Friday, November 7, 2014

Model Seksi Dapat Lisensi Wasit Serie A dan Serie B Italia

Model Seksi Ini Baru Dapat Lisensi Wasit Serie A dan Serie B Italia
Liga Italia- Claudia Romani (32 tahun) sebelumnya sudah amat eksis sebagai model. Tetapi ia kemudian ingin banting setir jadi wasit profesional laga sepakbola dan kini bahkan sudah mengantongi izin yang ia butuhkan. 

Perempuan rupawan bertubuh molek kelahiran L'Aquila, Italia tersebut terbilang sudah dikenal sebagai salah satu model terkemuka di Eropa dan dunia. Maka tak heran jika Romani pun di antaranya sudah pernah tampil di sejumlah majalah top macam FHM, GQ, Maxim, Cosmopolitan, More!, dan Playboy, bukan cuma pada edisi negaranya saja melainkan terbitan di negara-negara lain macam Denmark, Turki, Yunani, dan Inggris.

Tak cuma itu. Daya tarik Romani, yang juga pernah membintangi iklan dari merek-merek top seperti Samsung, Toyota, dan Ford, bahkan pernah membuatnya terpilih masuk ke dalam 100 Perempuan Terseksi oleh FHM Denmark pada 2006, jadi salah satu 'Yang Paling Cantik pada 2012' dalam terbitan GQ Meksiko Februari 2013 dengan mengungguli sosok macam Sofia Vergara dan Megan Fox, dan bahkan mengalahkan Adriana Lima dan Naomi Campbell dalam kategori supermodel untuk pemilihan Bikini Body 2012 oleh situs VH1.

Akan tetapi, Romani ternyata memendam hasrat yang jauh dari aktivitasnya sebagai model: ia ingin jadi pengadil lapangan dan memimpin pertandingan sepakbola. Pada awal tahun ini si seksi pun memutuskan untuk banting setir menyeriusi hasrat terpendamnya tersebut.

Dilaporkan Metro dan Daily Mail, kini Romani juga telah memiliki lisensi yang dibutuhkan untuk memimpin pertandingan di dua kasta teratas Italia--Serie A dan Serie B. Selangkah lebih dekat mewujudkan impian, Romani tentu saja girang.

"Berlari-lari di atas lapangan dengan seluruh pemain dan memberikan keputusan-keputusan dalam pertandingan merupakan kesempatan yang sangat menarik," sebut Romani.

Sejauh ini laga Serie A memang belum pernah dipimpin oleh seorang wasit perempuan karena banyaknya pengalaman yang dibutuhkan. Tetapi juga tak ada peraturan yang melarang Romani--maupun kaum Hawa lainnya--untuk menjadi pengadil lapangan di ajang itu suatu hari nanti. Maka bisa saja di masa depan kita akan melihat aksi Romani berbaju wasit di tengah-tengah para pemain AC Milan, Inter Milan, Juventus, atau AS Roma.

Manchester City Sulit Di Kancah Eropa

Kompany menegaskan bahwa ia akan menjadi orang pertama yang percaya bahwa kami mungkin masih memiliki kesempatan
Liga Champions – Takluk dari tamunya CSKA Moskow 1-2 dan membuat mereka berada di dasar klasemen Grup E Liga Champions, tetap membuat sang kapten, Vincent Kompany optimistis Manchester City dapat melaju ke fase knockout.

Pertarungan memang masih menyisakan dua laga, tetapi perjalanan City terbilang sulit. Pasukan Manuel Pellegrini itu harus meraih kemenangan saat menghadapi tim kuat macam Bayern Munich dan AS Roma.

Jelas ini bukan perkara mudah. Pasalnya, City harus takluk pada pertemuan pertama di Allianz Arena. Sedangkan saat menghadapi Serigala Ibu Kota, City mampu bermain imbang di Stadion Olimpico.

Roma yang berada di urutan kedua, tentu saja berambisi meraih kemenangan di dua laga sisa demi menemani Raksasa Bavaria berlaga di putaran 16 besar kasta tertinggi di Eropa. Meski begitu Kompany menegaskan jangan hapus City dari daftar persaingan.

