Monday, May 19, 2014

LIGA ITALIA : Inilah Tim-tim yang Melonjak dan Anjlok di Serie A 2013/2014

Tim-tim yang Melonjak dan Anjlok di Serie A 2013/2014
LIGA ITALIA  - Serie A musim 2013-2014 telah berakhir. Membandingkan dengan musim sebelumnya, tim manakah yang mengalami lompatan besar dan siapa saja yang anjlok?

Juventus sukses menutup musim dengan mempertahankan gelar juara. Ini merupakan scudetto ketiga secara beruntun yang diperoleh Bianconeri. Anak-anak asuh Antonio Conte pun finis dengan bergaya: mencatatkan rekor sebagai tim pertama di 10 liga teratas Eropa, yang mengakhiri musim dengan koleksi 102 poin.

Dengan jumlah poin tersebut, artinya perolehan Juve melonjak 15 angka dari musim sebelumnya yang hanya 87 poin. Tapi ini bukan lompatan poin terbesar, di mana 'Si Nyonya Besar' hanya menempati urutan ketiga.

Adalah AS Roma yang mencatatkan lonjakan poin paling besar dengan 23 angka. Giallorossi musim ini finis dengan perolehan nilai 85, jauh lebih baik dari musim sebelumnya yang cuma 62 poin.

Torino menjadi tim berikutnya yang mengalami lompatan poin besar. Mengakhiri musim ini dengan nilai 57, perolehan poin Il Toro 18 angka lebih banyak dari musim lalu.

Bagaimana dengan tim-tim yang mengalami penurunan drastis? Catania menjadi tim yang paling drop dalam urusan poin. Jika musim lalu mereka punya nilai 56, musim ini Gli Elefanti cuma dapat 32 poin alias turun 24 poin.

Posisi Catania diikuti oleh Udinese yang mencatatkan minus 22 poin. Musim ini Antonio Di Natale dkk. tampil kurang sip dan mengakhiri kampanye hanya dengan nilai 44

AC Milan dan Bologna berturut-turut menguntit dengan sama-sama turun 15 poin. Milan musim ini finis dengan nilai 57, sedangkan Bologna 29.

Sementara itu, dalam hal lonjakan posisi Torino menjadi yang progresnya paling positif. Ciro Immobile dkk. naik delapan setrip dari musim lalu dan finis di urutan delapan musim ini.

Sedangkan Catania lagi-lagi menjadi tim yang punya catatan paling negatif. Setelah tampil impresif musim lalu dengan menempati posisi delapan di klasemen akhir, musim ini mereka drop 10 posisi dan finis di urutan 18 alias harus terdegradasi.

Udinese juga turun posisi secara signifikan, melorot delapan setrip dan finis di tangga ke-13 musim 2013-2014 ini. Bologna menjadi tim berikutnya yang anjlok dalam hal posisi usai memastikan diri menempati posisi dua terbawah. Mereka turun enam tangga.

Tim-Kenaikan/Penurunan Poin

Roma 23
Torino 18
Juve 15
Atalanta 10
Parma 9
Inter 6
Genoa 6
Fiorentina 5
Sampdoria 3
Napoli 0
verona promosi
Sassuolo promosi
livorno promosi
lazio -5
cagliari -8
chievo -9
milan -15
bologna -15
udinese -22
catania -24

Tim-Posisi Musim Lalu-Posisi Musim Ini

Juve 1 - 1
Roma 6 - 2
Napoli 2 - 3
Fiorentina 4 - 4
Inter 9 - 5
Parma 10 - 6
Milan 3 - 7
Torino 16 - 8
Lazio 7 - 9
Verona promosi
Atalanta 15 - 11
Sampdoria 14 - 12
Udinese 5 - 13
Genoa 17 - 14
Cagliari 11 - 15
Chievo 12 - 16
Sassuolo promosi
Catania 8 - 18
Bologna 13 - 19
Livorno promosi

LIGA INGGRIS : Robin van Persie Kapten MU Musim Depan ?

Van Persie Dikabarkan Bakal Jadi Kapten MU Musim Depan
LIGA INGGRIS - Setelah Nemanja Vidic hengkang, jabatan kapten Manchester United kini lowong. Ada kabar yang menyebut, Robin van Persie bakal jadi kapten 'Setan Merah' selanjutnya.

Rumor ini muncul seiring dengan hampir pastinya Louis van Gaal mendapatkan pekerjaan sebagai manajer baru United. Van Gaal jugalah yang menunjuk Van Persie jadi kapten tim nasional Belanda dan keduanya disebut memiliki filosofi yang sama dalam sepakbola.

"Saya senang dengan performanya, dan dia juga kapten yang fantastis," ujar Van Gaal di Telegraph, merujuk pada performa Van Persie bersama De Oranje.

"Saya pikir, Anda menunjuk seorang pemain menjadi kapten karena Anda punya pemikiran dan filosofi yang sama dengannya."

Selain Van Persie, pemain lain yang disebut-sebut bakal jadi kapten baru United adalah Wayne Rooney. Penyerang internasional Inggris itu disebut sudah dijanjikan David Moyes bakal menjadi kapten musim depan. Namun, Moyes keburu didepak.

Selain Van Persie, Van Gaal juga dikabarkan ingin mempertahankan wakil kapten United selama ini, Patrice Evra. Kontrak Evra akan habis bulan depan dan pembicaraan mengenai kontrak baru sedang berlangsung.

Van Gaal dikabarkan ingin mempertahankan Evra karena kualitas kepemimpinannya di ruang ganti dan di lapangan.

Sejauh ini belum ada konfirmasi mengenai Van Gaal menjadi manajer baru United. Namun, Telegraph menyebut bahwa pengumuman itu akan dilakukan hari Senin (19/5/2014) ini. Van Gaal disebut akan diberikan kontrak selama tiga tahun.

TIMNAS BOSNIA : Mengenal Sosok Kiper Timnas Bosnia

Begovic: Dari Bosnia ke Jerman, Kanada, lalu Kembali ke Bosnia
TIMNAS BOSNIA - Perang di kawasan Balkan membuat Asmir Begovic harus keluar dari tanah kelahirannya dan hijrah ke Jerman lalu Kanada. Namun ia akhirnya tetap kembali ke Bosnia-Herzegovina.

Saat perang antaretnis di Bosnia berkecamuk, Begovic masih berumur empat tahun. Orangtuanya lalu mengungsi ke Jerman, dan di situlah Begovic cilik mulai bersentuhan langsung dengan sepakbola, di mana ia bermain untuk klub lokal di kota Kirchhausen.

Enam tahun di Jerman, masa suaka Keluarga Begovic habis, dan mereka lalu pindah ke benua Amerika, tepatnya ke Kanada. Di tempat barunya Begovic melanjutkan sepakbolanya. Ia memilih posisi kiper, sebagaimana ayahnya, Amir Begovic, yang juga pernah menjadi seorang penjaga gawang.

Talenta Begovic pun semakin terpantau, sehingga ia dipanggil ke Timnas Kanada U-17. Efeknya, sejumlah pemandu bakat klub Eropa pun mulai melirik sosok anak muda itu.

Di tahun 2003 Begovic mendapatkan kesempatan kembali ke Eropa, ketika ia dijajal oleh klub Inggris, Portsmouth. Setelah menjalani enam bulan trial, ia pun berhasil mendapatkan kontrak.

Begovic mulai bermain sebagai seorang profesional di tahun 2005. Walaupun resminya milik Portsmouth, tapi ia sering dipinjamkan ke sejumlah klub semenjana seperti Macclesfoeld Town, Bournesmouth, Yeovil Town, dan Ipswich Town.

Dengan kemampuannya yang semakin terasah, Kanada tak melupakan anak imigran Bosnia ini. Di tahun 2007 Begovic dipanggil timnas untuk tampil di Piala Dunia U-20.

Setelah kariernya mulai stabil, Begovic mulai teringat pada kampung halamannya. Di tahun 2009 dia akhirnya memutuskan untuk memperkuat timnas negara asalnya, Bosnia.

"Saya menghabiskan bagian yang sangat penting dari masa kecil saya di Kanada, antara usia 10 dan 16 adalah ketika Anda tumbuh dewasa," ungkapnya kepada The Guardian.

"Saya sudah terbiasa dengan kehidupan di sana, punya banyak teman, mendapat kewarganegaraan di sana dan mulai mewakili tim nasional di tingkat junior. Tapi Bosnia selalu di benak saya juga," tambahnya.

