Tuesday, May 6, 2014

Real Madrid Yakin Bisa Sapu Bersih Di Tiga Laga Terakhir

Sapu Bersih Tiga Laga Sisa
Liga Spanyol – Entrenador Real Madrid, Carlo Ancelotti menyarankan anak asuhnya untuk menjaga fokus dalam melakoni sisa kompetisi La Liga musim ini. Los Blancos masih harus melakoni tiga partai sisa, yakni menghadapi Real Valladolid, Celta Vigo, dan Espanyol.

Madrid sendiri baru saja ditahan imbang Valencia 2-2 di Santiago Bernabeu, akhir pekan kemarin. Namun, Madrid masih memiliki asa untuk mengangkat trofi La Liga ke-33 mereka, menyusul hasil minor yang diraih Atletico Madrid saat menghadapi Levante (2-0) dan hasil imbang yang dicatat Barcelona saat menjamu Getafe (2-2).


Los Merengues sendiri harus tertinggal satu gol lebih dulu lewat Jérémy Mathieu pada menit ke-44. Namun, berhasil dibalas oleh Sergio Ramos di awal interval kedua. Madrid kembali tertinggal lewat gol Dani Parejo pada menit ke-65. Beruntung, Cristiano Ronaldo berhasil menyelamatkan Madrid dari hasil minor pertama dalam lima laga terakhir.

“Kami harus tetap fokus dan memenangkan tiga pertandingan sisa. Tetapi kami harus tahu bahwa bagi Atletico, hasil imbang di markas Barcelona akan cukup bagus bagi mereka untuk menjadi juara,” kata Ancelotti, seperti dilansir Inside Spanish Football, Selasa (6/5/2014).

Los Rojiblancos –julukan Atletico Madrid, masih kokoh di puncak klasemen sementara dengan raihan 88 angka, disusul Blaugrana yang berada di urutan kedua dengan koleksi 85 angka, dan Madrid di urutan ketiga dengan 83 angka.

Pemain Muda Hadir di Timnas Jerman ?

Low "Pelatih Timnas Jerman"
Timans Jerman - Pelatih Timnas Jerman, Joachim Loew, mengaku akan memberi kejutan ketika merilis daftar skuad utama Jerman untuk menghadapi Piala Dunia 2014 di Brasil. Beberapa pemain muda kemungkinan akan dimasukkan dalam daftar skuad utama Jerman.

Loew kemungkinan akan membawa satu pemain berusia di bawah 19 tahun ke Brasil nanti. Nama gelandang Schalke 04, Max Meyer, yang masih berusia 18 tahun, memiliki peluang besar untuk tampil di Piala Dunia 2014 bersama Der Panzer –julukan Timnas Jerman- .

Max memang tampil brilian di musim ini. Dia digadang-gadang akan menjadi salah satu gelandang serang terbaik di dunia. Media Jerman pun menyebutnya sebagai "bocah ajaib".

"Saya suka gaya main Max dalam beberapa pekan belakangan. Secara teknis dia sangat kuat, tidak memiliki rasa takut, dan dia punya masa depan yang cerah," ucap Loew seperti dilansir Bild, Selasa (6/5/2014).

Selain Max, Loew kemungkinan juga akan membawa dua pemain muda lain milik Schalke. Mereka adalah Julian Draxler dan Leon Goretzka.

Keduanya dinilai pelatih 54 tahun telah bermain gemilang sepanjang musim 2013/14. "Saya memang tertarik membawa beberapa pemain muda dari Schalke ke Timnas," kata Loew.

"Untuk Draxler, dia adalah pemain yang memiliki kemampuan luar biasa. Draxler masih muda, tapi sudah bisa bermain di berbagai posisi," lanjutnya.

Di fase penyisihan, Jerman tergabung di Grup G. Jerman akan bersaing dengan Portugal, Ghana, dan Amerika Serikat, untuk memperebutkan dua tiket tampil di babak 16 besar Piala Dunia 2014

Timnas Costa Rika Siap Beri Kejutan Di PD 2014

Para punggawa Timnas Kosta Rika
Timans Costa Rika - Gelandang Tim Nasional Kosta Rika, Celco Borges, mengatakan ia dan rekan satu timnya tak akan gentar menghadapi tim-tim besar pada Piala Dunia 2014 di Brasil. Ia bertekad untuk mengalahkan tim yang akan mereka hadapi dan berjuang keras hingga akhir kompetisi.  

Kosta Rika lolos ke Piala Dunia pada babak akhir kualifikasi CONCACAF, mereka mengantongi tiket ke Brasil sebagai tim terkuat kedua setelah Amerika Serikat dengan nilai 18 poin. Negara terkecil kedua di Amerika Tengah itu mengejutkan tim-tim lainnya dengan hanya kebobolan tujuh gol pada babak kualifikasi. 

