dengan skor yang sama di kandang Sunderland di leg pertama semifinal Piala Liga Inggris.
Hasil-hasil tersebut menempatkan MU ke dalam situasi yang tidak ideal. Mereka kini tertinggal 11 poin dari Arsenal di papan klasemen liga, dipastikan tersingkir dari Piala FA, dan wajib mengalahkan Sunderland agar bisa bertahan di Piala Liga Inggris.
Ketika Sir Alex Ferguson masih menduduki kursi manajer, hal ini bukanlah sesuatu yang biasa terjadi di MU. Tapi, ceritanya mulai berbeda setelah Fergie pensiun dan Moyes ditunjuk sebagai penggantinya.
Ditanya soal tekanan yang dirasakannya di MU, Moyes menjawab:
"Jika Anda memegang pekerjaan ini, Anda tahu apa yang akan terjadi kalau Anda tidak menang. Dalam beberapa pertandingan terakhir, saya tidak menang," ujar Moyes di Mirror.
"Kami sedang menjalani periode yang sulit. Jadi, ini tak pernah menjadi sesuatu yang gampang," tambahnya.
"Mendapatkan pekerjaan ini merupakan tantangan terbesar (dalam karier saya)," kata eks manajer Everton ini.
MU akan kembali bertemu Swansea, kali ini di ajang Premier League, pada Sabtu (11/1/2014) mendatang. Kalau timnya gagal menang lagi, Moyes bisa jadi akan merasakan tekanan yang makin besar.