Friday, June 13, 2014

Inovasi Agar Pagar Betis Tidak "Nakal"

Inovasi Agar Pagar Betis Tidak "Nakal"
PIALA DUNIA - Teknologi garis gawang mulai digunakan di Piala Dunia 2014. Namun, ada satu lagi inovasi dalam sepak bola yang kembali diperkenalkan kepada para penonton sepak bola, yakni penyemprot temporer.

Barang tersebut sudah dicoba pada laga pembuka Piala Dunia 2014 antara Brasil kontra Kroasia di Arena Corinthians, Sao Paulo, Kamis atau Jumat (13/6/2014) dini hari WIB. Wasit asal Jepang, Yuichi Nishimura, mengantongi penyemprot itu dan digunakan setiap ada tendangan bebas yang berpotensi tercipta sebuah gol.

Penyemprot itu berguna sebagai penanda di mana bola harus diletakkan saat terjadi tendangan bebas. Selain itu, wasit juga akan membuat sebuah garis pembatas dengan penyemprot itu, agar pagar betis pemain tidak "nakal" alias bergerak maju ke depan. Jika ketahuan ada pemain melewati garis yang sudah ditandai, maka wasit akan memberikan kartu kuning untuk si pelanggar. Cairan yang keluar dari penyemprot itu akan hilang dalam beberapa menit.

Inovasi ini sebenarnya sudah lama digunakan di kompetisi Argentina dan Brasil. Bahkan, inovasi ini sudah diperkenalkan pada Piala Dunia Antarklub 2013 lalu. Namun, kiper Bayern Muenchen Manuel Neuer sempat menyindir inovasi itu hanya memperlambat waktu permainan.

Akan tetapi, wasit asal Inggris Howard Webb justru memuji inovasi tersebut. "Ini akan membantu kami agar para pemain penjaga pagar betis tetap di tempat. Hal itu memberikan tim menyerang kesempatan yang lebih baik untuk menciptakan sesuatu dari situasi bola mati," kata Webb.

Inilah Wasit Saat Inggris VS Italia Di PD 2014

Inggris Kontra Italia Dipimpin Wasit Belanda
INFO FIFA - FIFA merilis empat wasit yang akan memimpin pertandingan Piala Dunia 2014 pada Sabtu, 14 Juni mendatang. Pada hari tersebut dihelat pertandingan-pertandingan di Grup C dan D Piala Dunia 2014.

Wasit asal Belanda, Bjorn Kuipers, akan menjadi pengadil laga Inggris melawan Italia di Arena Amazonia, Manaus. Wasit berusia 41 tahun itu memiliki pengalaman memimpin enam final kejuaraan besar, di antaranya Spanyol kontra Brasil pada Piala Konfederasi 2013 dan Real Madrid versus Atletico Madrid pada Liga Champions.

Pada laga Grup D lain yang mempertemukan Uruguay menghadapi Kosta Rika, FIFA menunjuk wasit asal Jerman, Felix Brych. Brych merupakan wasit langganan Liga Champions sejak 2008. Brych baru saja menjadi pengadil pada laga final Liga Europa tahun ini.

Sementara itu, untuk dua laga Grup C, wasit dari Benua Amerika mendapat kesempatan tampil. Pertandingan Kolombia kontra Yunani akan dipimpin oleh Mark Geiger dari Amerika Serikat. Dan, laga Pantai Gading menghadapi Jepang akan diwasiti oleh Enrique Osses dari Cile.

Menanti Aksi Robben Saat Melawan Spanyol

Menanti aksi Robben Saat Melawan Spanyol
TIMNAS BELANDA - Gelandang Arjen Robben berpendapat, serangan balik akan menjadi senjata utama Belanda saat melawan Spanyol pada pertandingan penyisihan Grup B di Arena Fonte Nova, Salvador, Jumat (13/6/2014). 

Pertandingan nanti bakal menjadi momentum bagi Belanda untuk membalas kekalahan di final Piala Dunia 2010. 

