Wednesday, July 2, 2014

Menanti Ajang Balas Dendam Argentina Atas Belgia "PD 1986"

Disingkirkan Maradona di Meksiko 1986, Belgia Kini Hadapi Titisannya
Piala Dunia - Belgia sukses memenangkan laga 16 Besar kontra Amerika Serikat lewat babak extra time. Ini kali kedua De Rode Duivels mencapai babak perempat final Piala Dunia setelah tahun 1986.

Skuat Belgia harus bekerja keras menyingkirkan AS. Setelah skor di waktu normal tidak berubah, kedua tim harus melakukan babak extra time 2x15 menit untuk mencari pemenang.

Kevin de Bruyne memecah kebuntuan di menit 93, ditambah gol pemain pengganti Romelu Lukaku di menit 105. Berselang dua menit, AS mampu memperkecil skor lewat Julian Green. Skor 2-1 tak berubah hingga akhir, Belgia pun melaju ke babak 8 Besar, menghadapi Argentina.

Langkah memikat Belgia itu mengulang prestasi generasi terdahulu di Piala Dunia 1986 Meksiko. Saat itu, gol Jan Ceulemans di menit 77 memaksa Uni Soviet imbang 2-2. Akhirnya, les Diables Rouges memenangi duel sengit kedua tim di babak extra time, skor akhir 4-3.

Belgia bertemu Spanyol di perempat final, dan kembali menang juga dengan laga ketat. Setelah imbang 1-1 selama 2x45 menit dan tak berubah di extra time, Belgia menang adu penalti 5-4.

Perjuangan Belgia waktu itu dihentikan oleh Argentina di semifinal. Tim "Tango" sedang jago-jagonya karena faktor Diego Maradona. Selepas insiden gol "Tangan Tuhan" di babak perempat final, kekuatan magis sang bintang kembali menghajar The Red Devils gara-gara dua gol dalam tempo lima menit (51 dan 55).

Kini, 28 tahun kemudian, Belgia akan kembali bertemu Argentina, kali ini di babak perempatfinal. Kalau masa lalu ada sosok Maradona yang jadi momok Belgia, kini ada titisannya, Lionel Messi, yang lagi tampil bagus dengan torehan 4 gol di Brasil sejauh ini.

Yang jelas, pelatih Marc Wilmots harus fokus mencari formula tepat untuk  mengatasi Messi dan para pemain lainnya. Belgia bisa termotivasi dengan kemenangan mereka atas La Albiceleste di partai perdana Piala Dunia 1982.

Bermain di Stadion Camp Nou, Barcelona, yang dipadati oleh 95.000 penonton, Belgia mampu mengalahkan tim asuhan Cesar Luis Menotti yang diperkuat kapten Daniel Pasarella, Mario Kempes, Maradona dan Osvaldo Ardilles, dengan skor akhir 1-0.

Mampukah Eden Hazard dkk menjungkalkan Messi cs? Belgia dan Argentina sama sama hebat di Piala Dunia kali ini, sama-sama juara grup, sama-sama menang 4 kali. Sebuah jaminan pertarungan sengit pada Sabtu (5/7/2014) mendatang di Stadion Nacional de Brasilia.

Brasil Masih Favorit Juara Dunia 2014

Brasil Masih Jadi Jagoan Bursa Taruhan
Piala Dunia - Tim nasional Brasil masih menjadi unggulan pertama di bursa taruhan untuk menjadi pemenang Piala Dunia 2014. Argentina dan Jerman menjadi tim favorit berikutnya di bawah tuan rumah, Selecao.

Hingga babak perempatfinal Piala Dunia, Brasil tercatat masih menjadi unggulan teratas bursa taruhan ternama seperti bet365, SkyBET, Ladbrokes, dan juga William Hill. Sebagai tuan rumah, mereka memang menjadi tim unggulan sejak awal turnamen.

Dalam pantauan detikSport hingga Rabu (2/7/2014) siang pukul 11.00 WIB, Brasil ada di koefisien 13/5 di bet365, 11/4 di skyBET dan Ladbrokes, serta William Hill menempatkan Neymar dkk. di koefisien 3.

Sementara itu, Argentina dan Jerman sama-sama di koefisien 4 di bet365 dan SkyBET. Sedangkan di Ladbrokes dan William Hill, Die Mannschaft ada di koefisien 9/2. Sementara itu, Argentina ada di koefisien 7/2 di Ladbrokes dan koefisien 4 di William Hill.

Belanda menjadi tim berikutnya yang banyak dijagokan di bursa taruhan. Arjen Robben dkk. ditempatkan bet365 di koefisien 5, skyBET, Ladbrokes dan William Hill di koefisien 9/2.

Berikut ini adalah daftar tim unggulan di bursa taruhan:

No-Tim-bet365-SkyBET-Ladbrokes-William Hill

1. Brasi 13/5 11/4 11/4 3
2. Jerman 4 4 9/2 9/2
3. Argentina 4 4 7/2 4
4. Belanda 5 9/2 9/2 9/2
5. Prancis 15/2 15/2 8 8
6. Belgia 12 12 12 12
7. Kolombia 12 12 12 12
8. Kosta Rika 66 66 50 40

Catatan Kecil Babak 16 Besar Piala Dunia 2014

Catatan Kecil Babak 16 Besar Piala Dunia 2014
Piala Dunia  - Tuntas sudah babak 16 besar Piala Dunia 2014 di mana sudah ada delapan tim yang berhasil merebut tiket perempatfinal. Kolombia paling meyakinkan lolosnya sementara tuan rumah Brasil dan Kosta Rika untuk melaju butuh adu penalti.

