Maroko Tak Boleh Tampil dalam Dua Edisi Piala Afrika Mendatang |
Piala Afrika - Maroko tidak boleh tampil dalam dua gelaran Piala Afrika berikutnya sebagai hukuman akibat pengunduran dirinya menjadi tuan rumah putaran final ajang itu pada tahun ini atas kerisauan mengenai penyebaran virus Ebola.
Atas ketidakmampuannya menjadi tuan rumah, Federasi Sepakbola Maroko (FRMF) juga didenda 1 juta dolar AS (sekitar Rp 12,6 miliar) dan diperintahkan untuk membayar ganti rugi sebesar 8,05 juta euro (sekitar Rp 114 miliar) kepada Konfederasi Afrika (CAF) dan rekan-rekannya.
Maroko sebelumnya sudah sempat meminta agar turnamen itu diundur setahun sampai merebaknya wabah Ebola di Afrika barat bisa ditanggulangi. Pada prosesnya Piala Afrika tahun ini pun dipindahkan ke Guinea Ekuatorial.
CAF juga memberi waktu Federasi Sepakbola Tunisia (TFF) sampai dengan 31 Maret untuk minta maaf atas tindakan para pemainnya dan juga Presiden TFF Wadie Jary menyusul kekalahan kontroversial atas Guinea Ekuatorial di perempatfinal, atau tak boleh tampil di gelaran Piala Afrika 2017.
Jary juga telah dihukum tak boleh terlibat dalam seluruh aktivitas CAF usai menuduh organisasi itu bias. CAF menegaskan Jary harus minta maaf atau menyerahkan sebuah surat berisikan bukti nyata yang tak terbantahkan untuk mendukung klaimnya. Tunisia pun saat ini sudah mendapat denda sebesar 50 ribu dolar AS. Demikian seperti diwartakan Reuters.
Sementara itu Sports Mole memberitakan bahwa Federasi Sepakbola Guinea Ekuatorial telah didenda sebesar 65 ribu poundsterling setelah para suporter tuan rumah sempat rusuh dalam kekalahan 0-3 atas Ghana di laga semifinal