Sunday, July 6, 2014

PIALA DUNIA : Jerman vs Perancis 1-0

Mats Hummel membawa Jerman melangkah ke semi-final Piala Dunia 2014 usai gol tunggalnya memastikan kemenangan atas Prancis.
PIALA DUNIA - Jerman sukses menjadi tim pertama yang mengamankan tiket ke semi-final Piala Dunia 2014 usai menumbangkan Prancis dengan skor 1-0 berkat gol tunggal dari Mats Hummels di menit ke-13.

Babak Pertama
Jerman menguasai permainan di awal pertandingan, beberapa kali pergerakan dan kombinasi para penyerang Der Panser merepotkan Prancis, meski masih belum bisa membahayakan gawang Hugo Lloris.
Justru Prancis yang mendapatkan peluang terlebih dahulu melalui tembakan Karim Benzema dari dalam kotak penalti yang masih melenceng di menit ketujuh. Setelah itu, Les Bleus tampak lebih berbahaya dalam memberikan tekanan.
Namun, pelanggaran Paul Pogba terhadap Toni Kroos menjadi awal petaka bagi Prancis. Tendangan bebas Kroos berhasil disambut dengan baik oleh Mats Hummels, yang berduel dengan Raphael Varane, untuk menjebol gawang Lloris sehingga skor berubah menjadi 1-0 di menit ke-13.
Di sisa waktu, Jerman yang tampil disiplin membuat Prancis kesulitan mengejar ketertinggalan, Valbuena dan Benzema sempat mendapatkan ruang tembak di kotak penalti untuk menyamakan kedudukan, namun aksi sigap Neuer membuat keunggulan satu gol Der Panser bertahan hingga jeda.

Babak Kedua

Prancis langsung menggebrak pertahanan Jerman ketika paruh kedua dimulai, tusukan dari sayap kiri beberapa kali lolos dari penjagaan pemain Jerman namun sayang upaya umpan silang masih bisa dipatahkan di dalam kotak penalti.
Jerman semakin tenang dalam menguasai bola dan tidak membiarkan Prancis terlalu leluasa melakukan tekanan. Pada menit ke-68, pelatih Joachim Low menyuntikkan tenaga baru, Andre Schurrle, untuk menggantikan Miroslav Klose. Beberapa saat kemudian, Muller mengancam gawang Lloris ketika sepakannya melenceng tipis dari sasaran.
Mulai tampak mengalami kebuntuan, pelatih Didier Deschamps juga melakukan perubahan dengan memasukkan striker Loic Remy untuk menggantikan gelandang Yohan Cabaye.
Bermain lebih menyerang dengan menggunakan dua striker, Prancis mulai lebih berbahaya di depan gawang. Benzema nyaris memecah kebuntuan timnya ketika ia mampu mengecoh Lahm di kotak penalti, tetapi tembakannya masih bisa dihalau dengan gemilang oleh tekel Hummels. Kemudian, Blaise Matuidi melepaskan tembakan dari sudut sempit yang masih bisa ditepis dengan baik oleh Neuer.
Asyik menyerang, Jerman melakukan serangan balik di menit ke-81 yang nyaris membobol gawang Prancis. Muller mengirimkan umpan silang mendatar yang mengarah kepada Schurrle yang tidak terkawal di kotak penalti, namun tembakannya masih bisa dimentahkan oleh kaki Lloris sehingga skor masih tidak berubah.
Pada menit ke-88, kembali melalui skema serangan balik, Schurrle mendapatkan ruang tembak di kotak penalti Prancis, tetapi kali ini tembakannya tidak sampai merepotkan Lloris karena berhasil diblok oleh Varane.
Di menit terakhir injury time nyaris terjadi drama ketika Benzema melakukan kombinasi cantik untuk menembus pertahanan Jerman sebelum melepaskan sepakan keras dari sudut sempit, namun Neuer kembali mengandaskan harapan Les Bleus setelah ia mampu menepis tembakan tersebut.