Babak perdelapanfinal dimulai Sabtu pekan lalu di mana Brasil membuka dengan duel kontra Chile. Selecao harus susah payah menaklukkan sesama negara Amerika Latin itu.

Sempat unggul lewat David Luiz, gawang Brasil harus kebobolan lewat gol Alexis Sanchez. Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal habis dan bahkan Brasil nyaris kebobolan di menit-menit akhir babak perpanjangan waktu andaikan tembakan Mauricio Pinilla tak membentur mistar gawang.

Kedudukan tetap imbang ketika 120 menit laga tuntas dan dalam babak tos-tosan, Brasil akhirnya melaju ke perempatfinal usai menang 3-2.

Setelah itu lanjut ke laga Kolombia kontra Uruguay di mana Los Cafeteros tampil trengginas dan digawangi bintang mudanya James Rodriguez, La Celeste yang tak diperkuat Luis Suarez kerepotan sepanjang laga meladeni permainan Kolombia.

Alhasil satu gol cantik dibuat Rodriguez di pertengahan babak pertama yang dilanjutkan gol keduanya di paruh kedua laga dan Kolombia pun berhak lolos pertama kalinya ke babak delapan besar.

Rodriguez sendiri kini memuncaki daftar topskorer dengan sumbangan lima gol, mengungguli nama-nama top seperti Lionel Messi, Neymar, dan Thomas Mueller.

Sementara itu Belanda yang dihadapkan dengan Meksiko sempat kerepotan karena panasnya cuaca di Fortaez, harus menunggu hingga menit-menit akhir untuk mencetak dua gol yang membuat mereka menang 2-1.

Kosta Rika yang berhadapan dengan Yunani harus rela kebobolan di menit-menit akhir waktu normal yang membuat mereka wajib melanjutkan laga ke perpanjangan waktu.

Skor 1-1 di 120 menit tetap bertahan dan Kosta Rika menang 5-3 dalam drama adu penalti.

Di hari ketiga perhelatan babak 16 besar, Prancis memang menang 2-0 atas Nigeria namun gol-gol Les Bleus baru bisa hadir di sepuluh menit akhir laga lewat Paul Pogba dan bunuh diri Joseph Yobo.

Sementara itu favorit juara Jerman butuh 2x15 menit di masa extra time untuk bisa menyingkirkan Aljazair dengan kemenangan tipis 2-1.

Semalam dua laga terakhir di babak 16 besar harus dituntaskan dengan perpanjangan waktu saat Argentina yang sepanjang laga dibuat frustrasi oleh Swiss, akhirnya lolos usai Angel Di Maria bikin gol di menit 118!

Hal serupa terjadi saat Belgia berhadapan dengan AS. 'Setan Merah' tampil dominan dan menggempur habis pertahanan AS sepanjang laga, baru bisa lolos setelah menuntaskan 120 menit laga dengan kemenangan 2-1.

Lima dari delapan pertandingan perdelapanfinal harus dituntaskan lewat perpanjangan dan ini sudah jadi rekor di Piala Dunia. Bahkan dibutuhkan dua kali adu penalti untuk menentukan siapa pemegang tiket perempatfinal.

Kini setelah babak 16 besar yang cukup panjang dan melelahkan, akankah duel 4 tim Amerika dan 4 tim Eropa di perempatfinal akan berujung sama? Kita tunggu saja.

Di Maria Tinggalkan Real Madrid

Di Maria Siap Tinggalkan Santiago Bernabeu?
Liga Spanyol – Gelandang Real Madrid, Ángel di María kabarnya telah memutuskan untuk meninggalkan Santiago Bernabeu pada jendela transfer musim panas ini. Bintang Argentina yang tengah melakoni Piala Dunia 2014 di Brasil itu sendiri santer dikaitkan dengan klub top Premier League, Arsenal.

Seperti dilansir Sportsmole, Selasa (1/7/2014), kubu Madrid siap melepas pemainnya, asalkan ada klub yang sudi membayar mahar senilai 40 juta pounds. Jasa Di María kabarnya sudah tak lagi dibutuhkan sehingga Madrid membiarkannya pergi.

Selain Arsenal, kampiun Premier League musim 2012-13, Manchester United kabarnya juga tertarik menggunakan servis pemain berusia 26 tahun itu. Namun, sejauh ini baik The Gunners maupun United belum secara terbuka mengumumkan ketertarikan mereka.

Pemain bernama lengkap Ángel Fabián di María Hernández itu bergabung dengan klub ibu kota Spanyol musim 2010 silam usai membela Benfica selama tiga musim. Empat musim berkostum Los Blancos, Di María berhasil menyarangkan 22 gol dalam 124 pertandingan

Mewaspadai Kebangkitan Timnas Jerman

Para punggawa Timnas Jerman
Timnas Jerman – Para pemain dan rakyat Jerman tampaknya sudah rindu trofi Piala Dunia singgah di negara mereka. Maklum saja, kali terakhir Der Panzer memenangi supremasi tertinggi antarnegara di dunia itu pada 1990 atau 24 tahun silam!

Maka di Piala Dunia 2014 Brasil, anak asuh Joachim Low itu akan berupaya sekuat tenaga untuk merealisasikan mimpi mereka, mengangkat mahkota Piala Dunia untuk yang keempat kalinya (1954,1974, dan 1990).

Hal ini juga diakui oleh salah satu penggawa Jerman, André Schürrle. Pemain Chelsea itu mengungkapkan bahwa timnya telah melakukan persiapan ekstra untuk tampil di Brasil musim panas ini.

Jerman sendiri sejauh ini tampil cukup menjanjikan dengan meraih dua kemenangan dari tiga laga babak penyisihan grup. Kemudian, mengalahkan Aljazair 2-1 di babak 16 besar. Selanjutnya, Die Mannschaft akan menghadapi kekuatan negara tetangga, Prancis, di putaran perempatfinal.

