Wednesday, August 20, 2014

Menanti Liga Spanyol 2014/2015

Atletic Bilbao Skuad 
Liga Spanyol - Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid masih dijagokan untuk menguasai posisi tiga besar musim ini. Di luar mereka, siapa kira-kira tim lain yang bisa menarik perhatian?

Musim lalu, Atletico mampu membuktikan bahwa mereka bisa menganggu dominasi Madrid dan Barca sebagai penguasa La Liga. Meski skuat tidak sementereng kedua rivalnya itu, Los Rojiblancos mampu finis di posisi teratas.

Melengkapi posisi empat besar, muncul Athletic Bilbao. Ini terbilang tidak mengherankan mengingat Bilbao sudah punya dasar untuk bermain atraktif semasa ditangani oleh Marcelo Bielsa. Di tangan Bielsa, Athletic diubah dari tim yang senang melepas umpan-umpan panjang menjadi tim yang gemar melakukan pressing dan membangun serangan dari belakang.

Selepas Bielsa, Athletic ditangani oleh Ernesto Valverde. Pria 50 tahun ini pernah jadi pemain Bilbao pada era 90-an sebelum mengakhiri kariernya bersama Mallorca. Di tangan Valverde-lah Athletic mampu finis di posisi keempat musim kemarin.

Valverde dianggap telah menyempurnakan apa yang ditinggalkan oleh Bielsa. Pada era Bielsa, Athletic banyak menguasai bola namun amat minim melepaskan tendangan. Valverde menyempurnakannya dengan membuat gaya Athletic menjadi lebih direct, kendati tidak melepaskan ciri mempertahankan ball possession yang sudah mengental. Athletic di tangan Valverde lebih banyak melepaskan attempts ketimbang saat ditangani Bielsa.

WhoScored melansir bagaimana kemampuan Athletic telah berkembang menjadi tim yang tidak hanya mampu menguasai bola, tetapi juga menutup ruang gerak lawan secara efektif. Mereka mencontohkan permainan Athletic kala menghadapi Barcelona pada Desember 2013, di mana Los Cules dibuat hanya mampu menorehkan 2 shot on target. Hasilnya, Athletic menang 1-0 ketika itu.

Bersama Valverde pula, Athletic diperkirakan masih akan jadi penantang untuk meraih posisi terakhir di zona empat besar musim ini. Athletic adalah tim yang unik. Skuat mereka dibangun berdasarkan pemain-pemain kelahiran Basque. Melihat mereka bisa bersaing menghadapi tim-tim yang skuatnya lebih kaya adalah sebuah kebanggaan tersendiri.

Skuat Athletic musim ini, seluruhnya diperkuat pemain-pemain berkebangsaan Spanyol --yang pastinya berdarah Basque. Satu-satunya pemain yang tidak berkebangsaan Spanyol hanyalah Aymeric Laporte. Bek berusia 20 tahun itu lahir di Prancis, tapi memiliki darah Basque. Seperti halnya Carles Puyol.

Laporte adalah sosok yang menarik. Dia adalah salah satu andalan Valverde di lini belakang dan digadang-gadang bakal jadi salah satu bek terbaik di masa mendatang. Kendati masih punya kontrak sampai 2018, ada kabar yang mnenyebut bahwa Barcelona amat meminatinya. Kebetulan, Laporte pernah mengatakan bahwa menggantikan Carles Puyol pastilah amat luar biasa rasanya.

Di luar Athletic, masih ada Sevilla, Real Sociedad, Villarreal, dan Valencia. Keempatnya harus bertahan dari skuat yang sedikit koyak setelah beberapa pemain penting hengkang ke klub lain.

Sevilla contohnya, baru saja ditinggal Ivan Rakitic yang kini telah berseragam Barcelona. Rakitic adalah kunci lini tengah tim asal Andalusia ini musim kemarin. Rakitic membuat 12 gol dan 10 assist di Liga Spanyol musim kemarin. Catatan lainnya adalah gelandang Kroasia tersebut rata-rata membuat 2,3 umpan kunci tiap pertandingan.