Gelandang berusia 25 tahun itu percaya bahwa dengan memiliki banyak pemain individu yang bermain dengan baik, Timnas Kosta Rika dapat bersaing untuk merebut gelar juara Piala Dunia. Menurut Borges, permainan yang solid akan membantu mereka dalam mengalahkan tim besar yang menjadi favorit juara Piala Dunia.

"Saya tidak takut untuk menghadapi mereka, kami akan bermain hingga akhir dan merebut kemenangan disetiap pertandingan," ujar Borges seperti dilansir Eurosports, Selasa (6/5/2014).

"Kami memiliki banyak pemain individu yang bermain baik, kami tim yang solid. Inggris, Uruguay dan Italia semuanya adalah mantan juara dunia, tapi setelah Anda menganalisisnya setiap orang memiliki peluang yang sama," pungkasnya.

Turnamen ini sedikit memiliki bumbu ekstra untuk Borges yang datang dari ibukota San Jose. Brasil adalah tanah air ayahnya.

Ayahnya Alexandre Guimares adalah tokoh sepak bola yang sangat dihormati di Kosta Rika, yang bermain untuk tim nasional di Piala Dunia, serta memiliki dua peran di klub terkemuka Deportivo Saprissa.

"Pahlawan sejati saya adalah ayah saya," tutup Borges. 

Pada Piala Dunia 2014 di Brasil, Kosta Rika berada di Grup D bersama dengan Inggris, Uruguay dan Italia. Ini akan menjadi pertandingan yang sulit bagi mereka, dimana Uruguay merupakan juara Piala Dunia sebanyak tiga kali serta Italia yang kini memiliki kekuatan baru di bawah kepelatihan Cesare Prandelli.

Timnas Iran Siap Hadapi Tim Tangguh Di PD 2014 Brasil

Reza Ghoochannejhad Nournia
Timnas Iran- Tim Nasional Iran memang rajin hadir sebagai wakil Asia di Piala Dunia. Kali ini, adalah yang keempat bagi Reza Ghoochannejhad membawa negaranya hadir di Piala Dunia 2014 Brasil. 

Reza merupakan winger sekaligus ujung tombak Iran dalam mendobrak pertahanan lawan di lapangan hijau. Reza sudah beberapa kali berganti klub sejak 2005 di daratan Eropa.

Reza yang dilahirkan pada 20 September 1987 di Mashhad, Iran, mengisi sebagian besar masa kecilnya di Belanda. Pada usia delapan tahun, Reza sudah tercatat sebagai salah satu pemain klub LAC Frisia 1883.

Klub baru Reza saat ini, Charlton Athletic, merupakan kesebelasan yang bermarkas di London dan bermain di League Championship atau satu tingkat di bawah Premier League. Itu sebabnya, jika Charlton menjadi juara, promosi ke Premier League adalah ganjarannya.

Dengan pengalaman bermain di daratan Eropa, Reza tidak diragukan untuk memperkuat tim Iran yang sudah hadir sejak di Piala Dunia 1978, 1998, dan 2006.

Reza memperkuat Iran sejak 2012, yang telah tampil 11 kali dan menciptakan 9 gol kembali masuk dalam skuad Iran yang ditangani Carlos Queiroz, pelatih Iran asal Portugal, ke Brasil nanti.

Timnas Iran memang akan menghadapi lawan yang berat di Piala Dunia 2014 nanti. Menurut Reza, hal tersebut tidak mengecilkan nyali mereka. 

”Kami merupakan tim yang telah memiliki pengalaman bermain bersama. Kami memiliki bakat yang istimewa. Argentina tentu menjadi tim teratas yang difavoritkan. Tetapi, bagi tim lain, posisi kedua tentu akan menjadi posisi yang diperebutkan melalui pertarungan hidup-mati,” kata Reza, seperti dilansir Guardian, Selasa (6/5/2014).

”Saya rasa, kami bisa menghadapi mereka. Karena permainan kami tidak kalah dengan Bosnia-Herzegovina dan Nigeria. Apalagi, sejak kecil kami punya mimpi membuat semua (orang Iran) bahagia,” tegasnya.

Di Brasil nanti, Iran akan masuk dalam Grup F. Iran harus berhadapan dengan Argentina, Bosnia-Herzegovina, dan Nigeria yang merupakan salah satu kekuatan ”Benua Hitam”.

Simeone Yakin Gelar La Liga Masih Ditangan

Gelar La Liga Ada Ditangan Kami
Liga Spanyol – Mengetahui La Liga hanya menyisakan dua pekan lagi dan gelar juara sudah berada di depan mata tentu saja tidak ingin disia-siakan oleh Atletico Madrid. Untuk itu sang pelatih, Diego Simeone menyatakan segalanya kini ada di tangan mereka.

Walaupun pada lagi terakhir anak-anak tim Ibu kota mengalami kekalahan 2-0 dari Levante, nyatanya tidak membuat kesempatan meraih gelar juara mereka lenyap. Karena sang rival, Barcelona juga tidak dapat meraup poin penuh kala di paksa imbang 2-2 oleh Getafe.

