Thursday, March 12, 2015

Diego Costa Nihil Gol Di Liga Champions

Diego Costa di Liga Champions Musim Ini: 7 Laga, 0 Gol
Liga Champions  - Diego Costa boleh saja tampil tajam di Premier League musim ini. Namun, di Liga Champions, ceritanya berbeda. Costa tumpul di kancah antarklub Eropa.

Pembelian Costa dari Atletico Madrid di awal musim disebut-sebut sebagai jawaban dari keinginan Jose Mourinho akan seorang striker. Musim lalu, Mourinho sempat mengincar Wayne Rooney, tetapi Manchester United tidak melepasnya.

Costa sama seperti Rooney. Sebagai penyerang mereka memiliki karakter petarung. Eks penyerang Newcastle United yang juga merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa Premier League, Alan Shearer, menyebut bahwa Costa amat cocok bermain di Premier League.

Shearer mengatakan, Costa punya fisik kokoh. Oleh karenanya, tidak akan mudah "dikerjai" oleh bek-bek lawan. Menurut Shearer lagi, Costa juga bisa digunakan jika Chelsea ingin bermain dengan gaya tradisional: lepas saja umpan ke depan, Costa akan menerimanya dengan baik.

Costa pun unjuk gigi dengan catatan 17 gol di liga. Dengan catatan itu, dia dan penyerang Manchester City, Sergio Aguero, kini memimpin daftar pencetak gol Premier League.

Namun, tidak demikian halnya di Liga Champions. Costa dipercaya Mourinho bermain di tujuh laga Liga Champions musim ini. Namun, hasilnya nihil. Penyerang internasional Spanyol itu tidak bikin gol sama sekali.

Ini tentu saja berbeda dengan pencapaiannya di Atletico Madrid musim kemarin. Bersama Atletico, Costa bermain sembilan kali di Liga Champions musim lalu dan mencetak delapan gol.

Dalam catatan Opta, Costa yang bermain 508 menit di Liga Champions musim ini hanya menorehkan 6 shots on target dan cuma 4 kali mengkreasikan peluang.

Chelsea sendiri tersingkir setelah bermain imbang 2-2 dengan Paris Saint-Germain di Stamford Bridge, Kamis (12/3) dinihari WIB. Hasil itu membuat kedua tim berimbang 3-3 dalam agregat. Namun, PSG berhak lolos ke perempatfinal lantaran punya gol tandang lebih banyak.

Malam Menakjubkan Buat PSG

Malam Menakjubkan Les Parisiens
Liga Champions - Paris Saint-Germain berhasil keluar dari situasi sulit dan menyingkirkan Chelsea dari Liga Champions. Les Parisiens baru saja melalui sebuah malam yang menakjubkan.

PSG menunjukkan semangat yang luar biasa ketika dijamu Chelsea di Stamford Bridge, Kamis (12/3/2015) dinihari WIB. Pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions itu, mereka bermodal hasil seri 1-1 di leg pertama.

PSG yang mengejar kemenangan mendapatkan pukulan telak pada babak pertama. Saat laga baru berjalan sekitar setengah jam, Zlatan Ibrahimovic diganjar kartu merah langsung setelah melakukan pelanggaran terhadap Oscar. PSG pun kehilangan salah satu pemain pentingnya.

Meski kalah jumlah pemain, PSG tetap mampu mengimbangi permainan Chelsea. Mereka bahkan bisa saja unggul lebih dulu kalau Edinson Cavani tak menyia-nyiakan peluang emas yang dia peroleh pada babak kedua.

PSG terjepit ketika gawang mereka dibobol oleh Gary Cahill pada menit ke-81. Mereka wajib menyamakan kedudukan di sisa waktu yang tinggal sedikit kalau tak ingin tersingkir.

Tandukan David Luiz meneruskan sepak pojok Ezequiel Lavezzi pada menit ke-86 berbuah gol. Skor pun berubah menjadi 1-1 dan PSG memperpanjang napas mereka.

Di extra time, PSG kembali terjebak dalam situasi sulit. Handball Thiago Silva membuat mereka terkena hukuman penalti. Eden Hazard yang menjadi eksekutor tendangan 12 pas membawa Chelsea memimpin 2-1. 

