Friday, May 2, 2014

Bayern Tersingkir di UCL, Pemain Juga Manusia

Liga Champions - Pelatih Borussia Dortmund Juergen Klopp coba mengomentari kekalahan Bayern Munich di semifinal Liga Champions. Klopp menilai meski Die Roten adalah tim hebat, namun para pemainnya juga manusia dan kadang bisa kalah.

Bayern harus kehilangan mahkota juara Liga Champions usai takluk 0-4 di leg kedua dari Real Madrid dan tersingkir dengan agregat total 0-5. Kekalahan di Allianz Arena tersebut adalah yang terbesar mereka terima di kompetisi Eropa.

Hasil yang bak menegaskan kritik pada Bayern karena sejak dipegang Pep Guardiola, banyak yang menilai performa tim itu sudah menurun karena Pep mengubah gaya bermain Bayern yang musim lalu membuahkan treble winner.

Apalagi sejak jadi juara Bundesliga di pekan ke-27, relatif Bayern sudah mulai goyah penampilan. Meski demikian Klopp memaklumi Bayern bisa tampil buruk usai begitu digdaya musim lalu mengingat mereka bukan "dewa" yang tak terkalahkan.

"Saya membaca beberapa hal terkait laga Real-Bayern, di mana mereka benar-benar lengah bagaimana dua gol itu bisa terjadi," ujar Klopp di Soccerway.

"Mereka menyulitkan Bayern untuk bisa bangkit," sambungnya.

"Ada dua situasi yang biasa terjadi dan mereka sama sekali tidak bermain, tapi Real benar-benar melakukan pekerjaan yang hebat dan memang Bayern tidak bisa mengatasi situasi itu dengan baik."

"Namun kekalahan itu tidak mengubah pandanganku, bahwa Bayern adalah tim terbaik di dunia saat ini. Tapi mereka pun kadang bisa kalah juga," demikian dia.

Ironi, Chelsea Tanpa Gelar Musim Ini

Chelsea diprediksi tanpa gelar musim ini
Liga Inggris - Chelsea terancam mengakhiri musim ini tanpa memenangi satu gelar juara pun. Untuk klub sekaliber The Blues, menutup musim tanpa trofi dinilai David Luiz sebagai sebuah kegagalan.

Chelsea gagal di Piala FA dan Piala Liga Inggris. Di dua kompetisi itu, Frank Lampard dkk. sama-sama cuma sampai babak kelima setelah disingkirkan Sunderland (Piala FA) dan Manchester City (Piala Liga Inggris).

Chelsea juga baru saja kehilangan peluang juara di Liga Champions. Mereka terhenti di babak semifinal setelah disingkirkan oleh Atletico Madrid.

Di Premier League, secara matematis Chelsea memang masih punya kans untuk jadi juara. Namun, dengan 78 poin di peringkat kedua dan dua laga tersisa, peluang tim arahan Jose Mourinho itu dinilai tak sebesar Liverpool dan Manchester City.

Luiz menilai musim Chelsea bisa dinilai gagal jika tak ada gelar yang dimenangi. Karena itu, Chelsea pun bertekad menyelamatkan musim dengan menjuarai Premier League.

"Anda bisa menyebut itu adalah musim yang buruk jika Anda tidak punya trofi di musim di klub besar, itu benar. Musim di mana kami memenangi Liga Champions itu adalah musim yang buruk sampai akhir dan kemudian kami memenangi dua gelar," sahut Luiz seperti dikutip ESPN.

"Kami adalah klub besar dan kami ingin memenangi trofi, tapi yang paling penting adalah punya kepirbadian. Anda harus berjuang di banyak situasi. Ini olahraga, ini sepakbola. Setiap orang bicara hasil, itu benar," imbuhnya.

"Jika ada banyak laga buruk, ketika Anda tidak sungguh bermain, tidak berlari, tidak memberi yang terbaik maka itu oke. Tapi kami kami tampil maksimal di banyak laga, seperti di hari Rabu, tapi kadang mungkin menang kadang tidak."