Mengetahui hal tersebut, tim yang terakhir kali mengangkat trofi La Liga pada musim 1995/1996 ini harus memenangkan dua pertandingan sisa mereka melawan Malaga dan partai pamungkas di Camp Nou melawan el Barca akan menjadi seremoni perampasan trofi La Liga yang sempurna.

Juga harus diingat, ada Real Madrid yang siap menyodok dari peringkat ketiga yang saat ini memiliki poin 83 dan memiliki tabungan satu pertandingan melawan Valladolid.

“Ini adalah hal terbaik yang terjadi kepada kami karena ini membuat kami hidup dengan intensitas dan antusiasme yang tinggi untuk tiga minggu berikutnya, sebagai puncak karier kami bersama Atletico Madrid,” ungkap Simeone, dilansir Tribalfootball, Selasa (6/5/2014).

“Ini adalah moment yang ideal, dimana para pemain akan menunjukkan karekter mereka sesungguhnya. Ini adalah waktu untuk menghidupkan tiga minggu yang fantastis,” tuntasnya.

Liverpool pasrah trofi jauh dari Enfield

Liverpool pasrah trofi jauh dari Enfield
Liga Inggris – Striker legendaris Liverpool, Robbie Fowler mengklaim bahwa usaha mantan klubnya dalam perburuan trofi Premier League musim ini telah usai. Statement tersebut terlontar usai si Merah ditahan imbang klub sekelas Crystal Palace 3-3, Selasa dini hari tadi.

Anak asuh Brendan Rodgers itu sejatinya telah unggul 0-3 hingga menit ke-55, lewat gol Joe Allen, Daniel Sturridge, dan sang bomber andalan, Luis Suarez. Tertinggal tiga gol justru membuat pasukan Tony Pullis berang dan melakukan balas dendam, hingga akhirnya Dwight Gayle yang sukses mempuskan mimpi Liverpool untuk meraih poin sempurna.

Hasil imbang ini memang membuat Liverpool kembali ke posisi puncak papan klasemen sementara. Namun, posisi Steven Gerrard cs belum aman mengingat rival utama mereka, Manchester City baru akan melakoni laga ke-37 dengan menghadapi Aston Villa, Kamis dini hari nanti.

Fakta ini membuat Fowler skeptis bahkan menilai bahwa klub asal Merseyside itu tak lagi memiliki peluang mengangkat trofi pertama mereka sejak musim 1990 silam. Menurut pria berusia 39 tahun itu, peluang juara justru kini mendekat ke Manchester Biru.

“Saya pergi dan menonton mereka dan melihat mereka memainkan banyak hal menarik, tetapi saya melihat cara itu telah pergi dan saya tidak berpikir mereka akan menang sekarang,” kata Fowler, seperti dilansir BBC Sports, Selasa (6/5/2014).

Juventus tumbangkan Perlawanan Atalanta

Juventus tumbangkan Perlawanan Atalanta 
Liga Italia -- Campeone D’Italia! Penegasan kembali ditegaskan Juventus di hadapan pendukungnya sendiri, Juventus Stadium, Selasa dini hari saat menghempaskan Atalanta dengan skor tipis 1-0 melalui gol tunggal Simone Padoin.

Kemenangan ini semakin berharga untuk Antonio Conte yang meraih kemenangan ke-100 untuk Nyonya Tua sejak membesut Gianluigi Buffon dan kawan-kawan dari tahun 2011.

Babak Pertama

Setelah dipastikan menjadi jawara Italia 2013-2014, Allenatore Juventus, Antonio Conte merotasi sejumlah pemain-pemain intinya, termasuk Gianluigi Buffon yang digantikan Marco Storari. Nama Andrea Barzagli juga kembali menghiasi skuad inti, setelah sembuh dari cedera.

Di depan, duet maut tim, Fernando Llorente dan Carlos Tevez diistirahatkan Conte dan digantikan oleh Sebastian Giovinco – Pablo Daniel Osvaldo. Sementara Atalanta yang sudah mengamankan posisinya di Serie A, bermain minus Luca Cigarini dan digantikan oleh Danielle Baselli.

Giovinco! Hampir saja, bermain satu dua dengan duetnya, Osvaldo dan melakukan tendangan di menit sembilan. Namun sayang, meski tak terkawal, pemain bertubuh mungil ini gagal mengarahkan bola ke gawang Atalanta yang dijaga oleh Andrea Consigli.

Menit memasuki angka 20, tidak ada peluang berarti dari kedua tim. Pertandingan berjalan monoton dan kedua tim cenderung bermain di lini tengah, guna mengambil alih dominasi atau penguasaan bola.

Hampir saja gawang Atalanta jebol di menit 25 oleh sundulan Osvaldo. Beruntung, Consigli tampil sigap dan mampu menepis bola yang datang, untuk tendangan sudut. Skor masih sama kuat 0-0.