Tapi, Thiago Silva membayar lunas kesalahannya. Di babak kedua extra time, sundulan bek asal Brasil itu mengubah skor menjadi 2-2.

Setelah extra time 2x15 menit usai, skor 2-2 di Stamford Bridge tak berubah. Hal itu membuat agregat menjadi 3-3. Tapi, PSG punya keunggulan gol tandang dan berhak lolos ke babak delapan besar.

"Ini menakjubkan untuk siapapun, menakjubkan untuk klub Paris, untuk Kota Paris. Kami bermain sangat baik. Kami berusaha memenangi pertandingan," ujar David Luiz kepada Sky Sports.

"Saya senang berada di babak berikutnya, tapi kami masih punya jalan panjang untuk menjuarai Liga Champions. Kami harus tetap membumi," tambahnya.

David Luiz, yang membela Chelsea pada periode Januari 2011-Juni 2014, tercatat sebagai pemain PSG pertama yang mencetak gol di tanah Inggris di kompetisi antarklub Eropa.

"Malam ini saya senang karena bisa mencetak gol. Saya sebelumnya mengatakan bahwa saya tak akan merayakan gol (ke gawang Chelsea), tapi saya tak bisa mengontrol emosi saya," ucap David Luiz.

"Terima kasih untuk Chelsea dan maaf saya merayakannya karena saya sangat emosional," katanya.

Inilah Kartu Merah Tercepat di Liga Champions

Kartu Merah Tercepat di Liga Champions Jadi Milik Bek Shakhtar
Liga Champions  - Catatan tidak mengenakkan diterima oleh bek Shakhtar Donetsk, Oleksandr Kucher. Pemain bernomor punggung lima itu kini tercatat sebagai pemain yang menerima kartu merah tercepat di Liga Champions.

Pertandingan di Allianz Arena, Kamis (12/3) dinihari WIB, baru berjalan tiga menit ketika sebuah umpan terobosan ke kotak penalti Shakhtar diterima oleh Mario Goetze. Gelandang Bayern itu kemudian terjatuh di dalam kotak penalti setelah ditekel oleh Kucher.

Wasit Willie Collum pun langsung menunjuk titik putih. Sementara, Kucher sendiri mendapatkan kartu merah. Bek berusia 32 tahun itu langsung diusir lantaran melakukan tekel dari belakang.

Kucher dan rekan-rekannya sempat melakukan protes. Namun, Collum bergeming. Keputusan sudah dibuat dan jadilah Kucher pemain tercepat yang pernah dikartu merah di Liga Champions.

Dari penalti tersebut, Thomas Mueller membawa Bayern unggul 1-0. Selanjutnya, Bayern yang unggul jumlah pemain, mencetak enam gol tambahan. Mereka pun menang dengan skor telak: 7-0.

Keunggulan jumlah pemain itu diakui pelatih Bayern, Pep Guardiola, amat menguntungkan timnya.

"Pertandingan berjalan lebih mudah karena kami bermain 11 lawan 10. Shakhtar sendiri tidak menciptakan banyak peluang," kata pelatih asal Spanyol tersebut.

Rentetan Hasil Bagus Mourinho di Liga Champions Terhenti

PSG Hentikan Rentetan Hasil Bagus Mourinho
 di Liga Champions
Liga Champions  - Chelsea-nya Jose Mourinho disingkirkan Paris Saint-Germain di babak 16 besar Liga Champions musim ini. Hasil tersebut membuat rentetan hasil bagus Mourinho di Liga Champions terhenti.

Chelsea tersisih setelah bermain imbang 2-2 dengan PSG di Stamford Bridge, Kamis (12/3/2015) dinihari WIB. The Blues masuk kotak gara-gara aturan gol tandang karena pertemuan pertama yang digelar di kandang PSG berakhir seri 1-1.

Dengan hasil tersebut, Mourinho gagal meneruskan hasil bagus yang dia torehkan di Liga Champions. Dalam lima musim sebelumnya, tim yang diasuh Mourinho selalu mencapai babak semifinal.

Terakhir kali timnya Mourinho tersingkir di babak 16 besar adalah pada musim 2008/2009. Saat itu, Inter Milan gugur di babak 16 besar setelah dikalahkan Manchester United dengan skor agregat 0-2. 