Alasannya lebih memilih Bosnia ketimbang Kanada bisa dibilang sebuah alasan yang logis. Menurutnya Kanada lebih lemah ketimbang Bosnia. Terbukti saat ini negara Balkan tersebut sukses mencatatkan sejarah dengan lolos ke Piala Dunia Brasil 2014.

"Bermain untuk Bosnia memungkinkan anda untuk bermain pada level permainan yang lebih kompetitif.

"Anda berada di Eropa, bukan di wilayah CONCACAF, dan di sanalah detak jantung sepakbola. Anda bermain kualifikasi Eropa, friendly game yang lebih keras, dan Anda tidak melakukan perjalanan cukup jauh," paparnya.

Begovic, yang sejak 2010 membela klub Stoke City, akan menjadi pilihan pertama Bosnia di Piala Dunia tahun ini. Tugas pertamanya adalah menahan gempuran pemain-pemain Argentina, Nigeria dan Iran, yang bersama timnya tergabung di Grup F.

TIMNAS INGGRIS : Lampard Jadi Wakil Kapten Inggris

Lampard Jadi Wakil Kapten Inggris
TIMNAS INGGRIS-Roy Hodgson mengonfirmasi bahwa gelandang veteran Chelsea, Frank Lampard, akan menjadi wakil kapten Inggris di Piala Dunia musim panas ini.

Atas penunjukkan ini maka Lampard secara otomatis akan menjadi kapten apabila Steven Gerrard tidak dapat dimainkan. Pemain 35 tahun itu sebelumnya pernah menyandang ban kapten dalam 6 pertandingan.

"Saya selalu berpikir bahwa dia (Lampard) menjadi pemain kunci dari 23 pemain karena pengalaman, dan apa yang ia berikan kepada tim adalah murni kemampuan sepakbolanya," tutur Hodgson dikutip dari Skysports.

Musim ini penampilan Lampard bersama klubnya tidak terlalu bagus. Ia hanya mencetak 8 gol dari total 40 pertandingan, sedangkan musim lalu ia menorehkan 15 gol dari 50 laga.

Di level timnas Lampard sudah mengantongi 103 caps. Dari frekuensi bertanding itu ia telah mengoleksi 29 gol.

PIALA DUNIA : Mengenal Stadion Estadio Nacional Mane Garrincha Brasil

Menuju Pesta Bola di Estadio Nacional Mane Garrincha
PIALA DUNIA - Salah satu stadion yang akan digunakan untuk menyelenggaran Piala Dunia 2014, Estadio Nacional Mane Garrincha, sudah satu tahun siap menghajat pesta olahraga terbesar di dunia itu.

Stadion yang terletak di ibukota Brasilia ini sebenarnya bukan stadion baru. Estadio Nacional hanya mengalami renovasi besar sebagai persiapan Brasil menggelar Piala Konfederasi 2013, sebelum menghajat Piala Dunia tahun ini.

Renovasi yang dilakukan meliputi perbaikan akses transportasi umum dan beberapa sisi-sisi stadion. Selain itu, renovasi tersebut ditujukan untuk membuat stadion ini lebih ramah lingkungan.

Perbaikan stadion ini membutuhkan kurang lebih 14.000 pekerja. Dan untuk menghormati seluruh semua pekerja, pihak panitia penyelenggara membuat film yang berjudul "Operarios da Bola" yang artinya pekerja sepakbola. Film tersebut akan diputar di Sao Paulo, Rio de Janeiro dan Brasilia.

"Film ini adalah tentang pekerja. Sebuah film sederhana tentang orang-orang baik dan mimpi besarnya," ucap sang sutradara Virna Smith di laman resmi FIFA.

"Mereka sangat memerhatikan tentang stadion yang mereka kerjakan karena mereka mencintai bahan baku yang terletak di intinya: sepakbola," tambahnya.

Stadion terbesar kedua di Brasil ini – Garrincha diambil dari nama salah satu pemain terhebat yang pernah dilahirkan Brasil -- akan menggelar tujuh pertandingan di Piala Dunia 2014, termasuk Brasil vs Kamerun (23 Juni), satu perempatfinal, dan perebutan tempat ketiga.

LIGA ITALIA : Inilah Top Skor Liga Italia Tanpa Pinalti

Immobile Jadi Top Skorer Tanpa Penalti
LIGA ITALIA - Ciro Immobile telah menancapkan namanya pada puncak daftar top skorer Serie A musim ini. Hebatnya, tidak satu pun gol Immobile berasal dari titik putih.

Tampil sebanyak 33 kali sepanjang musim ini, Immobile berhasil melesakkan 22 gol. Dia mengungguli nama-nama beken seperti Carlos Tevez (19 gol), Antonio Di Natale (17 gol), dan Gonzalo Higuain (17 gol).

Penyerang berusia 24 tahun tersebut melesakkan seluruh 22 golnya itu tanpa satu pun berasal dari tendangan penalti. Terakhir kali seorang pemain jadi top skorer tanpa tendangan penalti terjadi pada musim 2001/2002.

Ketika itu, David Trezeguet menjadi top skorer dengan torehan 24 gol tanpa satu pun tendangan penalti. Trezeguet berbagi gelar top skorer musim itu dengan penyerang Piacenza, Dario Hubner.

Catatan lainnya yang dilansir Football Italia, Immobile jadi pemain Italia pertama yang jadi top skorer sejak Di Natale melakukannya pada musim 2010/2011. Jumlah 22 gol juga jadi jumlah tersedikit untuk seorang top skorer setelah catatan 21 gol milik Alessandro Del Piero pada 2007/2008.

Dengan torehan okenya musim ini, Immobile pun dikabarkan didekati beberapa klub, di antaranya adalah Napoli dan Borussia Dortmund. Namun, Torino enggan melepasnya.

"Kami ingin mempertahankannya. Klub-klub lain tidak bisa membuat keputusan tanpa persetujuan kami," ujar Direktur Olahraga Torino, Gianluca Petrachi, di Sky Sports.

LIGA CHAMPIONS : Costa Dipastikan Absen Lawan Real Madrid

Costa Tidak Bisa Berlaga di Final
Liga Champions – Sebuah kabar tidak sedap menghampiri Atletico Madrid. Diego Costa dikabarkan tidak bisa berlaga ketika Atletico berhadapan dengan Real Madrid di partai final Liga Champions, pada 24 Mei nanti.

Costa dan Arda Turan terpaksa ditarik keluar oleh Diego Simeone pada saat pertandingan babak pertama baru bergulir 25 menit. Beruntung, Atletico masih bisa memaksa Barcelona bermain 1-1, sehingga memastikan gelar juara La Liga, tadi malam WIB.

Costa mengalami cedera di awal menit pertandingan di Camp Nou. Cedera didapat pemain kelahiran Brasil itu saat sedang membantu Atleti melakukan serangan balik. Menit 16, Simeone menariknya keluar.

Tujuh menit kemudian, giliran Turan yang mengalami cedera setelah bertabrakan dengan Cesc Fabregas. Menurut mendia Spanyol, dia hanya absen selama tiga hari. Ini membuat Simeone dapat menurunkannya di final Liga Champions.

Setelah pertandingan presiden Atletico, Enrique Cerezo mengklaim Costa akan absen pada partai final yang berlangsung di Lisbon nanti. Sedangkan kabar baiknya, Turan masih bisa menyembuhkan cederanya sehingga dapat merumput dalam laga nanti.

Sebagaimana diberitakan AS, Minggu 18 Mei 2014, Cerezo mengatakan Costa harus istirahat paling tidak dua pekan, sehingga ini memunculkan berita dia juga tidak cukup fit untuk berlaga di Piala Dunia 2014.

Saat ini pelatih Spanyol, Vicente del Bosque memang belum mengumumkan daftar 23 pemain yang akan terbang ke Brasil. Pengumuman itu baru dilakukan tanggal 2 Juni mendatang.

Peran Costa dan Turan di Atletico musim ini memang sangat besar. Costa sudah menghasilkan 36 gol di semua kompetisi, sedangkan Turan membuat sembilan kali.

Persija Beri Arema Tiga Angka

Andritany Blunder, Persija Beri Arema Tiga Angka
Liga Indonesia ISL – Arema Cronus berhasil memanfaatkan laga kandang dengan baik. Kesalahan yang dilakukan kiper Persija, Andritany memberikan tiga angka untuk skuad besutan Suharno.