"Sekarang kami terus berjuang di liga karena secara matematis kami bisa menang. Kami tidak bisa menang dengan otomatis, ini akan sulit," kata bek asal Brasil itu menambahkan.

Tersingkir di Liga Europa, Juventus Ambisi Kunci Scudetto

Juventus Team
Liga Italia - Juventus bisa segera melupakan kegagalan mereka di Liga Europa. Di giornata 36 ini, Bianconeri berpeluang besar untuk memastikan gelar juara di Serie A.

Juve gagal mewujudkan ambisi tampil di final Liga Europa yang akan dimainkan di kandang sendiri. Mereka disingkirkan Benfica setelah hanya bermain imbang tanpa gol di laga leg kedua semifinal, Jumat (2/4/2014) dinihari WIB tadi.

"Kami tersingkir dengan kepala tegak dan saya pikir kami adalah tim yang layak lolos. Saya ingin berterima kasih kepada para fans untuk dukungan yang diberikan dan sekarang kami akan berpikir soal Atalanta dan memenangi gelar scudetto kami yang ketiga secara beruntun," ujar Antonio Conte usai Juve disingkirkan Benfica di Liga Europa.

Asa juara Juve kini memang hanya tinggal tersisa di Serie A. Titel itu bisa mereka pastikan kala menjamu Atalanta di giornata 36, Selasa (6/5/2014) dinihari WIB.

Andrea Pirlo dkk. cuma butuh dua poin lagi untuk mengunci gelar scudetto musim ini sekaligus yang ketiga secara beruntun. Menilik catatan statistik yang dirangkum oleh Opta, Juve berpeluang besar untuk mewujudkannya.

Juve tak cuma didukung catatan sempurna di kandang di Serie A musim ini (17 kemenangan dari 17 laga). Mereka juga punya rekor bagus melawan Atalanta setelah tak terkalahkan di 18 laga terakhir melawan Orobici.

Kali terakhir Atalanta memetik kemenangan atas Juve terjadi pada bulan Februari 2001. Sejak saat itu, 16 kemenangan dan dua hasil imbang dibukukan La Vecchia Signora

Di sisi lain, Atalanta sedang dalam tren negatif. Setelah mencatat enam kemenangan beruntun, German Denis dkk. justru gagal menang di empat laga terakhir. Mereka cuma mendapat satu poin dan tiga kali menelan kekalahan.

Juve juga bisa saja memastikan gelar juara tanpa harus memeras keringat. Itu akan terjadi jika AS Roma yang bermain sehari sebelumnya gagal memetik poin penuh di markas Catania.

Jika berhasil memenangi scudetto musim ini, Juve akan mencatat hat-trick. Kali terakhir Juve memenangi tiga gelar secara beruntun terjadi di era 1930-an, di mana mereka memenangi lima gelar secara beruntun dari 1931-1935.

Luis Suarez Striker Tertajam Liga Inggris 2013-2014

Luis Suarez
Liga Inggris - Dari tahun ke tahun produktivitas Luis Suarez di Liverpool terus menanjak. Musim ini ia sudah hampir dipastikan menyabet gelar pencetak gol terbanyak liga.

Hingga tiga pekan menjelang kompetisi selesai, Suarez telah mengemas 30 gol. Di daftar top skorer sementara, ia berada jauh di atas pemain-pemain lain. Yang terdekat dari dia adalah rekan setimnya sendiri, Daniel Sturridge, yang baru mengemas 20 gol.

Di peringkat ketiga adalah gelandang Manchester City, Yaya Toure, dengan 19 gol. Di bawahnya lagi adalah Wayne Rooney (Man Utd/17) dan Sergio Aguero (Man City/16). Adapun topskorer dua musim terakhir, Robin van Versie, musim sejauh ini baru menghasilkan 11 gol untuk Red Devils.

Ini adalah musim penuh ketiga Suarez bersama "Si Merah", sejak ia datang ke Anfield pada pertengahan musim 2010/2011. Di paruh kedua musim itu ia hanya mencetak 4 gol dari 13 pertandingan, lalu mendulang 11 gol dari 31 game di sepanjang musim 2011/2012.

