Thursday, July 10, 2014

Menanti Masa Depan Alves Di Barcelona

Alves Siap Tinggalkan Barca?
Liga Spanyol – Bek sayap Barcelona, Dani Alves tengah berada dalam ketidak jelasan perihal masa depannya bersama Barca. Pemain asal Brasil tersebut sudah lama diisukan akan segera meninggalkan Camp Nou.

Mantan pemain Sevilla ini mengaku bimbang soal masa depannya yang masih belum jelas sampai saat ini. Dia belum tahu apakah akan bertahan di Barcelona atau hengkang ke Paris Saint- Germain yang kini sedang meminatinya.

“Saya masih belum tahu apa yang akan saya lakukan pada musim depan, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Setelah kembali ke Eropa, saya akan bertemu dengan (manajemen) Barcelona dan memutuskan masa depan saya,” ungkap Alves kepada Calcionews24, Kamis (9/7/2014).

“Jika mereka ingin kerja sama ini berlanjut, maka saya akan lakukan karena masih ada sisa kontrak satu tahun di sini (Barca). Namun, itu semua tidak tergantung pada diri saya sendiri,” sambungnya.

Alves hingga kini masih berada di Brasil untuk melakoni Piala Dunia 2014. Dirinya tidak diturunkan sama sekali oleh pelatih timnas Brasil, Luiz Felipe Scolari, kala Tim Samba dihancurkan Jerman di babak semifinal dengan skor telak, 1-7.

Mandzukic Akhirnya Berlabuh Di Atletico Madrid

Liga Jerman – Atlético Madrid akhirnya sudah mendapati pengganti Diego Costa. Adalah Mario Mandzukic yang mereka boyong dari Bayern Munich, setelah resmi terjadi kesepakatan dengan raksasa Bundesliga itu.

Deal, Mandzukic Menuju Atletico
Konfirmasi ini datang langsung dari manajemen Die Roten yang diwakili Direktur Olahraga Matthias Sammer, di mana bomber berpaspor Kroasia itu bersama agen, perwakilan Atléti serta Bayern, sudah seiya-sekata soal transfernya.

Pun begitu, belum ada bukti hitam di atas putih alias peresmian tanda tangan transfer, meski sudah ada deal secara verbal, baik antara Bayern dan Atlético serta (agen) Mandzukic dengan tim sekota Real Madrid itu soal kontrak pribadinya.

Untuk saat ini juga, belum ada konfirmasi lanjutan durasi dan nilai kontraknya. Tapi dari laporan Mundo Deportivo, Atléti harus merogoh kocek sebesar 22 juta euro untuk mendatangkan Mandzukic.

“Memang belum ada penandatanganan, tapi sudah ada kesepakatan verbal antara Bayern dan Atlético, serta antara Mario dan Atlético,” beber Sammer, sebagaimana dilansir Football-Espana, Rabu (9/7/2014).

“Saya pikir Anda bisa mempercayai kata-kata Atlético dan kami bisa melaporkan bahwa sudah terjadi deal transfer. Mandzukic akan selalu jadi teladan. Saya hanya bisa bicara positif tentangnya,” tuntasnya singkat.

Neymar Cedera, Napoli Minta Maaf

Napoli yang merupakan asal klub Zuniga minta maaf pada neymar
Liga Italia – Indisen cederanya bintang tim nasional Brasil, Neymar da Silva Santos Junior rupanya tak hanya menjadi urusan bagi kubu Brasil dan Kolombia. Tim Serie A, Napoli, juga buka suara terkait hal ini.

Seperti diketahui, Neymar mengalami cedera retak tulang punggung di laga babak perempat final Piala Dunia 2014 melawan Kolombia karena mendapat hantaman dari Juan Camilo Zuniga dalam sebuah perebutan bola.

Pasca insiden tersebut, Zuniga pun menjadi bulan-bulanan, dia mendapat banyak kecaman karena dinilai sengaja mencelakai Neymar. Meskipun, sang pemain sendiri mengaku tidak berniat jahat dan menganggap apa yang dilakukan seorang pesepakbola untuk merebut bola adalah tindakan yang wajar.

Dan Napoli, sebagai klub pemilik Zuniga, turut meminta maaf soal insiden tersebut. Napoli, yang menandatangani Zuniga dari Siena pada tahun 2009, merilis sebuah pernyataan pada hari Selasa –waktu setempat, untuk memberikan dukungan mereka untuk Neymar.

"Napoli ingin mohon maaf atas kecelakaan yang terjadi sehingga Neymar harus mengakhiri Piala Dunia  dan tak bisa bermain di semifinal melawan Jerman. Untuk Neymar, kami mengirim harapan terbaik untuk cepat sembuh,” kata pihak Napoli, diberitakan Soccerway, Rabu (9/7/2014).

"Pada saat yang sama, klub menyatakan dukungannya terhadap Camilo Zuniga, sasaran kritik dan ancaman dari berbagai pihak sangat sengit, karena melakukan pelanggaran dalam bermain. Kami mencatat, di samping wasit dan asistennya, juga Komisi Disiplin FIFA telah menemukan bahwa pelanggaran itu tidak berbahaya,” terusnya.

Menanti The Next Lampard Di Chelsea

Liga Inggris – Investasi klub-klub besar Eropa terhadap pemain muda nan potensial, agaknya sedang menjadi tren saat ini. Terbaru, Chelsea resmi mendatangkan Mario Pasalic dari klub Kroasia, Hajduk Split.

Chelsea Resmi Datangkan The Next Lampard
Pasalic yang digadang-gadang sebagai The Next Lampard ini, berusia 19 tahun dan telah masuk dalam Timnas Kroasia U-21. Ia pun sempat masuk skuad cadangan yang dipanggil Niko Kovac untuk Piala Dunia, namun ia tak masuk skuad yang dibawa ke Brasil.