“Saya kapten dan bila tidak ada orang lain yang percaya (City melaju ke putaran 16 besar), maka saya menjadi orang pertama yang percaya bahwa kami mungkin masih memiliki kesempatan,” tegas Kompany, seperti dilansir Sportsmole, Jumat (7/11/2014).

“Ada jeda internasional sebelum melakoni laga lanjutan Liga Champions. Hal itu memberi kami beberapa waktu untuk menjernihkan pikiran, comeback, dan melihat seberapa banyak peluang kami untuk bermain. Itulah yang akan kami pikirkan,” tuntaskan.

Adu Strategi Final ISL 2014 : Persipura vs Persib

Strategi Persib Kuasai Tempo dan Garis Pertahanan Rendah
Liga ISL - Sudah 19 tahun Persib tak merasakan gelar juara Liga Indonesia. Bobotoh sudah merasakan dahaga prestasi yang amat lama. Musim ini adalah puncaknya, untuk kali pertama "Maung Bandung" kembali ke final dan hanya selangkah dari gelar juara.

Lalu apa yang membuat Persib musim ini tampil istimewa? Padahal, musim ini Persib juga tidak punya pemain yang mencolok, seperti sosok Sergio van Dijk musim lalu.

Jawabannya: Kekuatan pemain yang merata di hampir seluruh posisi dan kekompakan tim. Musim ini mereka tak lagi kerepotan jika ada pemain pilar yang absen, karena selalu ada pemain pengganti yang siap menjaga performa apik tim.

Ketika sayap kanan M. Ridwan sedang menunaikan ibadah haji, misalnya, Atep dengan amat baik mampu menggantikan peran tersebut. Meski banyak bermain dari bangku cadangan, Atep tak canggung menjadi pemain sayap yang merangkap pengatur serangan bahkan sering kali menjadi penentu pertandingan. Bahkan, pada laga semifinal melawan Arema, Atep tampil sebagai pembalik keadaan.

Begitu juga terkait absennya Hariono yang menikah pada laga awal babak 8 besar lalu. Taufiq yang menggantikan perannya di lini tengah, bahkan menjalani salah satu permainan terbaik ketika itu. Demikian pula dengan posisi kiper. Ada nama Syahar Ginanjar yang menjadi pelapis I Made Wiryawan di bawah mistar. Meski menit bermainnya jauh menurun dari musim lalu, kualitasnya masih diakui saat dipanggil pelatnas U-23.

Bukan Sekadar Makan Konate

Jajaran pelatih Persipura mengaku sudah mempelajari skema bermain Persib, dengan satu pemain dicetak tebal adalah peran Makan Konate. Sosoknya memang sentral bagi "Pangeran Biru", bertanggung jawab saat menyerang maupun bertahan. Pemain berusia 23 tahun tersebut memang layak masuk dalam jajaran gelandang asing terbaik di liga musim ini.

Akan tetapi, menghentikan Konate tak semudah yang dibayangkan, memberi penjagaan khusus saja belum cukup. Persipura harus menghentikan juga skema Persib secara tim. Terutama karena area bermain Konate amat luas, dari depan kotak penalti sendiri hingga gawang lawan. Bahkan ia fasih menyisir sayap untuk kemudian melakukan umpan silang.

Membuntutinya ke mana pun pergi bukan opsi terbaik untuk menghentikan Konate. Area jelajahnya yang luas membuat tak cukup hanya satu pemain yang menjaga. Jika masih dipaksakan, Persipura justru dapat meninggalkan lubang di lini tengah atau sektor belakang.

Stamina pencetak gol terbanyak Persib itu juga sudah teruji. Ia selalu bermain pada setiap pertandingan di musim ini. Ketika tambahan waktu melawan Arema di semifinal, ia menjadi satu-satunya pemain yang terus bergerak tiada henti. Konate juga akhirnya yang menutup pertandingan melalui gol pada akhir laga.
Mengunci dengan Garis Pertahanan Rendah

Satu kekuatan utama Persipura adalah pada kecepatan mereka. Untuk memaksimalkan hal itu, tim "Mutiara Hitam" banyak melakukan umpan-umpan panjang jika ada peluang. Berbahaya bagi Persib untuk menerapkan jebakan offside.