Di musim lalu penyerang 27 tahun itu lebih tajam lagi, yaitu mencetak 23 gol dari 33 pertandingan. Di musim itu ia mengumpulkan total 30 gol karena juga menciptanya di Piala FA, Piala Liga, dan Liga Europa.

Di musim ini Suarez tidak mencetak satu gol pun di Piala FA maupun Piala Liga, tapi ia begitu tajam di Premiership. Ke-30 gol yang telah dihasilkannya ia buat dari 31 pertandingan liga. Ia tak pernah absen kecuali di lima laga awal, karena masih menjalani skorsing dari kasus menggigit Branislav Ivanovic di musim lalu.

Musim tersubur Suarez adalah 2009/2010, ketika ia mengemas total 49 gol dari 48 pertandingan bersama Ajax Amsterdam, termasuk 35 gol dari 33 laga Eredivisie.

Suarez pun menjadi pemain Liverpool pertama setelah Michael Owen di musim 1998/1999 yang menjadi topskorer Liga Inggris.

Beberapa hari lalu ia juga telah dinobatkan sebagai pemain terbaik musim ini versi PFA (Professional Football Association). Ia menjadi pemain Liverpool pertama yang meraih penghargaan ini sejak Steven Gerrard pada musim 2005/2006.

Tekad AC Milan Kalahkan Inter demi Dongkrak Kepercayaan Diri

Liga Italia - Musim ini tak berjalan mulus untuk AC Milan. Demi meningkatkan kepercayaan diri dalam perburuan tiket ke Liga Europa dan menjelang akhir musim, Rossoneri membidik kemenangan dalam derby della madonnina.

Milan gagal bersaing di papan atas Serie A musim ini. Hingga liga berjalan 35 pekan, Milan hanya menempati posisi ke-10 klasemen dengan 51 poin. 

Milan pun juga sudah dipastikan tak akan tampil di Liga Champions musim depan. Namun mereka masih punya peluang untuk menyelamatkan musim lewat satu tiket ke Liga Europa.

Akhir pekan ini, Milan sudah ditunggu laga derby melawan Inter Milan di San Siro, Senin (5/5/2014) dinihari WIB. Demi mendongkrak kepercayaan diri di sisa musim, Daniele Bonera menyebut Milan wajib menang atas Inter.

"Saya yakin bahwa ada dasar untuk tampil baik dan pada akhirnya memberi kebahagiaan untuk para pendukung kami. Memenangi derby setelah periode yang sangat rumit, itu akan memberi kami banyak kepercayaan diri," ujar Bonera kepada Tuttosport.

"Kami memulai musim dengan buruk, tapi perkembangan sudah terlihat dalam beberapa bulan terakhir dan ini memberi kami kekuatan untuk menyiapkan laga melawan Inter," lanjutnya.

"Kami harus berani dan tidak merasakan terlalu banyak tekanan dan kami harus berpikir untuk tidak menyelesaikan pertandingan sendiri-sendiri, tapi bekerja sebagai tim," lugas bek berusia 32 tahun itu.

Everton Bakal Sulitkan Manchester City

Skuad Everton tak akan tampil setengah-setengah melawan Manchester City
Liga Inggris – Akhir pekan ini, Everton dihadapkan pada dilema saat melawan Manchester City. Ya, jika menang, Everton dapat memuluskan langkah Liverpool meraih trofi Premier League musim ini, dan jika kalah, peluang The Toffees meraih tiket Liga Champions pun menipis.

Bahkan santer terdengar kabar kuat bahwa fans Everton lebih senang melihat timnya kalah melawan The Citizens ketimbang melihat Steven Gerrard dkk mengangkat trofi liga musim ini. Hal ini langsung dibantah gaffer Everton, Roberto Martinez yang yakin timnya tak akan terpengaruh dengan dilema tersebut.

“Hubungan Liverpool dan Everton selama bertahun-tahun telah banyak menciptakan cerita dan mungkin akan menjadi cerita baru. Namun saya tidak berpikir dan meragukan integritas klub kami dalam memandang liga dan kompetisi. Kami tim yang ingin menang di setiap pertandingan dan masih ada poin-poin berharga untuk kami,” ujar Martinez, seperti dilansir Goal, Jumat (2/5/2014).