Susunan Pemain

Prancis: Lloris (c), Debuchy, Evra, Varane, Sakho, Cabaye, Valbuena, Griezmann, Matuidi, Pogba, Benzema

Jerman: Neuer, Lahm (c), Howedes, Hummels, Boateng, Khedira, Schweinsteiger, Ozil, Klose, Muller, Kroos

PIALA DUNIA : Brasil vs Belgia 2-1

Berkat dua gol yang berasal dari duet bek tengahnya, Brasil sukses menghempaskan Kolombia dari babak perempat final Piala Dunia 2014, lewat skor tipis 2-1
PIALA DUNIA - Berkat dua gol yang berasal dari duet bek tengahnya, Brasil sukses menghempaskan Kolombia dari babak perempat final Piala Dunia 2014, lewat skor tipis 2-1, Sabtu (5/7) dini hari WIB.
Ya, dua gol juara dunia lima kali itu dicetak melalui tandukan Thiago Silva dan sepakan bebas David Luiz. Sementara Kolombia hanya mampu membalas satu, lewat eksekusi penalti sempurna King James Rodriguez.

Babak Pertama
Gebarakan langsung diberikan Brasil sejak detik pertama sepakan mula. Serangan dari berbagai lini dilancarkan sang tuan rumah hingga membuat duet Mario Yepes dan Cristian Zapata kalang kabut. Peluang pertama pun dimiliki oleh Neymar pada menit kelima. Tembakan bebasnya masih menipis beberapa centi meter saja dari tiang gawang Ospina.
Gelombang serangan tanpa henti sedari awal laga langsung menampakkan hasilnya di menit ketujuh. Berawal dari sepak pojok yang dieksekusi Neymar, kapten Tim Samba, Thiago SIlva, sukses menanduk bola dengan amat keras hingga mengubah keadaan jadi 1-0 untuk Brasil!
Reaksi balasan baru bisa diberikan Kolombia setelah tertinggal. Memasuki menit ke-11, melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti, sepakan Juan Cuadrado masih membentur Thiago Silva dan menghasilkan tendangan sudut. Sayang kesempatan itu lantas terbuang sia-sia.
Neymar yang lagi-lagi tampil menonjol menenggelamkan James Rodriguez, terus mendapatkan peluang mencetak gol yang ia kreasikan sendiri. Sayang tak ada yang berbuah gol, termasuk kans-nya di menit ke-44, kala tembakannya hanya tipis menyamping. Skor 1-0 untuk Brasil pun bertahan hingga turun minum.
Babak Kedua
Paruh kedua. Kolombia coba untuk menguasai jalannya laga untuk mengejar ketertinggalan. Rengsekan Fredy Guarin ke tengah pertahanan Brasil di menit ke-55, nyaris saja berbuah gol, andai sepakannya tak melambung. Nasib sama pun dialami James Rodriguez tujuh menit berselang.
Satu taktik jitu ditampilkan secara cerdas oleh nakhoda Seleccao, Luiz Felipe Scolari. Ketika bertahan, fokus utama pemain Brasil adalah menutup pergerakan top skor sementara turnamen, King James. Dan ketika bintang milik AS Monaco itu menguasai bola, setidaknya tiga hingga empat pemain mengepung dirinya.
Dengan begitu, tak heran jika gelandang serang berusia 22 tahun itu nyaris tak berkutik sepanjang pertandingan. Aliran bola pun jadi tersendat dan banyak usaha serangan Los Cafeteros yang terbuang sia-sia.
Di tengah situasi tak mengenakkan bagi Kolombia, Brasil kembali mengambil sepercik peluang. Mendapat situasi tendangan bebas dari jarak 27 yard, secara luar biasa tembakan bebas gledek David Luiz menembus jala tanpa mampu dihadang Ospina. Brasil 2-0 Kolombia!
Pertandingan terhenti? Tidak! Kolombia lantas mengepung total pertahanan Brasil setelah gol Luiz. Masuknya Carlos Bacca menggantikan Teo Guiterez semakin menambah hidup permainan negara penghasil kopi tersebut. Hasil nyata langsung lahir ke-80.
Bacca yang lolos jebakan offside, dijatuhkan secara keras oleh Julio Cesar, hadiah penaltipun diberikan. Sang eksekutor, James, tanpa ampun menyarangkan bola dengan mantap, untuk mengubah keadaan menjadi 2-1!
Sayang seribu sayang, sisa sepuluh menit ditambah lima menit masa injury time tak mampu melepaskan Kolombia dari kekalahan. Brasil pun akhirnya lolos ke babak semi-final untuk menantang Jerman yang menang atas Prancis.
Susunan Pemain
Brasil: Julio Cesar; Maicon, Thiago Silva, David Luiz, Marcelo; Fernandinho, Paulinho; Hulk, Oscar, Neymar; Fred.
Kolombia: Ospina, Zapata, Yepes, Sanchez, Armero, Gutierrez, Rodriguez, Cuadrado, Guarin, Ibarbo, Zuniga