Impian Belanda menjuarai Piala Dunia harus kandas, empat menit jelang babak tambahan usai. Saat itu, Robben duduk lesu melihat Spanyol berpesta juara berkat gol semata wayang Andres Iniesta. 

"Kami tak bermain tiki-taka, meskipun aku menyukainya. Kami akan meraih hasil dengan cara kami. Serangan balik akan menjadi senjata berbahaya yang akan kami gunakan pada turnamen ini," kata Robben. 

"Spanyol bukan hanya tim favorit tetapi mereka adalah tim yang bermain bersama-sama dalam waktu yang cukup lama dan selaras satu sama lain. Sebaliknya, kami memulai proyek baru setelah Piala Eropa. Ini akan menuju ke arah yang tepat. Akan ada waktunya Spanyol berhenti menang. Namun, juara tiga kali berturut-turut merupakan pencapaian besar dan harus dihormati," sambungnya. 

Kondisi Lapangan di Manaus Belum Stabil

Italia Berharap Kondisi Lapangan di Manaus Tak Ganggu Jalannya Laga
PIALA DUNIA - Kondisi rumput lapangan di Arena Amazonia, Manaus, belum siap 100 persen menjelang laga pertama Grup D antara Italia melawan Inggris. Hal itu diharapkan tak mengganggu jalannya pertandingan.

Menjelang laga antara Inggris melawan Italia, Sabtu (14/6/2014) besok, beredar foto di media sosial, Twitter, yang memperlihatkan keadaan rumput lapangan Arena Amazonia kering di beberapa bagian.

Pihak pengelola stadion pun sudah mengakui bahwa lapangan di stadion berkapasitas 39.118 tempat duduk itu pasti belum berada di kondisi terbaik untuk menggelar pertandingan.

Pihak Italia langsung melakukan inspeksi lapangan setibanya di Manaus. Wakil presiden federasi sepakbola Italia (FIGC), Demetrio Albertini lalu langsung berharap bahwa kondisi lapangan ini tak terlalu menganggu jalannya pertandingan.

"Saya mendengar beberapa berita mengenai persoalan ini sebelum dipublikasikan di surat kabar Inggris," kata Albertini di situs resmi FIGC.

"Delegasi kami sudah tiba di Manaus dan kami akan segera mengetahui lebih jauh mengenai kondisi lapangan."

"Bagaimanapun, itu tak akan mengubah apapun, lapangan itu tak akan berada di kondisi sempurna. Tapi, ini adalah Piala Dunia. Tentu saja, untuk memainkan laga di lapangan yang tak memadai tidaklah pernah nyaman, semoga itu tak menghancurkan pertunjukkannya," imbuhnya.

Kendati kondisi lapangan tak sempurna, Albertini menegaskan bahwa timnas Italia bakal tetap menjalankan semua rancana yang sudah disusun sebelumnya.

"Kami akan berlatih secara reguler di stadion itu. Hal itu merupakan tes penting sebelum pertandingan. Kami akan melanjutkan program yang sudah disusun beberapa bulan lalu," ucap eks pesepakbola yang pernah membela AC Milan itu.

Mungkinkah Timnas Kroasi Lolos Di Fase Grup?

Kroasia Tetap Optimistis Lolos dari Fase Grup
TIMNAS KROASI - Kekalahan 1-3 yang diderita dari Brasil bukan pertanda bagus bagi Kroasia. Meski begitu, pelatih Kroasia Niko Kovac tetap optimistis dengan kans timnya lolos dari fase grup.

Memainkan pertandingan pembuka Piala Dunia 2014 dinihari tadi, Kroasia sempat menghidupkan harapan setelah unggul cepat berkat gol bunuh diri yang dibuat bek Brasil, Marcelo.

Akan tetapi, pada akhirnya Kroasia harus mengakui keunggulan tim tuan rumah. Meski diwarnai sebuah gol kontroversial, Brasil sukses memenangi pertandingan berkat dua gol Neymar dan Oscar.