“Namun menolong tim lain? Bukan begitu cara kami bekerja. Kami hanya fokus untuk meraih kemenangan, untuk tim kami dan menetapkan standar tinggi di tiap pertandingan yang kami jalani untuk merepresentasikan klub kami. Kami tidak bermain untuk membantu tim lain, kami punya harga diri,” lanjutnya.

Memang jika melihat selisih poin yang dimiliki Everton dan Arsenal saat ini, yang hanya berselisih empat poin, peluang untuk meraih satu tiket ke Liga Champions masih ada. Martinez juga menambahkan bahwa kapten timnya yang cedera, Phil Jagielka mungkin dapat dimainkan akhir pekan ini kala melawan City (3/5/2014).

Siapa Pelatih MU ?

Louis van Gaal bakal dipinan MU
Liga Inggris -- Siapakah yang akan menjadi suksesor David Moyes nampaknya akan segera terjawab. Ya, rumor yang beredar bahwa pekan depan Manchester United akan melakukan kesepakatan dengan pelatih yang sering disebut-sebut kandidat kuat melatih United, Louis van Gaal.

Nama juru taktik Timnas Belanda memang terus saja menghiasi pemberitaan beberapa hari terakhir. Dan pihak United sendiri dikabarkan siap mengambil keputusan untuk menggaet eks pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu.

Seperti diberitakan The Mirror, Jumat 2 Mei 2014, Van Gaal memberikan batas waktu hingga Rabu pekan depan untuk The Red Devils menentukan sikap. Tak ayal, pihak United pun sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk memuluskan langkah pria 62 tahun tersebut.

Seperti diketahui, Van Gaal yang saat ini berstatus sebagai pelaih tim Oranje sudah mengatakan akan mengundurkan diri setelah perhelatan Piala Dunia berlangsung. Oleh karena itu, dirinya mengisyaratkan jika United benar-benar serius agar segera membuat keputusan sebelum Piala Dunia dihelat Juni mendatang.

Sementara itu, untuk caretaker Ryan Giggs dipastikan akan tetap bersama United meski Van Gaal menjadi pelatih. Pasalnya, hal itu sudah diutarakan oleh Van Gaal beberapa waktu lalu bahwa Giggs akan tetap berada di bagian staff kepelatihan.

Kabar juga menyebutkan, Van Gaal sudah menyiapkan beberapa nama baru untuk mengisi skuad United. Duo pemain Borussia Dortmund, Mats Hummels dan Marco Reus menjadi bidikan serius Van Gaal. Belum lagi, ada dua pemain beken lainnya yang dikabarkan siap dibeli oleh United ialah Toni Kroos dan striker PSG, Edinson Cavani.

Final Liga Champions, Mempertemukan Tim Satu Kota

Skuad Terbaik El Real Tak Ciutkan Nyali Atletico
Liga Champions - Atletico Madrid mewujudkan impian publik Ibu Kota Spanyol untuk melihat dua tim kebanggaan mereka bentrok di partai final Liga Champions. El Derbi Madrileno akan jadi tajuk partai puncak Liga Champions musim ini.

Real Madrid memastikan lebih dulu langkahnya ke final usai menghempaskan juara bertahan Bayern Munich dengan agregat 5-0 (1-0 dan 4-0). Dan 24 setelahnya, giliran sang rival sekota, Atletico yang menyusul.

Datang ke Stamford Bridge dengan agregat sama kuat 0-0 hasil pertemuan pertama, Atletico tampil apik dan menang 3-1, meski sempat tertinggal. Gol pembuka Fernando Torres, dibalas oleh Adrian Lopez, Diego Costa dan Arda Turan.

Sejarah pun tercipta di mana untuk kali pertama, akan terjadi final yang mempertemukan dua tim sekota di Liga Champions. Sebelumnya, hanya ada duel yang mempertemukan dua tim dari satu negara, tidak pernah dari satu kota.