Demikian pula dengan Valencia yang baru ditinggal oleh Jeremy Mathieu --yang juga hengkang ke Barcelona. Sebagai bek, Mathieu dikenal punya kemampuan dribble mumpuni dan passing akurat. WhoScored mencatat, akurasi passing-nya pada musim kemarin mencapai 83%. Tidak jarang pula Mathieu melakukan tekel --catatannya adalah melakukan 1,9 tekel per laga.

Perginya Mathieu telah ditanggapi Los Che dengan membeli Shkodran Mustafi dari Sampdoria. Bek tim nasional Jerman itu tampil impresif bersama Il Samp di Serie A sampai-sampai dipanggil oleh Joachim Loew untuk memperkuat timnas Jerman di Piala Dunia 2014. Performanya di Piala Dunia pun relatif bagus, sebelum akhirnya cedera menghentikan langkahnya.

Dengan Unai Emery bakal melakoni musim ketiganya sebagai pelatih, Sevilla diperkirakan masih akan jadi penantang serius untuk mendapatkan tiket terakhir ke Liga Champions. Berbeda halnya dengan Valencia, yang akan ditangani oleh pelatih anyar, Nuno Espirito Santo. Musim ini, Valencia diperkirakan akan kembali meraba-raba untuk setidaknya bersaing di papan tengah
Bagaimana dengan Sociedad? Setelah finis di posisi keempat pada musim 2012/2013, pelatih mereka ketika itu, Philippe Montanier, malah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak. Kursi pelatih pun diserahkan kepada Jagoba Arrasate. Di tangan Arrasate, Sociedad melaju sampai semifinal Copa del Rey, namun gagal lolos dari fase grup Liga Champions. Di La Liga musim kemarin, mereka finis di urutan ketujuh.

Ini akan jadi musim kedua Arrasate menukangi Sociedad. Menarik untuk dinanti sejauh apa dia akan membawa tim dari San Sebastian ini melangkah. Apalagi Sociedad tergolong berkembang. Sejak promosi pada musim 2010/2011, posisi mereka mengalami peningkatan dengan finis sebagai penghuni peringkat empat pada musim 2012/2013 sebagai catatan terbaik.

Villarreal juga layak diperhatikan setelah finis di urutan keenam musim kemarin. The Yellow Submarine masih mengandalkan mayoritas skuat musim kemarin dan diperkirakan masih akan bertarung di papan tengah seperti musim kemarin juga. Masalahnya, fokus mereka juga terbagi dengan bermain di Liga Europa --yang juga jadi salah satu target mereka musim ini.



Playoff Liga Champions : Arsenal Imbang Kontra Besiktas

Pelatih Besiktas "Kami layak menang"
Liga Champions - Besiktas cuma bermain seri saat melakoni pertandingan melawan Arsenal di leg I playoff Liga Champions. Meski laga berjalan berimbang, Kara Kartallar dinilai lebih layak menang.

Saat melakoni pertandingan di Inonu Stadium, Rabu (20/8/2014) dinihari WIB, Besiktas ditahan imbang oleh The Gunners dengan skor akhir 0-0.

Dalam laga itu, Soccernet mencatat baik Besiktas dan Arsenal menciptakan peluang yang sama banyak. Tim besutan Slaven Bilic itu melepaskan delapan kali tendangan yang setengahnya tepat sasaran.

Sementara itu, Arsenal berhasil delapan kali melepaskan percobaan, lima di antaranya menemui bidang.

Besiktas tercatat juga sedikit lebih dominan dalam penguasaan bola. Mereka mencatatkan 53 persen ball possession.

Meski menyebutkan bahwa seri merupakan hasil yang adil, Bilic juga mengungkapkan bahwa Besiktas layak untuk memenangi pertandingan.

"Itu merupakan pertandingan yang sangat luar biasa untuk disaksikan, itu tak seperti pertandingan dengan skor 0-0 yang membosankan," kata Bilic di Sky Sports.

"Itu laga yang sangat ofensif. Saya sangat bangga pada anak-anak asuhan saya."

"Arsenal mempunyai peluang, tapi saya pikir kami layak menang. Kans kami sedikit lebih baik. Ini merupakan hasil akhir yang bagus untuk kami dan kami masih mempunyai peluang."