Dalam pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Minggu 18 Mei 2014, Arema dan Persija tidak dapat menurunkan skuad terbaik karena alasan berbeda. Singo Edan tidak diperkuat kiper utama Kurnia Meiga, dan menurunkan kiper cadangan I Made Wardhana.

Sementara itu, Persija juga tidak diperkuat oleh pemain bek sayap kanan utamanya, Ismed Sofyan. Posisi Ismed digantikan oleh pemain muda Dani Saputra. Arema mengambil inisiatif serangan sejak menit awal, tapi Persija berusaha mengimbangi.

Pada menit 17, Cristian Gonzales sempat mencetak gol ke gawang Andritany. Beruntung, wasit menganulir gol tersebut karena sebelum melakukan sundulan, Gonzales sudah melakukan pelanggaran.

Persija bukan tanpa peluang. Usaha coba dilakukan oleh Fabiano Beltrame. Namun, bola tendangan kapten Tim Macan Kemayoran itu masih bisa dimentahkan oleh Wardhana yang bermain cukup baik. Skor tanpa gol bertahan hingga turun minum.

Pada babak kedua, Arema kembali mengambil kendali permainan. Menit 53, Gonzales kembali memperoleh peluang. Sial, bola hasil tendangan pemain naturalisasi itu masih melambung dari gawang Andritany.

Macan Kemayoran mencoba membalas. Kans didapat oleh Ramdani Lestaluhu menit 60. Kali ini, bola hasil sepakan keras gelandang serang Persija itu masih bisa dimentahkan Wardhana.

Menit 71, gentian Arema yang mengancam. Gonzales kembali melepaskan sebuah sundulan memanfaatkan umpan sepak pojok. Tapi, bola sundulan El Loco, sapaan Gonzales, yang sudah melewati Andritany masih bisa dibuang pemain belakang Persija.

Usaha tuan rumah untuk menyamakan kedudukan membuahkan hasil. Menit 82, Andritany melakukan sebuah kesalahan dalam melakukan antisipasi umpan lambung pemain Arema. Skor 1-0 untuk Singo Edan.

Tetinggal, pelatih Benny Dollo mencoba menambah daya dobrak dengan memasukan Rahmad Affandi menggantikan Malgiansyah. Tapi, Macan Kemayoran tidak mampu mencetak gol dan skor 1-0 bertahan hingga laga usai.

Susunan Pemain
Arema Cronus: 21. M. Wardhana; 32. V. Igbonefo, 87. A. Farisi, 41. D. Santoso (Samsul Arif 60), 6. T. Gathuessi, 77. J. Auriqto, 7. B. Wahyudi 8. G. López, 10. C. Gonzáles (Maulana 74), 9. Beto, 14. A. Suyono (Sunarto 64).

Persija Jakarta: 26. A. Ardhiyasa; 15. Fabiano Da Rosa. 21. Amarzukih, 23. V. Pae, 77. M. Lestaluhu (Supriyanto 57); 3. D. Saputra, 7. R. Lestaluhu, 8. E. Melgiansyah (Afandi , 32. R. Chand, 33. Syahrizal (Nanak 46),10. I. Bošnjak.

Highlights Liga Spanyol : Barcelona vs Atletico Madrid 1-1

Barcelona vs Atletico Madrid 2014 (1-1) ~ All Goals and Highligh


LIGA JERMAN : Hamburg SV Bertahan di Bundesliga Musim Depan

Hamburg SV memastikan diri akan tetap berlaga
di Bundesliga
LIGA JERMAN - Hamburg SV memastikan diri akan tetap berlaga di Bundesliga musim depan. Hamburg menyingkirkan Greuther Fuerth lewat agresivitas gol tandang di laga play-off.

Hamburg harus menjalani laga play-off untuk menentukan nasib setelah hanya finis di posisi ke-16 klasemen akhir Bundesliga. Mereka menghadapi Greuther Fuerth yang mendapat tiket play-off setelah finis di peringkat ketiga di divisi kedua Bundesliga.

Laga play-off berlangsung dua leg. Di leg pertama yang digelar di markas Hamburg di Imtech Arena, Kamis (15/5/2014), kedua tim bermain imbang tanpa gol.

Hamburg kemudian gantian bertamu ke kandang Fuerth di Trolli ARENA, Minggu (18/5/2014), di laga leg kedua. Di laga ini, tim tamu membuka keunggulan lebih dulu di menit ke-14 lewat gol sundulan Pierre-Michel Lasogga yang memanfaatkan sepak pojok Rafael van der Vaart.

Di babak kedua, Fuerth mampu menyamakan kedudukan. Stephan Fuerstner menjebol gawang Hamburg usai memaksimalkan umpan terobosan Zoltan Stieber. Skor 1-1 bertahan hingga laga usai.

Dengan hasil ini, Hamburg terlepas dari jeratan degradasi dan akan tetap berlaga di Bundesliga musim depan. Tim berjuluk 'Dinosaurus' itu lolos lewat agresivitas gol tandang.

Dengan demikian, Hamburg mempertahankan rekor sebagai satu-satunya klub yang tak pernah terdegradasi sejak Bundesliga pertama kali bergulir tahun 1963.

Sementara itu, Eintracht Braunschweig dan Nuremberg terdegradasi dari Bundesliga setelah menempati dua posisi terbawah klasemen. Sedangkan Cologne dan Paderborn akan promosi ke Bundesliga musim depan

DFB-Pokal : Bayern Munich Juara DFB-Pokal 2013-2014

DFB-Pokal - Bayern Munich sempat dikritik karena tampil kurang meyakinkan. Namun pada akhirnya, Bayern berhasil menyabet gelar ganda guna menjawab penilaian negatif itu.

Die Roten mengawinkan titel juara Bundesliga dengan DFB-Pokal dengan mengalahkan Borussia Dortmund dua gol tanpa balas dalam final yang berlangsung di Olympiastadion dinihari tadi.

Setelah kedua tim bermain tanpa gol di sepanjang waktu normal pertandingan, Robben memecah kebuntuan dengan mencetak gol pembuka di babak extra time sebelum Thomas Mueller memastikan kemenangan Bayern.

Bagi Robben, gol itu menjadikan dia sebagai pemain pertama dalam sejarah DFB-Pokal yang mencetak gol di tiga final yang berbeda. Sebelumnya Robben menciptakan gol di final 2012/13 dan 2009/1o.

Dua titel ini sebagai jawaban atas kritik terhadap Bayern, terutama setelah disingkirkan secara memalukan oleh Real Madrid di babak semifinal Liga Champions yang memupuskan ambisi mempertahankan gelar Eropa mereka.

"Kami benar-benar ingin menang, seperti yang semua orang bisa saksikan," sahut winger Bayern ini di situs resmi klub.

"Kredit besar untuk tim! Semua orang sudah mencoret kami dalam sebuah batas tertentu tapi kami di sini, kami sudah memenangkannya, ini adalah sebuah dobel gelar yang lain, dan ini adalah musim yang hebat."

"Kami sudah memenangi Piala Jerman, kami menjadi juara (liga), kami sudah menciptakan banyak rekor, dan kami sukses melaju sampai semifinal Liga Champions -- sama sekali bukan musim yang buruk," cetus Robben.

LIGA ITALIA : AC Milan Menang Tipis Atas Sassuolo 2-1

Diwarnai Tiga Kartu Merah, Milan Kalahkan Sassuolo
LIGA ITALIA - AC Milan menutup Serie A musim 2013/2014 dengan kemenangan 2-1 atas Sassuolo. Namun laga ini diwarnai keluarnya tiga kartu merah untuk pemain dari kedua tim.

Dalam pertandingan di San Siro, Senin (19/5/2014) dinihari WIB, Milan masih mengincar kemenangan demi tiket lolos ke Liga Europa. Sementara Sassuolo sudah aman dari ancaman degradasi.

Milan sudah unggul lewat Sulley Muntari di menit kedua. Nigel De Jong kemudian menggandakan keunggulan tuan rumah di menit ke-27.

Di babak kedua, Sassuolo baru bisa mencetak gol di masa injury time. Simone Zaza memperkecil ketertinggalan Sassuolo lewat tendangan dari titik putih.

Wasit di laga ini harus mengeluarkan tiga kartu merah untuk pemain dari kedua tim. Milan mengakhiri laga dengan sembilan pemain setelah Philippe Mexes dan Mattia De Sciglio diusir dari lapangan. Sementara dari kubu Sassuolo, Paolo Cannavaro yang harus meninggalkan lapangan.