Menghadapi Madrid, kubu Atletico memang berada dalam posisi underdog. Hal ini merujuk pada skuad mentereng yang dimiliki Madrid. Ini belum termasuk hasil pertemuan terakhir kedua tim di pentas Copa del Rey di mana Los Colchoneros dipaksa menyerah dalam dua kali bentrok kontra Madrid.

Bek sayap Atletico, Filipe Luis memang tidak menutup mata akan keunggulan skuad yang dimiliki Madrid. Meski demikian, dia tetap yakin Atletico bisa mencetak sejarah jadi juara Liga Champions, karena menurutnya hasil sebuah tim tidak didasarkan penampilan individu pemain, melainkan kerja sama tim.

“Tim ini sudah belajar bagaimana cara menghadapi tantangan sepanjang musim. Fans kami juga selalu siap memberikan bantuan. Anda bisa lihat bagaimana kekompakan kami di atas lapangan,” tutur Filipe sebagaimana dikutip UEFA.
“Kami masih harus memainkan pertandingan-pertandingan penting, dan kami ingin memenangi semuanya. Saya pikir, kami akan menghadapi tim terbaik yang bisa kami harapkan, yakni Real Madrid. Mereka punya skuad yang terbaik di Eropa,” tandasnya.

Duel pentasbihan siapa tim terbaik dari Kota Madrid di Eropa akan ditentukan di Estadio Da Luz, Lisbon, Portugal, 24 Mei 2014.

Dramatis, Sevilla Melaju Ke Final Liga Europa Usai Berbagi Angka 3-3 Atas Valencia

Sevilla pijak final usai lolos dramatis via agregat 3-3 gol tandang atas Valencia
Liga Europa – Sevilla menghadirkan getir buat Valencia yang sempat comeback luar biasa. Namun tiga gol awal Los Che gagal membawa mereka hinggap ke laga puncak Europa League, menyusul sebutir gol tandang Sevilla di penghujung pertandingan.

Valencia sempat menghidupkan asa dengan berondongan tiga golnya, guna membalikkan agregat 0-2 yang tercipta di leg pertama. Namun sial, keajaiban gagal tercipta di leg kedua semifinal, setelah datang satu gol tandang di babak tambahan waktu. Meski Valencia menang 3-1, tapi Sevilla yang berhak ke final dengan agregat gol tandang 3-3.

Jalannya Pertandingan
Babak Pertama

Valencia sudah tampil “menggigit” guna comeback dari ketertinggalan agregat 0-2, sejak menit-menit awal sampai akhirnya, baru bisa menuai bukti di menit ke-14 yang mencatatkan nama Sofiane Feghouli.

Meneruskan passing pendek Eduardo Vargas di kotak penalti Sevilla, Feghouli empat lebih dulu mengelabui penjagaan Federico Fazio, sebelum menghantamkan sepakan kidal keras yang gagal dibendung Beto Pimparel. Agregat, 1-2 masih untuk keunggulan Sevilla.

Empat menit berselang, Feghouli datang lagi mengancam tim tamu. Lewat sebuah situasi kemelut, pemain berpaspor Aljazair itu melepaskan tembakan datar dari jarak dekat. Namun kali ini, Beto sigap mementahkan.

Jérémy Mathieu turut menggempur Sevilla di menit ke-21 setelah dibidani umpan dari Juan Bernat. Sayang, finishing Mathieu hanya menggetarkan sisi luar jala gawang Sevillistas.

Jonas samakan agregat 2-2! Memijak menit ke-24, Jonas Gonçalves meriuhkan seisi Estadio Mestalla via tandukannya. Menyambar crossing Bernat, sundulan Jonas sempat membentur mistar dan memantul pundak Beto sebelum melintasi garis gawang. Stand, 2-0 (agregat 2-2).

Lima menit sebelum turun minum, José Antonio Reyes nyaris membuat timnya unggul agregat lagi. Nahas, sontekannya di mulut gawang memanfaatkan umpan back-heel Carlos Bacca, masih bisa diselamatkan Diego Alves dengan fantastis. Skor 2-0 ini bertahan sampai paruh pertama bubar.