Nyonya Tua menguasai penguasaan bola dan mendominasi permainan hingga menit 36. Namun, tidak ada satu pun peluang yang mampu dikonversi para pemain Juventus untuk menjadi gol.

Atalanta juga bukan tanpa peluang, tepat di penghujung babak, German Dennis gagal meraih bola yang diberikan Maximiliano Morales. Alhasil, skor kacamata menghiasi babak pertama.

Babak Kedua

Di babak kedua ini, pertandingan berjalan dengan tempo sama seperti babak pertama. Namun, kedua tim mulai berani keluar dan coba membuka keunggulan terlebih dahulu.

Memasuki menit 62, kedua kubu yang sudah tak memiliki target yang ingin dicapai di Serie A ini belum menemukan peluang nyata yang dapat dikonversikan menjadi gol. Skor tetap sama 0-0.

Satu menit berselang, kembali Osvaldo mendapatkan peluangnya. Tak terkawal dan berhadapan satu lawan satu dengan Consigli, tendangan pemain pinjaman Southampton ini masih melambung di atas mistar gawang.

Consigli! Portiere berusia 27 tahun ini, jatuh bangun menjaga gawangnya melalui gempuran Fabio Quagliarella dan Paul Pogba di menit 65. Gawang La Dea -julukan Atalanta- pun masih ‘perawan’.

Keran gol Juventus akhirnya terbuka di menit 71. Adalah Simone Padoin yang menyambar bola hasil defleksi Paul Pogba yang membelokkan bola dari umpan pendek Giorgio Chiellini. 1-0 untuk skuad Antonio Conte.

Gol Padoin tersebut, menjadi satu-satunya gol pada pertandingan yang dilangsungkan di Juventus Stadium ini. Para punggawa La Vecchia Signora pun merayakan pesta Scudetto di depan ratusan fans yang memadati stadium, 1-0 untuk Juventus.

Susunan Pemain:

Juventus: Marco Storari, Andrea Barzagli, Angelo Ogbonna, Giorgio Chiellini, Stephan Lichtsteiner (Simone Pepe 85’), Simone Padoin, Claudio Marchisio, Paul Pogba, Federico Peluso, Pablo Osvaldo (Carlos Tevez 65’), Sebastian Giovinco (Fabio Quagliarella 46’)

Atalanta: Andrea Consigli, Mario Yepes (Constatin Nica 77’), Stefano Lucchini (Yohan Benalouane 46’), Davide Brivio, Gianpaolo Beliini, Maximiliano Moralez, Cristian Raimondi (Marcelo Estigarribia 64’), Carlos Carmona, Giacomo Bonaventura, Danielle Baselli, German Denis

Vidal bakal absen bela Timans Chile Akibat Cedera

Vidal bakal absen bela Timans Chile Akibat Cedera
Timnas Chile- Gelandang Juventus, Arturo Vidal sepertinya akan mengakhiri musim ini lebih awal, sang gelandang dikabarkan akan menjalani operasi pada lututnya. Hal ini, menjadi pertimbangan Vidal melihat cedera yang dialaminya makin serius.

Vidal mendapat cedera tersebut di akhir Maret, tatkala Si Nyonya Tua, sebutan Juvetus, dibekuk 0-2 oleh Napoli. Saat itu, cederanya dianggap tidak serius. Vidal kembali merumput selama 76 menit untuk membantu Juve mengalahkan Lyon di perempatfinal Liga Europa, Jum’at 11 April 2014.

Akan tetapi, Vidal tak kunjung menemukan performa terbaik. Dia bahkan hanya bermain sebagai pemain pengganti di dua partai Serie A terakhir. Pemain 26 tahun ini cuma semenit di lapangan saat Bianconeri menjamu Bologna dan 10 menit kontra Sassuolo. Vidal juga tidak bermain maksimal kendati dipercaya sebagai starter melawan Benfica, pekan lalu.

Belakangan diketahui mantan pemain Leverkusen ini masih merasakan sakit di lututnya. Seperti dilansir Football-Italia, Vidal memutuskan untuk menghadapi pisau bedah guna menuntaskan cedera tersebut.

Keputusan tersebut cenderung berisiko, terlebih dia merupakan salah satu andalan Cili di Piala Dunia 2014.

Akan tetapi, Vidal diyakini sudah mendapat lampu hijau dari pelatih timnas negaranya, Jorge Sampaoli, untuk naik ke meja operasi. Pihak timnas bahkan telah terbang ke Turin untuk memeriksa pengoleksi 11 gol di Serie A musim ini secara langsung.

Ruud van Nistelrooy Jadi Asisten Pelatih Timnas Belanda ?

Ruud van Nistelrooy ditawari jadi asisten pelatih Timnas Belanda "Kaget"
Timnas Belanda – Mantan striker timnas Belanda dan Manchester United, Ruud van Nistelrooy, mengaku  terkejut ketika mendapat tawaran sebagai asisten pelatih di tim Oranye oleh Guus Hiddink, setelah Piala Dunia 2014 berakhir. 