Tapi kemenangan ini tak cukup untuk mengantar Milan ke Liga Europa. Tambahan tiga angka hanya menempatakan Rossoneri finis di peringkat tujuh dengan 57 poin. Tiket terakhir ke Liga Europa jadi milik Parma yang memetik kemenangan atas Linorno.

Sementara itu, Sassuolo tetap tertahan di peringkat ke-17 dengan 34 poin


Inilah Peserta Liga Europa Musim Depan Zona Serie A

AS Roma Tiem
Liga Europa - Serie A musim 2013/2014 yang baru saja berakhir memunculkan Juventus sebagai juara. Bersama Juve, lima tim Italia lainnya mendapat tiket untuk tampil di kompetisi Eropa musim depan. Siapa saja?

Di Liga Champions, Italia akan diwakili oleh tiga tim. AS Roma dan Napoli akan mendampingi Juve di kompetisi tertinggi antarklub Eropa itu.

Roma yang finis sebagai runner-up akan langsung lolos ke fase grup bersama Bianconeri. Sementara Napoli harus melewati laga play-off dua leg lebih dulu sebelum masuk ke fase grup.

Bagi Roma, ini adalah kali pertama dalam tiga tahun terakhir mereka tampil di kompetisi Eropa. Kali terakhir Giallorossi berlaga di kompetisi Eropa adalah di Liga Champions 2010/2011.

Tiket Liga Europa menjadi milik Fiorentina, Inter Milan, dan Parma. Fiorentina dan Inter mendapatkannya lewat posisi di klasemen setelah masing-masing finis di peringkat keempat dan kelima.

Sementara itu, Parma mendapat 'hibah' tiket Liga Europa dari jatah Coppa Italia. Tiket ke Liga Europa lewat jalur Coppa Italia tak berlaku setelah Napoli yang jadi juara dan Fiorentina yang merupakan runner-up sudah lolos ke kompetisi Eropa lewat posisi di klasemen.

Parma mendapat tiket terakhir ke Liga Europa setelah finis di peringkat keenam. Gialloblu memastikan diri lolos lewat kemenangan atas Livorno di giornata 38 alias pekan terakhir

Dari papan bawah, Livorno menjadi juru kunci setelah hanya mengumpulkan 25 poin dari 38 pertandingan. Mereka terdegradasi ke Serie B bersama Bologna (peringkat 19) dan Catania (peringkat 18).

Dari Serie B, baru Palermo yang memastikan diri promosi ke Serie A musim depan setelah dinobatkan jadi juara tiga pekan lalu. Satu tiket promosi langsung yang tersisa akan menjadi milik tim runner-up.

Sementara itu, enam tim yang menghuni peringkat tiga sampai delapan akan menjalani laga play-off untuk satu tiket promosi ke Serie A. Hingga Serie B berjalan 40 pekan, tim-tim yang menghuni peringkat kedua hingga kedelapan adalah Empoli, Cesena, Latina, Modena, Crotone, Virtus Lanciano, dan Spezia. Serie B masih menyisakan dua pertandingan lagi.

AC Parma Tembus Liga Europa Musim Depan

Tujuh Tahun Absen, Parma Tampil Lagi di Kompetisi Eropa
Liga Europa - Parma mengakhiri musim ini dengan menggenggam tiket lolos ke Liga Europa. Gialloblu harus menunggu hingga tujuh tahun untuk kembali berlaga di kompetisi Eropa.

Parma baru memastikan diri lolos ke Liga Europa di pekan terakhir. Menjamu Livorno di Ennio Tardini, Senin (19/5/2014) dinihari WIB, Parma menang 2-0 lewat dua gol dari 
Amauri.

Keberhasilan Parma melenggang ke Liga Europa juga tak lepas dari kegagalan Torino memetik poin penuh. Il Toro hanya bermain imbang 2-2 di markas Fiorentina.

Dengan hasil itu, Parma finis di peringkat keenam klasemen akhir Serie A dengan 58 poin dari 38 pertandingan. Antonio Cassano dkk. unggul satu poin dari Torino dan AC Milan yang masing-masing ada di peringkat ketujuh dan kedelapan.

Ini akan jadi kali pertama dalam tujuh tahun terakhir Parma tampil di kompetisi Eropa. Kali terakhir Parma berlaga di kompetisi Eropa adalah saat mereka tampil di Piala UEFA 2006/2007.

"Ini adalah hasil yang dicapai oleh skuat. Ini sudah menjadi tahun yang menakjubkan berdasarkan pada kerja menyeluruh 360 derajat, dari Presiden sampai pengawas pertandingan," ujar allenatore Parma, Roberto Donadoni seperti dikutip Football Italia.

"Saya juga berjuang untuk memahami sejauh mana prestasi ini, tapi para pemain adalah yang seharusnya bicara saat ini, karena mereka layak mendapat kredit."

"Kami berkonsentrasi pada apa yang harus kami lakukan. Kecuali Antonio Cassano, yang sejujurnya justru lebih fokus pada apa yang terjadi di tempat lain di menit-menit akhir!"

"Ini adalah hasil yang luar biasa yang diinginkan presiden, khususnya karena ini bertepatan dengan ulang tahun ke-100 klub," imbuhnya.

Timnas Perancis : Mandanda Gagal Tampil Di Piala Dunia 2014 Brasil

Cedera Leher, Mandanda Batal Bela Prancis di Piala Dunia
Timnas Perancis - Steve Mandanda harus memendam mimpinya tampil di Piala Dunia setelah cedera leher membuatnya batal ikut terbang bersama timnas Prancis ke Brasil.

Mandanda mendapat cedera leher setelah bertabrakan dengan pemain Guingamp Mustapha Yatabere saat bertemu Marseille bertemu akhir pekan ini. Kejadian itu terjadi di menit 19 ketika lutut striker lawan itu mengenai leher Mandanda.

Seketika itu pula kiper 29 tahun tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit. Meski belum diketahui kadar cedera karena masih harus menemui spesialis bedah tulang belakang, tapi Mandanda harus mengenakan pelindung leher selama tiga pekan.

Alhasil Mandanda pun harus rela menerima kenyataan bahwa dirinya akan absen membela Prancis di Piala Dunia mendatang.

"Dengan sangat menyesal saya mengumumkan bahwa saya tidak bisa bermain di Piala Dunia. Saya mendoakan kesuksesan untuk timnas Prancis di turnamen itu," demikian kicau Mandanda di akun twitter-nya seperti dikutip Soccerway.

Nama Mandanda termasuk satu dari tiga kiper yang dibawa Didier Deschamps ke Brasil selain Hugo Lloris dan Mickael Landreau. Kemungkinan posisi Mandanda akan digantikan kiper AS Monaco Stephane Ruffier.

Mandanda sendiri punya 16 caps bersama Les Bleus setelah debut di tahun 2008.

Ronaldo Bakal Dimanjakan Fasilitas Mewah di PD 2014 Brasil

Fasilitas mewah manjakan Ronaldo di Brasil
Timnas Portugal – Brasil adalah salah satu negara paling sukses di Piala Dunia dengan mencatat lima kali. Bertindak sebagai tuan rumah, Tim Samba mencoba untuk meraih gelar keenam.

Brasil memang selalu melahirkan pemain dengan kualitas terbaik. Diberitakan Punchng, Minggu 18 Mei 2014, ada 10 pemain yang dianggap paling terbaik dalam sejarah Tim Samba.

10. Roberto Rivelino (1965-78. 92 penampilan, 26 gol)
Menempati peringkat 10 sebagai pemain terbaik dalam sejarah Brasil, adalah Roberto Rivelino. Seorang pemain yang terkenal memiliki skil yang indah dan tendangan bebas menggelegar.

Setelah menghabiskan karier dengan memperkuat Corinthians, Rivelino memutuskan untuk pindah ke Fluminese di musim 1973. Selama lima musim, Rivelino menjalani karier di Rio de Janeiro dengan sukses lewat raihan back to back gelar liga, saat memperkuat sebuah tim yang dianggap terbaik dalam sejarah kompetisi brasil.

Penampilan Rivelino di Piala Dunia lebih impresif. Dia menjadi pemain kunci untuk skuad Brasil musim 1970, yang dianggap menjadi salah satu tim sepakbola terbaik sepanjang sejarah. Dia menjadi pemain terbaik dalam turnamen di Meksiko itu, saat membawa Brasil angkat trofi. Setelah itu, Rivelino berlaga di Piala Dunia 1974 dan 1978.