Babak Kedua

Kelelawar Mestalla tak sedikit pun menurunkan tempo pertandingan, terus menggeber tekanan demi mencari gol ketiga. Semenit menyusul kick off interval kedua, Dani Parejo melayangkan tembakan dari sepakan bebas. Tapi arah bola masih tipis mengancan sudut atas gawang Sevilla.

Dua menit berselang, Parejo lagi-lagi kedapatan peluang terbuka yang kali ini lewat situasi scrimmage. Namun gagal berbuah gol lantaran penyelesaiannya tipis menyamping ke kanan gawang Beto.

Los Che balikkan agregat! Situasi kemelut di kotak penalti hasil bola liar tendangan bebas, mendatangkan petaka buat Sevilla di menit 70. Gol ketiga Valencia lahir dari kaki Mathieu yang mendapati posisi tak terkawal di muka gawang Sevilla. Beto di bawah mistar bak tak berdaya menghalau dentuman Mathieu. Skor, 3-0 (agregat 3-2) untuk Valencia.

Seiring berjalannya waktu, Valencia yang unggul agregat 3-2 sudah mulai menurunkan tempo permainan sembari mengetuk jari, menghitung menit demi menit berharap pengadil meniup peluit panjang lebih cepat.

Namun anti-klimaks harus dirasakan Valencia. Di injury time, tepatnya di menit 90+4, Stéphane M’Bia mencuri sebiji gol tandang lewat tandukannya menyambar umpan silang Federico Fazio. Bola meluncur tanpa bisa dibendung Diego Alves. Skor, 3-1.

Tak lama, laga pun rampung. Para punggawa Sevilla seketika bereuforia dan pilar-pilar Valencia menuai tatapan kosong. Sevilla lolos dramatis ke final via agregat 3-3 dengan keunggulan gol tandang.

Di laga penentu gelar, Sevilla sudah ditunggu tim negara tetangga, SL Benfica yang menyingkirkan Juventus di laga semifinal lainnya, dengan kemenangan agregat 2-1.

Susunan Pemain
Valencia:
Diego Alves, Ricardo Costa, João Pereira, Jérémy Mathieu, Seydoy Kéita, Sofiani Feghouli, Dani Parejo/Javi Fuego (79’), Juan Bernat, Jonas Gonçalves/Antonio Barragán (85’), Eduardo Vargas, Pablo Piatti/Federico Cartabia (62’).

Sevilla: Beto Pimparel, Fernando Navarro/Alberto Moreno (72’), Nicolás Pareja, Federico Fazio, Daniel Carriço, Coke Moreno, Stéphane M’Bia, Ivan Rakitic, Victor Pérez, José Antonio Reyes/Marko Marin (79’), Carlos Bacca/Kevin Gameiro (66’).

Juventus Akhirnya Menyerah Di Tangan Benfica

Juventus mengakui keunggulan Benfica 2-1 dan gagal ke Final Liga Europa
Liga Europa– Benfica berhasil melaju ke final Europa League untuk kedua kalinya secara beruntun, setelah menahan imbang 0-0 Juventus di leg kedua, yang dimainkan di Juventus Stadium. Diusirnya Enzo Perez di menit 67, gagal dimanfaatkan Bianconeri yang unggul jumlah pemain dan Benfica pun lolos dengan keunggulan agregat gol 2-1.

Babak Pertama

Juventus hanya butuh kemenangan 1-0 untuk melenggang langsung ke final, setelah di leg pertama mampu mencuri satu gol dari kekalahan 2-1 atas Benfica. Allenatore Antonio Conte menurunkan susunan pemain terbaiknya, termasuk duet juru gedor andalan, Fernando Llorente dan Carlos Tevez.

Sementara tim tamu, Aguias -julukan Benfica- tanpa penyerang andalan tim, Oscar Cardozo yang ada di bangku cadangan. Miralem Sulejmani juga dibangkucadangkan Jorge Jesus, dan posisinya digantikan oleh Nicolas Gaitan.