Satu taktik yang bisa digunakan Persib adalah menerapkan garis pertahanan rendah untuk meredam kecepatan lini depan Persipura yang dihuni Boaz Solossa dan Ian Kabes. Cara ini pernah dipakai Persib saat mengalahkan Mitra Kukar di Tenggarong. Ketika itu kecepatan Zulham Zamrun dkk justru tak terlihat karena menghadapi tembok kokoh pertahanan.

Formula ini pula yang menjadikan Persipura frustasi saat menghadapi Pelita Bandung Raya di babak pertama semifinal lalu. Sayangnya serangan balik tak berjalan baik, sehingga Persipura terlalu banyak melakukan dominasi permainan.

Persib memiliki kesempatan karena secara materi mereka lebih baik dari PBR dalam menjalankan serangan balik. Ferdinand Sinaga dibantu Tantan, Ridwan, serta Konate adalah mimpi buruk bagi pertahanan lawan.

Tetapi Djadjang Nurjaman tidak boleh mengulangi kesalahannya ketika melawan Arema. Pada babak pertama, Persib hanya menempatkan Ferdinand sendirian di depan, dengan terus menerus memberikan suplai bola lambung.

Sayangnya tidak ada satu pun pemain yang berada di dekatnya, sehingga bola menjadi mudah terlepas. Meski saat duel satu lawan satu Ferdinand tak kalah, tetapi berlari membawa bola sendirian melewati barisan bek bukanlah pekerjaan mudah.

Keuntungan lain memakai garis pertahanan rendah adalah membuat beban dua bek di belakang tidak terlalu berat. Sebelumnya, Vujovic lebih banyak mengambil “jatah bola” milik gelandang bertahan, sehingga ia tak sejajar dengan Jufrianto dan meninggalkan posnya. Kondisi seperti ini adalah makanan empuk bagi Boaz atau Kabes dengan menerima umpan terobosan Robertino.

Persipura sendiri punya serangan khas lain berupa umpan silang datar ke kotak penalti. Saat melakukan serangan balik, pemain sayap akan berlari menyusuri lapangan setelah itu mengirim umpan tarik.

Pada kondisi garis pertahanan rendah, para bek tidak akan terpancing berlari merapat ke gawang. Ini adalah naluri bek yang sulit dihindari ketika mendapat serangan balik cepat. Ketika jarak bek dengan kotak penalti tidak terlalu jauh, maka Vujovic atau Jufrianto dapat lebih tenang dan fokus pemain lawan tak cuma bola saja.

Mengatur Tempo, Kunci Memenangi Gelar Juara

Jika ingin meredam kecepatan Persipura, Persib juga harus menurunkan tempo permainan. Memainkan bola pendek secara sabar dan berusaha mencari celah adalah pilihan terbaik. Tetapi, terus menerus berada di area sendiri juga menimbulkan risiko.

Maka ada beberapa opsi yang dapat dipakai Djadjang yang juga berpengaruh pada pemilihan pemain. Jika ingin memainkan bola-bola pendek, Persib dapat memainkan Taufiq dan Atep secara bersamaan. Keduanya cocok dengan gaya main tersebut. Membentuk pertahanan zona juga dapat dilakukan karena salah satu kelebihan Taufiq.

Lain halnya jika ingin memakai skema serangan balik cepat, Hariono bersama Tantan menjadi pilihan yang lebih pas. Hal ini karena Tantan lebih punya kecepatan dibandingkan dengan Atep. Selain itu, ketika melakukan serangan balik Hariono juga lebih pas ketimbang Taufiq untuk mencuri bola melalui tekel-tekel di lini tengah.


Liga Inggris : Jelang Liverpool vs Chelsea

Chelsea berharap menang di kandang Liverpool
Liga Inggris - Chelsea tak mau pulang dengan tangan kosong dari lawatannya ke kandang Liverpool pada Sabtu (8/11/2014) mendatang. Branislav Ivanovic menyebut The Blues sudah tahu caranya menang di Anfield.

Terakhir kali berkunjung ke Anfield, Chelsea keluar sebagai pemenang. Mereka mengalahkan tim tuan rumah 2-0 pada bulan April silam sekaligus merusak harapan The Reds untuk jadi juara musim lalu.

Situasi kedua tim saat ini sangat berbeda dibandingkan tujuh bulan lalu. Chelsea sekarang memuncaki klasemen Liga Primer Inggris, sementara Liverpool tercecer di posisi ketujuh dengan selisih 12 poin.