Hiddink ditunjuk sebagai pelatih di skuad Belanda untuk menggantikan posisi Louis Van Gaal, yang memutuskan untuk mengundurkan diri setelah tugasnya di Piala Dunia Brasil selesai.

Kesempatan ini bukanlah kali pertama yang didapat Hiddink, pasalnya, pelatih yang juga pernah menangani Real Madrid, Chelsea, dan sejumlah tim nasional seperti Rusia, Australia, Korea Selatan ini sempat menjadi pelatih di timnas Belanda pada tahun 1994 hingga 1998.

“Itu –tawaran menjadi asisten pelatih timnas Belanda adalah panggilan tawaran yang mengejutkan dari Hiddink. Saya benar-benar tidak mengharapkan sesuatu seperti itu, tetapi ketika pekerjaan seperti itu datang, semacam suatu kehormatan,” kata Nistelrooy di situs UEFA, dikutip Soccerway, Selasa (6/4/2014).

“Bekerja dengan Hiddink, dengan pengalamannya, bagi saya, memulai sebagai asisten pelatih, itu fantastis. Saya menghabiskan dua tahun dengan dia dengan tim nasional Belanda,” tambah pria yang juga pernah memperkuat Real Madrid semasa menjadi pemain ini.

Bagi Ruutje –sapaan Nistelrooy, bekerja sebagai asisten pelatih adalah kesempatan perdana, tetapi dia bersikeras dan yakin kalau dia bisa membantu pemain di semua posisi.

“Saya akan menjadi asisten pelatih, jadi saya akan membantu semua orang, bersama dengan Danny Blind (asisten pelatih),” aku Ruutje.

“Saya bisa menggunakan pengalaman saya bagaimana menghadapi tekanan, bagaimana saya siap, bagaimana saya melakukan hal-hal situasi yang terjadi. Tapi itu hal-hal umum yang saya dapat bagi dengan setiap pemain,” tutupnya.

Timnas Jepang Dihuni Muka-Muka Lama

Timnas Jepang
Timnas Jepang - Pelatih Tim Nasional Jepang, Alberto Zaccheroni, sepertinya tidak ingin mengambil risiko dengan merekrut lebih banyak pemain debutan di Piala Dunia Brasil 2014. Para pemain senior dan kaya pengalaman lebih dipilih untuk kesuksesan Jepang diajang akbar tersebut.

Pilihan Zaccheroni untuk memilih lebih banyak wajah lama di skuad Samurai Biru –sebutan Timnas Jepang- tidaklah mengherankan. Para pemain yang bersinar di liga Jepang atau liga-liga di luar Jepang umumnya adalah pemain senior yang sudah berpengalaman.

Seperti dilaporkan Reuters, inilah 23 pemain Timnas Jepang yang dipilih Zaccheroni untuk dibawa ke Piala Dunia.

Untuk posisi penjaga gawang, Zaccheroni akan mengandalkan penjaga gawang senior yang sudah 53 kali memperkuat timnas, yaitu Eiji Kawashima (31 tahun). Penampilan gemilangnya di bawah mistar gawang membuat Standard Liege tertarik mengontraknya sehingga Kawashima pun termasuk jajaran pemain "mahal" di liga Belgia.

Sementara dua penjaga gawang lainnya adalah Shusaku Nishikawa (25 tahun, 12 kali membela tim nasional atau cap), yang kini bermain di klub lokal Urawa Reds, dan Shuichi Gonda (25 tahun, dua cap) yang saat ini berstatus pemain FC Tokyo.

Untuk posisi pemain belakang, ada delapan pemain yang berpeluang besar pergi ke Brasil. Mereka adalah Yuichi Komano (32 tahun, 78 cap) yang bermain di klub lokal Jubilo Iwata; Yasuyuki Konno (31 tahun, 78 cap) yang bermain di klub lokal Gamba Osaka; Yuto Nagatomo (27 tahun, 67 cap) yang kini bermain di Inter Milan; dan Maya Yoshida (25 tahun, 67 cap) yang bermain di klub Southampton.

Empat pemain lainnya adalah Masahiko Inoha (28 tahun, 20 cap) yang kini bermain di klub Jubilo Iwata; Atsuto Uchida (26 tahun, 65 cap) kini bermain di klub Jerman, Schalke 04; Hiroki Sakai (24 tahun, 15 cap) sekarang bermain di klub Jerman, Hannover 96; dan Gotoku Sakai (23 tahun, 12 cap) sekarang bermain di klub VfB Stuttgart.

Untuk lini tengah terdapat tujuh pemain yang sudah dibidik Zaccheroni. Mereka adalah Yasuhito Endo (34 tahun, 140 cap) yang bermain di klub Gamba Osaka; Keisuke Honda (27 tahun, 53 cap) yang sekarang bermain di AC Milan; Shinji Kagawa (25 tahun, 54 cap) yang memperkuat Manchester United; Makoto Hasebe (30 tahun, 76 cap) yang memperkuat FC Nuremberg; Kengo Nakamuda (31 tahun, 76 cap) yang bermain di klub Kawasaki Frontale; Hiroshi Kiyotake (24 tahun, 24 cap) kini memperkuat klub FC Nuremberg; dan Hajime Hosogai (28 tahun, 26 cap) yang kini juga bermain di klub Jerman, Hertha Berlin.