Permainan dengan tempo tinggi langsung diperagakan kedua tim sejak pertandingan dimulai. Benfica, meski dapat lolos dengan skor 0-0, tidak bermain aman dan justru membuat Juve tertekan di menit-menit awal.

Kedua tim coba saling mengekpos kekuatan lawan melalui permainan-permainan sayap, memanfaatkan lebar lapangan dan pemain yang dimiliki. Namun skor masih sama kuat 0-0  saat waktu memasuki angka 20.

Memasuki menit 30, Nyonya Tua berhasil mengambil alih serangan dan mendominasi permainan yang membuat Benfica hanya sesekali melakukan serangan melalui serangan balik. Meski begitu, belum ada peluang yang mampu dikonversikan menjadi gol oleh kedua tim.

Peluang Leandro Bonucci yang mampu menyundul bola dengan baik pun melalui sepak pojok, tetap tak dapat menembus gawang Benfica yang dikawal oleh Jan Oblak. Alhasil pertandingan pun berakhir 0-0 di babak pertama ini.

Babak Kedua

Hujan mulai membasahi Juventus Stadium di babak kedua ini, peluang di awal babak ini langsung dilakukan tim tamu melalui Rodrigo dengan sepakannya. Sayang, bola masih melambung tinggi di atas gawang Gianluigi Buffon.

Benfica harus bermain dengan 10 orang sejak menit 67, saat salah satu pemainnya, Enzo Perez mendapatkan kartu merah. Kartu kuning sebelumnya didapat Perez, enam menit berselang.

Unggul jumlah pemain dan ingin mengejar ketertinggalan gol, Conte memasukkan Sebastian Giovinco menggantikan Leandro Bonucci yang notabene seorang bek. Namun hingga menit 77, Arturo Vidal dkk masih sulit menembus pertahanan Benfica.

Stephan Lichsteiner! Tak mendapatkan pengawalan, eks pemain Lazio ini gagal mengubah arah bola yang mulus datang kepadanya. Bola pun hanya melebar tinggi di samping gawang Benfica di menit 80 ini, skor masih 0-0.

Pablo Daniel Osvaldo! Berhasil mencetak gol ke gawang Benfica. Namun sayang, Paul Pogba terlebih dahulu tertangkap offside sebelum memberi bola kepada Osvaldo yang masuk menggantikan Llorente.

Sebuah keributan terjadi di bangku cadangan saat bola ke luar lapangan di menit 88. Tak terlihat jelas apa yang terjadi, wasit Mark Clattenburg memberi kartu merah kepada masing-masing pemain Juventus dan Benfica, yakni pada Mirko Vucinic dan Lazar Markovic yang baru saja digantikan Miralem Sulejmani.

Ezequiel Garay juga terpaksa ditandu keluar lapangan akibat mengalami cedera dan Benfica pun harus bermain dengan sembilan orang, karena Jorge Jesus sudah menggunakan tiga pergantian pemainnya. Meski begitu, Nyonya Tua tetap sulit mencetak satu-satunya gol yang dibutuhkan tim dan harus tertunduk lesu di akhir pertandingan dengan skor 0-0 yang membuat Benfica ke final, setelah unggul agregat 2-1.

Pada laga puncak, Benfica bakal bentrok berebut gelar dengan salah satu wakil Spanyol, Sevilla yang lolos secara dramatis menyisihkan Valencia.

Susunan Pemain:

Juventus: Gianluigi Buffon, Martin Caceres, Leandro Bonucci (Sebastian Giovinco 73’), Giorgio Chiellini, Stephan Litcsteiner, Kwadro Asamoah, Paul Pogba, Andrea Pirlo, Arturo Vidal (Claudio Marchisio 79’), Fernando Llorente (Pablo Daniel Osvaldo 78’), Carlos Tevez

Benfica: Jan Oblak, Luisao, Ezequiel Garay, Maximiliano Perreira, Guilherme Siquiera, Enzo Perez, Ruben Amorim, Nicolas Gaitan (Eduardo Salvio 77’), Lima, Rodrigo (Andre Almeida 69’), Lazar Markovic (Miralem Sulejmani 86’).