"Pertemuan musim lalu sangat berbeda dengan duel kali ini," ucap Ivanovic di The Guardian.

"Saat itu musim tinggal menyisakan tiga pertandingan. Mereka sedang berjuang mengejar titel dan mereka ingin menang -- mereka kesulitan dalam sebuah laga wajib menang," imbuhnya.

"Sekarang berbeda. Kami berada di puncak klasemen. Kami tahu di sana akan sulit, tapi tim kami juga tahu bagaimana untuk menang di sana," kata bek asal Serbia ini.

"Ini akan menjadi pertandingan yang menarik, tapi kami tahu apa yang harus kami lakukan. Kami punya banyak hal untuk dikerjakan agar sukses dan mendapatkan poin dari Anfield," ujar Ivanovic.

Liga Europa : Everton vs Lille 3-0

Everton Hantam Lille 3-0
Liga Europa - Everton meraih kemenangan penting di matchday 4 Liga Europa. Menghadapi Lille di kandang sendiri, The Toffees menang dengan skor telak 3-0 atas klub Prancis itu.

Pada pertandingan di Goodison Park, Jumat (7/11/2014) dinihari WIB, Everton membuka skor pada menit ke-27 melalui gol Leon Osman. Memanfaatkan umpan silang Aiden McGeady, Osman yang berada di tiang jauh sukses menjebol gawang Vincent Enyeama lewat tembakan kaki kanannya.

Everton menggandakan keunggulannya saat pertandingan memasuki menit ke-42. McGeady lagi-lagi punya peran besar dalam terciptanya gol ini. Sepak pojok yang diambilnya diteruskan oleh Phil Jagielka ke gawang Lille lewat sundulan kepala.

Tim tuan rumah memantapkan kemenangannya melalui gol Steven Naismith pada menit ke-61. Usai menerima umpan silang mendatar dari Leighton Baines, Naismith melepaskan tembakan keras yang tak bisa diantisipasi Enyeama.

Berkat kemenangan ini, Everton memuncaki klasemen sementara Grup H dengan koleksi delapan poin dari empat laga. Tim besutan Roberto Martinez itu unggul satu poin atas VfL Wolfsburg, yang pada saat bersamaan menang 5-1 atas FC Krasnodar. Lille di posisi ketiga dengan tiga poin.

Susunan Pemain
Everton: Howard; Hibbert, Jagielka, Distin, Baines; Barry (Gibson 67'), McCarthy (Besic 85'); Osman, Naismith, McGeady (Atsu 66'); Lukaku

Lille: Enyeama; Corchia (Rodelin 75'), Kjaer, Basa, Souare; Gueye, Mavuba, Balmont; Mendes (Beria 64'), Origi, Frey (Roux 64')

Liga Europa : Sevilla vs Standard Liege 3-1

Liga Europa - Sevilla terus menjaga peluangnya untuk lolos dari fase grup Liga Europa. Sang juara bertahan mengalahkan Standard Liege di matchday 4 dengan skor 3-1.

Menjamu Standard di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, Jumat (7/11/2014) dinihari WIB, Sevilla unggul 1-0 melalui gol Kevin Gameiro pada menit ke-18. Sundulan Gameiro meneruskan sepak pojok Stephane Mbia merobek gawang Standard yang dikawal Yohann Thuram.

Standard mampu menyamakan kedudukan saat laga berusia 32 menit. Gol ini lahir dari tendangan bebas yang dieksekusi oleh Paul-Jose M'Poku.

Berselang sepuluh menit, Sevilla kembali memimpin. Gol kedua tim tuan rumah ini tercatat atas nama Jose Antonio Reyes.

Ketika pertandingan memasuki menit ke-90, Sevilla memantapkan kemenangannya lewat gol Carlos Bacca. Berawal dari situasi tendangan sudut, tembakan jarak dekat Bacca menghasilkan gol ketiga Los Rojiblancos.

Tambahan tiga angka menempatkan Sevilla di puncak klasemen Grup G dengan delapan poin. Di bawah mereka ada Feyenoord (6 poin), Standard (4 poin), dan Rijeka (4 poin).