Dengan kekalahan ini, Kroasia belum memiliki nilai sedangkan Brasil telah mengumpulkan tiga angka. Tapi bagaimanapun, masih ada peluang lolos untuk Kroasia, mengingat babak penyisihan masih tersisa dua pertandingan lain yakni melawan Kamerun (18/6) dan Meksiko (24/6).

"Anak-anak asuhan saya sudah bertarung selama dua tahun untuk mencapai Piala Dunia. Mereka bekerja keras, siap, dan mereka dihadapkan pada sebuah keputusan penalti di laga ini. Anda bisa bayangkan berjalan ke ruang ganti kami -- bagaimana mood para pemain," ungkap Kovac yang dikutip dari Reuters.

"Saya optimistis. Wajar jika mereka akan sedikit terpuruk setelah kekalahan ini, tapi kami akan bangkit lagi secepatnya karena kami memiliki sesuatu untuk dilahap."

"Kami hanya harus menciptakan jalan bagi kami sendiri ke babak knockout karena kami benar-benar cukup bagus," sahut Kovac yakin.

Ronaldo Belum Fit 100% Lawan Jerman

Kondisi Ronaldo Kembali Dipertanyakan
TIMNAS PORTUGAL - Kesiapan Cristiano Ronaldo memperkuat Portugal di Piala Dunia 2014 kembali dipertanyakan. CR7 tak tuntas mengikuti sesi latihan bersama rekan-rekannya dan harus mendapat perawatan kompres di kakinya.

Sejak mengantar Real Madrid menjuarai Liga Champions, kondisi Ronaldo terus naik turun. Berulang kali dia diberitakan bakal tampil di Piala Dunia dengan kondidi tidak fit, namun berkali pula muncul bantahan yang menyebut kalau pemain terbaik dunia itu siap bertarung.

Yang terakhir, Ronaldo sendiri yang menyebut kondisinya sudah 99,9%. Namun pada kenyataannya Ronaldo masih belum pulih benar setelah dia tidak mampu menuntaskan sesi latihan yang digelar timnas Portugal, Kamis (12/6/2014) siang waktu setempat.

Dikutip dari Marca, Ronaldo cuma berlatih bersama rekan-rekannya selama 15-20 menit saja yakni saat melakukan sesi latihan fisik. Tapi dia kemudian tak terlihat di lapangan saat rekan-rekannya berlatih menggunakan bola.

Pemain terbaik dunia itupun sempat terlihat mengompres kakinya dengan menggunakan es pada lutut kirinya. Kondisi itu membuat dia dikhawatirkan kembali bermasalah dengan tendinitis-nya.

Kekhawatiran soal kondisi Ronaldo disanggah Joao Coutinho. Pemain Real Madrid itu disebutnya sudah berada di kondisi 100%.

"Sejak bergabung berlatih dengan kami, kondisinya sudah 100%, sebagaimana pemain yang lain. Segalanya naik-baik saja dengan dia, tapi ada beberapa hal yang harus jadi perhatian," sahut Coutinho.

"Hari ini ada banyak pemain yang juga menggunakan kompres. Tak ada yang perlu dikawatirkan. Dikompres setelah melakukan latihan adalah hal yang biasa," tandasnya.

Menanti Strategi Loew Saat Lawan Portugal

Loew Sudah Punya Rencana untuk Matikan Ronaldo
TIMNAS JERMAN - Pelatih Jerman Joachim Loew sudah menyiapkan rencana khusus menjelang laga pertama Piala Dunia 2014 melawan Portugal. Rencana itu akan dia gunakan untuk mematikan Cristiano Ronaldo.

Ronaldo adalah ancaman terbesar untuk Jerman pada laga Grup G di Arena Fonte Nova, Salvador, 16 Juni mendatang. Bintang Real Madrid itu telah pulih dari cedera dan akan menjadi tumpuan serangan Portugal.

Loew sadar betul akan potensi bahaya yang tersimpan dalam diri Ronaldo. Oleh karena itu, dia pun punya cara untuk meredam CR7.

Loew berencana memasang kapten Philipp Lahm sebagai gelandang bertahan pada laga kontra Portugal. Di sisi kanan pertahanan Die Nationalmannschaft, dia menurunkan Jerome Boateng.