Kepada situs resmi klub, Rabu (9/7/2014). Pasalic menyatakan perasaannya bergabung dengan The Blues di bawah asuhan Jose ‘The Special One’ Mourinho. Tak segan pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah ini juga menyebutkan pemain idolanya, yakni gelandang legenda Chelsea, Frank Lampard.

“Saya sangat senang karena sekarang saya adalah pemain Chelsea. Saya sangat kagum dengan suasana tempat latihan, dan saya harus berterimakasih kepada semuanya di Hajduk. Saat ini adalah permulaan karier saya,” ucap Pasalic.

“Saya seorang gelandang tengah, pemain favorit saya adalah Frank Lampard dan saya sangat bahagia menjadi pemain Chelsea,” lanjutnya.

Lahir di Jerman, Pasalic membuat debutnya bersama Hajduk di tahun 2013. Ia mencetak 11 gol dari 30 penampilannya musim lalu, dan membuat Hajduk menempati peringkat tiga

Luis Suarez Berlabuk Di Camp Nou

Pekan Ini Suarez Mendarat di Camp Nou?
Liga Spanyol – Berita mengenai transfer Luis Suarez ke Barcelona sepertinya hanya tinggal menunggu hari. Media Spanyol menyatakan bahwa pemain internasional Uruguay itu tak lama lagi akan segera mendarat di Camp Nou.

Di Barcelona sendiri sudah beredar jersey bernomor punggung 9 dengan nama Suarez. Hal ini semakin memastikan bahwa musim panas mendatang Suarez akan membela klub yang berlaga di La Liga itu.

Demi mendapatkan tanda tangan pemain Liverpool itu, Blaugrana kembali menaikkan tawaran mereka menjadi 75 juta pounds atau setara Rp1.5 milliar. Harga yang cukup fantastis untuk pemain yang tengah terkena sanksi empat bulan tidak berkecimpung di dunia sepakbola oleh FIFA.  

Jurnalis ternama Spanyol, Guillem Balague menyatakan bahwa Suarez pekan ini akan segera mendarat di Camp Nou. Namun, ada kendala di pihak Barcelona, dikarenakan Alexis Sanchez yang menjadi barter untuk Suarez lebih memilih untuk bergabung bersama Arsenal dibanding Liverpool.

“Terlihat jelas jika Luis Suarez dan Barcelona memiliki ketertarikan yang sama. Liverpool sudah merelakannya (Luis Suarez) dan Barcelona harus membayar sekitar 70-80 juta pounds untuk mendapatkan Suarez, sebanyak yang Liverpool inginkan,” ujar Balague kepada Sky Sports, Rabu (9/7/2014).

“Sepertinya sudah ada pembayaran awal sebesar 40 juta euro sambil menunggu penjualan Alexis Sanchez. Tapi pastinya keluarga Luis Suarez berharap hal ini akan selesai pada akhir pekan ini,” tambahnya. 
(fmh)

Belanda Kembali Telan Fil Pahit Usai Kalah Adu Penalti

Timnas Belanda Manis di Awal, Pahit di Akhir
Timans Belanda - 'Juara Tanpa Mahkota', sekali lagi julukan tak mengenakkan itu kembali harus dibawa pulang oleh Belanda, pasca kekalahan dari Argentina di semifinal. Bukan akhir menyenangkan bagi Oranje yang mengawali turnamen dengan manis.

Siapa sangka bahwa Belanda, yang bukan unggulan di Piala Dunia, berhasil membungkam juara bertahan Spanyol di laga pembuka Grup B dengan skor telak 5-1!

Sweet revenge, itu kata-kata yang pantas menggambarkan laga di Arena Fonte Nova itu. Kekalahan di final empat tahun sebelumnya tuntas dibayar oleh Belanda sekaligus mempermalukan Spanyol, yang akhirnya tersingkir usai kalah dari Chile di laga kedua.

Kemenangan yang melambungkan mental serta semangat anak-anak asuh Louis van Gaal itu. Mereka percaya bahwa tahun ini adalah saatnya mereka membayar lunas segala kegagalan di final-final Piala Dunia sebelumnya.

Ini saatnya Belanda jadi juara dengan berbekal pasukan muda penuh motivasi yang digawangi tiga pemain senior, Arjen Robben, Robin van Persie, dan Wesley Sneijder serta Van Gaal, si jenius yang punya segudang taktik.

Singkat cerita Belanda lolos ke babak 16 besar dengan sempurna, tiga laga tiga kemenangan, dan mereka jadi tim terproduktif dengan 10 gol. Asa para suporter 'Negeri Kincir Angin' itu kian membumbung tinggi.

Namun boleh dibilang penampilan Belanda sedikit menurun di fase gugur ini, entah karena persoalan apa, tapi nyatanya mereka tak seganas di fase grup.

Robben dan Van Persie yang sama-sama bikin tiga gol di fase grup mendadak "mandul", lalu Belanda terkesan bermain aman dan sesekali melancarkan serangan balik.

Kemenangan 2-1 atas Meksiko yang itu pun golnya lahir di menit-menit akhir, jadi terakhir kali Belanda bikin gol. Setelah itu di laga perempatfinal melawan Kosta Rika, Belanda butuh adu penalti untuk bisa lolos ke semifinal.

Di laga itu dinilai jadi ajang pembuktikan kejeniusan Van Gaal yang menarik keluar Jasper Cillessen semenit sebelum babak kedua extra time tuntas, untuk digantikan Tim Krul yang akhirnya jadi pahlawan di babak tos-tosan.

Namun laga melawan Argentina justru jadi antklimaks untuk Belanda. Di laga yang dibilang membosankan itu, karena peluang begitu mahal sepanjang 90 menit, Belanda bahkan baru bisa bikin shot on goal di menit-menit akhir.

Sampai akhirnya laga harus dituntaskan di babak penalti dan tak ada lagi pergantian kiper seperti sebelumnya. Cillessen, yang tak pernah menepis penalti sepanjang kariernya, harus turun dan seperti diketahui Belanda akhirnya kalah 2-4 di fase ini.