Susunan Pemain
Sevilla: Beto (Sergio Rico 46'), Tremoulinas, Diogo Figueiras, Carrico, Pareja, Krychowiak, Reyes (Vitolo 57'), Suarez, Deulofeu (Bacca 71'), M'bia, Gameiro

Standard Liege: Thuram, Ciman, Andrade, Arslanagic, Milec, De Camargo, Enoh, Trebel (Lumanza 82'), Van Damme (Bia 63'), M'Poku, Louis (Watt 67')

Jelang Final ISL 2014 : Persipura vs Persib Bandung

Mutiara Hitam pahami permainan Persib, sementara Maung Bandung ingin hentikan dahaga gelar
Liga ISL - Indonesia Super League (ISL) 2014 telah mencapai partai puncaknya, dan akan mempertemukan juara bertahan Persipura Jayapura dengan Persib Bandung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Jumat (7/11) malam WIB.
Tak pelak lagi, duel kedua tim ini bakal berlangsung sengit. Persib ingin menghilangkan paceklik gelar yang telah melanda selama 19 tahun. Kini peluang menghentikan dahaga gelar ada di depan mata.

Sebaliknya, Persipura tak ingin kutukan sejak bergulirnya ISL kembali menimpa mereka. Persipura tampil sebagai juara di 2009, namun hanya menempati posisi runner-up di musim berikutnya. Pada 2011, Persipura kembali merebut gelar, tapi lagi-lagi menjadi runner-up di tahun berikutnya. Terakhir, Persipura tampil sebagai kampiun di 2013.

Baik Persipura maupun Persib mengakui calon lawan bukanlah musuh yang mudah ditaklukkan. Kedua tim mempunyai materi pemain yang sama bagusnya. Namun sebelum pertarungan dimulai, mereka telah melihat kerangka tim masing-masing, serta sudah mengantongi formula untuk melumpuhkan kekuatan lawan.

Laga ini diprediksi akan berjalan dengan intensitas tinggi. Mutiara Hitam ingin membuktikan mereka bisa mengangkat trofi, walau tanpa sosok pelatih Jacksen F Tiago. Sementara Persib tak ingin mengecewakan puluhan ribu suporter mereka yang datang ke Palembang.

Persipura masih akan mengandalkan Boaz Solossa di sektor penyerangan. Di lini pertahanan, Bio Paulin akan menjadi palang pintu tangguh bagi barisan penyerang Persib.

Sementara Persib akan mengandalkan Ferdinand Sinaga sebagai mesin golnya, dan Vladimir Vujovic disiapkan untuk menghadang laju Boaz dan kawan-kawan masuk ke jantung pertahanan.

Asisten pelatih Persipura Cris Leo Yarangga mengatakan, Persib akan menjadi lawan kuat buat mereka. Tapi mereka sudah mengantongi taktik, dan strategi Maung Bandung, serta cara mengatasinya.

“Kita tahu Persib luar biasa, semua lini mereka diperkuat pemain timnas, itu mungkin yang menjadi antisipasi kita. Salah satu pemainnya, Ferdinand, akan kita pressing [ketat], biarlah Bio yang akan mengatasinya,” kata Cris.

“Kalau masalah strategi, Persib seringkali main bola panjang untuk masuk daerah pertahanan lawan. Jadi kita akan pressing ketat agar mereka tidak leluasa berkembang, kita tidak memberikan mereka kesempatan untuk bermain.”

Persipura sebelumnya tanpa empat pemain, lantaran ada yang cedera dan mendapat sanksi. Mutiara Hitam kini sudah bisa diperkuat Ruben Sanadi yang telah selesai menjalani hukuman tiga laga dari komisi disiplin (Komdis) PSSI.

“Kemungkinan besok kita akan turun full tim, Ruben sudah selesai menjalani sanksi. Begitu juga dengan pemain lain yang sembuh dari cedera. Pokoknya kita sudah sangat siap untuk menghadapi final,” tegas Cris.

Sementara itu, Persib optimistis bisa mendapatkan hasil maksimal kala menantang sang juara bertahan. Kesan tim kuat dan soliditas yang sudah lama terjalin tak membuat Maung Bandung kecut atas Persipura.

Pelatih Djajang Nurjaman mengungkapkan, setidaknya lima pemain Persipura menjadi perhatian serius. Selain Boaz, Djanur, sapaan Djajang, menganggap Robertino Pugliara, Lim Jun Sik, Imanuel Wanggai, dan Bio Paulin selalu menjadi momok menakutkan bagi lawan-lawannya.