PIALA DUNIA : Belanda vs Kosta Rika 0-0 "4-3"

Belanda akhirnya melaju ke semifinal usai menang adu penalti atas kosta rika
PIALA DUNIA - Belanda mengamankan tiket ke semi-final dengan cara yang tak biasa, Minggu 6 Juli 2014 WIB, di mana Salvador jadi saksi keputusan unik dari Louis van Gaal. Belanda sukses menekuk Kosta Rika lewat drama adu penalti. Drama menghiasi ketika pergantian kiper jelang penentuan lewat titik putih dilakukan oleh Van Gaal.

Kosta Rika gemilang menahan Belanda tanpa gol, Keylor Navas cemerlang namun tak cukup karena di adu penalti harus takluk dari para eksekutor Belanda.

Babak Pertama

Belanda memasang dua sayap cepat mereka sejak menit awal, Memphis Depay dipercaya untuk menyisir sisi kiri dan Arjen Robben siap menusuk lewat sisi kanan untuk menyempurnakan formasi 3-4-3 yang diterapkan pelatih Louis van Gaal. Keduanya pun terbukti menjadi motor serangan untuk melayani Robin van Persie selaku ujung tombak.

Namun Kosta Rika tak nampak berbeda dari laga-laga sebelumnya, pertahanan mereka ketat dan disiplin. Hilangnya seorang Oscar Duarte yang terkena akumulasi kartu tidak membuat perbedaan pada mantapnya pertahanan dari Ticos. Pergerakan Van Persie pun terbatas.

Peluang emas baru tercipta di menit ke-21 dari kubu Oranje. Keylor Navas mendapat dua ujian beruntun di bawah mistar. Aksinya gemilang mementahkan tembakan dari Van Persie dan Wesley Sneijder. Kiper Levante itu brilian dengan melakukan penyelamatan akrobatik.

Laga pun ketat dan peluang tak mudah untuk diciptakan. Kosta Rika cenderung mengandalkan serangan balik dan belanda aktif menjalankan penetrasi lewat Depay, Robben juga sesekali Dirk Kuyt. Peluang pun didapatkan Depay di menit 29, tapi usahanya masih tak menghasilkan angka. Anak muda berasal dari PSV itu benar-benar menjadi ancaman dengan akselerasinya.

Johnny Acosta menciptakan peluang untuk Kosta Rika di menit 34'. Umpan dari Celso Borges ia dapat untuk melepaskan tendangan dari sisi kanan, sayang bola yang diarahkan masih melenceng.

Van Persie benar-benar terkunci dan Sneijder pun tak bisa leluasa mengirimkan bola kepadanya. Menit 39' tendangan spekulatif dilepaskan Sneijder dan Navas kembali menjadi penyelamat.

Paruh pertama pun harus ditutup dengan skor imbang tanpa gol. Belanda hanya mampu menciptakan empat tembakan di paruh pertama dan kubu lawan hanya mendapat sebiji peluang. Navas seperti biasa, sensasional.