9. Jairzinho (1964-82. 81 penampilan, 33 gol)
Pahlawan lain di tim Brasil 1970 adalah Jairzinho. Dia berhasil mengambil tugas berat dari Garrincha. Jairzinho berhasil mengisi kekosongan yang ada di skuad klub dan negaranya. Dia juga bermain lebih dari 400 kali untuk Botafogo.

Pemain yang menempati sayap ini akan diingat sebagai pemain yang selalu mencetak gol untuk pertandingan Brasil, guna membawa negaranya angkat trofi di Piala Dunia 1970. Jairzinho juga menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah yang melakukan itu.

Jairzinho mencetak tujuh gol di Meksiko, dan menambah dua lagi pada Piala Dunia 1974, di mana Tim Samba berhasil lolos ke babak semifinal.

8. Socrates (1979-86. 60 penampilan, 22 gol)
Socrates mengeluarkan permainan standar Brasil. Dia adalah sosok gelandang jangkung dan elegan. Dia membentuk sebuah lini tengah yang tangguh bersama orang-orang seperti Zico, Falcao dan Eder pada tahun 1982. Sayang, dia menjadi salah satu pemain hebat yang tidak mampu memenangkan Piala Dunia.

Sosok Socrates saat itu mudah dikenali. Dia pemain yang memelihara jenggot dan sering memakai ikatan kepala, setiap bertanding. Selain di Piala Dunia 1982, Socrates juga bermain di Piala Dunia 1986 dengan mencetak dua gol. Dia termasuk dalam pemain terbaik Amerika Selatan di tahun 1983.

7. Cafu (1990-2006. 142 penampilan, lima gol)
Brasil memang tidak pernah kehabisan pemain berbakat. Salah satunya adalah Cafu yang tampil sebanyak 142 kali di laga internasional. Dia menjadi satu-satunya pemain di Brasil yang tampil sebanyak tiga kali di final Piala Dunia tahun 1994, 1998 dan 2002.

Cafu turut membantu Samba memenangi Piala Dunia 1994 dan 2002., ditambah dua trofi lainnya, Copa Amerika dan Piala Konfederasi. Untuk level klub, mantan bek AC Milan itu juga berhasil membawa klubnya berjaya di Brasil dan Serie A dengan gelar juara di Copa Libertadores, Liga Champions League, dan a Cup Winners’ Cup.

Selama 16 tahun bermain untuk Tim Samba, Cafu bermain sebanyak 21 kali di Piala Dunia, dengan memenangkan 16 laga. Cafu juga termasuk dalam pemain terbaik Amerika Selatan di musim 1994.

6. Ronaldinho (1999 sampai sekarang, 97 penampilan, 33 gol)
Jika dalam performa terbaiknya, sangat sedikit pemain sepakbola yang bisa menyamai prestasi dan kemampuan Ronaldinho. Kemampuan dalam mengolah bola sangat menghibur penonton dan keahliannya dalam mencetak gol juga tidak perlu dipertanyakan.

Dia memegang peranan penting dalam membantu Brasil menjuarai Piala Dunia 2002, dan empat tahun kemudian Ronaldinho masih dipanggil untuk memperkuat Tim Samba, meski tidak sesukses sebelumnya.

Bakatnya dicium oleh Barcelona yang memutuskan untuk merekrut Ronaldinho. Dia memenangkan award FIFA World Player of the Year dua kali beruntun dan Ballon d’Or. Terakhir, Ronaldinho berhasil membawa timnya memenangi Copa Libertadores dan termasuk dalam pemain terbaik Amerika Selatan. (Continue)

Inilah 10 Pemain Terbaik Dalam Selajar Brasil

Ronaldinho
Piala Dunia – Brasil adalah salah satu negara paling sukses di Piala Dunia dengan mencatat lima kali. Bertindak sebagai tuan rumah, Tim Samba mencoba untuk meraih gelar keenam.

Brasil memang selalu melahirkan pemain dengan kualitas terbaik. Diberitakan Punchng, Minggu 18 Mei 2014, ada 10 pemain yang dianggap paling terbaik dalam sejarah Tim Samba.

10. Roberto Rivelino (1965-78. 92 penampilan, 26 gol)
Menempati peringkat 10 sebagai pemain terbaik dalam sejarah Brasil, adalah Roberto Rivelino. Seorang pemain yang terkenal memiliki skil yang indah dan tendangan bebas menggelegar.

Setelah menghabiskan karier dengan memperkuat Corinthians, Rivelino memutuskan untuk pindah ke Fluminese di musim 1973. Selama lima musim, Rivelino menjalani karier di Rio de Janeiro dengan sukses lewat raihan back to back gelar liga, saat memperkuat sebuah tim yang dianggap terbaik dalam sejarah kompetisi brasil.

Penampilan Rivelino di Piala Dunia lebih impresif. Dia menjadi pemain kunci untuk skuad Brasil musim 1970, yang dianggap menjadi salah satu tim sepakbola terbaik sepanjang sejarah. Dia menjadi pemain terbaik dalam turnamen di Meksiko itu, saat membawa Brasil angkat trofi. Setelah itu, Rivelino berlaga di Piala Dunia 1974 dan 1978.

9. Jairzinho (1964-82. 81 penampilan, 33 gol)
Pahlawan lain di tim Brasil 1970 adalah Jairzinho. Dia berhasil mengambil tugas berat dari Garrincha. Jairzinho berhasil mengisi kekosongan yang ada di skuad klub dan negaranya. Dia juga bermain lebih dari 400 kali untuk Botafogo.

Pemain yang menempati sayap ini akan diingat sebagai pemain yang selalu mencetak gol untuk pertandingan Brasil, guna membawa negaranya angkat trofi di Piala Dunia 1970. Jairzinho juga menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah yang melakukan itu.

Jairzinho mencetak tujuh gol di Meksiko, dan menambah dua lagi pada Piala Dunia 1974, di mana Tim Samba berhasil lolos ke babak semifinal.

8. Socrates (1979-86. 60 penampilan, 22 gol)
Socrates mengeluarkan permainan standar Brasil. Dia adalah sosok gelandang jangkung dan elegan. Dia membentuk sebuah lini tengah yang tangguh bersama orang-orang seperti Zico, Falcao dan Eder pada tahun 1982. Sayang, dia menjadi salah satu pemain hebat yang tidak mampu memenangkan Piala Dunia.

Sosok Socrates saat itu mudah dikenali. Dia pemain yang memelihara jenggot dan sering memakai ikatan kepala, setiap bertanding. Selain di Piala Dunia 1982, Socrates juga bermain di Piala Dunia 1986 dengan mencetak dua gol. Dia termasuk dalam pemain terbaik Amerika Selatan di tahun 1983.

7. Cafu (1990-2006. 142 penampilan, lima gol)
Brasil memang tidak pernah kehabisan pemain berbakat. Salah satunya adalah Cafu yang tampil sebanyak 142 kali di laga internasional. Dia menjadi satu-satunya pemain di Brasil yang tampil sebanyak tiga kali di final Piala Dunia tahun 1994, 1998 dan 2002.

Cafu turut membantu Samba memenangi Piala Dunia 1994 dan 2002., ditambah dua trofi lainnya, Copa Amerika dan Piala Konfederasi. Untuk level klub, mantan bek AC Milan itu juga berhasil membawa klubnya berjaya di Brasil dan Serie A dengan gelar juara di Copa Libertadores, Liga Champions League, dan a Cup Winners’ Cup.

Selama 16 tahun bermain untuk Tim Samba, Cafu bermain sebanyak 21 kali di Piala Dunia, dengan memenangkan 16 laga. Cafu juga termasuk dalam pemain terbaik Amerika Selatan di musim 1994.

6. Ronaldinho (1999 sampai sekarang, 97 penampilan, 33 gol)
Jika dalam performa terbaiknya, sangat sedikit pemain sepakbola yang bisa menyamai prestasi dan kemampuan Ronaldinho. Kemampuan dalam mengolah bola sangat menghibur penonton dan keahliannya dalam mencetak gol juga tidak perlu dipertanyakan.

Dia memegang peranan penting dalam membantu Brasil menjuarai Piala Dunia 2002, dan empat tahun kemudian Ronaldinho masih dipanggil untuk memperkuat Tim Samba, meski tidak sesukses sebelumnya.