Pada musim 2009/2010, Mourinho mengantarkan Inter menjadi juara Liga Champions. Inter mengangkat trofi usai menang 2-0 atas Bayern Munich di final. Tak berselang lama setelah Inter jadi juara, Mourinho hengkang dan bergabung dengan Real Madrid.

Bersama Madrid, Mourinho tetap punya catatan bagus di Liga Champions. Pada musim 2010/2011, Madrid dia antarkan ke semifinal sebelum dijegal Barcelona. Berselang semusim, Madrid kembali lolos ke semifinal, tapi kemudian disingkirkan Bayern Munich lewat adu penalti.

Madrid lolos ke semifinal lagi pada musim 2012/2013. Tapi, Los Merengues lagi-lagi mentok di babak tersebut setelah dihentikan klub Jerman lainnya, Borussia Dortmund. Setelah musim berakhir, Mourinho meninggalkan Madrid dan kembali menukangi Chelsea.

Di bawah arahan Mourinho, Chelsea menembus semifinal Liga Champions musim lalu. Tapi, mereka gagal melangkah lebih jauh karena tak bisa melewati Atletico Madrid.

Liga Champions : Bayern Munich Hancurkan Shakhtar Donetsk 7 Gol

Bayern Munich meraih kemenangan (sangat) meyakinkan di leg kedua 16 besar Liga Champions dengan
menundukkan Shakhtar Donetsk.
Liga Champions - Bayern Munich berpesta di Allianz Arena. Menjamu Shakhtar Donetsk pada leg kedua 16 besar Liga Champions, Kamis (12/3) dinihari WIB, tujuh gol disarangkan skuat besutan Pep Guardiola tanpa balas.
Hasil tersebut pun memastikan langkah Bayern ke perempat-final, mengikuti jejak FC Porto dan Real Madrid yang sudah lebih dulu memastikan lolos, sementara Paris St Germain, di waktu yang bersamaan, juga melenggang.

Babak I

Bila di leg pertama laga bisa dikatakan tak menarik, karena bukan saja pertandingan berkesudahan dengan imbang tanpa gol, tapi juga minim tendangan ke gawang (delapan tendangan buat Bayern, satu untuk Shakhtar), tidak demikian di leg kedua di Allianz Arena.

Namun demikian, pertandingan juga tak bisa dikatakan dalam situasi berimbang sejak menit pertama. Pasalnya Oleksandr Kucher sudah harus meninggalkan lapangan saat pertandingan baru berjalan tiga menit.

Pelanggaran keras di kotak terlarang berujung pada kartu merah menjadi penyebabnya, ditambah hadiah tendangan penalti diberikan wasit William Collum. Thomas Muller yang bertindak sebagai algojo pun tak kesulitan menyarangkan bola dan membawa Bayern unggul 1-0 di menit keempat.

Sejak itu, dominasi pertandingan menjadi milik Bayern. Peluang demi peluang tercipta, di antaranya di menit delapan kala Arjen Robben sedikit telat dalam menyambut bola.

Robert Lewandowski juga nyaris mencetak gol. Hanya saja bola tandukannya di menit 23 digagalkan mistar gawang. Upaya Muller enam menit berselang juga masih bisa ditangkap Pyatov.

Tapi di menit 34, Jerome Boateng yang bisa menggandakan keunggulan Bayern. Umpan silang yang dikirimkan dari sisi sayap diteruskan Muller lewat sundulan ke Lewandowski. Tapi usahanya bisa dibendung. Namun demikian bola liar berhasil disapu Boateng ke gawang Shakhtar.

Unggul dua gol tak membuat Bayern menurunkan tempo serangan mereka. Hanya saja, sejumlah peluang yang tercipta tak sampai berujung gol. Sementara Shakhtar hanya bisa bertahan dan menyerang lewat serangan balik, yang kerap gagal. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Babak II

Di awal babak kedua, Shakhtar tampil lebih percaya diri dengan berusaha menguasai bola selama mungkin. Tapi Bayern bisa mengatasi dan menambah keunggulan mereka di menit 49, ketika umpan satu dua Robben dan Boateng erhasil dituntaskan Franck Ribery dengan sepakannya.