Babak Kedua

Paruh kedua dimulai dengan skor masih sama kuat di Salvador, belum ada pergantian dilakukan dari kedua tim. Namun kali ini Kosta Rika seperti dituntut untuk lebih berani masuk menekan Belanda.

Pada menit ke-53 Sneijder kembali melepaskan tembakan. Kali ini usahanya masih melambung tinggi di atas gawang dari Navas. Yelsin Tejda yang merupakan pemain tengah Kosta Rika cukup bagus menjadi filter serangan Belanda, sehingga menusuk dari tengah seakan memang bukan pilihan tepat bagi Belanda.

Satu jam laga berjalan Kosta Rika menekan. Peluang mampu diciptakan lewat Bolanos dan Giancarlo Gonzales. Kendati demikian keduanya tak begitu membahayakan gawang dari Jasper Cillessen.

Joel Campbell yang kurang maksimal akhirnya ditarik keluar oleh pelatih Luis Pinto. Carlos Urena masuk di menit ke-66. Depay yang kali ini tak menunjukkan keajaiban pun terpaksa digantikan oleh sosok yang lebih kuat Jermaine Lens di menit ke-76.

Belanda mulai digdaya ketika sepuluh menit laga tersisa. Robben begitu aktif, pergerakannya beberapa kali memaksa lawan melakukan pelanggaran. Menit ke-82 si kaki kaca dilanggar di area berbahaya, nyaris di dalam kotak penalti. Tendangan bebas dari jarak ideal pun didapat Belanda dan diambil oleh Sneijder. Sepakan Sneijder nyaris membawa Belanda unggul! Sayang bola yang ia lepaskan ke sisi kanan gawang harus membentur tiang. Dua menit kemudian memanfaatkan peluang giliran Van Persie yang melepas tembakkan, tapi Navas lagi-lagi memblok bola sehingga skor tetap sama kuat.

Ketika laga mendekati akhir Belanda terus menekan. Bola seperti dipaksakan mengarah kepada Van Persie, kendati sang striker pun tak pernah berdiri bebas dan tampak mulai kelelahan. Empat menit babak tambahan Kosta Rika terus ditekan, Diaz melakukan tekel keras kepada Robben yang tiada henti jadi aktor serangan. Tendangan bebas dari sisi kiri pertahanan pun diambil oleh Van Persie, dan bola bisa ditinju oleh Navas.

Serangan belum berhenti! Bertubi-tubi bola dilepaskan Van Persie memanfaatkan kemelut, diblok hingga dihalau di garis gawang oleh Tejeda! Pemuda bernomor punggung 17 itu luar biasa, beruntung ada sosok Tejeda si gigih. Kosta Rika sukses membuat Belanda kelimpungan karena daya juang mereka melindungi gawang. Waktu 90 menit pun tuntas tanpa gol.

Perpanjangan Waktu

Tiga menit babak berjalan Belanda mendapatkan sepak pojok yang diambil oleh Robben, bola kiriman Robben manis disambut dengan tandukan kepala Vlaar, tapi lagi dan lagi Navas dengan refleks gemilang menepis bola yang mengarah ke sisi kanan gawang. Serangan belum berhenti dan Sneijder kirimkan umpan ke kotak penalti, Navas berbenturan dengan Kuyt dan laga terhenti. Navas sempat terbaring beberapa saat dan kiper cadangan dipersiapkan masuk. Namun Navas kembali berdiri tanpa masalah.

Kesulitan Belanda juga Kosta Rika yang tertekan berlanjut. Sisi kiri pertahanan yang dihuni oleh Diaz tetap jadi sisi favorit untuk dieksplorasi Belanda karena ada Robben di sana. Namun Diaz tak buruk, bek setinggi 185 cm itu gigih. Belanda mendapat tendangan bebas dari sisi tersebut karena Diaz dianggap melakukan handsball di menit 103', cukup aneh karena tangan pemain berusia 30 tahun nampak tak aktif, beruntung tendangan bebas tak menghasilkan apapun. 15 menit pertama perpanjangan waktu pun tetap tanpa gol.