“Persipura tim kuat, mapan, stabil, dan sudah lama bersatu. Mereka menunjukkan diri mampu tanpa Jacksen. Tapi kami punya kesempatan menjuarai kompetisi musim ini, karena kami punya motivasi tinggi untuk mengalahkan juara bertahan,” imbuh Djanur.

“Kami tidak melihat kekuatan Persipura, ataupun statistiknya. Dengan semangat kebersamaan dan disiplin, saya pikir kami bisa mendapatkan hasil yang baik.”

Djanur menggaransi akan menurunkan tim terbaiknya dalam laga nanti. Sebab, sejauh ini tak seorang pun anak didiknya mengalami cedera, atau pun akumulasi kartu. Ia meyakini Firman Utina dan kawan-kawan bisa meredam strategi yang akan diterapkan asisten pelatih Persipura Mettu Dwaramuri.

“Masalah materi ataupun kerja sama tim, Persib tidak ada masalah. Yang jadi catatan kami selama ini cuma konsentrasi. Dari enam kekalahan yang dialami Persib musim ini, semua karena kurangnya konsentrasi,” ungkap Djanur.

“Banyak gol terjadi pada menit-menit akhir. Itu artinya persoalan konsentrasi tidak baik. Mudah-mudahan semua bisa lebih baik.” (gk-55)

Prakiraan susunan pemain:

Persipura: Yoo Jae Hoon; Ruben Sanadi, Bio Paulin, Dominggus Fakdawer, Yohanis Tjoe, Imanuel Wanggai, Lim Jun Sik, Nelson Alom, Gerard Pangkali, Ian Luis Kabes, Boaz Solossa.

Persib: I Made Wirawan; Toni Sucipto, Vladimir Vujovic, Ahmad Jufriyanto, Supardi, Taufiq, Firman Utina, Makan Konate, M Ridwan, Tantan, Ferdinand Sinaga.

Inilah Pelatih Timnas U-19

Dejan mengaku terhormat apabila memang ditunjuk
menjadi pelatih timnas U-19
Timnas U-19 - Timnas Indonesia U-19 saat ini sedang mengalami kekosongan pelatih. Menyusul, tidak diperpanjangnya kontrak Indra Sjafri oleh PSSI. Untuk tahun depan, agenda utama dari Indonesia U-19 adalah menghadapi Piala AFF U-19 2015 di Jawa Timur.

Mengusung misi mempertahankan gelar, PSSI masih belum menetapkan siapa yang akan menjadi pengganti Indra. Namun sebelumnya, wakil ketua umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti, memberikan sinyal bakal merekrut pelatih asing untuk posisi tersebut.

Dan, nama yang santer disebut-sebut bakal direkrut adalah pelatih Pelita Bandung Raya, Dejan Antonic. Mendengar kabar itu, Dejan pun merasa terhormat. "Memang ada gosip-gosip yang saya dengar soal menjadi pelatih timnas U-19. Kalau buat saya itu sebuah kehormatan besar, dan saya siap 110 persen kalau ada kesempatan ambil alih tim dari Indra Sjafri," kata Dejan, saat ditemui di hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (6/11) petang.

Jika diminta memilih antara melatih klub atau timnas U-19, Dejan pun memberikan jawaban dengan tegas. "Tentu saya akan pilih timnas U-19 karena itu akan menjadi penghargaan yang besar buat saya, melanjutkan kerja dari Indra Sjafri. Saya juga suka kerja sama dengan pemain muda dan saya pikir saya bisa bantu timnas. Saya ada pengalaman dengan timnas Hong Kong. Saya ada hormat untuk sepakbola Indonesia," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pelatih asal Serbia itu baru akan menentukan pilihannya dalam sepuluh hari ke depan. Dia pun menuturkan untuk prioritas utamanya saat ini tetap bertahan di PBR, namun ada pula klub lainnya di Indonesia Super League (ISL) salah satunya Persija Jakarta.