“Ketika Anda datang ke Piala Dunia dengan (berstatuskan pemain) Jerman, maka Anda diharapkan untuk menang. Kami tidak datang ke sini hanya untuk mengambil bagian! Bila Anda memiliki tim dengan pemain seperti ini, semua orang di negara kami dan fans kami di dunia memiliki harapan yang besar,” tutur Schürrle, seperti dilansir The Telegraph, Rabu (2/7/2014).

“Kami memiliki ambisi besar dan kami memiliki perasaan lebih dari turnamen sebelumnya. Dan sekarang kami melaju ke putaran delapan besar,” tutup pemain yang menyumbang satu gol saat laga kontra Aljazair.

Siem De Jong Gabung Newcastle United

Siem De Jong resmi bergabung bersama klub Premier League, Newcastle United
LIGA BELANDA – Kapten Ajax Amsterdam, Siem De Jong resmi bergabung bersama klub Premier League, Newcastle United. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu berlabuh di St James' Park, dengan nilai transfer yang tidak disebutkan.

“Saya sunguh senang dengan hal ini (bergabung dengan Newcastle United), sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat berseragam Newcastle United pada musim depan. Klub ini merupakan salah satu klub terbaik di dunia, saudara saya yang memberitahukan ini kepada saya,” ujar De Jong kepada Sky Sports, Rabu (2/7/2014).

Saudara yang dimaksudkan adalah Luke De Jong yang merupakan adik dari pemain yang berhasil mencetak dua gol saat pertandingan persahabatan Indonesia melawan Belanda tahun lalu. Luke sempat dipinjam Newcastle dari Borussia Monchengladbach, sayang penampilannya masih kurang impresif, sehingga membuat The Magpies batal memboyongnya.

Siem mengaku sudah sangat tidak sabar mencicipi atmosfer Premier League yang menurut dirinya merupakan liga terketat di dunia. Pemain berusia 25 tahun ini mengikuti jejak para jebolan dan mantan kapten Der Amsterdammers yang juga merumput di Inggris, sebut saja Luis Suarez, Maarten Stekelenburg, Jan Vertonghen, Thomas Vermaelen, dan Christian Eriksen.


Siem de Jong memamerkan kostum yang akan dikenakannya musim depan. (Foto: Newcastle United)

“Saya sudah tidak sabar bermain disini (Premier League), sudah lama saya menanti kesempatan untuk bermain di sini. Premier League merupakan liga terbaik dan terketat di dunia, akan menjadi menarik bagi saya untuk dapat ambil bagian disini,” ungkap pemain berdarah Swiss ini.

Liverpool Pernah Bidik Arjen Robben

Liverpool Pernah Coba Goda Bidikan "Setan Merah"
Legenda Sepakbola– Legenda Liverpool, Jamie Carragher mengungkapkan sebuah fakta mengejutkan. Carragher yang hanya membela si Merah sepanjang kariernya sebagai aktor lapangan hijau itu mengatakan bahwa pelatih Brendan Rodgers pernah mencoba melabuhkan Arjen Robben.

Hal ini dilakukan pelatih Liverpool itu pada jendela transfer musim panas lalu. Robben terus menjadi buah bibir dan incaran klub top Eropa menyusul penampilan menawannya bersama Bayern Munich dan Timnas Belanda.

Menurut Carragher yang kini berusia 36 tahun itu, Rodgers begitu berambisi melabuhkan Robben ke Anfield, terutama ketika Robben lebih sering menjadi penghias bangku cadangan di era Jupp Heynckes.

“Brendan Rodgers mencoba mengontraknya untuk Liverpool sebelum final Liga Champions 2013 lalu,” tegas Carragher, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (1/7/2014).

“Dia bukanlah seorang pemain regular dalam skuad Bayern Munich sebelum dirinya sukses mencetak gol kemenangan di Wembley saat laga kontra Borussia Dortmund. Dan sejak saat itu dia kian kuat. Sementara Liverpool sudah tak lagi memiliki pemain kelas dunia sejak kepergian John Barnes,” tutupnya.

Ottmar Hitzfeld Mundur Dari Kursi Kepelatihan Timnas Swiss

Ottmar Hitzfeld mundur dari kursi kepelatihan timnas Swiss
Timnas Swiss – Pertandingan 16 besar antara Argentina kontra Swiss menjadi partai terakhir seorang pelatih gaek asal Jerman, Ottmar Hitzfeld yang telah memutuskan untuk menutup kisahnya sebagai seorang pelatih sepakbola.

Pria yang kini berusia 65 tahun itu telah mengatakan, waktu telah tiba bagi dirinya untuk meninggalkan profesi yang telah ia geluti selama 31 tahun. 

“Cerita saya sebagai seorang pelatih berakhir disini, saya bangga akan perjalanan karier saya. Selanjutnya saya akan bekerja di stasiun TV, setidaknya saya tidak merasakan kekalahan saat bekerja untuk TV. Kehidupan yang tenang sudah di depan mata saya,” jelas Hitzfeld dilaporkan Football-Italia, Rabu (2/7/2014).

Mengawali karier kepelatihan di tahun 1983 hingga 1984 di sebuah klub lokal Swiss, SC Zug yang kini berganti menjadi Zuc 94. Kemudian Ottmar melanjutkan karier pelatihannya 1984-1988 juga dengan dengan klub lokal Swiss, FC Aarau dimana ia berhasil merengkuh trofi pertama sebagai pelatih dengan memenangkan Swiss Cup di tahun 1985.

Musim 1988/1989 Ottmar memutuskan untuk hijrah ke klub lokal lainnya Grasshopper Club Zürich, selama empat tahun menjadi pelatih utama Grasshopper pria Jerman tersebut mempersembahkan empat gelar.