Yang ditunggu akhirnya masuk, dia lah Klaas Jan Huntelaar si pengubah permainan saat Belanda jumpa Meksiko. Bruno Martins Indi ditarik keluar, sudah jelas Belanda menghindari drama titik putih dengan menambah ujung tombak. Kosta Rika sendiri memang lolos ke delapan besar lewat adu penalti, di mana Yunani jadi korban. Satu menit berjalan Acosta diganjar kartu kuning, tangannya dinilai wasit melayang ke muka dari Robben, kembali tendangan bebas dari sisi kiri didapatkan Belanda. Dan lagi, tak menghasilkan gol.

Menit 110 pendukung Kosta Rika dibuat cemas, kiper mereka Keylor Navas kembali tersungkur usai berbenturan dengan Huntelaar. Beruntung Navas kembali bangkit dan Huntelaar diganjar kartu kuning. Kosta Rika lewat Bolanos menyerang, Bolanos apik menari di kotak penalti dan baru bisa terhenti setelah dikepung tiga pemain Belanda! Bolanos cukup berbahaya memang, beberapa saat kemudian Kosta Rika meraih sepak pojok pertama, pertama setelah 115 menit bermain! Sayang, tak menghasilkan apa-apa.

Lima menit waktu sisa Kosta Rika menekan lewat Urena, ia melepaskan tendangan keras usai melewati adangan de Vrij dan Cillessen masih mampu menahan lewat kaki. Belanda balik menyerang lewat Robben, kandas namun tempo tetap terjaga. Dua menit waktu sisa, Sneijder melepaskan tendangan jarak jauh dari sisi kanan, bola pun menukik indah dan sayang membentur tiang jauh! Robben menyambut, berkelit dan melepaskan tendangan yang masih membentur pemain lawan.

Pertandingan yang luar biasa, sisa satu pergantian untuk Belanda dimanfaatkan oleh Van Gaal untuk menarik keluar Cillessen. Tim Krul yang lebih senior menggantikan Cillessen yang berusia 25 tahun. Penalti pun tak terhindarkan, mungkin ini yang diinginkan oleh Kosta Rika, berharap sosok heroik Navas kembali hadir! Sementara langkah berani dilakukan Belanda dengan pergantian tersebut.

Adu Penalti

Celso Borges dari Kosta Rika jadi penendang pertama, ia sukses memperdaya Krul meski sang kiper tepat dalam menebak arah bola. Van Persie juga menyempurnakan tugasnya, sisi kiri bawah jadi incaran dan Navas gagal kendati arah yang diterka adalah benar.

Aksi kiper pengganti Belanda menyelamatkan 2 tendangan penalti
Kesempatan kedua Kosta Rika gagal dimanfaatkan Bryan Ruiz! Krul menepis bola yang mengarah ke sisi kiri bawah dengan tepat! Kemudian Robben juga sukses mengikuti Van Persie dengan menaklukkan Navas tanpa ampun.

Tendangan ketiga Gonzales sukses menjaga asa Kosta Rika, Krul gagal. Pun dengan Sneijder, Navas keliru membaca arah bola, ia melompat ke kiri sedangkan bola lolos lewat sisi kanan. Bolanos juga sukses, Krul kembali tepat membaca bola namun tak cukup cepat menahan sepakan Bolanos.

Kuyt menyempurnakan tugasnya sebagai penendang keempat, tanpa keraguan bola deras masuk! Dan Krul jadi pahlawan! Eksekusi Michael Umana digagalkan Krul! Bola ke sisi kiri ia mentahkan.

Keputusan unik dan berani yang membuahkan hasil dari Louis Van Gaal, Belanda menang 4-3 lewat adu penalti!