Belanda pun gagal melaju ke final demi membayar kegagalan empat tahun lalu dan awal yang manis dari harus dituntaskan dengan ending yang pahit seperti ini.

Menanti Laga Final PD 2014 : Argentina vs Jerman

Piala Dunia - Akhir pekan ini Piala Dunia sudah akan memasuki fase puncaknya dan dari perang apparel yang dimulai sejak 12 Juni lalu akhirnya dimenangi Adidas, yang menempatkan dua tim di final.

Perang antara dua apparel raksasa dunia, Nike kontra Adidas, sendiri sudah dimulai sebelum turnmaen ini dimulai. Keduanya berlomba-lomba menciptakan teknologi yang dapat membuat nyaman pemain baik dari sisi jersey maupun sepatu.

Nike boleh menepuk dada karena mereka unggul daripada Adidas sebagai pemasok tim-tim yang berlaga, yakni 10 berbanding 9, yang merupakan jumlah terbanyak Nike sepanjang sejarah dunia.

Tim-tim unggulan seperti Brasil, Inggris, Belanda, Portugal, dan Prancis jadi jagoan Nike sementara Adidas mengandalkan Spanyol, Jerman, dan Argentina.

Tak lupa apparrel-apparell lain seperti Puma, Lotto, dan Burda juga turut menyemarakkan Piala Dunia ini meski Nike dan Adidas tetap jadi sorotan utama dunia.

Di fase grup Nike kehilanga dua jagoannya yakni Inggris serta Portugal, sementara Adidas kehilangan Spanyol. Jadilah Jerman serta Argentina jadi andalan Adidas di antara kepungan Nike yang digawangi Brasil, Belanda, dan Prancis.

Singkat cerita akhirnya semifinal mengetengahkan duel antara Nike dan Adidas saat Brasil bertemu Jerman serta Belanda berjumpa Argentina. Untuk kali ini kembali Nike harus mengakui keunggulan Adidas, setelah empat tahun lalu mereka juga kalah di final.

Brasil dihajar Jerman, yang merupakan "duta" Adidas dengan skor telak 1-7 sementara pagi tadi Argentina menyingkirkan Belanda lewat drama adu penalti.

All Adidas Final di Maracana, Senin (14/7) dinihari WIB antara Jerman dan Argentina. Produsen olahraga asal Jerman itu kian bisa menepuk dada atas Nike ketika bintang iklan utamanya Lionel Messi akan tampil di final bersama beberapa pemain Jerman yang memang sebagian besar disokong Adidas.

Sementara bintang-bintang Nike seperti Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney, keok duluan di fase grup serta Neymar harus pulang lebih cepat karena cedera.

Adidas pun memenangi "perang" di sisi sepatu di mana topskorer saat ini James Rodriguez (6 gol) adalah pemakai sepatu Adidas F50. Di bawah Rodriguez ada Thomas Mueller dan Messi yang juga memakai sepatu sama.

Total sudah 46 gol dibuat oleh sepatu ini yang merupakan jumlah terbanyak di Piala Dunia ini, disusul Nike Mercurial dengan 38 gol, Adidas Predator dengan 22 gol, Nike Hypervenom dan Magista, masing-masing dengan 14 gol.

Secara jumlah gol keseluruhan, Adidas unggul dengan jumlah 74 gol berbanding 72 yang dibuat Nike

Messi Selangkah Lagi Samai Rekor Maradona

Selangkah Lagi Messi Menuju Keabadian
Timnas Argentina - Mau sesering apapun menjadi pemain terbaik dunia, Lionel Messi takkan menjadi "dewa" buat Argentina selama tidak memberikan Piala Dunia. Kini ia selangkah lagi menjadi "abadi".

Messi mengalami karier sempurna di level klub. Bersama Barcelona ia telah meraih semua gelar bergengsi, seperti juara La Liga, juara Copa del Rey, juara Piala Super Spanyol, juara Liga Champions, juara Piala Super Eropa dan juara Piala Dunia Antarklub. Begitu pula untuk penghargaan individu, tak terhitung pula banyaknya.

Akan tetapi, Messi belum memberi penghargaan tertinggi buat negaranya. Dari dua Piala Dunia yang sudah dia lakoni (2006, 2010), dia tidak memenuhi ekspektasi para pemujanya. Argentina selalu kandas tak lebih dari babak perempatfinal.

Tahun ini Messi menegaskan dirinya lebih berbahaya di turnamen terbesar empat tahunan ini. Selama fase grup, dia menjadi penentu kemenangan. Di babak 16 Besar, superstar kelahiran 24 Juni 1987 itu membantu Di Maria mencetak gol semata wayang Argentina ke Swiss.

Di perempat final, Messi tidak menyumbang gol atau assist, tapi dia menjadi pusat perhatian Belgia. Argentina patut berterima kasih pada gol tendangan voli Gonzalo Higuain yang memastikan lolosnya mereka ke semifinal.

Bertemu tim favorit Belanda di Arena Corinthians (Sao Paulo) dinihari tadi, Messi tidak bermain gemilang. Ukurannya, sepanjang laga ia hanya menciptakan satu peluang lewat tendangan bebas tepat sasaran di menit 16, yang mampu diselamatkan kiper Jasper Cillessen. Tapi, Messi tetaplah Messi. Ia menyita perhatian pemain lawan.

Ketika kedua tim harus menjalani drama adu penalti, Messi berkesempatan menjadi algojo pertama. Sebuah kans yang datang setelah eksekutor penalti pertama Ron Vlaar gagal menceploskan bola berkat kepiawaian penjaga gawang Sergio Romero.

Tembakan penalti Messi pun masuk. Skor 1-0 untuk Argentina. Drama terus berlanjut sampai Romero menepis lagi tembakan eksekutor Belanda, Wesley Sneijder. Hingga akhirnya Maxi Rodriguez mencetak gol penentu adu tos-tosan, skor 4-2 yang tak bisa lagi dikejar kubu lawan.