Kehebatannya meracik tim pun mulai diendus oleh tim-tim besar Eropa, ia pun memutuskan pindah ke Borussia Dortmund di musim 1991/1992 dan berhasil merengkuh gelar juara Bundesliga pada musim 1995/1996. Ia juga mengantarkan raksasa Bundesliga tersebut menjadi juara Liga Champions pada musim 1996/1997 dan mendapatkan penghargaan sebagai Pelatih terbaik di Dunia.

Kariernya pun terus meningkat, di musim 1998/1999 ia hijrah ke raksasa Bundesliga lainnya, Bayern Munich. Di tahun pertamanya, Hitzfeld membawa Munich ke partai final Liga Champions sebelum dikalahkan secara dramatis oleh Manchester United.

Namun kegagalan tersebut di bayar lunas oleh dirinya di musim 2001/2001, kala itu Bayern Munich berjumpa dengan Valencia di final Liga Champions dan menang memalui drama adu penalti 5-4.

Selama berkarier di sebagai juru taktik di kota Munchen, Hitzfeld telah mempersembahkan lima gelar juara Bundesliga bagi Bayern Munich, tiga juara DFB Pokal, dan satu Piala Interkontinental.

Dirinya pun mulai membesut tim nasional Swiss sejak tahun 2008 dan mengantarkan Swiss berlaga di Piala Dunia Afrika Selatan tahun 2010 dan teranyar membawa La Nati ke babak 16 besar Piala Dunia Brasil 2014 sebelum disingkirkan Argentina 1-0.

Chelsea Tak Perpanjang Kontrak Ashley Cole

Ucapan Perpisahan Untuk Ashley Cole
LIGA INGGRIS - Mantan bek kiri Timnas Inggris, Ashley Cole akhirnya harus menghentikan masa baktinya di Stamford Bridge, setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh pihak Chelsea. Pemain yang kini sudah berusia 33 tahun itu, telah membela klub asal kota London sejak delapan tahun silam dan telah memberikan sejumlah gelar bagi The Blues.

Mengutip laporan Fourfourtwo, Rabu (2/07/14) dimana pihak Chelsea melalui situs resminya telah mengatakan. “Selamat tinggal untuk Ashley Cole, pemain yang telah memberikan kontribusi besar terhadap kesuksesan Chelsea dalam beberapa tahun terakhir. Dalam meraih gelar Liga Premier, Liga Eropa dan Liga Champion,”

”Sering disebut sebagai bek kiri terbaik dunia selama bertahun-tahun, dalam puncak karirnya yang banyak dihabiskan di sini (Chelsea). Cole memiliki kemampuan yang sangat besar, untuk dinobatkan menjadi pemain terbaik di posisinya sepanjang sejarah Chelsea,”

“Chelsea Football Club, berterima kasih kepada Ashley cole untuk penampilan fantastisnya selama delapan tahun disini, dan telah membantu membawa begitu banyak trofi bagi kami. Kami ingin dia baik di masa depan,”

Hengkangnya Ashley Cole, bersamaan dengan Samuel Eto’o, Frank Lampard dan Henrique Hilario yang juga meninggalkan Chelsea, setelah konraknya berakhir pada musim lalu.

Galery Foto Piala Dunia 2014 : Belgia vs AS 2-1

Belgia bek Toby Alderweireld upaya mengatasi di USA gelandang Alejandro Bedoya

Belgia gelandang Kevin De Bruyne tantangan USA gelandang Jermaine Jones

USA bek Geoff Cameron memegang off Belgia gelandang Eden Hazard

Belgia maju Divock Origi memiliki tembakan yang diselamatkan oleh USA kiper Tim Howard.

Tim Howard Kiper AS Sang Fenomenal

Howard Fenomenal
Timnas AS - Penampilan Tim Howard kala menghadapi Belgia mengundang puja-puji dari sang pelatih, Juergen Klinsmann. Bagaimana tidak? Howard telah mencatatkan rekor penyelamatan dalam satu laga Piala Dunia.

Amerika Serikat memang kebobolan dua gol dan kalah 1-2 dari Belgia, memastikan langkah mereka terhenti di babak 16 besar Piala Dunia 2014. Meski demikian, tim 'Paman Sam' tak bisa disebut tampil buruk.

Anak asuh Juergen Klinsmann sempat membuat Belgia frustrasi. Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan The Red Devils selalu buntu sebelum akhirnya mampu mencuri dua gol di babak tambahan. Satu sosok yang memegang peranan paling krusial adalah Howard.

Dicatat FIFA, Belgia total melancarkan 38 upaya dengan 27 mengarah ke gawang. Dari jumlah tersebut, 16 di antaranya digagalkan oleh Howard secara langsung sementara sembilan lainnya diblok barisan bek. Nah, jumlah penyelamatan tersebut mengantarkan Howard ke rekor baru Piala Dunia.

"Tim Howard menampilkan performa fenomenal. Dia bermain luar biasa dan menjaga peluang kami sepanjang pertandingan. Kami tahu kami akan mendapatkan kans jika kami terus melancarkan serangan, tapi dia memang benar-benar menakjubkan," kata Klinsmann dikutip BBC.

"Anda bisa memberikan pujian terbaik di dunia untuknya. Semakin lama dia menjaga peluang Anda di dalam pertandingan, Anda akan berharap mendapatkan pemecah kebuntuan saat menyerang," tambahnya.

"Anda bisa mempercayakan segalanya di pundak Tim. Pertandingan ini ditentukan oleh hal-hal kecil dan berkat tim kami punya kesempatan untuk lolos selama 120 menit," demikian pelatih asal Jerman ini.