Liga Europa : Asteras Tripolis vsTottenham Hotspur 1-2

Perlawanan heroik Asteras Tripolis tetap mampu diatasi Tottenham Hotspur dengan kemenangan tipis 2-1,
 dalam lanjutan matchday 4 Liga Europa Grup C, Jumat (7/11) dini hari WIB
Liga Europa - Perlawanan heroik Asteras Tripolis tetap mampu diatasi Tottenham Hotspur dengan kemenangan tipis 2-1, dalam lanjutan matchday 4 Liga Europa Grup C, Jumat (7/11) dini hari WIB.

Spurs unggul 2-0 terlebih dahulu di babak pertama lewat gol Andros Townsend dan Harry Kane. Sementara Asteras hanya bisa membalas satu di paruh kedua, melalui penalti Jeronimo Barrales di penghujung laga.

Babak Pertama

Rotasi komposisi s tarting XI  dilakukan Tottenham Hotspur pada lawatannya ke Stadium Theodoros, markas Asteras Tripolis. Sementara kebalikannya, kubu tuan rumah menurunkan tim utamanya untuk bisa membuat keajaiban dengan memetik kemenangan.

Sepakan mula dilakukan, dan dominasi permainan langsung dipegang oleh Tottenham. Peluang pertama terjadi di menit ketujuh, manakala sepakan Jan Verthongen masih melebar dari gawang Kosicky. Asteras membalasnya enam menit berselang, melalui Georgios Zisopoulos. Tandukannya nyaris menerobos jala Michael Vorm.

Bintang tim tamu, Erik Lamela, jadi pemain yang paling menonjol dalam pertandingan tersebut. Tembakannya di menit ke-22 masih mampu diblok oleh Kosicky, begitu pula percobaannya di menit ke-34.

Serangan demi serangan dilakukan Spurs sepanjang laga hingga akhirnya mereka meraih keunggulan di menit ke-36, melalui titik penalti. Andros Townsend yang jadi algojo, dengan manis menempatkan bola ke jala gawang lawan. Spurs pun unggul 1-0.

Dua menit jelang berakhirnya laga, Townsend kembali melakukan aksi briliannya. Penetrasi ciamiknya diselesaikan dengan dingin oleh Harry Kane, untuk menutup babak pertama dengan skor 2-0 untuk sang wakil Liga Primer Inggris.

Babak Kedua

Reaksi bagus diperlihatkan Asteras sedari detik pertama paruh kedua. Mereka mampu mendominasi permainan di atas Spurs dan melancarkan beberapa serangan berbahaya. Untungnya pertahanan tim tamu sudah siap dan Vorm tampil cukup baik.

Empat sepakan beruntun Estrada di menit ke-50 untuk tuan rumah, kesemuanya tak menghasilkan angka. Begitu juga dengan beberapa tembakan spekulasi yang dilacarkan Sankale, Usero, maupun Munafo. Sementara serangan balik yang dibangun Spurs, kesemuanya mentah oleh pertahanan kokoh yang dipimpin oleh Panteladis.

Beberapa pergantian dilakukan kedua tim dan Ziguy Bangubanga, sang penggawa tuan rumah, jadi pemain yang paling menyita perhatian. Serangan yang dibangun Asteras jadi lebih hidup dan menyengat berkat kehadirannya di atas lapangan.

Hasilnya tampak di menit ke-89, saat Federico Fazio tak kelabakan meladeni dribbling Bangubanga. Ia pun melancarkan tekel keras kepada sang striker, hingga Spurs dihukum penalti. Jeronimo Barrales yang ditunjuk sebagai eksekutor lantas melaksanakan tugasnya dengan sempurna, untuk memperkecil keadaan menjadi 2-1.

Sayangnya segalanya sudah terlambat. The Lily Whites akhirnya sukses mempertahankan keunggulan hingga akhir laga, dan kini duduk nyaman di puncak klasemen Grup C bersama Besiktas.

Susunan Pemain

Asteras Tripolis: Kosicky; Panteladis, Sizoupourus, Sankale, Lluy; Munafo, Mazza; Usero, Tsokanis, Parra; Rolle

Tottenham Hotspur: Vorm; Verthongen, Dier, Fazio, Davies; Dembele, Eriksen; Lamela, Stambouli, Townsend; Kane

Liga Europa : AS Saint Etienne vs Internazionale 1-1

Internazionale ditahan imbang oleh Saint-Etienne, Jumat (7/11), sekaligus menunda niat untuk lolos lebih dulu
ke fase gugur Liga Europa
Liga Europa - Internazionale harus menunda kepastian lolos ke fase gugur karena AS Saint-Etienne menahan imbang mereka 1-1, Jumat (7/11) dinihari tadi. Dodo membuka keunggulan Nerazzuri di paruh pertama, tapi Moustapha Bayal menyamakan kedudukan lima menit usai jeda.