Bakatnya dicium oleh Barcelona yang memutuskan untuk merekrut Ronaldinho. Dia memenangkan award FIFA World Player of the Year dua kali beruntun dan Ballon d’Or. Terakhir, Ronaldinho berhasil membawa timnya memenangi Copa Libertadores dan termasuk dalam pemain terbaik Amerika Selatan. (Continue)

Liga Indonesia ISL : Persik Kediri vs Barito 4-1

Persik Kediri Hantam Barito
Liga Indonesia ISL - Persik Kediri sukses memberi pembalasan setimpal kala menjamu Barito Putra di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (17/5) sore. Di hadapan belasan ribu Persikmania, Persik menang dengan skor sangat meyakinkan, 4-1. Skor yang sebenarnya agak di luar dugaan.

Sebab saat bermain di kandang Barito tiga pekan silam, Persik takluk dengan tiga bola tanpa balas. Sempat tertinggal gol cepat Syahroni menit 5', Persik bereaksi positif dan gol mengalir dari kaki Ngon Mamoun (21' dan 31'p), serta dwigol Fortune Udo (45' dan 58'). 

Ini menjadi kemenangan ketiga berturut-turut Persik di kandang sendiri. Ngon Mamoun layak menjadi penampil terbaik di laga itu, dengan dua gol dan satu assist. Dia juga berperan mengatur tempo permainan Macan Putih di lini tengah serta menebar umpan. 

Barito Putra sebenarnya lebih membahayakan dalam melakukan tekanan di paruh pertama. Gol cepat Syahroni di menit 5' menjadi bukti bahwa hentakan yang dilakukan membuat lini belakang Persik kocar-kacir. Padahal secara permainan Persik lebih menguasai.

Sayang gol Barito tidak berlanjut di momen berikutnya. Tiga peluang bersih yang diperoleh Syahroni dan Koko Lomell tidak bisa dikonversi. Walau pertahanan sering bocor, tuan rumah tetap tak mengendurkan tekanan yang didominasi sayap Faris Aditama dan Fachrudin.

Kebangkitan Persik diawali menit 21' ketika tendangan spektakuler Ngon Mamoun menggoyang jala Barito yang dijaga Syamsidar.  Walau Persik menyamakan skor, namun tim tamu mempertahankan strategi awal yakni bertahan dan menunggu momentum menusuk balik. 

Skenario itu gagal total karena lini belakang Barito terlalu banyak melakukan pelanggaran. Puncaknya ketika salah satu pemain mereka mengganjal Fachrudin di kotak terlarang yang membuat tuan rumah balik memimpin via eksekusi pinalti Ngon Mamoun.

Barito langsung mengubah pola permainan dengan berani bermain terbuka. Tapi terlambat, Persik terlanjur menemukan sentuhan terbaiknya dan gol ketiga melalui sepakan Fortune Udo di penghujung babak pertama tidaklah mengherankan.

Fase kedua tempo pertandingan semakin cepat. Persik maupun Barito mencoba melakukan tekanan, tapi Persik jauh lebih mapan dan terorganisir dan gol keempat tinggal menunggu waktu. Benar saja, Fortune Udo kembali mengoyak jala Syamsidar menit 58'.

Barito mulai bermain dengan pendekatan fisik yang berlebih dan puncaknya adalah kartu merah untuk Lucky Wahyu menit 63. Pertandingan sudah selesai di sini bagi Koko Lomell dkk. Mereka denga susah payah melakukan tekanan yang tak berarti.

Pelatih Barito Putra Salahudin mengatakan mental pemainnya kurang bagus dalam pertandingan itu. Unggul lebih dulu, namun akhirnya tidak mampu menghadapi tekanan lawan serta keputusan wasit yang banyak memberikan pelanggaran.

"Kami tidak cukup kuat mental menghadapi tekanan setelah unggul lebih dulu. Harus diakui pemain lepas konsentrasi karena terlalu banyaknya pelanggaran. Kami inyin bangkit di babak kedua tapi situasi sudah terlanjur sulit," jelas Salahudin.

Dari pihak Persik Kediri, Asisten Pelatih Musikan bersyukur bisa melakukan revans dengan kemenangan meyakinkan. Sempat kecolongan kemudian membalikkan keadaan, dikatakannya menjadi bukti timnya lebih baik dan layak memetik kemenangan.

Dia juga memuji penampilan Ngon Mamoun yang bermain cemerlang walau nyaris dicoret selepas putaran pertama. "Ngon sempat hampir dicoret. Tapi kami memberinya kesempatan lagi dan dia melakukannya dengan baik hari ini. Semoga performanya terus membaik," cetus Musikan

AS Roma Tutup Serie A Dengan Kekalahan

Para pemain Genoa melakukan selebrasi setelah Ioanis Fetfazidis mencetak gol 
Liga Italia – Roma akhirnya menutup Serie A musim 2013/2014 ini dengan dua hal, yakni tanpa trofi dan kekalahan. Gialorossi harus menerima fakta pahit kekalahan tipis 0-1 di kandang Genoa melalui satu gol Ioanis Fetfazidis.

Jalannya Pertandingan

Allenatore Roma, Rudi Garcia pada pertandingan ini memainkan sejumlah pemain muda yang jarang dimainkan sepanjang musim ini. Tak ada lagi target yang dikejar, setelah scudetto diraih Juventus, eks pelatih OSC Lille tersebut menurunkan Lukasz Skorupski (penjaga gawang), Tin Jedvaj (bek) dan Federico Ricci.

Sementara tuan rumah yang juga tak memiliki target, tetap menurunkan skuad terbaiknya, untuk menutup musim dengan baik di hadapan pendukungnya sendiri.  Gian Gaspero Gasperini tetap mengandalkan portiere bertalenta pada diri Mattia Perrin dan juga eks punggawa Roma, Nicolas Burdisso.

Pertandingan berjalan dengan tempo normal, kedua tim coba membangun serangan perlahan. Genoa yang lebih determinan menyerang, tampak kesulitan menembus pertahanan I Gialorossi yang terkenal kokoh musim ini di Serie A bersama duetnya, Mehdi Benatia-Leandro Castan.

Penguasaan bola Roma tak diimbangi dengan penyelesaian akhir yang mematikan pada babak pertama ini. Sehingga skor tetap tak berubah, 0-0.

Babak kedua pun tak jauh beda, Roma tak ‘seganas’ kala mengejar scudetto sebelumnya dan hanya memainkan bola dengan sabar, menunggu celah di lini pertahanan Genoa. Sementara I Rossoblu menunggu kesalahan pemain Roma dalam memberikan bola dan coba memotong arah bola.

Bencana bagi Roma terjadi di menit 83. Gol yang tak seharusnya terjadi, karena kecerobohan Radja Nainggolan yang coba menyapu bola ke belakang dari kaki Moussa Konate, bola justru mengarah ke pemain pengganti, Ioanis Fetfazidis yang dengan mudah men-chip bola melewati Skorupski. 1-0 Genoa unggul. 

Setelah gol tersebut, baik Genoa maupun Roma semakin ‘panas’ dan coba mencari peluang demi peluang untuk mencetak gol berikutnya. Namun hingga pertandingan berakhir, skor tak berubah untuk kemenangan 1-0 Genoa di Stadio Comunale Luigi Ferraris.

Susunan Pemain:

Genoa: Mattia Perrin, Nicolas Burdisso, Daniele Portanova, Sebastian De Maio, Stefano Sturaro, Cabral, Giovanni Marchese, Sime Vrsaljko, Emanuelle Calaio (Moussa Konate 79’), Giusseppe Sculli (Ioanis Fetfazidis 69’), Ricardo Centurion (Marco Motta 88’) 

Roma: Lukasz Skorupski, Mehdi Benatia, Leandro Castan, Tin Jedvaj, Michel Bastos, Rodrigo Taddei, Alessandro Florenzi, Radja Nainggolan, Federico Ricci (Luca Mazzitelli 59’), Adam Ljajic (Francesco Totti 74’), Mattia Destro (Dodo 78’)

Inter Tersungkur Lagi, Torino Gagal Ke Eropa

Torino Gagal ke Eropa, Inter Tersungkur
Liga Italia – Dramatis! Ya, mungkin itulah satu kata yang tepat menggambarkan bagaimana serunya laga pamungkas Serie A, saat Torino gagal meraih satu tiket ke Europa League dengan hasil imbang 2-2 melawan tuan rumah, Fiorentina.

Il Toro yang tak diperkuat top skorer tim, Ciro Immobile akibat akumulasi kartu kuning harus merelakan Parma yang memenangkan pertandingan dengan skor 2-0 melawan Livorno. Pertandingan pun berjalan ketat hingga habisnya pertandingan.