Sesaat seusai gol Maxi, Messi berlari mengejar Romero dan Maxi. Ia berlari kencang sambil menangis haru karena harapannya untuk merebut trofi Piala Dunia sudah benar-benar di depan mata. Hanya satu pertandingan lagi ia akan menjawab tantangan banyak pecinta sepakbola: bisakah dia jadi juara dunia?

Awal Februari lalu rekan seklubnya Andres Iniesta mengucapkan Messi tak perlu menjuarai Piala Dunia jika ingin dikenal sebagai salah satu pemain terbaik dunia.

"Saya mengatakan hal ini untuk orang-orang yang meminta dia memenangi Piala Dunia agar dianggap sebagai pemain terbaik di sepanjang sejarah sepakbola. Dia sangat menentukan di setiap pertandingan yang dia mainkan dalam enam atau tujuh tahun terakhir," ucap Iniesta.

Tapi Iniesta bukanlah orang Argentina. Sebab, buat masyarakat Argentina, Piala Dunia selalu jadi ukuran. Sekontroversial apapun seorang Diego Maradona, dia adalah "dewa" buat Argentina, karena kontribusi luar biasa dia saat membawa negaranya memenangi Piala Dunia 1986. Hingga kini, kepahlawanan Maradona abadi.

Messi selangkah lagi sampai pada keabadian itu.

Presiden Brasil Tak Percaya Brasil Dibantai 7 Gol

Piala Dunia - Brasil berduka setelah tim nasionalnya dihajar Jerman 1-7. Hasil laga di Belo Horizonte tersebut bahkan lebih buruk dari mimpi terburuk yang pernah dirasakan publik negara tersebut.

"Sebagai suporter tentu saja saya meminta maaf. Saya meminta maaf karena saya merasakan kesedihan yang sama dengan seluruh warga Brasil," sahut Presiden Dilma Rousseff dalam wawancaranya dengan CNN.

Pendukung tak percaya brasil dibantai 7 gol oleh Jerman
Brasil dapat malu luar biasa saat menelan kekalahan atas Jerman di semifinal Piala Dunia 2014. Tak tanggung-tanggung, gawang Julio Cesar dijebol tujuh kali oleh Thomas Mueller dkk. Jerman menjadi pemenang dalam laga tersebut dengan skor terbesar sepanjang sejarah semifinal Piala Dunia, 7-1.

"Hasil laga ini tidak akan memengaruhi mood Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia," lanjut Rousseff saat ditanya soal kekhawatiran akan munculnya banyak demonstrasi setelah David Luiz dkk kalah.

"Kami tahu Piala Dunia ini akan berjalan damai dengan banyak kegembiraan. Sepakbola terdiri dari kemenangan dan kekalahan. Itu selalu jadi bagian dari pertandingan. Bisa melewati sebuah kekalahan saya pikir itu sebuah penanda akan masa depan kami dan menunjukkan kami sebagai sebuah tim dan negara," sambungnya.

Namun wanita berusia 66 tahun itu tak menyangkal kalau kekalahan yang diderita sangat-sangat memukul dirinya dan seluruh penduduk Brasil.

"Sejujurnya tidak, sejujur-jujurnya tidak pernah saya memimpikan akan seperti ini. Mimpi buruk saya tidak pernah seburuk ini. Saya tahu kami adalah negara yang punya masa depan, kami akan bisa menghadapi tantangan di tengah perbedaan. Kami akan bisa melaluinya," tuntas dia.

Kekalahan telak Brasil diyakini akan berpengaruh besar dalam upaya Rousseff mencalonkan diri untuk kembali menjadi presiden dalam pemilu yang akan digelar akhir tahun ini. Saat datang pada pembukaan Piala Dunia, Rousseff dapat sorakan tak bersahabat dari pendukung Brasil.

Wesley Sneijder : Kekalahan Adu Finalti Sangat Memilukan

Wesley Sneijder Benci Kekalahan Penalti
Timnas Belanda - Wesley Sneijder tak dapat menutupi kekecewaan setelah Belanda kalah dalam drama adu penalti melawan Argentina di semi-final Piala Dunia, Kamis (9/7).
Sneijder termasuk satu di antara dua penendang yang gagal setelah Belanda dan Albiceleste bermain imbang tanpa gol hingga 120 menit pertandingan.

Kepada media Belanda NOS, mantan pentolan Internazionale mengaku kecewa dengan hasil tersebut.

“Ini berat untuk kami. Kami pantas mendapatkan lebih. Mungkin kami harus memutuskan pertandingan lebih awal,” tutur pemain yang kini berseragam Galatasaray.

“Saya pikir ada satu tim yang ingin penalti dan itu Argentina. Ini sangat menyakitkan. Tapi itulah sepakbola.

“Saya harus ambil bagian tanggung jawab. Kadang ini bisa salah. Saya sangat membencinya.”

Juan Cuadrado Bakal Berlabuh Di Barcelona?

Raksasa La Liga kabarnya ngebet mendapatkan Cuadrado, tapi sang pemain
mengaku belum terima tawaran resmi
Liga Spanyol - Sayap Fiorentina Juan Cuadrado membantah laporan yang menyebut dirinya segera bergabung ke Barcelona.
Kabar yang beredar belakangan ini mengklaim Blaugrana segera menuntaskan kesepakatan dengan pemain internasional Kolombia, tapi yang bersangkutan justru mengaku belum menerima tawaran konkret dari klub mana pun.

“Saya senang dan tenang. Liga mana yang ingin saya mainkan? Saya tak punya preferensi; ke mana pun saya pergi, saya akan main sepakbola,” aku Cuadrado kepada Radio Blu.

“Sejauh ini tidak ada kesepakatan; kebanyakan cuma rumor di media.

“Saya bicara dengan agen saya dan tidak buru-buru memutuskan masa depan. Kita akan lihat apa yang terjadi.”

