Kepada Goal Indonesia, penyerang timnas U-23 ini membenarkan keinginan tersebut. Hanya, Andik masih enggan membeberkan nama klub yang tengah memburunya tersebut.
“Saya belum bisa menyebutkan nama klubnya. Saya masih menghormati kontrak dengan Persebaya. Yang pasti memang ada beberapa klub sudah menghubungi,” tukas Andik.
Yang pasti, tegas Andik, keputusannya nanti tak berniat ingin menyakiti siapapun. Sebagai pemain profesional, dia akan menyelesaikan kontrak bersama Persebaya Surabaya terlebih dahulu. “Saya akan selesaikan kontrak di sini. Bagaimanapun, klub ini yang telah membesarkan saya,” tandasnya.
Keputusan bermain di luar negeri sudah bulat. Bahkan, Andik sudah menyusun rencana besar dibalik keputusan tersebut. Baginya, keputusan main di luar negeri nanti sebagai batu loncatan sebelum masuk ke Eropa. Andik sudah berhitung supaya saat usianya menginjak 24 tahun nanti sudah bisa merumput di klub Eropa. “Dua tahun saya akan matangkan diri di kompetisi luar negeri. Setelah itu, saya berharap kemampuan makin berkembang dan klub-klub Eropa melihat kemampuan saya,” tandas arek Bogen Surabaya yang kini berusia 22 tahun ini.
Pilihan main di luar negeri, ujar Andik, semata ingin mengembangkan karier. Baginya, dengan merasakan atmosfer kompetisi di luar akan memperkaya wawasan dan mental. Tentu, ini akan menjadi modal berharga sebelum nanti menjejakkan kaki di level yang lebih tinggi lagi. Dengan alasan tersebut, Andik memastikan tak akan serta merta membubuhkan tanda tangan pada klub yang tertarik mengontraknya. Dia akan pelajari lebih dulu kondisi kompetisi, kualitas lapangan, wasit dan pemain yang ada. “Pokoknya harus lebih baik di sini. Biar mental dan kemampuan saya juga makin terasah,” ujarnya.
Selain kesempatan bergabung dengan klub MLS DC United, tawaran bermain di Eropa sebetulnya sudah diterima Andik musim lalu. Saat itu, salah satu klub Swiss serius melayangkan tawaran. Bahkan, tawaran itu disampaikan lewat PT LPIS dan manajemen Persebaya. Hanya, dengan alasan secara mental belum siap, tawaran tersebut diabaikan.
Disinggung mengenai konflik yang mendera Persebaya saat ini, Andik enggan berkomentar. Baginya, sebagai pemain dia hanya berharap situasi segera berakhir. “Sebagai pemain, saya berharap situasi segera kembali normal. Kalau terus begini, yang rugi juga sepakbola Surabaya,” tutupnya.