Boateng akan berfokus pada upaya menghentikan Ronaldo, yang biasanya beroperasi di sisi kiri serangan. Lahm juga akan membantu Boateng dalam menjalankan tugas ini.

"Butuh sebuah peran yang bisa mengawal Ronaldo, dan Jerome Boateng telah melakukan itu di waktu sebelumnya," jelas Loew di Sky Sports.

"Demikian juga Lahm. Jadi, mereka berdua akan menanganinya," tambah Loew.

"Anda tak boleh membiarkan dia lepas dari pandangan Anda. Anda harus selalu bertanya 'apa yang sedang Ronaldo lakukan? di mana Ronaldo?'," tuturnya.

Martinez Tetap Pelatih Everton Hingga 2018/2019

Everton Ikat Martinez dengan Kontrak Baru
LIGA INGGRIS - Everton memberikan penghargaan kepada manajer mereka, Roberto Martinez, atas kinerjanya pada musim lalu. The Toffees mengikat Martinez dengan kontrak baru.

Di bawah polesan Martinez, Everton menunjukkan perkembangan signifikan. Mereka sempat berpeluang lolos ke Liga Champions. Tapi, lantaran kedodoran di akhir, Ross Barkley dkk. akhirnya finis kelima di klasemen akhir Liga Primer Inggris dan mendapatkan tiket Liga Europa.

Pencapaian pada musim lalu membuat pihak klub merasa puas. Mereka pun menghadiahi Martinez kontrak baru berdurasi lima tahun yang membuat eks manajer Wigan Athletic itu akan bermukim di Goodison Park sampai akhir musim 2018/2019.

"Saya senang telah diberi kesempatan untuk membuat komitmen yang lebih panjang dengan Everton. Saya menyukai musim pertama saya di klub," ujar Martinez di situs resmi klub.

"Saya sangat bangga dengan cara Everton bermain sepanjang musim dan kenangan-kenangan yang bisa kami buat bersama-sama," lanjutnya.

"Saya sangat antusias menyambut musim depan. Sejak pertama datang ke Everton, saya tahu bahwa ini adalah tempat yang spesial," kata Martinez.

"Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang terkait dengan klub, jajaran direksi, semua staf, para pemain, dan suporter kami yang brilian karena telah percaya kepada saya dan memberi saya kesempatan untuk meneruskan tradisi dan sukses klub hebat ini," tutur pria 40 tahun ini.

Martinez bergabung dengan Everton pada tahun lalu untuk menggantikan David Moyes. Awalnya dia dikontrak selama empat tahun.

Keputusan Wasit Rugikan Timnas Kroasia

Kovac Geram Kroasia Dirugikan Keputusan Wasit
TIMNAS KROASIA - Kroasia menelan kekalahan saat berhadapan dengan Brasil di laga pertama Grup A Piala Dunia. Merasa dirugikan keputusan wasit, Vatreni mengaku seakan ingin mengemas koper saat ini juga.

Saat melakoni pertandingan melawan Selecao di Arena de Sao Paulo, Sao Paolo, Kroasia kalah dengan skor akhir 1-3.

Dalam pertandingan yang berlangsung, Jumat (13/6/2014) dinihari WIB, Kroasia mampu unggul lebih dulu di menit 11 usai Marcelo salah mengantisipasi umpan silang Iviica Olic.

Tim Samba mampu menyamakan kedudukan 18 menit kemudian lewat sepakan jarak jauh Neymar. Brasil akhirnya berbalik unggul setelah wasit asal Jepang, Yuichi Nishimura, menunjuk titik putih akibat Dejan Lovren dinilai melanggar Fred di kotak penalti di menit 71.

Keputusan inilah yang kemudian diprotes oleh pelatih Kroasia, Niko Kovak, sebab Fred dinilai melakukan diving. Pada prosesnya, Neymar mampu mengeksekusi penalti itu dengan sempurna untuk membawa Brasil berbalik unggul.

Brasil akhirnya mengunci kemenangan setelah Oscar berhasil membobol gawang yang dikawal Stipe Pletikosa pada masa injury time babak kedua.