"Kami akan pergi ke Emirates dalam satu pekan dengan lebih banyak kepercayaan diri dibandingkan sebelum laga ini," imbuhnya.



Persipura Kalah Di Leg Pertama Piala AFC

Piala AFC logo
Piala AFC - Kalah di leg pertama perempatfinal Piala AFC tidak membuat Persipura patah arang. Sebaliknya, mereka siap untuk membalas pada leg kedua yang berlangsung di kandang sendiri.

Persipura kalah 2-3 dalam laga leg I melawan Kuwait SC di Sports Club Stadium, Rabu (20/8/2014) dinihari WIB. Sempat tertinggal, Persipura kemudian membalikkan keadaan menjadi 2-1. Namun, pada akhirnya mereka tetap pulang dengan membawa kekalahan.

Pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago, menilai bahwa timnya sudah tampil bagus. Namun, organisasi permainan Kuwait SC dinilainya lebih baik dan para pemainnya tidak siap menghadapinya.

Jacksen mengakui, dirinya akan membenahi permasalahan itu sebelum laga kedua.

"Saya melihat permainan kami sangat bagus. Tapi, lawan bisa membobol gawang kami sebanyak tiga kali," ungkap Jacksen melalui pesannya, Rabu (20/8). 

"Karena memang organisasi permainan lawan baik, sedangkan pemain tidak siap. Apapun hasilnya, kami akan memperbaikinya di pertandingan selanjutnya."

Kekalahan di leg I, disebut Jacksen, membuat para pemainnya terlecut. Kemenangan pun jadi target pada laga kedua yang berlangsung 26 Agustus mendatang di Jayapura

"Kesempatan masih ada, dan kesempatan itu akan datang di Jayapura." 

"Tidak ada yang mustahil, juara bertahan pun kami bisa membuatnya kerepotan. Mereka memang hebat, tapi kami juga luar biasa di mata mereka sehingga hal yang besar akan terjadi di Jayapura," kata pelatih Brasil ini.

Inilah Skuad Timnas Argentina Versi Tata Martino

Martino tak panggil Tevez saat Argentina bertanding melawan Jerman (3/9/2014)
Timnas Argentina – Pelatih baru Timnas (Tim Nasional) Argentina, Gerardo Martino, tak banyak membuat keputusan mengejutkan saat merilis daftar pemain untuk melakoni laga persahabatan kontra Jerman, September mendatang. Carlos Tevez pun belum juga masuk daftar.

Martino pekan lalu diumumkan sebagai suksesor Alejandro Sabella untuk membesut Lionel Messi dkk. Telah berjanji bakal mempertahankan 23 pemain yang memperkuat Albiceleste di Piala Dunia Brasil, ia hanya mencoret Fernando Gago, Agustin Orion, dan Maxi Rodriguez.

Namun, beda dengan Tevez yang dicoret meski tampil gemilang bersama Juventus musim lalu. Nasib pemain berjuluk El Apache itu tidak berubah walaupun Argentina di bawah nakhoda baru. Seperti diketahui, Tevez tak lagi berseragam Tim Tango sejak Juli 2011.

Argentina sendiri akan melakoni laga internasional pertama di bawah asuhan Martino saat jumpa Jerman (3/9/2014). Berikut nama-nama pemain yang akan dibawa Sabella bertanding ke Dusseldorf.

Penjaga Gawang: Sergio Romero (Sampdoria), Mariano Andujar (Napoli)

Bek: Pablo Zabaleta (Manchester City), Federico Fernandez (Napoli), Ezequiel Garay (Zenit St Petersburg), Marcos Rojo (Manchester United), Hugo Campagnaro (Inter Milan), Martin Demichelis (Manchester City), Jose Basanta (Fiorentina)

Gelandang: Javier Mascherano (Barcelona), Lucas Biglia (Lazio), Ricardo Alvarez (Inter Milan), Augusto Fernandez (Celta Vigo), Angel Di Maria (Real Madrid), Enzo Perez (Benfica)

Penyerang: Lionel Messi (Barcelona), Gonzalo Higuain (Napoli), Sergio Aguero (Manchester City), Rodrigo Palacio (Inter Milan), Ezequiel Lavezzi (Paris St Germain)

Super Spanyol : Real Madrid vs Atletico 1-1

El Derbi Madrileno Berakhir Tanpa Pemenang
Super Spanyol – Laga Real Madrid kontra Atletico Madrid di Piala Super Spanyol yang bertajuk El Derbi Madrileno berakhir tanpa pemenang, pasalnya kedua tim hanya bermain imbang 1-1 di Estadio Santiago Bernabeu, Rabu (20/8/2014) dini hari WIB. Pemain anyar Madrid, James Rodriguez mampu sumbangkan sebiji gol, namun  Raul Garcia mampu membalasnya.