Bagaimana tidak, Fiorentina yang sudah tak memiliki kepentingan apapun, tetap bermain ngotot di depan pendukungnya sendiri. Gol pembuka pun lahir dari bomber andalan mereka, Giuseppe Rossi melalui titik putih setelah Cuadrado dilanggar. 

Mengambil ancang-ancang jauh, eks bomber Villareal ini menempatkan bola dengan apik di sisi kiri gawang Torino yang dikawal oleh Daniele Padelli.

Tertinggal, Torino mampu membalasnya di menit 66. Saat Marcelo Larrondo berhasil mengkonversi umpan Alessio Cerci dengan baik melalui serangan balik yang terbangun apik. Namun La Viola, kembali membuat gol di menit 78 saat Ante Rebic balik berganti mencetak gol melalui serangan balik, hasil umpan Cuadrado.

Selesai? Tidak. Jasmin Kurtic kembali membuat harapan Torino kembali mencuat saat tendangan bebasnya keras menghujam gawang Fiorentina yang dikawal oleh Antonio Rosati. Hingga akhir laga dan tambahan waktu, Il Toro sebenarnya dapat saja kembali meraih satu tiket ke Europa League.

Namun apa daya, Cerci yang sepanjang musim ini tampil apik bersama duetnya Immobile, tak mampu mencetak satu gol yang dapat saja menjadi krusial melalui titik putih. Justru, Rosati yang tampil bak pahlawan Parma dan menepis bola. 

Alhasil pertandingan berakhir dengan skor 2-2 dan para pemain Torino seakan tak percaya kegagalan timnya melaju ke Europa League. Pelatih Giampiero Ventura pun hanya termenung sesaat di bench.

Sementara dari pertandingan lain, perpisahan Javier Zanetti, Walter Samuel, Diego Milito dan Esteban Cambiasso dirusak oleh kemenangan yang diraih tuan rumah Chievo Verona dengan skor 2-1. Kekalahan La Beneamata tersebut bertambah parah karena dua gol yang tercipta oleh Keledai Terbang, diciptakan oleh eks pemain, yakni Victor Nsofor Obinna.

Sementara satu-satunya gol Inter diciptakan oleh eks pemain Chievo, Marco Andreolli, memanfaatkan kemelut di depan gawang Chievo. Laga ini pun bak reuni kecil kedua pemain tersebut

LIGA CHAMPIONS : Menanti Juara Liga Champions "Real Madrid vs Atletico Madrid"

Final Liga Champions " Real vs Atletico"
Liga Champions – Radamel Falcao berteman cukup dekat dengan Cristiano Ronaldo. Meski begitu, Falcao memberikan dukungan kepada Atletico Madrid untuk menjadi juara di Liga Champions tahun ini.

Itu sangat wajar. Falcao pernah menghabiskan dua musim berkarier di Atletico. Setelah namanya mencuat ke permukaan, penyerang asal Kolombia itu melebarkan sayap dengan melanjutkan karier di Monaco, pada musim panas kemarin.

Sebagai penggemar sepakbola, El Tigre, demikian sebutan Falcao, tentu tidak akan ketinggalan melihat pertandingan final Liga Champions yang mempertemukan Atletico melawan Real Madrid di Lisbon, 24 Mei 2014.

“Kedua tim sangat berimbang, dan memiliki peluang sama di partai final nanti. Ini akan menjadi sebuah pertandingan yang mendebarkan. Ada pertandingan derby juga tahun lalu di Copa del Rey, dan Atletico berhasil keluar sebagai pemenang,” ungkap El Tigre.

“Itu memperlihatkan pertandingan final itu berbeda. Saya ingin melihat Atletico yang menjadi juara sudah pasti. Saya memiliki kemesraan bersama tim itu, untuk semua pengalaman yang saya miliki bersama mereka, dan saya akan menjadi pendukung mereka,” sambungnya.

CR7, sapaan Ronaldo, dengan Falcao memang cukup akrab. Ucapan El Tigre tentu akan membuat CR7 sakit hati. Namun, Falcao sangat yakin CR7 mengerti kenapa dia memilih mendukung Atletico, bukan Madrid.

“Ronaldo tahu apa arti Atletico untuk saya. Tapi, saya belum berbicara mengenai laga itu dengannya,” lanjut penyerang asal Kolombia itu, diberitakan Goal, Jumat (16/5/2014).

Arsenal Juara Piala FA 2013-2014

Arsene Wenger saat mengangkat trofi FA
Piala FA – Stadion megah Wembley menjadi saksi “buka puasa” Arsenal yang telah berlangsung selama sembilan musim. Usai menundukkan Hull City di partai final, The Gunners berhak mengklaim trofi tertua di daratan Inggris.

Sang pelatih, Arsene Wenger mengungkapkan bahwa kemenangan atas pasukan Steve Bruce itu merupakan titik balik untuk timnya. Namun, hasil sempurna yang diraih Meriam London didapat usai melakoni laga berat.

Arsenal sempat tertinggal dua gol saat laga baru berjalan delapan menit, lewat James Chester dan Curtis Davies. Beruntung, mental juara yang dimiliki Olivier Giroud dan rekan berhasil membalikkan keadaan.

“Kami ingin membuat sejarah malam ini (dini hari.red) dan memenangkan pertandingan ini dan kami berhasil di cara kedua. Ini merupakan titik balik dalam kehidupan tim ini. Para pemain tahu bahwa mereka dapat memenangkan pertandingan dengan cara yang penting,” tegas Wenger, seperti dilansir Sportsmole, Minggu (18/5/2014).

“Itu akan menjadi mengerikan (apabila kami kalah), tetapi kami berhasil bangkit. Saya memuji semangat tim ini dan saya sangat bangga untuk hari ini. Selamat kepada Hull, mereka bermain sangat baik pada pertandingan ini,” tutup sang Profesor.

Timnas Inggris : Menanti Kiprah Kombinasi Tua - Muda Timnas Inggris Di PD 2014 Brasil

Kombinasi pemain muda-tua diyakini Lampard berpengaruh positif pada performa tim
TIMNAS INGGRIS – Ada yang berbeda dengan Timnas Inggris tahun ini, jelang Piala Dunia yang tinggal menghitung hari. Ya, kali ini Roy Hodgson banyak mengombinasikan pemain-pemain muda yang tampil cemerlang bersama klub, dengan pemain senior.

Sebut saja nama-nama muda nan hebat laiknya Raheem Sterling (Liverpool), Luke Shaw (Southampton) dan juga Ross Barkley (Everton), berkombinasi dengan Steven Gerrard, Wayne Rooney dll.

Melihat kombinasi tersebut, gairah Frank Lampard yang merupakan pemain tertua Tiga Singa pun seakan ‘terbakar’. Ia berharap rekan-rekan mudanya dapat bermain di Piala Dunia bak singa yang tak takut menerkam lawan-lawannya dan bermain baik.

“Skuad Inggris sangat baik dengan campuran pemain muda dan berpengalaman. Saya pikir kami semua menangis beberapa tahun yang lalu agar para pemuda ini muncul dan menyenangkan kami. Dan saya pikir mereka telah melakukannya,” kata Lampard di Sky Sports News, Senin (19/5/2014).

“Sebagai pemain berpengalaman, pemain tertua di tim. Saya menikmati berada di antara mereka dan sangat menyenangkan. Semoga saja mereka bermain tanpa rasa takut dan bermain baik,” tutup pemain Chelsea berumur 35 tahun itu

TIMNAS URUGUAY : Mewaspadai Kebangkitan Timnas Kosta Rika

Kapten Timnas Uruguay, Diego Lugano
TIMNAS URUGUAY – Kapten Timnas Uruguay, Diego Lugano menyatakan tim yang harus diwaspadai bukanlah Inggris dan Italia melainkan Kosta Rika. Pasalnya Kosta Rika adalah tim yang biasa bermain di suhu tinggi dan menjadi lawan pertama Uruguay. 

Lugano menyebut laga perdana di babak penyisihan grup adalah laga yang paling sulit untuk dimenangi. Kosta Rika sebagai tim underdog pasti akan termotivasi untuk mengalahkan pasukan Oscar Tabarez.

"Di mana pun, terlebih di Piala Dunia laga perdana adalah laga paling sulit bagi kami. Semua tim ingin memastikan mendapat tiga poin di laga pertama dan Kosta Rika pasti sangat termotivasi melawan kami," kata Lugano, seperti dikutip Daily Mail, Minggu (18/5/2014).