PIALA DUNIA : Argentina vs Belgia 1-0

Argentina meraih satu tiket ke semi-final Piala Dunia 2014 dan tinggal menunggu lawan antara Belanda dan Kosta Rika
PIALA DUNIA - Argentina memastikan satu tempat di semi-final Piala Dunia 2014 setelah menundukkan Belgia dengan skor tipis 1-0, Sabtu (5/7) malam WIB.
Argentina kini tinggal menunggu lawan yang dihadapi di empat besar dengan Belanda dan Kosta Rika menjadi kandidatnya.
Adalah Gonzalo Higuain yang menjadi penentu kemenangan Argentina di Brasilia berkat gol di menit-menit awal pertandingan.
Babak I
Mengenakan seragam kebesaran mereka, Argentina memulai laga dengan lambat. Belgia juga belum memberikan tekanan berarti.
Tapi, di menit delapan, tim Tango bisa mencuri keunggulan setelah Gonzalo Higuain melesakkan bola lewat tendangan dari dalam kotak penalti. Gol tersebut menjadi gol pertamanya dari lima laga Argentina di Piala Dunia 2014.
Belgia langsung merespon dengan tekanan ke jantung pertahanan Argentina. Kevin De Bruyne sempat memiliki peluang, namun bola tendangannya masih melintir dari gawang.
Di menit 17, Ezequiel Garay berhasil menghalau bola yang dikirim Jan Vertonghen. Sementara upaya De Bruyne sembilan kemudia juga bisa diblok Romero.
Di menit 28, sebelum menyentuh garis tengah, Lionel Messi mengirim umpan yang membelah pertahanan Belgia kepada Angel Di Maria. Bola sampai dengan selamat, tapi gagal diteruskan dengan baik oleh pemain Real Madrid itu setelah hasil tendangannya bisa diblok Vincent Kompany.
Messi kembali beraksi, kali ini dengan kemampuannya mengolah bola di daerah pertahanan Belgia, yang memaksa Marouane Fellaini menjatuhkannya sedikit di luar kotak penalti. Tendangan bebas pun diberikan kepada kubu Argentina. Messi sendiri yang mengeksekusi, tapi bola tipis melambung dari gawang Thibaut Courtois.
Kevin Mirallas juga punya kans menyamakan kedudukan di menit 42, tapi bola kirimannya tidak tepat sasaran.
Babak II
Penguasaan bola di menit-menit awal masih menjadi milik Argentina. Kans menambah keunggulan pun terbuka di menit 51 lewat aksi individu Higuain, yang sendirian merangsek masuk ke pertahanan Belgia. Sayang, tendangannya masih melenceng dari gawang.
Peluang kedua didapatkan Higuain di menit 54. Lagi-lagi bola hasil tendangannya gagal bersarang ke gawang dengan hanya mengenai mistar dan melambung pergi.
Semetara Belgia masih kesulitan menciptakan peluang. Sejumlah upaya selalu kandas sebelum sampai ke daerah pertahanan Argentina.
Namun demikian Belgia bukannya tak memiliki kans terbuka menyamakan kedudukan. Di menit 60, Fellaini bisa menyambut umpan silang dengan tandukan kerasnya. Hanya saja arah bola masih tipis keluar dari gawang. Semenit kemudian, momentum yang sama dimilikinya, tapi lagi-lagi juga berakhir sama.
Pelatih Argentina Alejandro Sabella melakukan pergantian pemain di menit 81 dengan memasukkan Fernando Gago dan menarik Higuain. Sabella sepertinya akan berusaha mempertahankan keunggulan satu gol tersebut.
Tapi sesekali skuat Argentina membuka kesempatan mencetak gol, pun demikian Belgia, seperti tendangan keras De Bruyne yang berubah arah dan hanya menghasilkan tendangan sudut di menit 84.
Dua menit jelang berakhirnya waktu normal, terjadi kemelut di depan gawang Romero, tapi bola tak sampai disontek masuk pemain Belgia ke gawang Argentina.
Pemain Belgia berusaha terus menekan pertahanan Argentina di akhir laga, tapi usaha untuk menyamakan kedudukan tak juga berujung hasil manis. Tapi, Belgia masih punya waktu tambahan lima menit untuk membuat keajaiban. Pertahanan Argentina sempat tertekan hebat, tapi skor 1-0 menjadi hasil final laga ini.