Galery Foto : Argentina vs Swiss 1-0

Moment - moment indah saat Argentina vs Swiss 
Argentina 1-0 Switzerland (Di Maria 118'), Round of 16, Brazil 2014, Arena de Sao Paulo, Sao Paulo

Piala Dunia 2014 Brasil : Argentina 1 - 0 Swiss 

De Maria penentukan kemenangan Argentina 

Penyelamatan gemilang P. Gawang Argentina

Penjaga Gawang Swiss

Atraksi Messi menggiring bola

Luapan kegembiraan Di Maria

Saat extra time

Saat di Maria membobol gawang Swiss

Piala Dunia 2014 Brasil : Argentina 1 - 0 Swiss 

Piala Dunia 2014 Brasil : Argentina 1 - 0 Swiss 

Piala Dunia 2014 Brasil : Argentina 1 - 0 Swiss 

Piala Dunia 2014 Brasil : Argentina 1 - 0 Swiss 

Piala Dunia 2014 Brasil : Argentina 1 - 0 Swiss 


Timnas Swiss : Sepakbola Memang Kejam

Kekalahan menyakitkan Timnas Swiss atas Argentina
Timnas Swiss - Swiss hampir saja mampu memaksa Argentina untuk bermain hingga babak adu penalti di babak 16 besar. Tapi gol Angel Di Maria di menit-menit akhir masa perpanjangan waktu memupus asa Swiss.

Menghadapi Argentina di Arena de Sao Paulo, Selasa (1/7/2014) malam WIB, Swiss yang kalah dominan terus ditekan oleh La Albiceleste. Namun penampilan oke Diego Benaglio di bawah mistar mampu menjaga gawang Swiss dari kebobolan.

Swiss juga bukan tanpa peluang. Namun penyelesaian akhir yang buruk membuat Swiss gagal menjebol gawang Argentina yang dikawal oleh Sergio Romero.

Hingga 2x45 menit, tak ada gol yang mampu diciptakan oleh kedua tim. Pertandingan pun kemudian dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Setelah mampu menahan Argentina di babak pertama masa extra time, gawang Swiss akhirnya jebol juga di menit ke-118. Di Maria memecah kebuntuan Argentina usai memaksimalkan bola sodoran dari Lionel Messi.

Di penghujung pertandingan, Swiss nyaris bikin gol dan memaksakan laga untuk dilanjutkan ke adu penalti. Tapi, sundulan Blerim Dzemaili menyongsong umpan Xherdan Shaqiri masih membentur tiang gawang. Bola muntah kemudian mengenai kaki Dzemaili dan bergulir ke samping gawang.

Kekalahan ini amat disesali oleh asisten pelatih Swiss, Michel Pont. Namun dia juga tak menampik jika fisik Stephan Lichtsteiner dkk. menurun di babak perpanjangan waktu.

"Sepakbola itu brutal, brutal, brutal. Sayangnya, kami tidak punya kekuatan yang cukup di akhir untuk melalui perpanjangan waktu," ucap Pont seperti dikutip Reuters.

"Begitulah sepakbola, satu kesalahan kecil. Kami punya peluang untuk mencetak gol sebelum itu... Ini benar-benar kejam," katanya.

Howard Akui Belgia Tampil Fantastis

Timnas AS - Kekalahan dari Belgia membuat kiper Amerika Serikat Tim Howard amat kecewa, mengingat mereka tampil baik sepanjang laga. Tapi di lain sisi, dia memuji penampilan impresif sang lawan.

Kecewa AS Terhenti, Howard Akui Belgia Tampil Fantastis
Langkah AS di Piala Dunia 2014 terhenti setelah kalah 1-2 dari Belgia dalam laga di Arena Fonte Nova, Rabu (2/7/2014) dinihari WIB. Pertandingan berlangsung ketat dengan kemenangan baru ditentukan di babak tambahan.

Tim 'Paman Sam' tampil sedikit lebih dominan dalam penguasaan bola dengan perbandingan 54%-46% sebagaimana dilansir whoscored. Mereka mencatatkan 17 upaya di mana lima di antaranya mengarah ke gawang.

Satu hal yang perlu diapresiasi adalah kegemilangan pertahanan AS. Belgia tercatat melancarkan 39 tembakan, 15 berhasil digagalkan Howard secara langsung sementara sembilan lainnya sukses diblok oleh barisan pertahanan. AS juga tercatat melakukan 32 kali tekel untuk meredam serangan Belgia.

Namun dua gol dari masing-masing Kevin de Bruyne dan Romelu Lukaku menodai performa impresif tersebut. Tapi diakui, Belgia memang tampil lebih baik.

"Kekalahan ini menyakitkan hati. Kami mengerahkan segala upaya di lapangan tapi kami kalah dari sebuah tim yang sangat bagus. Ini menyakitkan, tapi angkat topi kepada Belgia karena mereka tampil fantastis," kata Howard dikutip Reuters.

"Terkadang ketika Anda mengerahkan upaya terbaik, hasilnya tidak muncul. Kami menempatkan mereka di bawah tekanan besar pada akhir laga tapi kemudian kehabisan waktu. Bagaimanapun ini adalah sebuah malam yang luar biasa dan kami punya para pemain yang menakjubkan," tambah kiper Everton ini.

Setelah kebobolan dua gol, AS memperkecil ketertinggalan lewat Julian Green. Mereka kemudian menekan Belgia di sisa waktu, namun gagal mencetak gol lain.

Angel Di Maria Penentu Kemenangan Argentina Atas Swiss

Kemenangan yang Sangat Layak untuk Argentina
Timnas Argentina  - Sudah tampil habis-habisan, Argentina disebut Angel Di Maria lebih dari sekadar layak meraih kemenangan. Karena itu pulalah penyerang 26 tahun itu menolak disebut pahlawan kemenangan.