Untuk lini depan, Jepang mempunyai lima penyerang yang siap dibawa ke Brasil. Mereka adalah Shinji Okazaki (28 tahun, 73 cap), penyerang paling berpengalaman yang saat ini bermain di klub Mainz; Yoichiro Kakitani (24 tahun, sembilan cap) yang bermain untuk klub Cerezo Osaka; Yuya Osako (24 tahun, tujuh cap) yang saat ini bermain di TSV Munich 1860; Yohei Toyoda (29 tahun, tiga cap) yang bermain di klub Sagan Tosu; dan Masato Kudo (24 tahun, empat cap) yang bermain di Kashiwa Repsol.

Pada Piala Dunia 2014, Timnas Jepang akan bertemu dengan Kolombia, Yunani dan Pantai Gading di Grup C

Taktik Negatif Mou Membunuh Sepakbola

Olsen

Legenda Sepakbola – Walau mengatasnamakan strategi, sepakbola negatif yang diterapkan José Mourinho di Chelsea mendatangkan opini miring, kritik pedas serta kecaman tajam. Salah satunya dari arsitek veteran Morten Olsen.

Buat træner Tim Nasional Denmark itu, taktik bertahan nan negatif Mou – sapaan Mourinho, hanya akan jadi embrio yang membahayakan sepakbola, membunuh sepakbola andai banyak pelatih sekolong langit tertular taktik membosankan Mou.

Contohnya seperti yang diperlihatkannya saat mengalahkan Liverpool 2-0 di pentas Premier Lague dan memaksa hasil imbang tanpa gol di leg pertama semifinal Liga Champions kontra Atlético Madrid.

“Dalam dunia saya, Mourinho jadi bahaya tersendiri untuk sepakbola. Jika banyak yang meniru gayanya, maka permainan ini akan mati,” kecam Olsen, sebagaimana disadur EkstraBladet, Senin (5/5/2014).

“Bayangkan jika semua orang memainkan sepakbola seperti Mourinho. Maka sepakbola itu sendiri akan membosankan dan kemudian takkan mau menonton pertandingan lagi. Saya sendiri memilih nonton film bagus atau jalan-jalan di hutan,” sambungnya.

Padahal sumberdaya Mou di skuad The Blues, memungkinkannya memainkan sepakbola nan atraktif. Hanya saja, Olsen menyayangkan pendekatan Mou dengan taktik negatifnya yang hanya akan membuang percuma kualitas yang dipunya para pemainnya.

“Saya bisa memainkan sepakbola yang berbeda di Chelsea, jika saya punya kesempatan itu. Tapi Mou hanya bisa bermain defensif. Klub sudah menghabiskan banyak uang untuk membeli pemain-pemain bagus. Sudah harusnya menggunakan (kualitas) mereka!,” tegas Olsen.

Timnas U-19 Bermain Imbang Lawan Myanmar U-19

Garuda Jaya Dipaksa Telan Hasil Imbang
Laga Persahabatan – Laga uji coba yang berjalan keras tersaji di Stadion Utama Gelora Bung Karno, saat tim nasional Indonesia U-19 menjamu Myanmar U-19. Sempat unggul lebih dulu, Evan Dimas Cs dipaksa mengakhiri laga dengan skor imbang 1-1, Senin (5/5/2014).

Jalannya Pertandingan
Babak Pertama
Garuda Jaya sudah memulai ancaman lewat M. Hargianto ketika waktu baru berumur semenit di interval perdana. Namun tembakan jarak jauhnya hanya tipis melayang ke sudut atas kanan gawang Myanmar.

Namun upaya Muchlis Hadi Ning Syaifulloh berbuah gol pembuka di menit kelima. Menerima umpan lambung dari Hargianto, Muchlis yang lepas dari jebakan off-side tak membuang peluangnya.

Meski finishing-nya mengarah tepat ke kiper Myanmar, Myo Min Latt, namun laju bola tak terbendung merobek gawang sang tamu. Kendati demikian, keunggulan 1-0 sementara Indonesia tak bertahan lama.

Pasalnya dua menit berselang, Myanmar menyamakan skor, 1-1. Merampungkan sebuah umpan through-pass yang memecah barisan belakang Indonesia, Yan Naing Oo lepas dari kawalan dan segera menaklukkan Ravi Murdianto.

Seiring berjalannya waktu, laga cenderung keras antara kedua tim. Namun sebuah kans Evan Dimas di menit ke-32, meningkatkan tensi lagi meski hanya sekadar nyaris berbuah gol kedua.

