Monday, May 12, 2014

Manchester City Juara Premier League

Manchester City Juara Premier League
LIGA INGGRIS - Dengan berulang kali terjadi pergantian puncak klasemen, ada beberapa momen yang mengantar Manchester City menjuarai Premier League. Tapi menurut Manuel Pellegrini ada dua yang terpenting, yang justru merupakan cerita kekalahan.

Menjadi juara Premier League, City memulai perjalanannya di Liga Inggris dengan rangkaian hasil yang kurang memuaskan. Di awal musim saja The Citizens sudah menelan beberapa hasil mengejutkan.

Di sembilan pekan pertama, Sergio Aguero dkk sudah mengoleksi tiga kekalahan, sekali imbang dan lima kemenangan. Hasil itu jelas tak meyakinkan untuk skuat Manuel Pellegrini yang sedari awal sudah dimasukkan sebagai calon juara.

Sebagai catatan, tiga kekalahan tersebut didapat City di laga away yakni masing-masing atas Cardiff City, Aston Villa dan Chelsea. 

"Ada banyak momen penting di sepanjang musim ini - yang pertama adalah di awal saat kami hanya mendapat beberapa poin di laga away," sahut Pellegrini dalam konferensi pers usai laga.

"Ketika itu saya berbicara dengan pemain dan kami memutuskan bermain dengan cara yang sama (menyerang). Saya selalu bilang kami akan selalu bermain dengan cara yang sama karena kami tidak layak kehilangan poin-poin itu. Dari momen itu hingga hari ini, kami adalah tim dengan poin terbanyak di laga away," lanjut dia.

Dari lima laga away di awal musim ini City cuma berhasil empat poin hasil kemenangan di kandang West Ham dan hasil imbang saat berhadapan dengan Stoke. Sementara tiga lainnya berkesudahan dengan kekalahan.

Namun setelah itu City mencatatkan rekor fantastis di laga tandangnya. Hingga menutup musim mereka mencatatkan 10 kemenangan, empat hasil imbang dan lima kekalahan saat berlaga di luar Etihad Stadium.

"Momen kedua adalah pertandingan dengan Liverpool – sebuah pertandingan di mana kami tidak layak kalah. Ketika itu kami tidak punya peluang menjuarai liga tapi kami tak hilang harapan kalau Liverpool akan kehilangan poin

"Kami memulainya dengan laga yang sulit menggadapi Sunderland – itu bukan pekan terbaik tapi kami bisa melaluinya. Kami memenangi lima pertandingan terakhir dan menjuarai gelar," lanjut dia.

Timnas Indonesia Menang Tipis Atas ASEAN All-Star


Raphael Maitimo mencoba melewati hadangan pemain ASEAN All-Star. (Foto: Arif Julianto/Okezone)
Raphael Maitimo mencoba melewati hadangan pemain ASEAN All-Star
UJI COBA - Indonesia memang mampu menang tipis 1-0 atas Asean All Star, di Gelora Bung Karno (11/5/2014). Sayang, kemenangan Garuda di pertandingan amal ini diiringi siulan suporter untuk beberapa pemain Timnas.



Ya, terhitung beberapa pemain Persib Bandung mendapatkan siulan dari suporter Persija Jakarta yang tetap berada di stadium setelah pertandingan Persija Ajax Amsterdam. Ironis, jika mengingat pertandingan ini merupakan pertandingan Timnas Indonesia.



Mengenakan jersey berwana merah, Indonesia yang dikapteni oleh Firman Utina, menurunkan beberapa pemain anyar di antaranya Steven Anderson Imbiri dan Rizki Rizaldi Pora.



Sementara Asean All Star yang dikepalai oleh Datuk K. Rajagobal bermain tanpa penyerang asal Thailand, Teerasil Dangda di lini depan dan digantikan oleh duet Le Cong Vinh dan Mohammad Shahril Bin Ishak



Sejak kick off dimulai, anak-anak asuh Alfred Riedl sempat mendapakan ancaman melalui serangan sporadis yang dibangun Le Cong Vinh. Namun pertahanan Garuda masih dapat membendungnya.



Memasuki angka sembilan, Indonesia perlahan mendominasi permainan dan mengurung pertahanan Asean All Star. Supardi membuka serangan terlebih dahulu setelah mendapatkan umpan Talaohu Abdulmushafry. Namun sayang sepakannya masih melambung tinggi diatas gawang All Star yang dikawal Hassan Bin Abdullah Sunny.



Lagi, Indonesia mengancam satu menit berselang. Kali ini T.A. Mushafry yang mengancam melalui sepakannya. Namun bola kembali 'enggan' memasuki gawang All Star dan melebar di samping kiri gawang.