Argentina susah payah melaju ke perempatfinal Piala Dunia 2014 dengan mengalahkan Swiss 1-0 di Arena Corinthians, Selasa (1/7/2014) malam WIB. La Albiceleste harus melalui perpanjangan waktu sebelum akhirnya gol tunggal Di Maria menjebol gawang Diego Benaglio di menit ke-118.

Sebagai penentu kemenangan, maka tak mengherankan jika pemain Real Madrid itu disebut sebagai pahlawan. Namun Di Maria lebih suka menyebut hasil ini sebagai usaha keras seluruh anggota tim.

Kenyataannya memang tim besutan Alejandro Sabella itu bekerja sangat keras untuk meraih kemenangan. Mereka tampil dominan dengan 64% penguasaan bola berbanding hanya 36% milik Swiss, sebagaimana dicatat whoscored.

Lionel Messi dkk. juga mencatatkan lebih banyak upaya: 29 kali tembakan dan delapan di antaranya mengarah ke gawang. Sementara Swiss cuma punya 15 tendangan di mana empat kali menyasar ke gawang dan satu membentur tiang.

"Bukan saya pahlawannya, pahlawannya adalah seluruh 23 pemain dan para staf teknik. Kami mengerahkan segalanya, seluruh upaya kami ada di lapangan, kami tidak putus asa," kata Di Maria kepada Closs dikutip Sky Sports.

"Kami selalu mencoba untuk menyerang, kami hanya membuat satu kesalahan di babak pertama saat membiarkan sebuah situasi satu lawan satu kepada (Sergio) Romero. Kemenangan ini lebih dari sekadar layak didapat, kami melakukan sebuah upaya yang hebat," tambahnya.

Jelang Partai Big Match : Perancis VS Jerman

Target Prancis Saat Ini Cuma Kalahkan Jerman, bukan Titel
Piala Dunia - Prancis menolak pembicaraan mengenai kans menjuarai Piala Dunia 2014. Untuk saat ini, mereka cuma fokus mengalahkan Jerman di perempatfinal.

Prancis, sebagaimana juga Jerman, tinggal berjarak tiga laga dari titel juara. Keduanya akan saling berhadapan memperebutkan tiket semifinal di Estadio Maracana, Jumat (4/7/2014) malam WIB.

Keduanya sejauh ini punya rekam jejak serupa, sama-sama menang tiga kali dan berimbang satu kali. Menilik catatan ini, setidaknya kedua tim punya bekal seimbang untuk laga nanti.

Meski punya potensi juara, bagaimanapun Prancis memilih untuk mengesampingkan pembicaraan di luar laga kontra Jerman. Langkah ini diambil pelatih Didier Deschamps demi menghindarkan timnya dari beban ekstra.

"Saya adalah seorang realis. Target saya, seperti para pemain saya, adalah laga hari Jumat. Melihat lebih jauh ke depan tidak membantu tujuan apapun," katanya dilansir situs resmi FIFA.

"Realitasnya sekarang adalah Jerman pada hari Jumat. Setiap orang boleh bermimpi, termasuk saya. Tapi saya adalah seorang pragmatis dan realis, Jumat adalah satu-satunya hal yang penting," demikian dia.

Menanti Laga Ujicoba : Timnas U-19 vs Arema U-21

Uji coba antara Arema dan Persema 1953 digelar sore hari sebelum laga timnas U-19 di Malang
TIMNAS U-19 - Setelah memastikan menggelar pertandingan uji coba melawan tim nasional Indonesia U-23, Jumat (11/7), Arema Cronus juga berencana melakoni laga persahabatan melawan Pusamania Borneo FC dan Persema 1953.
Pusamania Borneo FC dipilih karena klub peserta Divisi Utama ini memang sedang menjalani pemusatan latihan di Malang. Sementara itu, duel melawan Persema 1953 dipersiapkan untuk menguji kemampuan pemain yang selama ini jarang mendapat kesempatan tampil sebagi starter.

“Sebenarnya kita agendakan empat atau lima pertandingan uji coba, baik dari lokal, maupun luar Malang. Pelatih Pusamania Borneo Iwan [Setiawan] juga minta, sudah komunikasi dengan manajemen, tinggal jadwalnya. Kemudian lawan Persema kita agendakan, Senin [7/7] sore, karena malamnya ada timnas U-19 lawan Arema U-21,” tutur pelatih Arema Suharno.

Suharno juga mengatakan, sejatinya juga ada tiga tim dari Jawa Tengah yang ingin menjajal kemampuan Singo Edan, yaitu PSIS Semarang, Persis Solo, dan PSS Sleman. Namun, manajemen Arema terpaksa menolak keinginan ketiganya, kerena memang tidak mengagendakan uji coba di luar Malang.

“Kita tutup kemungkinan uji coba di luar kandang. Selain kita ingin menghibur Aremania di bulan puasa ini, kita juga berharap ada kritik dari Aremania dengan bermain di sini [Malang],” pungkas Suharno. (gk-57)

Highlights Piala Dunia : Argentina vs Switzerland 1-0


Argentina vs Switzerland 1-0 Angel Di Maria GOAL | World Cup 2014 

Diego Costa Resmi Berseragam Chelsea

Chelsea mencapai kesepakatan harga dengan Atletico Madrid untuk mendaratkan
Diego Costa ke Stamford Bridge.
LIGA INGGRIS - Raksasa Liga Primer Inggris, Chelsea, telah mencapai kesepakatan untuk mendatangkan striker Atletico Madrid Diego Costa setelah klub asal London itu menebus klausul pelepasan sang pemain.