Seusai pertandingan, Novak pun langsung mengungkapkan kekecewaannya atas kepemimpinan Nishimura.

"Jika laga seperti itu menjadi awal kami di Piala Dunia, maka sebaiknya kami menyerah sekarang dan pulang," kata Kovac di BBC.

"Kami berbicara mengenai respek, itu bukanlah sebuah respek. Kroasia tak mendapatkan apapun."

"Jika itu merupakan penalti, kami tak perlu bermain sepakbola lagi. Mari bermain bola basket sebagai gantinya, itu sungguh memalukan," imbuhnya.

Fantastic, Debut Neymar Di Piala Dunia 2014

Debut Piala Dunia yang Luar Biasa untuk Neymar
TIMNAS BRASIL - Striker Brasil, Neymar, bermain cemerlang di laga pertamanya di Piala Dunia. Pesepakbola 22 tahun itu menjadi kunci kemenangan Selecao atas Kroasia, dengan torehan dua gol yang dia lesakkan.

Brasil mengawali langkah di Piala Dunia dengan kemenangan 3-1 saat berhadapan dengan Vatreni di pertandingan pertama Grup A.

Sempat tertinggal dari Kroasia di menit 11 akibat gol bunuh diri Marcelo, tim besutan Luiz Felipe Scolari itu bisa membalas tiga gol di sisa pertandingan.

Neymar menjadi penyama kedudukan 18 menit kemudian, dia lalu membawa Brasil berbalik unggul di menit 71 lewat tendangan penalti.

Pada prosesnya, penalti untuk tim Samba ini mendapatkan kecaman dari pelatih Kroasia, Niko Kovac, karena wasit dianggap membuat keputusan kontroversial.

Brasil akhirnya tak terkejar usai Oscar sukses membobol gawang Kroasia di masa injury time untuk memastikan kemenangan dengan margin dua gol.

Neymar pun lantas tak bisa menyembunyikan kegembiraannya atas penampilan awalnya bersama Brasil di Piala Dunia. Sukses mencetak brace, striker asal Barcelona itu menyebutkan rasa gembiranya yang tak terukur.

"Ini lebih baik jika dibandingkan apa yang saya pikirkan," kata Neymar di BBC.

"Saya berharap kami bisa memetik kemenangan, tapi bisa melakukan debut di Piala Dunia dengan mencetak brace merupakan kegembiraan yang tak bisa diukur," imbuhnya.

Inilah Pelatih Baru Lazio

Pioli Jadi Pelatih Baru Lazio
LIGA ITALIA - Lazio sudah punya pelatih baru selepas mundurnya Edy Reja. Biacocelesti memercayakan kursi pelatih mereka kepada mantan allenatore Bologna, Stefano Pioli.

Reja resmi mundur dari Lazio pada Kamis (12/6/2014) kemarin. Dia meletakkan jabatan setelah gagal mengantarkan timnya lolos ke kompetisi Eropa.

Untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Reja, Lazio menunjuk Pioli sebagai pelatih anyar. Mereka kabarnya mengontrak Pioli selama dua tahun.

"S.S. Lazio mengumumkan bahwa Stefano Pioli akan menjadi pelatih baru tim utama mulai 1 Juli 2014," demikian keterangan Lazio di situs resminya.

Sebelum akhirnya menunjuk Pioli, Lazio dilaporkan mendekati eks pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri. Tapi, Alegri menolak tawaran Le Aquile.

Selain pernah melatih Bologna, Pioli juga berpengalaman menangani Parma, Chievo, dan Palermo. Pelatih yang kini berusia 48 tahun itu juga pernah bekerja di tim-tim kecil seperti Salernitana, Modena, Piacenza, dan Sassuolo.

Video : Brazil VS Kroasia 3-1


Brazil vs Croatia 3-1 ~ All Goals & HighLights Full Macth In HD

Neymar Luar Biasa, Mewujudkan Harapan Suporter Brasil

Neymar Mewujudkan Harapan Brasil
TIMNAS BRASIL - Sangat diharapkan mengantar Brasil jadi juara dunia, Neymar sempat dikhawatirkan akan terbebani. Tapi bintang muda Samba itu membuktikan kalau dia memang layak diandalkan setelah bikin dua gol di laga debut.