Bayern semakin di atas angin ketika Muller melesakkan gol keduanya di laga ini. Kali ini bukan lewat titik penalti, melainkan kerja sama apik dengan Ribery yang dituntaskan dengan tendangan keras tanpa bisa dibendung Pyatov.

Shakhtar belum menyerah. Di menit 55 Luiz Adriano nyaris mencetak gol hiburan lewat tendangannya, tapi bola masih mengenai pemain Bayern dan bergulir ke pinggir lapangan.

Delapan menit berselang, Bayern kembali menambah gol. Holger Badstber ikut memberikan andil lewat sundulannya, menuntaskan umpan silang yang dilepas Rafinha ke gawang Pyatov.

Apakah berhenti sampai pada gol kelima? Rupanya tidak. Di menit 75, Lewandowski ikut memunculkan namanya di papan skor lewan sontekan yang mengecoh Pyatov.

Di menit 87, setelah serangkaian ancaman di beberapa menit sebelumnya, Mario Gotze mencetak gol ketujuh dengan tendangannya. Gelandang timnas Jerman itu bahkan nyaris menggandakan koleksi golnya di laga ini tiga menit berselang. Tapi pada akhirnya skor 7-0 menjadi hasil final laga ini.

Susunan Pemain:
BAYERN MUNICH: Neuer, Rafinha, Boateng, Badstuber, Alaba, Schweinsteiger, Robben, Muller, Gotze, Ribery, Lewandowski
Subs: Reina, Dante, Benatia, Pizarro, Bernat, Rode, Lahm

SHAKHTAR DONETSK: Pyatov, Srna, Kucher, Rakirskiy, Shevchuk, Fred, Stepanenko, Costa, Teixeira, Taison, Adriano
SUBS: Kanibolotskiy, Wellington, Fernando, Gladkiy, Kryvtsov, Ilsinho, Dentinho

Dramatis, PSG Singkirkan Chelsea di Stamford Bridge

Dramatis, PSG sukses melangkah menuju perempat-final Liga Champions usai menyinkirkan Chelsea
dengan keunggulan produktivitas gol tandang dalam agregat skor 3-3
Liga Champions - Sepuluh pemain Paris Saint-Germain sukses menahan imbang Chelsea dengan skor 2-2 dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Stamford Bridge, Kamis (12/3) dini hari WIB. Hasil ini membuat agregat skor menjadi 3-3 dan PSG berhak melaju ke perempat-final turnamen dengan keunggulan produktivitas gol tandang.

Babak Pertama:

PSG yang membutuhkan gol cepat untuk membalikkan agregat sekaligus memberikan tekanan pada Chelsea langsung tampil terbuka sejak peluit awal dibunyikan, sementara tuan rumah yang enggan kecolongan memberikan perlawanan ketat.

The Blues perlahan mulai meningkatkan penguasaan bola selepas sepuluh menit pertama permainan, hanya saja upaya serangan mereka masih belum menjangkau pergerakan Diego Costa yang mendapat penjagaan ketat dari duo David Luiz dan Thiago Silva.

Rapatnya pertahanan pasukan Jose Mourinho membuat barisan depan Le Parisien tak banyak mendapat ruang untuk mengembangkan tekanan. Sejumlah tekanan dari kedua sayap melalui pergerakan Javier Pastore maupun Edinson Cavani belum jarang mengancam gawang Thibaut Courtois.

Sengah jam pertandingan berjalan, PSG mendapat petaka dengan diusir keluarnya Zlatan Ibrahimovic usai dianggap melakukan tekel keras terhadap Oscar dalam perebutan duel bola di sektor tengah permainan, kampiun Prancis itu pun harus bermain dengan sepuluh pemain.

Menit ke-40, Chelsea mendapat kans matang untuk dapat membuka keunggulan, serangan balik cepat membuat Oscar punya ruang tembak terbuka namun eksekusinya mendarat tepat ke tangkapan Salvatore Sirigu.

Babak Kedua:

Mengawali paruh kedua permainan, Chelsea yang memiliki keunggulan dari segi jumlah pemain langsung melakukan perubahan komposisi skuat dengan harapan menambah daya serang mereka, memasukkan Willian dan menarik keluar Oscar.