Adapun, Internazionale tetap menduduki puncak klasemen Grup F dengan torehan 8 poin, sementara AS Saint-Etienne masih mengantongi 4 poin, setara dengan Dnipro dan Qarabag.

Babak Pertama

Internazionale mengawali laga dengan dominasi. Pasukan Walter Mazzarri langsung menyajikan permainan agresif sejak menit awal dan begitu mereka mendapat bola, ancaman langsung dikirim ke gawang Saint-Etienne.

Ujian pertama dilancarkan oleh Kuzmanovic. Gelandang Inter ini melakukan kerjasama dengan Dodo dan mendapat kesempatan untuk menembak dari dalam kotak penalti. Sayang, bola hasil sepakannya masih meleset tipis. Kuzmanovic kembali mendapat kesempatan tak lama kemudian, tapi bola masih belum menyasar gawang.

Terus menyerang, Inter nyaris lupa bertahan. St-Etianne memanfaatkan satu serangan balik dan Hamouma nyaris membobol gawang Carrizo di menit 25. Beruntung sang kiper cukup sigap untuk menangkal tendangan lawannya.

Dominasi Inter baru diteguhkan oleh Dodo di menit 33. Pemain Inter ini memanfaatkan bola  rebound  hasil tandukan Rodrigo Palacio yang tak mampu diantisipasi oleh Ruffier dan mencetak gol. Tanpa ampun, Dodo menghantam bola dengan kaki kirinya dari jarak dekat, Inter pun unggul.

St-Etienne coba mengejar ketinggalan mereka, tapi hingga turun minum, tak ada gol tambahan yang tercipta.

Babak Kedua

Lima menit setelah jeda usai, Internazionale tak bisa lagi sombong dengan keunggulannya. Saint-Etiennes mampu menyamakan kedudukan lewat Moustapha Bayal. Bek Senegal ini memanfaatkan kemelut dan menembak bola dari tengah kotak penalti. Carrizo tak mampu menghalau bola yang menghunjam jala Inter, skor kembali imbang.

Gol penyama kedudukan itu sontak mengasah kepercayaan diri para pemain Saint-Etienne. Permainan mereka terasa lebih hidup dan rentetan serangan mereka sajikan lewat Lemoine, Gradel, dan Tabanou. Namun, sepakan mereka belum menemui sasaran.

Performa tuan rumah dan tamunya berbanding terbalik di paruh kedua. Saint-Etienne tampil makin ganas, sementara Internazionale justru kedodoran. Performa Kuzmanovic dan Mateo Kovacic menurun dan Inter tampak mengincar hasil imbang.

Jelang bubaran, Gradel melakukan pergerakan yang membuat Inter ketar-ketir. Pertama, ia menyambut umpan Theophile-Catherine dengan tendangan jarak jauh, tapi Carrizo melakukan penyelamatan gemilang. Kedua, Gradel meneruskan umpan Pogba dengan tendangan keras kaki kanan, sayang, bola meleset tipis. Di paruh kedua, tuan rumah sepertinya tinggal menunggul gol tercipta, mengingat gempuran terus mereka alirkan.

Ricky van Wolfswinkel juga nyaris memenangkan timnya di menit tambahan. Sang penyerang beraksi menaklukkan Nemanja Vidic dan Juan Jesus, lalu menembak bola dengan keras. Untung saja Carrizo cukup tangkas menangkalnya. Hingga peluit panjang, skor imbang 1-1 tetap terjaga.

SUSUNAN PEMAIN

Internazionale: Carrizo; Andreolli, Vidic, Juan Jesus; Mbaye, Kuzmanovic, Medel, Kovacic, Dodò; Palacio, Bonazzoli

St. Etienne : Ruffier; Perrin, Bayal Sall, Pogba; Théophile-Catherine, Lemoine, Clément, Tabanou; Hamouma, Erdinç, Grade