Brasil mengawali Piala Dunia 2014 dengan cara terbaik yang bisa mereka lakukan. Meski sempat tertinggal lebih dulu akibat gol bunuh diri Marcelo, skuat besutan Luiz Felipe Scolari bisa bangkit dan membalikkan keadaan untuk akhirnya menang 3-1.

Di Arena Corinthians, Jumat (13/6/2014) dinihari WIB, dua gol Brasil dibuat Neymar pada masing-masing babak. Sementara satu lainnya dileskkan Oscar jelang laga tuntas.

Terkait Neymar, laga perdananya di Piala Dunia 2014 pada awalnya berjalan tidak mudah. Sebelum mencatatkan namanya di papan skor dia malah lebih dulu dikartu kuning wasit. 

Neymar mencetak gol yang menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit 29. Tendangan yang dia lepaskan dari luar kotak penalti menyusur rumput, membentur tiang dan masuk ke gawang. Sementara gol kedua dilesakkan dari eksekusi penalti, menyusul pelanggaran Dejan Lovren pada Fred di kotak terlarang.

Dengan dua golnya tersebut, Neymar total telah membuat 33 gol dari 50 penampilan di timnas Brasil. Dua gol itu juga menjadi gol keenam dia dalam empat pertandingan terakhir bersama tim Samba.

Opta mencatat kalau Neymar menjadi pemain pertama setelah David Villa (2006) yang langsung bikin dua gol pada laga debut di Piala Dunia. Pemain depan milik Barcelona itu sekaligus menjadi orang Brasil pertama yang bikin penalti di Piala Dunia setelah terakhir dilakukan Ronaldinho dalam laga dengan China di Piala Dunia 2002.

Piala Dunia baru dimulai, perjuangan Brasil menjadi juara dunia masih sangat panjang. Tapi dengan dua gol yang dibuat di pertandingan pertamanya, Neymar punya peluang besar mewujudkan harapan publik Brasil untuk bisa mengantar timnasnya jadi juara saat Piala Dunia digelar di halaman rumah sendiri.

PIALA DUNIA 2014 : Brasil VS Kroasia 3-1

Neymar Dua Gol, Brasil Kalahkan Kroasia 3-1
PIALA DUNIA - Brasil mengawali kiprahnya di Piala Dunia 2014 dengan kemenangan. Selecao mengalahkan Kroasia pada laga pembuka dengan skor 3-1. Neymar jadi bintang lewat dua golnya.

Tampil di Arena Corinthians, Sao Paulo, Jumat (13/6/2014) dinihari WIB, Brasil menguasai permainan. Mereka unggul penguasaan bola 59:41.

Brasil juga menciptakan lebih banyak peluang. Mereka melepaskan 14 tembakan dan sembilan di antaranya mengarah ke gawang. Sementara itu, Kroasia membuat 10 percobaan mencetak gol dan empat di antaranya tepat sasaran.


Selebrasi Neymar setelah mencetak gol ke gawan Kroasia
Meski lebih banyak bertahan, Kroasia lebih dulu unggul. Mereka memimpin setelah Marcelo membuat gol bunuh diri.

Tapi, sebelum babak pertama berakhir, Brasil menyamakan kedudukan. Tembakan Neymar bersarang di gawang Kroasia dan membuat skor jadi 1-1.

Brasil mencetak dua gol tambahan pada paruh kedua. Penalti Neymar membawa mereka berbalik unggul sebelum akhirnya Oscar mencetak gol di menit-menit akhir.

Kemenangan ini mengantarkan Brasil ke puncak klasemen Grup A dengan tiga poin. Kroasia yang punya poin nol berada di posisi terbawah.

Jalannya Pertandingan

Kroasia mengancam ketika laga belum genap berusia satu menit. Mateo Kovacic melepaskan tembakan mendatar dari luar kotak penalti, tapi arahnya masih melenceng.