Mushafry! Ya, pemain Pelita Bandung Raya (PBR) ini akhirnya turut andil bagi terciptanya gol Indonesia di menit 13. Berawal dari sepak pojok, sundulannya dapat ditepis Hassan dan sayang setelahnya, kemelut di depan gawang All Star terjadi. Bola liar yang lepas dari tepisan Hassan, coba dibuang pemain bertahan All Star, Safiq Rahum, namun bola justru ditendang masuk ke gawang sendiri. 1-0 Indonesia unggul.



Berjalan hingga 32 menit, All Star yang hanya memiliki waktu singkat untuk mempersiapkan diri di Indonesia. Bermain cukup apik dan membangun beberapa serangan yang mengancam gawang Dian Agus Prasetyo. Namun kurangnya penyelesaian akhir, membuat skor tetap tak berubah 1-0.



Dian Agus akhirnya melakukan penyelamatan pertamanya pada pertandingan ini di menit 36. Nguyen Van Quyet meliuk-liuk memasuki kotak 16 Indonesia dan melakukan tendangan yang mengarah ke gawang. Peluang tadi pun menutup babak pertama untuk keunggulan Firman Utina dkk dengan skor 1-0.



Pergantian pemain, banyak dilakukan Timnas Indonesia maupun All Star di babak kedua ini mengingat ini hanya sebuah pertandingan persahabatan. Pergantian pemain pun tak dibatasi.



Meski sejumlah pemain baru masuk di babak kedua ini, namun pertandingan cenderung berjalan dengan intensitas normal dan kedua tim silih berganti melakukan serangan hingga menit memasuki angka 65.



Catatan menarik terjadi sedari babak pertama, di mana tiap kali Firman, Hariono, Supardi dan terakhir Ferdinand Alfred Sinaga yang bermain untuk Persib Bandung, memegang bola, selalu mendapatkan siulan dari suporter yang berada di Gelora Bung Karno.



Zulham Malik Zamrun yang bermain keluar dari posisinya di babak kedua ini, bermain lebih menyerang dan mampu membuat penjaga gawang Asean All Star terbang mengamankan bola.



Meski unggul sementara, kurangnya penyelesaian akhir terlihat jelas dialami Timnas Indonesia di pertandingan amal ini. Tugas berat bagi Riedl yang mempersiapkan timnya untuk Piala AFF mendatang.



Hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada lagi gol yang tercipta malam ini. Satu-satunya gol untuk Indonesia, dihasilkan melalui gol bunuh diri pemain All Star, Safiq Rahim di menit 13 dan berakhir dengan skor 1-0.



Susunan Pemain:
Indonesia: 22 Dian Agus Prasetyo/12 I Made Wirawan (46)/1 Choirul Huda (71); 11 Rizki Rizaldi Pora/2 Novan Setya Sasongko (80), 13 Achmad Jufriyanto/5 Fachruddin Wahyudi Aryanto (46), 16 M. Roby/4 Ricardo Salampessy (46),21 Supardi/3 Zulkifli Syukur (46); 7 Zulham Malik Zamrun, 15 Firman Utina/8 Raphael Maitimo (46), 18 Manahati Lestusen/9 Immanuel Padwa (68), 20 Steven Imbiri/14 Dedi Hartono (46), 23 Hariono/6 Asri Akbar (46); 19 TA Mushafry/17 Ferdinand Alfred Sinaga (68).



ASEAN All-Star: 1.Hassan Bin Abdullah Sunny, 5. Mohamad Aidil Zafuan bin Abdul Radzak, 6. Mahalli bin Jasuli, 12. Troung Dinh Luat, 15. Thein Than Win, 11. Nguyen Van Quyet, 17. Hariss SO Harun, 20. Safiq Ibrahim, 22. Emelio Asada Caligdong (21. Soe Ming OO 37') 9. Mohammad Shahril bin Ishak, 10. Le Cong Ving.

LIGA SPANYOL : Real Madrid Gagal Raih Gelar La Liga


Marcelo saat dihadang dua pemain Celta de Vigo (Foto: Miguel Vidal/REUTERS)
Marcelo saat dihadang dua pemain Celta de Vigo (Foto: Miguel Vidal/REUTERS)
LIGA SPANYOL  – Usai sudah asa Real Madrid meraih gelar La Liga musim 2013-2014 setelah secara mengejutkan dikalahkan Celta de Vigo dengan skor 2-0. Dua gol yang diciptakan Charles, terjadi akibat kecerobohan para pemain Los Blancos yang melakukan error. 
 
Jalannya Pertandingan
 
 Madrid bermain tanpa kekuatan penuh pada pertandingan ini, akibat sejumlah pilar utamanya mengalami cedera. Pemain-pemain tersebut yakni, Cristiano Ronaldo, Angel di Maria, Pepe, Daniel Carvajal dan Karim Benzema.
 
Entrenador tim, Carlo Ancelotti pun menurunkan susunan pemain ‘darurat’ dengan memainkan Casemiro, Xabi Alonso, Luca Modrid, Isco dan Sami Khedira yang baru sembuh dari cedera di belakang Alvaro Morata.
 