Menit ke-58, PSG mendapat kesempatan terbuka untuk membobol gawang Chelsea, Cavani yang lolos dari jebakan offside saat menerima terobosan Pastore, berhasil memperdaya Courtois, sayang sepakannya ke gawang kosong masih digagalkan tiang.

Kemelut terjadi di muka gawang Chelsea pada menit ke-70, tembakan mendatar pertama Pastore mudah untuk ditepis Courtois, bola liar jatuh di kaki Maxwell yang kemudian langsung melepaskan sepakan kencang, arah bola masih melambung di atas mistar.

Momentum justru didapat Chelsea di menit ke-81, bola liar di dalam kotak penalti lawan didorong Costa dan disambar sepakan keras Gary Cahill yang tajam merobek gawang PSG. Keunggulan tuan rumah tak bertahan lama, empat menit berselang David Luiz menyamakan skor lewat tandukan keras David Luiz .

Sisa waktu babak kedua pun dimanfaatkan kedua tim untuk saling jual beli serangan. Beberapa peluang melalui sepak pojok didapat tuan rumah, akan tetapi hingga peluit panjang tak mengubah keadaan dan laga harus dilanjutkan dengan babak tambahan waktu.

Babak Tambahan:

Reaksi dilakukan Mourinho menyikapi kedudukan antara timnya dan PSG yang sama kuat, menambah daya gempur pasukannya dengan mengorbankan posisi Ramires di tengah dan memberi tempat bagi Didier Drogba untuk menjadi tandem Costa di depan.

Keuntungan didapat Chelsea di menit ke-97, kesalahan dilakukan Thiago Silva yang kedapatan menyentuh bola dengan tangannya saat duel udara melawan Kurt Zouma di kotak terlarang, eksekusi penalti Eden Hazard pun tak mampu dibendung Salvatore Sirigu.

Menit ke-101, PSG menebar ancaman dan berpeluang untuk kembali membuat kedudukan menjadi imbang, eksekusi tendangan bebas David Luiz keras dan mengarah lurus ke gawang Chelsea, akan tetapi ada Courtois yang menyelamatkan gawangnya.

Keunggulan yang didapat membuat Chelsea memiliki momentum dan mereka memaksimalkan hal tersebut dengan mengambil alih dominasi permainan yang dilanjutkan hingga babak kedua tambahan waktu, gencar mengurung perahanan tim tamu.

Thiago Silva membayar kesalahannya di awal babak tambahan waktu tepat saat laga memasuki menit ke-104. Kali ini bek asal Brasil itu menyundul dengan sempurna sebuah bola hasil sepak pojok Thiago Motta untuk membuat skor menjadi sama kuat.

Unggul dalam produktivitas gol tandang, Blanc melakukan pergantian strategi dengan membuat PSG lebih bertahan dengan memasukkan Gregory van der Wiel menggantikan Pastore. Dua menit tambahan waktu pun tak cukup bagi Chelsea untuk membalas dan harus tersingkir dari turnamen.

El Clasico Sebut Neymar Ibarat Final

Neymar meminta skuat Blaugrana untuk fokus penuh dan memetik hasil maksimal
di laga El Clasico kontra Real Madrid
Liga Spanyol - Bintang muda Barcelona, Neymar memandang partai El Clasico yang akan berlangsung di Camp Nou pada 22 Maret akan krusial bagi perjalanan timnya musim ini.

Saat ini, Blaugrana tengah memimpin klasemen sementara La Liga Spanyol, unggul satu angka atas Real Madrid yang akan menjadi lawan mereka dalam duel penuh rivalitas tersebut.

"El Clasico seperti final dan kami harus memiliki persiapan penuh. Madrid adalah tim tangguh dan kami harus tetap fokus untuk meraih kemenangan," ujar striker asal Brasil itu dikutip AS.

"Keunggulan poin belum final, musim masih panjang dan ada beberapa laga lainnya. Yang penting kami harus fokus penuh dalam setiap laga yang dilakoni."

Barcelona akan bertandang ke markas Eibar akhir pekan ini, sementara Real Madrid dijadwalkan menjamu Levante.