Gol bunuh diri Marcelo "Gol Bunuh Diri Pertama Di PD 2014 Brasil
Usaha Brasil untuk membuka skor pada menit keenam tak membuahkan hasil. Diawali tendangan bebas Marcelo, sundulan David Luiz masih terlalu lemah dan bola mudah ditangkap kiper Stipe Pletikosa.

Kroasia nyaris membuat kejutan semenit kemudian. Ivan Perisic melepaskan umpan silang terukur dari sisi kanan dan Ivica Olic menyambutnya dengan sundulan. Sial buat Olic, sundulannya masih melebar.

Kroasia benar-benar unggul ketika laga berusia 11 menit melalui gol bunuh diri Marcelo. Olic mengirimkan umpan silang dari sisi kiri dan Marcelo secara tak sengaja membelokkan bola ke gawangnya sendiri.

Setelah kebobolan, Brasil menggempur Kroasia habis-habisan. Mereka punya peluang pada menit ke-21 lewat usaha Paulinho. Tapi, tembakan gelandang Tottenham Hotspur itu bisa dimentahkan Pletikosa. Pletikosa juga mampu mengamankan sepakan diagonal Marcelo.

Pada menit berikutnya, Pletikosa membuat penyelamatan gemilang. Dia terbang untuk menepis tendangan keras Oscar.

Brasil akhirnya berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-29. Neymar yang menguasai bola di depan kotak penalti Kroasia melepaskan tembakan mendatar yang mengarah ke pojok bawah gawang. 

Brasil terus menyerang di sisa babak pertama. Namun, hingga turun minum, skor 1-1 tak mengalami perubahan.

Tempo pertandingan menurun pada menit-menit awal babak kedua. Alhasil, tak ada peluang berarti yang didapat oleh kedua tim.

Brasil memperoleh kesempatan pada menit ke-67 melalui tendangan bebas Dani Alves. Namun, sepakan Alves masih sedikit melambung di atas gawang Kroasia.

Berselang dua menit, Brasil mendapatkan hadiah penalti setelah Fred dilanggar Dejan Lovren di kotak 16. Neymar maju sebagai eksekutor untuk tendangan 12 pas ini. Meski tembakannya bisa dijangkau oleh Pletikosa, bola tetap melaju ke dalam gawang.

David Luiz berpeluang mencetak gol beberapa saat kemudian. Dia menanduk umpan silang Oscar dari sisi kanan, tapi tandukannya melenceng.

Kroasia yang kini tertinggal berusaha menyamakan skor. Mereka punya kans pada menit ke-86, namun tembakan Luka Modric ditepis oleh Julio Cesar.

Öscar mencetak gol ketiga Brasil ke gawan Kroasia
Pada menit ke-90, Kroasia mengancam lagi. Tapi, Cesar mampu mementahkan sepakan keras Perisic.

Brasil memantapkan kemenangannya lewat gol yang dicetak Oscar di injury time. Dalam sebuah serangan balik, tembakan kaki kanan Oscar dari luar kotak penalti tak bisa dijangkau Pletikosa dan menembus gawang Kroasia.

Susunan Pemain
Brasil: Cesar; Dani Alves, Thiago Silva, David Luiz, Marcelo; Paulinho (Hernanes 63'), Luiz Gustavo; Hulk (Bernard 68'), Oscar, Neymar (Ramires 88'); Fred

Kroasia: Pletikosa; Srna, Corluka, Lovren, Vrsaljko; Modric, Rakitic, Perisic, Kovacic (Brozovic 61'); Olic, Jelavic (Rebic 78')

Persija Mengamuk, Hajar Persita Empat Gol Tanpa Balas

Persija Hajar Persita, empat gol tanpa balas
LIGA ISL – Tak butuh waktu lama untuk Persija Jakarta menebus hasil negatif saat takluk 1-3 dari Sriwijaya FC pada matchday sebelumnya. Melakoni partai ke-15 Indonesian Super League (ISL) wilayah Barat, Kamis (12/6/2014), Macan Kemayoran comeback fantastis dengan memecundangi Persita Tangerang, empat gol tak berbalas.

