Timnas Jepang - Pada Piala Dunia edisi ke-20 di Brasil tahun depan, Jepang punya kans
besar untuk ketiga kali lolos dari penyisihan Grup. Namun pelatih
Alberto Zaccheroni ingin lebih dari itu. Kepercayaan diri tinggi
anak-anak asuhnya bahkan dianggap mampu untuk kali pertama menembus
perempatfinal.
Tergabung di pot merata Grup C bersama Yunani, Pantai Gading dan Kolombia, tim Samurai Biru malah mengaku pede untuk memenangkan semua laga Grup, kendati peringkat FIFA mengatakan Jepang (peringkat 48) masih jauh berada di bawah Kolombia (peringkat empat), Yunani (peringkat 12) dan Les Éléphants (peringkat 17).
“Piala Dunia akan melibatkan banyak tim kuat yang sudah menunjukkan betapa hebatnya mereka. Jadi, kini giliran kami untuk unjuk gigi pula dan memperlihatkan betapa kuatnya kami,” tutur Zaccheroni, sebagaimana disadur BRecorder, Selasa (17/12/2013).
“Sebagai pelatih, saya selalu menargetkan kemenangan. Tentu saja di saat yang sama, kami merasa sudah punya pengalaman untuk memahami bahwa saya juga harus mempertimbangkan hal lain,” lanjut arsitek berusia 60 tahun itu.
Kepercayaan diri seperti yang dipaparkan Zaccheroni di atas sedianya bisa dipertanyakan. Pasalnya di “turnamen mini Piala Dunia” – Piala Konfederasi Juni tahun lalu, Jepang gagal memenangkan satu pun laga Grup. Tapi Zaccheroni berdalih bahwa saat ini, timnya sudah lebih berkembang ketimbang tahun lalu.
“Dalam tiga tahun setengah terakhir ini, kami berkembang pesat (saat menghadapi tim-tim kuat). Kadang, kami tampil sangat, sangat baik. Tahun lalu (di Piala Konfederasi), tim kami sedikit grogi ketika ditantang tim kuat. Tapi belakangan ini, fakta itu tak lagi benar adanya. Para pemain saya sudah bisa mempertontonkan kepercayaan diri mereka,” tandas Zaccheroni.
Tergabung di pot merata Grup C bersama Yunani, Pantai Gading dan Kolombia, tim Samurai Biru malah mengaku pede untuk memenangkan semua laga Grup, kendati peringkat FIFA mengatakan Jepang (peringkat 48) masih jauh berada di bawah Kolombia (peringkat empat), Yunani (peringkat 12) dan Les Éléphants (peringkat 17).
“Piala Dunia akan melibatkan banyak tim kuat yang sudah menunjukkan betapa hebatnya mereka. Jadi, kini giliran kami untuk unjuk gigi pula dan memperlihatkan betapa kuatnya kami,” tutur Zaccheroni, sebagaimana disadur BRecorder, Selasa (17/12/2013).
“Sebagai pelatih, saya selalu menargetkan kemenangan. Tentu saja di saat yang sama, kami merasa sudah punya pengalaman untuk memahami bahwa saya juga harus mempertimbangkan hal lain,” lanjut arsitek berusia 60 tahun itu.
Kepercayaan diri seperti yang dipaparkan Zaccheroni di atas sedianya bisa dipertanyakan. Pasalnya di “turnamen mini Piala Dunia” – Piala Konfederasi Juni tahun lalu, Jepang gagal memenangkan satu pun laga Grup. Tapi Zaccheroni berdalih bahwa saat ini, timnya sudah lebih berkembang ketimbang tahun lalu.
“Dalam tiga tahun setengah terakhir ini, kami berkembang pesat (saat menghadapi tim-tim kuat). Kadang, kami tampil sangat, sangat baik. Tahun lalu (di Piala Konfederasi), tim kami sedikit grogi ketika ditantang tim kuat. Tapi belakangan ini, fakta itu tak lagi benar adanya. Para pemain saya sudah bisa mempertontonkan kepercayaan diri mereka,” tandas Zaccheroni.