Kepindahan Costa sejatinya sudah tersiar sejak Mei kemarin saat Chelsea ditaklukkan Atletico di babak semi-final Liga Champions, di mana pihak The Blues kala itu sepakat untuk menebus yang bersangkutan dengan nilai transfer mencapai £35 juta.

Pemain kelahiran Brasil itu juga akan menerima gaji tiga kali lebih banyak ketimbang yang ia dapatkan di Spanyol, dengan Chelsea yang akan mengganjarnya dengan kontrak senilai £150 ribu per pekan untuk lima tahun ke depan.

“Chelsea Football Club bisa mengonfirmasi sebuah kesepakatan yang telah dicapai dengan Atletico Madrid untuk transfer Diego Costa, dengan Chelsea yang memenuhi klausul pelepasan pemain internasional Spanyol tersebut,” demikian rilis yang dikeluarkan klub asal London itu di laman resminya.

Dengan kesepakatan ini, maka Costa menjadi pembelian kedua Chelsea di musim panas menyusul kedatangan Cesc Fabregas dari Barcelona, selagi Jose Mourinho yang masih menginginkan tenaga baru di lini tengah dengan membidik Paul Pogba.

PIALA DUNIA : Argentina vs Swiss 1-0

Angel Di Maria menjadi penentu kemenangan Argentina saat adu penalti telah membayang di depan mata
PIALA DUNIA - Argentina secara dramatis memesan tempat di perempat-final Piala Dunia 2014 usai mengatasi perlawanan alot Swiss melalui perpanjangan waktu, Selasa (1/7) siang di Sao Paulo.

Kedua tim bermain imbang tanpa gol hingga nyaris 120 menit sebelum Angel di Maria muncul sebagai pahlawan kemenangan Los Albicelestes hanya sesaat jelang adu penalti.

Kini Argentina menanti hasil pertemuan Belgia versus Amerika Serikat untuk melihat siapa lawan yang akan mereka hadapi di babak delapan besar.

Babak Pertama

Tempo permainan berjalan datar di awal laga dengan Argentina terlihat kesulitan menembus penampilan disiplin pasukan Swiss besutan Ottmar Hitzfeld.

La Nati bahkan tak segan merusak serangan Tim Tango dengan pelanggaran-pelanggaran sistematis sehingga Lionel Messi cs. kesulitan menciptakan ancaman nyata.

Malah peluang perdana pada pertandingan ini datang untuk kubu Swiss di menit ke-27, ketika Xherdan Shaqiri memberikan umpan tarik untuk dihantam Granit Xhaka. Namun tembakan Xhaka masih dapat dihadang kaki kiper Sergio Romero.

Setelah bek Argentina, Ezequiel Garay, melepas percobaan melenceng dari situasi tendangan penjuru, kembali giliran Swiss yang memperoleh kesempatan sangat bagus untuk memecah kebuntuan.

Shaqiri lagi-lagi terlibat dalam prosesnya dengan mengirim umpan terobosan terukur ke arah Josip Drmic. Sayang kans emas terbuang sia-sia setelah upaya Drmic mencungkil si kulit bulat gagal memperdaya Romero.

Babak Kedua

Argentina tetap dominan dalam  penguasaan bola selepas turun minum, tetapi mereka masih susah membongkar pertahanan sang lawan yang dikomandoi duet Johan Djorou serta Fabian Schar.

Sementara di ujung lain lapangan Swiss juga tetap berbahaya. Di menit ke-50 tangkapan kurang lengket Romero mengantisipasi tembakan bebas Shaqiri cukup untuk membuat jantung suporter Argentina berdegup kencang.

Argentina akhirnya menciptakan peluang bagus di menit ke-62 saat Gonzalo Higuain meneruskan umpan silang Marcos Rojo dengan sundulan akurat yang mampu ditepis Diego Benaglio.

Skuat besutan Alejandro Sabella semakin menggebu-gebu menerapkan tekanan dan dua kans lagi mereka peroleh dari sang kapten Messi, yang tampak jauh lebih hidup di babak kedua.

Pertama bintang Barcelona itu melesatkan tendangan setengah voli yang sedikit terlalu tinggi di atas mistar, dan setelahnya La Pulga merangsek ke dalam kotak penalti Swiss dengan liukan khasnya sebelum melepas tembakan yang dimentahkan dengan gemilang oleh Benaglio.

Di pengujung waktu normal, kedua kubu saling menebar bahaya dengan pergerakan Messi kembali menginisiasi satu kemelut di area penalti lawan, sedangkan Swiss mengancam via sundulan Schar dari tendangan bebas Gokhan Inler.

Perpanjangan Waktu

Argentina langsung mendapatkan kans tak lama setelah dimulainya extra time. Tendangan penjuru Angel di Maria berhasil menemui kepala Garay, namun Benaglio masih sigap mengantisipasi.

Sesaat kemudian giliran Rodrigo Palacio meneruskan umpan tendangan bebas Messi dengan tandukannya. Peluang ini juga belum berhasil memperdaya Benaglio.

Sepuluh menit mendekati akhir masa perpanjangan, Benaglio menampilkan penyelamatan fantastis untuk memastikan skor kacamata terus terjaga dengan menangkal tembakan keras Di Maria menuju sudut kanan atas gawang.

Namun, saat adu penalti sudah membayang di depan mata, Benaglio akhirnya harus tunduk juga oleh upaya Di Maria. Bermula dari aksi Palacio mencuri bola dari Stephan Lichtsteiner, penyerang Inter itu kemudian mengumpan kepada Messi dan sang kapten meneruskannya untuk dikonversi Di Maria dengan tembakan akurat ke tiang jauh.