Meneruskan umpan lambung dari tengah lapangan, Evan Dimas yang menyelinap di antara bek Myanmar, melepaskan tembakan lop yang sayangnya masih lemah. Alhasil, bola dengan mudah diterkam kiper Myanmar.

Tim tamu balik mengantarkan bahaya via tendangan bebas. Kapten Myanmar, Maung Maung Soe hampir membalikkan kedudukan andai saja tembakannya tak membentur mistar gawang. Skor imbang 1-1 ini pun bertahan sampai jeda.

Babak Kedua
White Angels – julukan Myanmar curi inisiatif lebih dulu di paruh kedua. Lima menit setelah jeda, Maung Maung Soe menghadirkan teror lagi dari tendangan bebas untuk Ravi di bawah mistar Indonesia. Tapi kali ini, Ravi mampu mementahkan eksekusi deras Maung.

Tuan rumah baru membalas ancaman di menit ke-54 lewat tembakan jarak jauh Hansamu Yama. Sedikit overlap ke barisan depan, Hansamu melepas tendangan keras namun masih tipis menyamping ke kiri gawang Min Latt.

Semenit berselang, giliran Hargianto lagi yang menuai peluang meneruskan passing silang Paulo Sitanggang yang baru masuk menggantikan Zulfiandi. Sayang, penyelesaian Hargianto di dalam kotak penalti malah melambung tinggi.

Yan Naing! Penyama kedudukan Myanmar pada babak pertama itu bikin ketar-ketir kubu Garuda Jaya di menit ke-66. Lepas dari kawalan mengejar operan menjurus, Yan Naing nyaris mencetak gol keduanya malam ini. Beruntung, sontekan Yan Naing melewati Ravi yang keluar dari sarangnya, hanya melintas tipis ke kiri gawang Indonesia.

Silih berganti serangan masih terjadi di antara dua kekuatan sepakbola Asia Tenggara ini. Menit ke-75, Maldini Pali coba berspekulasi tembakan keras guna mendobrak tebalnya pertahanan tim tamu. Sial, arah bola sepakannya hanya beberapa inci ke sudut kanan atas mistar Myanmar.

Laga sempat terhenti di menit ke-86 saat seorang pemain Myanmar tergeletak cedera. Beberapa pemain Indonesia emosi lantaran menganggap Myanmar sengaja menghentikan jalannya laga. Sejumlah pilar Myanmar lainnya sempat tersulut emosi.

Sebuah insiden lainnya terjadi di menit 90+1 dan harus membuahkan kartu merah langsung dari pengadil untuk Hansamu Yama, akibat tindakannya melanggar pemain lawan dan berlaku kasar setelah diprovokasi pemain Myanmar lainnya

Pertandingan akhirnya tetap berjalan usai percekcokan beberapa pemain kedua tim. Namun sampai wasit Oki Dwi Putra meniup peluit panjang tanda laga bubar, skor 1-1 tetap lestari. Kedua tim akan kembali “berperang” 7 Mei mendatang, meski takkan digelar terbuka dan hanya terbatas untuk sejumlah SSB yang diundang PSSI.

Susunan Pemain
Indonesia U-19: Ravi Murdianto, I Putu Gede, Fatchu Rahman, Evan Dimas, Muhammad Hargianto, Muchlis Hadi Ning, M. Sahrul Kurniawan, Maldini Pali, Hansamu Yama, Zulfiandi, Ilham Udin Armayn.

Myanmar U-19: Myo Min Latt, Htike Aung, Naing Lin Tung, Nanda Kyaw, Maung Maung Soe, Wung Thu, Shine Thura, Yan Naing Oo, Mg Mg Lwin, Myo Ko Tun, Nan Wai Min.

Liverpool Dipaksa Berbagi Angka 3-3 Crystal Palace

Liverpool berbagi angka 3-3 Crystal Palace
Liga Inggris – Sempat unggul 3-0, Liverpool akhirnya tak mampu mempertahankan keunggulan dari tuan rumah, Crystal Palace karena di akhir laga, The Eagles –julukan Palace mampu menyudahi pertandingan dengan skor 3-3.

Gol dari Joe Allen, Daniel Sturridge, dan Luis Suarez, bisa diimbangi Palace dengan gol dari Damien Delaney, dan sepasang gol dari pemain pengganti, Dwight Goyle.

Dengan hasil inim, Liverpool masih berada di peringkat teratas dengan poin 81 dari 37 pertandingan. Sementara itu, Manchester City masih menguntit di tempat kedua dengan selisih satu poin dan baru akan memainkan laga pekan ke-37 pada Kamis dini hari melawan Aston Villa

Jalannya Pertandingan:
Sama-sama tampil menekan sejak awal, Liverpool mendapat peluang pertamanya di menit keempat saat Luis Suarez mengutak-atik bola di dalam kotak penalti. Bola pun diteruskannya dengan mengirim umpan tarik ke mulut gawang. Sayang tak ada kawan yang menyambut bola hasil kirimannya.