Bek Timnas Jerman "Mats Hummels" Gagal Tampil Di Final Kontra Belanda

Bek Dortmund menderita cedera lutut minor dan kemungkinan absen di laga final bersama Jerman di Maracana
Timnas Jerman - Bek Jerman Mats Hummels dikejar waktu untuk fit di final Piala Dunia melawan Argentina setelah mengalami cedera lutut.
Bek tengah hanya main 45 menit pada Selasa ketika Jerman menyegel tempat di final dengan kemenangan 7-1 atas tuan rumah Brasil, dan penggawa Dortmund mengaku masalah ini sudah mengganggunya selama beberapa hari.

Pelatih Joachim Low memutuskan menariknya keluar saat jeda ketika Jerman telah unggul lima gol, namun manajer tim Oliver Bierhoff masih berharap Hummels terlibat di partai puncak.

“Semua orang baik kecuali Mats Hummels dan dia mendapat perawatan lebih lanjut,” kata Bierhoff kepada stasiun TV Jerman ARD.

“Ini tindakan pencegahan. Kami berasumsi dia bisa main di final.”

Hummels sendiri mengaku telah mengalami masalah ini sebelum partai semi-final.

“Saya punya masalah dengan ini selama beberapa hari. Tapi untuk kali pertama itu tidak hilang setelah pemanasan dan makin buruk di pertandingan,” aku Hummels.

“Saya membuat keputusan mungkin lebih baik keluar jadi saya tak ambil risiko apa pun. Kami harus melihat dengan benar apa yang terjadi. Ini bukan sesuatu kecil, tapi untungnya saya tak berpikir ini akan membahayakan laga Minggu.”

Brasil Tumbang Di PD 2014 Dengan Kekalahan Mengerikan 7-1

Fernandinho mengakui kekalahan timnas Brasil dari Jerman akan diingat selamanya
Timnas Brasil - Gelandang tim nasional Brasil Fernandinho mengungkapkan kesedihannya setelah timnya dipukul oleh Jerman sehingga mimpi mereka mengangkat trofi juara Piala Dunia di tanah sendiri kandas.

Seperti yang diketahui, Selecao dipermalukan setelah tumbang dengan skor 7-1 di Belo Horizonte ketika melawan Jerman di babak semi-final.

"Saya pikir kami semua sadar bahwa itu adalah hasil yang 'mustahil'," ujar pemain Manchester City itu kepada sporTV. "Pertandingan ini akan diingat selamanya.

"Atmosfer sangat tidak bagus setelah kekalahan seperti ini, sama sekali tiga bagus. Mimpi kami terhenti dengan sangat kejam. Kami harus kuat, menegakkan kepala dan berusaha menjalaninya."

Inilah Reaksi Dunia Atas Kekalahan Brasil 7-1

Nada kecewa hadir dari media-media lokal di Brasil, sementara kegagalan Selecao dijadikan guyonan untuk dunia
Piala Dunia - Nasib nahas dialami tim nasional Brasil di rumah sendiri, kala mereka harus tumbang 7-1 dari timnas Jerman di babak semi-final Piala Dunia 2014, Rabu (9/7) dinihari WIB.

Nada kekecewaan pun tak terhindarkan mengalir dari media-media setempat, usai kejadian memalukan untuk Tim Samba itu terjadi di Stadion Mineirao. Media online asal Brasil Sportv.globo.com menyebut partai tersebut sebagai "Kekalahan terburuk". Sementara UOL memampangkan headline dengan kalimat: "Jerman tujuh kali lebih baik? Brasil eror sampai ke luar lapangan".

Tak tertinggal harian Marca asal Spanyol pun menuliskan "Penghinaan di Piala Dunia" dan Mirror dari Inggris menggunakan kalimat "Mengusir dari dunia ini" untuk kekalahan Brasil.

Sementara, media Jerman seakan larut dan tak percaya dengan kesuksesan Der Panzer di Mineirao di mana headline dari Bild adalah "kemenangan untuk keabadian" dan Kicker menuliskan "Gila! Tidak dipercaya! Sulit dipercaya!"

Berbagai gambar Meme dan karya guyonan pun terus mengalir deras di dunia maya menyusul trragedi memalukan di Mineirao itu. Bahkan beberapa warga di Brasil terlalu stress menerimanya hingga ikut merayakan kemenangan Jerman. Demikian seperti dikabarkan Marca.

Profil Miroslav Kloase "Si Raja Gol Baru Piala Dunia"

Profil Miroslav Kloase
Timnas Jerman - Miroslav Klose mengukir sejarah baru setelah sukses mengukuhkan diri sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia. Status itu didapatkannya setelah menceploskan satu gol ke gawang Brasil dalam kemenangan mencolok 7-1 di semi-final Piala Dunia 2014, Rabu (9/7) dini hari WIB.

Dengan torehan satu gol tersebut, jumlah gol Klose di Piala Dunia kini sudah menembus angka 16 gol, mengalahkan mantan penyerang Selecao Ronaldo yang menjadi pemegang topskor sebelumnya dengan 15 gol yang sudah bertahan selama delapan tahun.

Momen penahbisan “raja gol” Klose terjadi di menit 23. Dalam situasi unggul 1-0, Jerman terus menggedor pertahanan Brasil dan ketika momennya tiba, Klose berhasil mengambil umpan cerdik hasil kreasi Toni Kroos dan Thomas Muller di dalam kotak penalti. Tembakan pertamanya berhasil ditangkis Julio Cesar, namun bola kembali arahnya dan langsung ia ceploskan untuk menggandakan keunggulan. 

Tak ada selebrasi salto yang menjadi ciri khasnya selama ini dan Klose menjelaskan alasannya, "Saya tidak melakukan salto [usai mencetak gol] karena seseorang menendang kaki saya ketika saya melakukan tembakan sebelumnya."

Apa pun itu, Klose sekarang sudah mencapai target yang ia canangkan sebelum turnamen dimulai. “Tentunya rekor gol sangat berarti buat saya, tapi akan lebih penting jika kami sebagai tim berada di performa terbaik," ujarnya.