Jalannya Pertandingan
Babak Pertama
Intensitas pertandingan sudah digeber Persija sejak menit-menit awal dan bahkan, gol pembuka sudah tercipta di menit kelima. Diawali tendangan bebas Ismed Sofyan yang gagal ditangkap Yogi Triana dengan sempurna, Ramdani Lestaluhu mencuri rebound di depan gawang untuk mengubah skor, 1-0.

Yogi Triana di bawah mistar gawang “Pendekar Cisadane" – julukan Persita, seolah kembali “membolehkan” Ramdani Lestaluhu untuk mendulang gol keduanya di menit ke-22.

Bermaksud memotong sebuah passing dari sayap, upaya intercept Yogi malah mengarahkan bola liar untuk kemudian, disambar Ramdani ke jaring gawang tanpa kesulitan berarti. Stand – Persija dua, Persita nol!

Sebelum turun minum, tim asal Ibu Kota ini seakan belum puas merobek gawang Persita. Kali ini Ramdani berperan memberi umpan lewat heading pass-nya meneruskan crossing Ismed dan dirampungkan sontekan Ivan Bošnjak di mulut gawang pada menit 35. Keunggulan 3-0 Persija bertahan sampai paruh pertama usai.

Babak Kedua
Beralih ke interval kedua, Macan Kemayoran tetap tampil agresif bak belum puas dengan keunggulan tiga gol tanpa balas di 45 menit pertama. Persija malah kembali memperlebar kedudukan, 4-0 di menit ke-59.

Diawali pelanggaran di kotak terlarang semenit sebelumnya, wasit Hadiyana menghadiahkan tendangan penalti, setelah mendakwa Jalwandi menahan bola tembakan Eddie Boakay dengan dengan telapak sepatu. Boakay sendiri yang maju sebagai algojo dan dengan mudah, Yogi kembali diperdaya untuk memungut bola dari gawang untuk keempat kalinya.

Setelah lahirnya gol keempat itu, barulah tim asuhan Benny Dollo mulai mengurangi tekanan dan mengendurkan intensitas serangan. Perlahan, permainan malah berjalan keras dan menjurus kasar.

Salah satunya saat tekel berbahaya April Hadi kepada Maman di menit ke-77, memaksa wasit melayangkan peringatan kartu kuning. Kartu kuning April Hadi ini jadi kartu kuning keenam yang dikeluarkan dari saku pengadil sepanjang pertandingan.

Tujuh menit jelang laga rampung, Ramdani Lestaluhu berkesempatan menorehkan hattrick. Mendapati peluang saat merangsek ke sisi kanan kotak penalti, finishing Ramdani masih membentur tubuh Yogi dan arah bola pun berbelok melenceng dari gawang. Sampai pertandingan bubar, skor 4-0 buat Persija tetap terjaga.

Meski mendapat tambahan tiga poin dari Stadion Sultan Agung, Bantul ini, Persija belum bisa menyerobot posisi tiga yang dihuni Persib Bandung. Punya poin sama – 28 angka, Persija tak bergerak di peringkat empat lantaran masih kalah selisih gol. Sementara Persita tetap terpaku di peringkat delapan.

Susunan Pemain
Persita Tangerang: Yogi Triana, Satrio Syam/Zikri Akbar (27’), Windu Putra/Hari Habrian (40’), Gusripen Efendi, Hamdi Ramdhan, Luis Durán, Maman, Jalwandi, Kenji Adachihara, Cristian Carrasco, Sirvi Arfani/Ronaldo Mesidu (63’).

Persija Jakarta: Adixi Lenzivio, Fabiano Beltrame, Victor Pae/April Hadi (73’), Dany Saputra, Ponaryo Astaman, Ismed Sofyan, Ramdani Lestaluhu, Egi Melgiansyah/Amarzukih (73’), Ngurah Nanak, Ivan Bošnjak, Eddie Boakay/Rachmat Afandi (84’)