Jalannya Pertandingan
Babak pertama Atletico Madrid langsung melancarkan serangan menuju area pertahanan. Cristiano Ronaldo mendapatkan penjagaan yang sangat ketat saat dia menguasai bola. Dua bahkan tiga pemain langsung melakukan pressing kepadanya.

Pertahan berlapis dan sangat ketat disusun oleh skuad Diego Simeone. Masih sangat sulit bagi pemain Madrid untuk mendapatkan ruang tembak. Memasuki menit ke-20 Bale bergerak ke depan mencoba menerima umpan dari Modric. Namun, ada Juanfran yang sangat sigap dan cepat untuk memutus aliran bola.

Madrid sepertinya dibiarkan untuk menguasai lapangan tengah. Namun, mereka sangat tidak mudah untuk masuk dan menciptakan peluang di kotak penalti.

El Real lebih unggul dalam penguasaan bola, dan beberapa kali melakukan penetrasi. Namun, setiap kali itu pula Atletico memainkan peran dengan benar. Tekanan konstan membuat tidak ada satu pun serangan berarti untuk kiper Miguel Moya.

Peluang muncul bagi Los Blancos pada menit 41. Umpan silang Gareth Bale disambut dengan tandukan Cristiano Ronaldo, tapi melenceng. Kegigihan Atletico menahan laju tuan rumah menjadi senjata ampuh memandulkan lini depan Carlo Ancelotti. Sementara sundulan Saul juga masih menyamping.

Atletico melakukan serangan balik di menit ke-44. Dan Saul langsung menembak begitu sudah mendekati gawang meski pada dasarnya jaraknya masih sekitar 26 meter. Arah bola pun melebar. Skor 0-0 menutup babak pertama, menunjukkan betapa sengitnya El Derbi Madrileno ini.

Memasuki babak kedua, Los Blancos melakukan perubahan strategi dengan memasukkan James Rodriguez dan menarik Ronaldo. Kendati demikian pertahanan Atletico masih sangat rapat dan sulit ditembus.

Sejauh ini, tembakan jarak jauh yang dilepaskan oleh pemain Madrid masih sulit menembus pertahanan karena blok yang dilakukan bek Atletico.

Di menit ke-73, Atletico melakukan serangan balik, Mario Mandzukic mengumpan bola ke tengah, tetapi tidak ada satupun rekannya yang mampu menyambut umpan.

Masuknya Di Maria membuat Madrid kini hanya bermain dengan satu gelandang karena Modric digantikan. 

Akhirnya James berhasil membobol jala Moya di menit 81. Ia memanfaatkan kemelut di depan gawang. Meski tembakannya sempat di blok, namun melaju mulus di gawang. 1-0 keunggulan bagi Los Blancos.

Tujuh menit kemudian Atletico mampu membalasnya. Raul Garcia sukses memanfaatkan tendangan sudut Koke, gol skor berubah menjadi 1-1. 

Kedua tim terlihat ingin menyudahi laga yang cukup sengit ini. Skor 1-1 bertahan hingga laga usai. Sebuah keuntungan didapatkan Atletico yang bakal menjamu tim yang sama di kandangnya pada leg kedua.

Susunan Pemain:
Real Madrid: Casillas, Pepe, Carvajal, Ramos, Marcelo, Bale, Xabi, Modric (Ángel di María 78’), Kroos, Benzema, Ronaldo (James Rodríguez 46’)

Atletico Madrid: Moya, Siqueira (Cristian Ansaldi 64’), Juanfran, Godin, Miranda, Suarez, Gabi, Koke, Garcia, Saul (Antoine Griezmann 57’), Mandzukic (R. Jiménez 78’).