Kini, Klose sangat layak dipandang sebagai seorang legenda Piala Dunia. Sudah empat kali ia berlaga di turnamen terakbar itu. Klose langsung mencuri perhatian dalam debut Piala Dunia pada 2002 silam dengan torehan lima gol, termasuk hat-trick memorable melawan Arab Saudi.

Empat tahun berikutnya, ia meraih Sepatu Emas di kandang sendiri lewat torehan lima gol, empat di antaranya ia cetak di fase grup sebelum menambah satu gol lagi versus Argentina di perempat-final. Sayang, Die Mannschaft gagal berkutik di semi-final dari Italia dan harus mengakhiri turnamen di urutan ketiga.  

Di Afrika Selatan 2010, empat gol tambahan berhasil ia gelontorkan, termasuk tiga golnya di babak knock-out melawan Inggris dan Argentina. Kembali, Jerman tersingkir di semi-final dan lagi-lagi harus puas duduk di posisi ketiga.

Dan di Brasil 2014 ini, sebagai satu-satunya striker murni dalam 23 nama yang dibawa Joachim Low, Klose mampu menambah dua gol lagi. Di usianya yang sudah mencapai 36 tahun, ia masih sanggup merobek gawang Ghana dan Brasil.

Ini adalah catatan mengesankan kedua yang diraih Klose pada tahun 2014 ini. Sebelumnya, pada awal Juni lalu dalam laga persahabatan jelang Piala Dunia, Klose mampu mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Jerman berkat satu golnya ke gawang Armenia dalam kemenangan 6-1. Saat itu, ia mencetak gol ke-69 dan secara resmi mengambil alih posisi Gerd Muller (68 gol).

Miroslav Klose, Sang Pemecah Rekor
Semua raihan Klose ini akan terasa semakin manis jika Der Panzer mampu mengecup gelar Piala Dunia keempat pada 13 Juli mendatang. Ya, menjadi juara di Maracana akan menjadi penutup sempurna bagi karier super cemerlang Klose bersama negaranya.

Debut: 
24 Maret 2001 (versus Albania di PPD 2002, menang 2-1)

Gol debut: 24 Maret 2001 (versus Albania di PPD 2002, mencetak gol kemenangan 2-1)

Laga ke-100
3 Juli 2010 (versus Argentina di perempat-final PD 2010, mencetak dua gol dalam kemenangan 4-0)

Total penampilan (sampai 9 Juli 2014)
136 partai/71 gol Prestasi Kolektif:
- Runner-up Piala Dunia 2002
- Peringkat ketiga Piala Dunia 2006 & 2010
- Runner-up Euro 2008

Prestasi Individual:
- All-Star Team Piala Dunia 2002 & 2006
- Sepatu Perak Piala Dunia 2002 (5 gol)
- Sepatu Emas Piala Dunia 2006 (5 gol)
- Topskor Sepanjang Masa Jerman (71 gol)
- Topskor Sepanjang Masa Piala Dunia (16 gol)
   

Klose di Piala Dunia

2002
vs Arab Saudi 8-0 - 3 gol
vs Irlandia 1-1 - 1 gol
vs Kamerun 2-0 - 1 gol
vs Paraguay 1-0
vs Amerika Serikat 1-0
vs Korea Selatan 1-0
vs Brasil 0-2

2006
vs Kosta Rika 4-2 - 2 gol
vs Polandia 1-0
vs Ekuador 3-0 - 2 gol
vs Swedia 2-0
vs Argentina 1-1 - 1 gol
vs Italia 0-2
vs Portugal 3-1

2010
vs Australia 4-0 - 1 gol
vs Serbia 0-1
vs Inggris 4-1 - 1 gol
vs Argentina 4-0 - 2 gol
vs Spanyol 0-1

2014
vs Ghana 2-2 - 1 gol
vs Amerika Serikat 1-0
vs Prancis 1-0
vs Brasil 7-1 - 1 gol

Total Penampilan: 23 (M16 S3 K4)
Jumlah Gol: 16

Prestasi Kolektif:
- Runner-up Piala Dunia 2002
- Peringkat ketiga Piala Dunia 2006 & 2010
- Runner-up Euro 2008

Prestasi Individual:
- All-Star Team Piala Dunia 2002 & 2006
- Sepatu Perak Piala Dunia 2002 (5 gol)
- Sepatu Emas Piala Dunia 2006 (5 gol)
- Topskor Sepanjang Masa Jerman (71 gol)
- Topskor Sepanjang Masa Piala Dunia (16 gol)


Brasil Bukan Hanya DiBekuk 7-1, Tapi Juga Dibantai

Brasil hanya pasrah dibekuk 7-1 lawan Jerman
Piala Dunia - Penyerang Jerman Thomas Muller merasakan kegembiraan yang luar biasa usai menghancurkan Brasil 7-1 dalam semi-final Piala Dunia 2014, Rabu (9/7) pagi WIB.

Muller sendiri menjadi pembuka pundi-pundi gol Die Mannschaft ke gawang sang tuan rumah Piala Dunia sebelum Toni Kroos dan Andre Schurrle mencetak sepasang gol yang diselingi gol-gol dari Miroslav Klose dan Sami Khedira.

Hasil amat mencolok ini diakui Muller membuatnya sangat terkejut. “Tentu saja Anda tidak bisa membayangkan hasil akhirnya akan seperti ini. Brasil bermain tak seperti biasanya dan kami mengambil kesempatan ini dengan cara yang luar biasa. Sungguh gila!” ujarnya kepada ZDF.

Dengan demikian, Jerman lolos ke final dan tinggal menunggu lawan mereka -- antara Argentina dan Belanda -- untuk saling berhadap-hadapan di Maracana pada Minggu (13/7) besok. Penyerang Bayern Munich ini meminta rekan-rekan timnasnya untuk tetap fokus jelang partai puncak.

“Anda harus bersikap sewajarnya. Setiap laga akan berbeda, seperti saat melawan Aljazair. Namun, kami adalah tim dengan skuat berkualitas dan memiliki kolektivitas tim yang mengagumkan,” pungkasnya.