Uruguay memang tidak menjadi unggulan pada turnamen kali ini. Terlebih Luis Suarez dkk lolos melalui babak playoff dengan mengalahkan tim lemah Yordania. Tapi Lugano menegaskan, timnya bisa membalikkan segala prediksi dan mencapai posisi tertinggi.

"Faktanya kami tidak diunggulkan dan bukan kandidat juara. Tapi kami sama sekali tidak ragu untuk melawan tim-tim besar. Kami punya ambisi untuk kembali menjadi yang terbaik di planet bumi ini," tegasnya.

Kiper Pinjaman Bangga Antar Atletico Juara

Kiper Pinjaman Bangga Antar Atletico Juara
LIGA SPANYOL – Atletico Madrid berhasil menghapus dahaga gelar dengan menjadi yang terbaik di La Liga musim ini. Kiper pinjaman Thibaut Courtois mengaku senang dapat merasakan gelar tertinggi di ranah Spanyol itu.

Pertandingan berlangsung ketat sejak menit pertama. Tuan rumah memimpin lebih dulu lewat Alexis Sanchez di babak pertama. Perjuangan Atletico semakin berat karena kehilangan Diego Costa dan Arda Turan yang mengalami cedera.

"Ini adalah laga yang sangat berat. Tidak ada yang memberikan kami peluang karena hasil pekan lalu, kami berpikir Barca harus menang melawan kami,” ujar Courtois, kepada Sky Sports, Minggu (18/5/2014).

Tapi, keputusan untuk memasukan Adrian Lopez dan Raul Garcia membuahkan hasil. Diego Godin menyumbang gol untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Skor ini bertahan hingga pertandingan berakhir.

“Barca sangat siap menghadapi laga ini dan setelah 20 menit, kami kehilangan dua pemain kunci kami. Tapi pemain yang masuk menggantikan bermain sangat baik,” lanjut Courtois.

“Kami ketinggalan 0-1 dan di babak kedua, cara kami bangkit luar biasa. Kemudian kami harus menderita. Kami menderita dan menang,” tambah kiper pinjaman Chelsea itu.

LIGA CHAMPIONS : Real Madrid Siap Hadapi Juara La Liga "Atletico Madrid"

Ancelotti: Ronaldo & Benzema Siap Tempur
LIGA CHAMPIONS – Entrenador Carlo Ancelotti punya alasan yang tepat untuk setidaknya menatap partai final Liga Champions kontra tim sekota, Atlético Madrid dengan spirit positif. Trio andalan BBC (Karim Benzema-Gareth Bale-Cristiano Ronaldo) diyakini siap tempur.

Real Madrid sempat kehilangan Ronaldo di beberapa laga terakhir La Liga dengan problem cedera ringan. Begitupun Benzema yang sempat ditarik keluar saat meladeni Espanyol di jornada pamungkas lalu.

Tapi dari pantauan medis terakhir, Ancelotti melihat Ronaldo dan bahkan Benzema yang mengalami hamstring dinyatakan positif bisa tampil di Estádio da Luz 25 Mei mendatang.

Ancelotti sedianya hampir menurunkan Ronaldo kala Madrid kontra Espanyol, tapi saat Ronaldo dirasa belum prima pada pemanasan jelang laga, Ancelotti pun urung mendaftarkan namanya di starting IX lantaran tak ingin ambil risiko besar.

“Cristiano tak merasa nyaman ketika pemanasan, jadi kami tak ingin ambil risiko. Kami melakukan tes dan kami pikir dia mengalami ketegangan otot. Tapi kami tak khawatir karena sepertinya dia bisa tampil di final (Liga Champions). Benzema mengalami hamstring, tapi dia tak diragukan untuk final,” ungkap Ancelotti.

“Cristiano tak tampil di beberapa laga terakhir. Kemarin dia berlatih normal dan saya sangat yakin (Ronaldo fit). Di final, Anda tak bisa mempertaruhkan risiko,” imbuhnya, seperti disadur Football-Espana, Senin (19/5/2014).

Yang pasti, El Real bakal turun dengan kekuatan penuh, termasuk Ángel di María, Daniel Carvajal, Sami Khedira serta Asier Illarramendi – namun dengan pengecualian Jesé Rodríguez yang belum pulih dan Xabi Alonso yang terkena akumulasi kartu kuning.

“Di María, Carvajal, Khedira dan Illarramendi sudah bisa bermain dengan baik. Sementara situasi Pepe (Ferreira) sudah berkembang. Besok dia sudah akan mulai latihan setelah selama ini dia berlatih di gym. Illarra punya kesempatan tampil. Masih ada waktu sepekan dan saya harus memutuskan line-up terbaik,” lanjut Ancelotti lagi.

“Setelah penampilan kami menurun, saya senang dengan performa tim (dengan kemenangan 3-1 atas Espanyol). Saya ingin tim berlatih normal, tapi yang paling penting adalah semua pemain siap tampil, kecuali Alonso dan Jesé,” tuntas Don Carletto.

Kejayaan Barcelona Telah Berakhir

Mascherano: Era Barca Telah Berakhir
LIGA SPANYOL – Gelandang bertahan Barcelona, Javier Mascherano mengungkapkan kegagalan timnya di tiga kompetisi musim ini, merupakan tanda berakhirnya era Blaugrana. Ia pun mendorong klub untuk melakukan perubahan untuk memulai sesuatu yang baru.

Komentar pemain asal Argentina itu terungkap usai tim hanya bisa bermain imbang 1-1 melawan Atletico Madrid tadi, dan dipastikan gagal menjadi juara La Liga musim ini.

"Sebuah siklus telah berakhir, dan kita harus membuat perubahan. Klub ini harus membuat keputusan dan membangun tim yang kreatif serta kompetitif. Sebuah era yang unik telah berakhir. Itulah mengapa semuanya terasa menyakitkan, karena anda tidak ingin sesuatu yang bagus berakhir," tutur Mascherano di laman fcbarcelona.com, Minggu (18/5/2014).

Namun, sang pemain tak lantas beranggapan El Barca perlu mengubah filosofi permainan mereka.

"Klub ini sudah mengubah pandangan dunia dengan cara mereka bermain, dan untuk itulah kami tidak harus mengubahnya," tutupnya

Simeone Pembawa Inspirasi Atletico Madrid

Ini yang Dikatakan Simeone di Ruang Ganti
LIGA SPANYOL - Diego Simeone membuktikan bahwa dirinya  bukan hanya pelatih yang cerdas. Entrenador Atletico Madrid ini juga menunjukkan kualitasnya sebagai motivator ulung.

Hal itu terungkap pada laga pamungkas La Liga, saat Atletico Barca bertandang ke markas Barcelona di Camp Nou, dini hari tadi. Atletico yang banyak menerima tekanan sempat drop lantaran dua pemain andalannya Diego Costa dan Arda Turan,harus ditarik keluar saat laga baru 20 menit.

Imbasnya, gawang Thibaut Courtois harus kebobolan lewat gol Alexis Sanchez pada menit ke-33. Tertinggal 0-1 di babak pertama, tentunya Simeone harus punya siasat agar motivasi para pemaimn kembali naik.

Dan benar saja, Atletico melakukan pendekatan yang berbeda di babak kedua. Jika di babak pertama mereka terkesan pasif dan hanya melakukan serangan balik untuk menggempur serangan, di babak kedua, Koke dkk, berani memainkan bola lebih lama dan banyak menekan.

Hasil potifif pun dituai. Babak kedua baru berjalan tiga menit, kubu Los Colchoneros sudah berhasil mencetak gol penyeimbang lewat gol tandukan, Diego Godin memanfaatkan sepak pojok.

Godin sendiri mengaku, Simeone memang sempat memberikan instruksi di ruang ganti pada jeda babak pertama. Namun, pendekatan yang dilakukan entrenador dengan sapaan Cholo ini bukan dengan cara marah-marah.

“Simeone mengatakan kepada kami di babak pertama, bahwa kami harus mencetak gol. Pasalnya, dengan gol tersebut dia menilai keadilan telah ditegakkan,” ujar Godin sebagaimana dilansir Football-Espana, Minggu (18/5/2014).

Melihat sepak terjang Atletico musim ini, serta dominasi Madrid dan Barca yang sudah berlangsung selama 9 musim terakhir, tak salah apabila Simeone mengatakan hal tersebut. Mungkin di dalam hati, dia ingin mengirimkan pesan kepada dua raksasa tersebut, bahwa uang bukan segalanya.