Swiss menolak menyerah dan pada detik-detik penghabisan mereka hampir menyeimbangkan skor. Sayang, keberuntungan masih belum berpihak karena sundulan Blerim Dzemaili kandas oleh tiang gawang.

PIALA DUNIA : Belgia VS AS 2-1

Belgia mampu menaklukkan perlawanan sengit AS dengan skor tipis 2-1, Rabu (2/7)
PIALA DUNIA - Belgia sukses menundukkan perlawanan sengit Amerika Serikat, Rabu (2/7), di Salvador. Laskar Marc Wilmots melaju ke perempat-final setelah menang 2-1.

Adapun, gol Belgia dicetak oleh Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku, sementara Julian Green mencetak gol semata wayang AS. Ketiga gol dicetak di babak tambahan dan lampu sorot tentunya mengarah pada Tim Howard yang melakukan 16 penyelamatan.

Babak pertama

Tak ada gol di paruh pertama, tapi kedua tim menyajikan permainan yang menghibur. Baik Belgia maupun AS sama-sama rajin menciptakan peluang dan disiplin dalam bertahan di Salvador.

Belum genap semenit, Divock Origi hampir saja membawa Belgia unggul. Penyerang Lille ini memperdaya bek tengah AS, Besler, dan melepas tembakan keras mendatar ke arah Tim Howard yang mampu menghalau bola dan menghasilkan sepak pojok.

Ada momen unik dalam laga ini, yakni seorang fan berbaju biru memasuki lapangan, namun langsung diamankan oleh yang berwajib.

Di menit 21, giliran AS yang mengembangkan permainan menyerang. Michael Bradley beraksi di depan kotak penalti dan berkontak fisik dengan dua bek Belgia. Gelandang tersebut memberikan bola pada Clint Dempsey yang langsung menyepak bola ke arah gawang. Beruntung, Thibaut Courtois berada di posisi yang tepat untuk mengklaim bola.

Kevin De Bruyne gagal memanfaatkan serangan balik beberapa saat setelahnya. Dimulai dari Jan Vertonghen yang memipin serangan kilat, bola diberikan kepada De Bruyne. Gelandang Wolfsburg ini lolos dari penjagaan dan sukses melepas tembakan dari dalam kotak penalti. Namun bola justru mengarah ke sisi kiri gawang, Belgia batal memimpin.

Jelang jeda, Jermain Jones mendapat satu peluang saat menyambut umpan silang DeAndre Yedlin, tapi masih melebar.

Babak kedua

Belgia menciptakan peluang pertama di paruh kedua lewat Dries Mertens. Bintang Napoli itu mencoba menanduk bola secara parabol ke arah gawang, namun Howard cukup sigap untuk menepisnya.

Pasukan Marc Wilmots melanjutkan penetrasi mereka. Secara beruntun, ancaman Belgia membuat pertahanan AS ketar-ketir, tapi tetap saja belum tercipta gol. Tandukan Origi masih membentur mistar dan backheel Mertes selanjutnya meleset tipis di samping mistar Howard.

Menit 76, dominasi Belgia masih terasa. Mereka kembali mendapat peluang emas saat Origi sukses mengirim terobosan kepada Mirallas. Sayang, penyerang Everton itu tak mampu membobol Howard yang tampil gemilang malam ini. Dua menit berselang, kiper Everton ini kembali melakukan penyelamatan gemilang dari tembakan Eden Hazard.

Lima menit jelang bubaran, Belgia secara konsisten memberikan ancaman lewat Hazard, Kompany, dan De Bruyne. Malang bagi mereka, performa Howard terlampau hebat sehingga mereka tak kunjung menghasilkan gol.

Di menit tambahan, AS mendapat peluang yang bisa saja membawa mereka lolos ke perempat-final. Sayang, Wondolowski yang berdiri bebas dan tinggal berhadapan dengan Courtois justru melambungkan bola entah ke mana. Laga berlanjut ke babak tambahan karena skor masih kacamata hingga menit ke-90.

Babak tambahan

Lukaku jadi superior pada pertandingan Belgia vs AS
Masuknya Romelu Lukaku langsung memberi dampak signifikan. Penyerang Chelsea ini sukses memimpin serangan balik Belgia, memberikan umpan silang, dan - walau meleset - menciptakan kesempatan bagi De Bruyne untuk mencetak gol. Howard pun takluk dan Belgia di atas angin ketika babak tambahan baru berjalan empat menit.

Tak lama berselang, Lukaku kembali beraksi. Kali ini giliran De Bruyne yang memberikan umpan manis pada sang penyerang di kotak penalti. Lukaku yang dimanjakan pun langsung menghantam bola dengan keras ke tiang dekat, Howard kembali tak berkutik, dan kemenangan ada di depan mata Belgia.

Babak tambahan kedua, AS membuat kejutan! Mereka memperkecil defisit dua gol berkat kerjasama apik dari Bradley dan Julian Green yang baru masuk. Bradley mencungkil bola ke kotak penalti, Green berlari ke arah bola dan melepas sepakan voli akurat dengan kaki kanannya. Courtois tak berdaya dan skor menjadi 2-1!

AS hampir saja memaksa Belgia melakoni adu penalti ketika bola mengalir dari Bradley - Yedlin - Dempsey. Sayang, sepakan Dempsey sebagai penutup mampu dihalau oleh Courtois. Pertandingan pun berakhir dan perlawanan sengit AS gagal menekuk Belgia, yang lolos ke perempat-final dan menantang Argentina.

Susunan Pemain

Belgia: Courtois, Alderweireld, Kompany, Van Buyten, Vertonghen; Fellaini, Witsel, De Bruyne; Mertens, Origi, Hazard

AS: Howard; Johnson, Gonzalez, Besler, Cameron; Jones, Bradley, Bedoya, Zusi, Beasley; Dempsey