PIALA DUNIA : Brasil vs Jerman 1-7

Satu kata, mengejutkan! Brasil tersingkir dengan amat mengenaskan usai ditumpas habis oleh Jerman 7-1
di laga semi-final
PIALA DUNIA - Secara mencengangkan, Brasil terempas dari Piala Dunia 2014 di hadapan pulik sendiri dengan sungguh mengenaskan usai dibantai habis Jerman 7-1 di Estadio Belo Horizonte dalam laga semi-final, Rabu [9/7] dinihari WIB. Dengan demikian, pasukan Joachim Low berhak melaju ke final dan akan menghadapi lawan antara pemenang Argentina dan Belanda. 

Babak pertama

Brasil langsung aktif menyerang di awal babak pertama ini. Di menit ketiga, Marcelo melakukan gebrakan dengan menyepak bola dari luar kotak penalti. Jauh dari target, gawang Jerman masih aman.

Jerman coba membangun serangan melalui pergerakan dari Sami Khedira. Sang gelandang melepaskan tendangan first-time dari luar box Brasil. Lucunya, malah mengenai koleganya sendiri. Gagal.

Namun pada menit ke-11 peluang dari Thomas Muller sukses membuka keunggulan bagi tim Panser. Sodoran dari Toni Kross mampu dituntaskan dengan apik oleh Thomas Muller. 1-0 Jerman membuat publik Brasil tersentak.

Miroslav Klose kembali menebarkan serangan di pertahanan Brasil. Julio Cesar tapi hebat, dia dengan nyaman memeluk tendangan dari sang striker pada menit ke-21. Tapi tidak demikian pada dua menit berikutnya. Klose mampu memasukkan bola ke gawang Cesar untuk membuat dirinya memecahkan rekor gol terbanyak sepanjang masa di Piala Dunia yang dipegang legenda Brasil, Ronaldo.

Brasil semakin merana. Hanya berjarak satu menit, gawang mereka kembali robek untuk kali ketiga. Kali ini Toni Kroos yang menamakan diri di papan skor usai dia memaksimalkan umpan dari fullback Philipp Lahm.

Unggul tiga bola, mental Brasil makin runtuh. Tak perlu waktu lama, hanya memerlukan waktu dua menit untuk mengocok pertahanan anak-anak Luiz Felipe Scolari, skuat Joachim Low semakin menjauh. Pergerakan Khedira diakhiri dengan sentuhan manis dari Toni Kroos berhasil membuat gawang Cesar lagi-lagi bergetar untuk kali keempat.

Jerman menambah penderitaan Brasil saat pertandingan berjalan setengah jam. Jika tadi memberi servis kepada rekan-rekannya, kali ini Khedira yang ikutan masuk namanya di papan skor. Menyambut permainan dari Mesut Ozil, gelandang Real Madrid ini tak menyia-nyiakannya menjadi gol kelima.

Di sisa waktu yang ada, tak ada lagi gol tambahan. Brasil memasuki ruang ganti dengan kepala tertunduk. Brasil bak anak ayam kehilangan induk sepanjang 45 menit pertama.

Babak kedua

Enam menit paruh kedua berjalan, Brasil berusaha memperkecil ketinggalan melalui aksi dari Oscar. Dari jarak dekat, dia mendapatkan ruang tembak. Sayang, aksinya itu tak mampu menaklukkan Manuel Neuer. 

Saat berupaya menaikkan moral dengan serangan cepat di awal babak kedua, Jerman justru terlihat bisa bermain lebih rileks. Muller memperoleh peluang di menit ke-60 lewat sebuah sepakan keras. Tapi kesigapan Cesar membuat gol tak lagi bertambah.

Enam menit kemudian Cesar kembali melakukan aksi penyelamatan gemilang saat dia keluar dari gawangnya untuk menyapu ancaman berbahaya di luar kotak penalti.

Tapi di menit ke-69, Cesar akhirnya tumbang juga. Giliran Andre Schurrle yang turut menyumbang kontribusi. Melalui sokongan dari Phlipp Lahm, Schurrle mampu mengoyak gawang Cesar.

Brasil benar-benar seperti kehilangan arah. Mereka seperti diajarkan bagaimana cara bermain sepakbola yang benar. Untuk kali ketujuh, Cesar harus memungut bola dari jalanya ketika Schurrle menjebol gawangnya setelah mengoptimalkan assist dari Muller di menit ke-79.

Di menit-menti akhir laga Jerman seperti ingin "menghadiahkan" gol pelipur lara bagi Brasil. Oscar dan Bernard mendapatkan peluang yang sayangnya tendangan dari keduanya tak membuat Neuer harus bekerja ekstra.

Tapi usaha kedua Oscar akhirnya berbuah gol. Gol yang bisa dibilang "bonus" dari anak-anak Jerman. Usai menerima assist Marcelo, pemain Chelsea ini sanggup melanjutkannya untuk mengubah skor menjadi 7-1. Tidak ada artinya sama sekali.

Peluit panjang pun ditiupkan. Publik Brasil terdiam seribu bahasa, bak keheranan. Sekali lagi satu kata, ini adalah pertandingan yang mencengangkan! 

GALERY FOTO : Argentina VS Belanda 0-0 (4-2)

Messi terlihat di Arena De Sao Paulo.


Kiper Argentina Sergio Romero menyelamatkan tendangan penalti Wesley Sneijder

Belanda bek Daryl Janmaat terletak di tanah di babak kedua

Kapten Argentina Lionel Messi merayakan dengan penggemar di Sao Paulo

Belanda kiper Jasper Cillessen duduk setelah gagal menyelamatkan debutan Maxi Rodriguez

Argentina Javier Mascherano membuat mengatasi di Belanda maju Arjen Robben.

Robben bereaksi setelah melewatkan kesempatan

Pandangan umum dari Arena De Sao Paulo selama Belanda-Argentina.