Sakho! Namanya hampir saja tercatat di papan skor di menit delapan andai tandukannya memanfaatkan umpan sepak pojok, tak melebar ke sisi kanan gawang Speroni.

Peluang Palace tercipta di menit 10. Berawal dari tendangan sudut dan bola ditanduk Delaney langsung mengarah ke gawang. Beruntung, ada pemain Liverpool yang menghalau bola dan menciptakan tendangan sudut berikutnya.

Liverpool mampu membuka keunggulan lewat gol yang dicetak oleh Joe Allen di menit 19. Gol berawal dari sebuah umpan sepak pojok yang dieksekusi Steven Gerrard, dengan cermat, Allen pun menanduk bola yang tak mampu dihalau penjaga gawang Crystal Palace.

Semenit kemudian, Liverpool kembali memiliki kans untuk menambah angka melalui Suarez. Ia berdiri di depan penjaga gawang Speroni dan menerima bola dari Sturridge. Sayang, posisinya sudah off-side terlebih dulu.

Setengah jam laga berlangsung, Liverpool masih bermain dengan umpan-umpan pendek di lini tengah. Sering terlihat, Sterling turun ke tengah untuk mengambil bola. Banyak aktifitas perebutan terjadi di lini tengah. Sampai sejauh ini, trio Gerrard, Allen dan Lucas dominan menguasai.

Menit 34, Jedinak merebut bola dari penguasaan Gerrard. Bola langsung dialirkan ke depan dan kembali pada Jedinak. Sebuah tendangan keras dilepaskan, namun masih bisa dihalau keluar oleh Mignolet.

Suarez mencoba menggandakan skor di menit 41. Menguasai bola di sisi kanan gawang Palace, pemain asal Uruguay ini memutuskan untuk langsung menembak bola dari sudut sempit. Tapi usahanya belum membuahkan hasil.

Skor 1-0 bertahan hingga sang pengadil, Mark Clattenburg meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya paruh pertama.

Di babak kedua, Liverpool langsung ngegas di menit 46. Sturridge melakukan sprint di sisi kanan Liverpool dan langsung menggiring bola memasuki kotak penalti Palace. Tapi ada Delaney di sana yang mampu melakukan tekel bersih dan bola pun keluar lapangan.

Gol kedua bagi tim tamu tiba di menit 53. Memanfaatkan umpan jauh dari Steven Gerrard, Sturridge langsung ‘menari-nari’ dengan bola di kotak penalti. Sebuah sepakan tak terlalu keras namun terarah, bola pun tak mampu dihalau Speroni. Liverpool 2, Palace 0.

Hanya dua menit, giliran Suarez mencetak gol ketiga, hasil kerja sama one-two yang apik dengan Raheem Sterling, pemain asal Urugay ini menceploskan bola dari sisi kanan gawang Palace. The Reds unggul 3-0

Meski sudah unggul tiga gol The Reds membuat pertandingan ini menarik karena mereka tak sekali pun menurunkan tempo serangan, permainan terbuka sangat jelas terlihat di laga ini. Di sisi lain, pemain Palace terlihat sangat terpukul. Tapi sampai menit 70, mereka masih mampu melakukan serangan.

Setelah Liverpool mampu mencetak dua gol cepat di menit 53 dan 55, Palace pun mampu melakukan hal yang sama dengan mencetak dua gol cepat, masing-masing di menit 79 dan 81.

Gol pertama dicetak oleh Damien Delanrey yang mendapat umpan dari sisi tengah lapangan, lalu diteruskan dengan tendangan keras dari luar kotak penalti. Sedikit mengenai badan dari Glen Johnson, bola pun gagal dihalau Simon Mignolet.

Belum reda euforia gol pertama tuan rumah, fans Palace kembali bersorak menyusul gol kedua yang dilesakkan Dwigh Gayle . Berawal dari umpan tarik Yannick Bolasie, tanpa mengontrol bola, Gayle langsung menyambar bola dan menghujam jala gawang Liverpool

Semangat Crystal Palace saat menjamu Liverpool, Selasa dini hari, patut diacungi jempol. Meski sempat tertinggal 3-0, anak-anak asuhan Tony Pulis akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-0 di menit 87.

Sebuah umpan jauh, berhasil disundul pemain Palace dan bola mengarah ke kaki Dwight Bayle yang berdiri tanpa pengawalan dari Martin Skrtel. Tak membuang banyak waktu, dia pun menembak bola dengan keras dan menyamakan skor menjadi 3-3. Skor ini bertahan hingga laga bubar.

Susunan Pemain:
CRYSTAL PALACE: Speroni, Mariappa, Delaney, Dann, Ward, Jedinak, Dikgacoi/Ince, Ledley, Puncheon/Gayle, Bolasie, Chamakh/Murray

LIVERPOOL: Mignolet, Johnson, Skrtel, Flanagan, Sakho, Gerrard, Lucas Leiva, Allen, Sterling/Coutinho, Suarez, Sturridge/Moses