Sementara Celta de Vigo yang tak terkalahkan dari tiga pertandingan terakhirnya, dan meraih tiga kemenangan beruntun, bermain tanpa penuh tekanan di hadapan suporternya karena sudah mengamankan status di La Liga.
 
Sedari awal pertandingan berlangsung, skuad Luis Enrique tampil lebih apik dan determinan ketimbang Madrid. Baru 7 menit berjalan bintang timOs Celticos -julukan Celta-, Nolito langsung mengancam pertahanan Los Blancos melalui sepakannya. Beruntung Modrid berada disana dan memblok bola untuk tendangan sudut.
 
Lagi, posisi kanan pertahanan Madrid menjadi titik lemah tim akibat ditinggalkan Carvajal yang cedera. Alvaro Arbeloa yang menggantikannya, tak mampu menjaga pergerakan lincah Nolito yang memberikan umpan terukur kepada Charles. Beruntung untuk Madrid, bola sundulannya hanya melebar tinggi.
 
Sergio Alvarez! Ya, penjaga gawang Celta de Vigo ini berhasil menepis tendangan Isco di menit 35 saat mendapatkan umpan Morata. Skor pun masih sama kuat 0-0 di Estadio Balaidos.
 
Saat pertandingan akan hampir habis di babak pertama, suporter Madrid dan pemain Madrid terdiam di menit 43 saat Charles berhasil mengambil bola dari kaki Sergio Ramos dan mengecoh Diego Lopez, untuk kemudian mencetak gol. 1-0 untuk Celta de Vigo di babak pertama ini.
 
Babak kedua, Madrid yang ingin menjaga asa meraih trofi La Liga, bermain lebih menekan.  Namun sayang, peluang Modric di menit 50 gagal dimanfaatkan dengan baik.
 
Trofi La Liga musim ini telah ‘terbang’ dari tangan Madrid. Ya, keasikan menyerang, Charles justru ‘menyakitkan hati’ Los Merengues melalui gol keduanya di menit 63. Lagi-lagi kesalahan terjadi di barisan pertahanan Madrid, kali ini Alonso ceroboh memberikan backpass dan dipotong Charles yang mengecoh Lopez untuk kedua kalinya. Skor pun berubah menjadi 2-0 dan bertahan hingga akhir pertandingan.
 
Susunan Pemain:
 
Celta de Vigo: Sergio Alvarez, Gustavo Cabral, Fontas, Jonny Castro, Aurtenetxe,  Augusto Fernandez (Alex Lopez 57'), Michael Krohn-Dehli, Nolito, Rafinha (Levy Clement Madinda 71'), Fabian Orellana, Charles (Bermejo 66')
 
Real Madrid: Diego Lopez, Alvaro Arbeloa (Asier Illaramendi 56'), Sergio Ramos, Nacho, Marcelo, Xabi Alonso, Sami Khedira (Fabio Coentrao 56'), Casemiro (Willian Jose 69'), Luca Modric, Isco, Alvaro Morata

LIGA INGGRIS : Liverpool Gagal Raih Gelar, Gerard Hancur Lebur?


Steven Gerrard. (Foto: Reuters)
Steven Gerrard. (Foto: Reuters)
LIGA INGGRIS Ambisi Liverpool untuk menghapus dahaga gelar juara Premier League pupus sudah. Steven Gerrard harus merelakan trofi tetap bertahan di kota Manchester setahun lagi.
 
Bukan Manchester United memang yang berhasil mempertahankan gelar juaranya, tapi tim sekota Manchester City kali ini yang berjaya. Etihad Stadium berpesta setelah The Citizens melumat West Ham United dengan skor 2-0
 
Sebenarnya, peluang Liverpool untuk menjadi juara terjadi pada saat kompetisi tersisa tiga laga lagi. Tapi dalam satu pekan, The Kopmendapatkan hasil negatif yakni kalah dari Chelsea dan imbang dengan Crystal Palace.
 
Sebuah hasil yang membuat Liverpool harus menang di laga akhir, dengan harapan Manchester Biru tumbang di tangan West Ham. Sayang, semua itu tidak menjadi kenyataan di pekan terakhir.
 
“Saya benar-benar hancur. Secara pribadi saya patah hati, begitu juga dengan fans. Mereka sangat luar biasa, tapi kami tidak boleh terlalu terpukul karena ini musim yang fantastis dan kami harus bangkit untuk tahun depan. Kami harus mencoba lagi dan melakukan lebih baik,” ujar Gerrard, kepada Sky Sports.
 
“Saya membutuhkan waktu hingga saya berusia 33 tahun untuk merasakan perebutan gelar juara, jadi pengalaman untuk anak muda ini sangat penting dan banyak pemain yang bagus di skuad ini. Skuad ini sedang berkembang dan berharap kami bisa memperbaikinya,” lanjut Gerrard.