PIALA DUNIA : Argentina vs Belanda 0-0 (4-2)

Argentina resmi jadi penantang Jerman di final Piala Dunia 2014, usai menundukkan Belanda lewat drama adu penalti, Kamis (10/7) dini hari WIB
PIALA DUNIA - Argentina resmi jadi penantang Jerman di final Piala Dunia 2014, usai menundukkan Belanda lewat drama adu penalti, Kamis (10/7) dini hari WIB.

Duel selama 120 menit berakhir imbang tanpa gol, hingga akhirnya duel diakhiri lewat babak adu penalti. Kiper Tim Tango, Sergio Romero tampil brilian dengan mengagalkan sepakan Ron Vlaar dan Wesley Sneijder. Argentina pun melenggang ke final lewat hasil 4-2, karena semua eksekutornya melakukan tugas dengan sempurna!

Babak Pertama

Laga dimulai dengan penguasaan bola yang lebih berpihak pada Argentina. Keputusan Alejandro Sabella untuk menambal kehilangan Angel Di Maria dengan tumpukan gelandang di tengah, tampak efektif di awal. Belanda mereka buat sulit untuk mengembangkan permainan.

Beberapa usaha untuk mencetak gol terus dilakukan Argentina sepanjang seperempat jam duel berjalan. Ezequiel Lavezzi, Gonzalo Higuain, dan Lionel Messi sukses merengsek masuk kotak penalti lawan. Sayangnya kombinasi trio lini belakang Belanda, yakni Stefan De Vrij, Ron Vlaar, dan Bruno Martins Indi tampil brilian. Tak heran jika permainan lebih ketat berada di tengah lapangan.

Masuk di menit 16, tembakan mengarah ke gawang pertama dibuat Argentina melalui sepakan bebas Messi. Untungnya Jesper Cillessen sigap menghadang. Berselang sepuluh menit, tandukan Ezequiel Garay memanfaatkan situasi sepak pojok, tipis saja berada di atas mistar.

Belanda sungguh tak sanggup mengembangkan permainannya di babak pertama ini. Arjen Robben selalu mendapat hadangan tiga hingga empat pemain, setiap kali menyentuh bola. Karenanya Robin van Persie pun tak mendapat asupan bola bergizi di depan. Hasil imbang tanpa gol akhirnya jadi kedudukan pada 45 menit pertama.

Babak Kedua

Pergantian pemain dilakukan Louis van Gaal dengan memasukkan Daryl Janmaat menggantikan Bruno Martins Indi yang cedera. Dengan itu, maka pemain Feyenoord tersebut akan mengisi pos sayap kanan, sementara Dirk Kuyt pindah ke sayap kiri, karena Daley Blind mengisi tempat yang ditinggalkan Indi di lini belakang.

Perubahan itu ternyata berbuah cukup efektif, karena Lavezzi jadi tak bisa bergerak sebebas babak pertama, penguasaan bola Belanda pun bertambah karenanya. Namun tetap, Van Persie dan Robben tak juga bisa bergerak bebas, sehingga serangan The Dutch Eleven selalu mentah membentur pertahanan Tim Tango.

Tak jua mencetak gol dan mendapat peluang berarti di sepanjang babak kedua, Sabella akhirnya menambah daya gedor tim dengan memasukkan Rodrigo Palacio dan Sergio Aguero di menit ke-82. Hasilnya cukup terasa meski belum efektif, karena permainan Argentina jadi lebih hidup.

Namun lagi-lagi, tak ada gol yang bisa diciptakan kedua tim, skor imbang kacamata pun kembali jadi hasil di 45 menit kedua. Laga dilanjutkan melalui babak perpanjangan waktu.

Babak Perpanjangan Waktu

Permainan lebih terbuka ditunjukkan kedua tim di babak perpanjangan waktu ini. Karenanya beberapa peluang emas hadir untuk menambah ketegangan duel klasik tersebut.

Dimulai dengan aksi Arjen Robben di menit ke-98. Sepakan kerasnya dari luar kotak penalti masih terhenti dalam dekapan Sergio Romero. Memasuki babak kedua atau tepatnya di menit ke-115, Rodrigo Palacio gagal menuntaskan peluang emas di depan gawang lawan. Sundulannya lemah saja dan sukses diantisipasi Cillessen.

Belanda bangkit di sisa lima menit dengan mengeksploitasi kelemahan Argentina pada kedua sisi pertahanan. Peluang terbaik dimiliki Kuyt pada detik terakhir laga, yang sayangnya masih membentur Garay meski Romero sudah mati langkah.

Babak adu penalti lantas jadi cara untuk menemukan penantang Jerman di partai puncak.

Babak Adu Penalti

Belanda mendapat giliran pertama menendang dan eksekusi itu diambil alih oleh Ron Vlaar. Hasilnya gagal! Tembakannya ke sisi kiri gawang sukses ditepis Romero. Argentina kemudian unggul 1-0 melalui bintangnya, Lionel Messi. Arjen Robben langsung menyamakan keadaan menjadi 1-1 di kesempatan kedua De Oranje . Namun Ezequiel Garay kembali membawa Albiceleste unggul 2-1.

Wesley Sniejder secara mengejutkan gagal melakukan eksekusinya dengan sempurna! Argentina di atas angin dan Sergio Aguero menjauhkan keadaan menjadi 3-1. Dirk Kuyt menunda perayaan lawan dengan memperkecil jarak menjadi 3-2.

Dan pada akhirnya Argentina jadi penantang Jerman di partai final setelah sepakan penalti Maxi Rodriguez gagal dihalau Cilessen. Final Piala Dunia 1990 akhirnya terulang lagi setelah 24 tahun!

Susunan Pemain

Belanda: Cillessen; Kuijt, De Vrij, Vlaar, Martins Indi, Blind; De Jong, Wijnaldum, Sneijder; Robben, Van Persie 
Argentina: Romero; Zabaleta, Demichelis, Garay, Rojo; Biglia, Mascherano, Enzo Perez; Lavezzi, Messi, Higuain